Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI URINE

DISUSUN OLEH :

ADE ALIA ISKANDAR (1)

KELOMPOK 4 XI MIPA 3

MAN 1 KOTA BOGOR

2022/2023
A. LANDASAN TEORI

Urine normal terdiri air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam laktat, asam
fosfat, asam sulfat, klorida, garam-garam terutama garam dapur dan zat-zat yang
berlebihan dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
Pada urine normal, urine yang dikeluarkan tidak mengandung protein maupun
glukosa (gula). Jika ada, maka terindikasi mengidap penyakit diabetes melitus. Ada
tidaknya glukosa dapat diuji dengan menambahkan larutan benedict pada urine
kemudian memanaskannya. Penambahan larutan benedict bertujuan untuk mengetahui
adanya glukosa dalam urine. Jika urine berwarna merah bata, berarti urine
mengandung gula. Sedangkan dalam uji kandungan protein ditambahkan dengan
larutan biuret. Penambahan larutan biuret ini ditunjukan untuk mengetahui adanya
protein dalam urine. Urine akan berwarna ungu jika mengandung protein.

Warna Hasil Hasil Keterangan/Kandungan


Uji Glukosa Reaksi Glukosa
Biru - Normal
Hijau + 0,5% - 1%
kekuningan
keruh
Kuning keruh ++ 1% - 1,5%
Coklat, jingga +++ 2% - 3,5%
Merah bata ++++ >3,5%

Tabel 1.1
Skala Kandungan Glukosa

B. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, siswa mampu mengetahui karakteristik urine
dan membedakan kandungan glukosa dan protein pada urine, serta mempelajari warna
hasil uji glukosa

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik urine normal?
2. Bagaimana kandungan glukosa dan protein pada urine?

D. HIPOTESIS
1. pH urine normal adalah sekisar 5.0-8.0, tetapi kebanyakan orang memiliki
urine yang ber-pH 7. Berwarna kuning pucat atau kuning keruh serta tidak
mengandung glukosa dan protein.
2. Urine sehat tidak memiliki kandungan glukosa dan protein di dalamnya.
Apabila ditemukan salah satu dari hal tersebut, itu artinya ada yang harus
diperiksa dalam tubuh orang tersebut.
E. ALAT DAN BAHAN
1. Sampel urin
2. Larutan biuret
3. Larutan benedict
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung reaksi
6. Pipet tetes
7. Lampu bunsen/Pembakar spirtus
8. Penjepit tabung reaksi
9. Korek api

F. LANGKAH KERJA

a. Uji Kandungan Glukosa


1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Masukkan 2 ml sampel urin pada tabung reaksi
3. Tambahkan reagen benedict sebanyak 10 tetes kemudian kocok agar
tercampur merata
4. Amati dan catat perubahannya
5. Selanjutnya panaskan sampel urin hingga muncul gelembung kecil
menggunakan bunsen
6. Amati dan catat perubahannya
b. Uji Kandungan Protein
1. Masukkan 2 ml sampel urine pada tabung reaksi
2. Tambahkan 10 tetes reagen biuret ke dalam tabung reaksi kemudian kocok
hingga merata
3. Amati dan catat perubahannya

G. TABEL HASIL PENGAMATAN


Berdasarkan uji praktikum yang telah dilakukan pada sampel, maka diperoleh data:

Uji Glukosa Uji Protein


Sampel
Kandungan Kandungan
Urine Warna
Warna Glukosa Protein
Awal
Akhir (%) Warna Akhir (Ada/Tidak)

A Kuning Biru Normal Biru Tidak ada

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan
H. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, terdapat 2 kandungan yang telah diuji, yaitu kandungan
glukosa dan protein. Yang pertama adalah uji kandungan glukosa dalam urine dengan
menambahkan 10 tetes Fehling A dan Fehling B kemudian dipanaskan hingga mendidih.
Semula warna urine yang ditetesi Fehling A dan Fehling B berwarna hijau tua, tetapi setelah
dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi biru pada urine tersebut. Hal itu membuktikan
bahwa urine tersebut negatif atau tidak mengandung glukosa. Dengan uji glukosa juga dapat
diketahui jika urine menghasilkan endapan, maka orang yang urinenya diuji
menderita diabetes. Hal ini berhubungan dengan pankreas menghasilkan sedikit insulin atau
bahkan tidak, sehingga menyebabkan diabetes. Dari pengujian urine pada praktikum kali ini,
diketahui bahwa urine yang diuji tidak terbentuk endapan yang artinya orang yang urinenya
diuji tidak menderita diabetes.

Kemudian yang kedua yaitu uji kandungan protein dalam urine dengan menggunakan
larutan Biuret 10 tetes kemudian tabung reaksi dikocok perlahan-lahan. Semula warna pada
urine yaitu kuning, namun setelah diberi Biuret ternyata terjadi perubahan warna menjadi
biru keabu-abuan. Hal itu berarti bahwa urine tersebut tidak mengandung protein, karena
urine akan terbukti mengandung protein jika warnanya berubah menjadi ungu setelah ditetesi
oleh larutan Biuret dan jika hal tersebut terjadi, berarti menandakan adanya ketidakberhasilan
atau kesalahan pada tubuh dalam memproses urine tersebut.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa urine yang digunakan pada percobaan ini mengandung protein dan tidak
mengandung glukosa. Hal ini dapat dilihat dari perubahan warna urine setelah
dilakukan percobaan.
Pada percobaan glukosa, warna urine yang mengandung glukosa dibagi
menjadi beberapa kategori berdasarkan warna. Warna urine sampel setelah dilakukan
percobaan glukosa adalah warna biru. Itu berarti, urine ini tidak mengandung glukosa
atau normal.
Sedangkan pada percobaan protein, warna urine menjadi lebih terang, tidak
mendekati ungu sama sekali. Ini artinya urine tidak mengandung protein.
Dapat disimpulkan bahwa, terdapat bagian yang terganggu dalam sistem
ekskresi ginjal. Sebaiknya setelah mengetahui hal ini, dapat mengurangi konsumsi
minuman berasa seperti jajanan es dan lebih banyak mengonsumsi air putih agar
ginjal tetap sehat dan dapat berfungsi dengan baik.
Dan dapat diketahui urine yang saya ujikan adalah milik saya sendiri dan jika
ada yang kurang berkenan mohon dimaklumi
J. LAMPIRAN

a) Urine awal b) foto kelompok kita bu..

a) Hasil uji protein b) Hasil uji glukosa

Anda mungkin juga menyukai