Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN DIRUANG PATOLOGI KLINIK LABORATORIUM

KESEHATAN DAN KALIBRASI PALANGKA RAYA

Disusun Oleh:

Angela Tesya

(2018.C.10a.0925)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2020

A. LAPORAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


1. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein utama tubuh manusia yang berfungsi mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan perifer dan mengangkut CO2 dari jaringan perifer ke
paru-paru. Hemoglobin adalah metaloprotein di dalam sel darah merah yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hemoglobin adalah protein
yang berada dalam sel darah merah. Terjadinya perubahan kadar hemoglobin di dalam
darah dapat menandakan terjadinya gangguan kesehatan, terutama yang menyangkut
darah.
Pada wanita dewasa di atas usia 18 tahun, kadar hemoglobin normal yaitu 12 sampai
15 g/dl. Kemudian, untuk pria dewasa diatas usia 18 tahun, kadar hemoglobin normal
yaitu 13 sampai 17 g/dl.Terdapat 3 jenis hemoglobin: hemoglobin embrional (Hb
Gower1, Hb Gower 2 dan Hb Portland), hemoglobin fetal (HbF) dan hemoglobin dewasa
(HbA dan HbA2).

2. Fungsi Hemoglobin
Fungsi fisiologi utama hemoglobin adalah mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida didalam jaringan tubuh. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian
dibawah keseluruh tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. Membawa karbindioksida
dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untukdibuang
(Erdina, 2016).

3. Metode
Auto Hematologi Analyze

4. Tujuan
Untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah
5. Prinsip
Hemoglobin oleh asam klorida (hcl 0,1) diubah menjadi hematin asam yang
berwarna cokelat tua. Penambahan aquadest sample warnanya sama dengan standar
warna kadar hemoglobin dibaca dalam satuan gram/desiliter.

6. Alat dan bahan


a. Auto hematologi midray
b. Tabung hemoglobin
c. Rak tabung hemoglobin
d. Tissue
e. Sample darah EDTA

7. Cara Kerja
a. Tekan tombol analys
b. Masukan kode sample
c. Tekan ok
d. Sebelum diperiksa masukan kedalam jarum penghisap sample darah
dihomogenkan terlebih dahulu 8-10 kali.
e. Masukan kedalam jarum penghisap setalh selesai dihomogenkan.
f. Tunggu hasil keluar
g. Klik print

8. Kadar nilai normal HB


a. Laki-laki 13,8-18 g/dl
b. Perempuan 11,5-16,5 g/dl
c. Anak 10-12 th 10,5-14,5 g/dl
d. Anak 3-6 th 12,0-14,0 g/dl
e. Anak 1th 10.5-13 g/dl
f. Bayi 3 bulan 4,5-13,5 g/dl
9. Hasil pemeriksaan

n Kode Hasil pemeriksaan HB


o
1 412 14,2 g/dl
2 027/D 142 g/dl
3 028/F 12,0 g/dl
4 030 12,3 g/dl

Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing Praktikum

B. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN


1. Dasar Teori
Protein urine adalah adanya protein dalam urine yang melebihi batas normal.
Protein dalam urine normal sangatlah kecil yaitu kurang dari 150 mg. kadar protein
unrine lebih dari 150 mg dapat dijumpai pada kerusakan-kerusakan membrane kapiler
glomerulus atau karena gangguan mekanisme reabsorbsi tubulus atau kerusakan-
kerusakan pada pada kedua mekanisme tersebut. Protein ini dapat terjadi karen GFR
(glomerulus filtration rate) atau laju filtrasi glomerulus yang meningkat karena
kelainan basal membrane glomerulus. Kelainan tubulus atau karena perubahan
protein sehingga mudah difiltrasi misalnya pada multiple meloma (Hartati
Yenny,2016)

2. Tujuan
Menentukan ada tidaknya protein dalam urine
3. Prinsip
Terjadinya reaksi presipitasi ditandai dengan tampaknya kekeruhan dan endapan
putih.
4. Kesehatan kerja
Hati-hati dalam proses pemanasan tabung reaksi

5. Alat
a. Tabung reaksi
b. Penjepit tabung
c. Pipet ukuran 5ml
d. Rak tabung reaksi
e. Lampu spritus
f. Pipet tetes
g. Botol reagen
h. Tissue
i. Sample urine sewaktu

Tahap kerja:

a. Siapkan tabung reaksi yang sudah bersih dan sudah dikeringkan


b. Masukan uriine kedalam tabung reaksi, lalu letakan diatas api menggunakan
penjepit tabung selama 30 detik.
c. Tambahkan 3,5 tetes asam asetat 6% secara perlahan .
d. Lalu amati perubahan yang terjadi.

6. Pembacaan
a. (-) tidak ada kekeruhan
b. (+1) ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05% protein)
c. (+2)kekeruhan dapat dilihat nampak butir dalam kekeruhan (0,05-0,2% protein)
d. (+3) urine keruh dan kekeruhan yang berkepin-keping (0,2-0,5% protein)
e. (+4) urine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar atua bergumpal-
gumpal (lebih dari 0,5% protein)
Nilai normal: (-) negative

N Nama Hasil Pemeriksaan


o
1 Angela Tesya (-) negative, tidak ada keruh
2 Armia Silviani (-) negative, tidak ada keruh
3 Ni Ketut Dika Novita (-) negative, tidak ada keruh
4 Nia Rahmawati (-) negative, tidak ada keruh
5 Wenie (-) negative, tidak ada keruh

Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing Praktikum

C. LAPORAN PEMERIKSAAN GLUKOSA


1. Konsep teori
Glukosa urine adalah adanya glukosa dalam urine yang disebabkan karena
tingginya kadar glukosa dalam darah sehingga keluar bersamaan dengan urin, yang
dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang kurang baik. Glukosa dalam urine adalah
gangguan atau penyakit. Penentuan glukosa dalamm urine adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahuikadar glukosa didalam darahsecara tidak langsung.
2. Tujuan
Untuk menentukan adanya glukosa dalam sample urine dengan dasar reaksi reduksi.
3. Prinsip
Glukosa dalam sampul akan mereduksi garam.

4. Metode
Semi kuantatif benedict
5. Keselamatan kerja
Berhati-hati dalam pemanasan sebab tabung bisa pecah dan cairan bisa berhamburan.
6. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Karet penghisap
e. Penjepit tabung
f. Pipet ukur
g. Lampu spritus Bunsen
h. Botol reagen
i. Tissue
j. Regensial
k. Benendict
l. Sample: urine pagi, urine 2 jam, urine sewaktu

Tahap Kerja
a. Siapkan tabung reaksi yang sudah dibersihkan dan dikeringkan
b. Masuka 2 ml reagen benendict menggunakan pipet kedalam tabung
c. Tambahkan 4-8 tetes urine pada tabung lalu kocok hingga rata.
d. Panaskan diatas api menggunakan penjepit tabung hingga mendidih selama 1-2
menit.
e. Akan tabung lalu dinginkan
f. Amati reaksi yang terjadi dan catat hasil.

7. Pembacaan
a. (-) bila larutan tetap biru
b. (+) bila larutan berwarna hijau kekuningan dengan sedikit endapan kuning, kadar
glukosa antara 0,5-1 %
c. (++) bila larutan menjadi kuning dengan endapan yang banyak atau kuning keruh,
kadar glukosa anatar 1%-1,5%
d. (+++) bila warna menjadi jingga atau warna seperti lumpur, kadar glukosa antara
2%-3,5%
e. (++++) berwarna merah keruh atau larutan jernih endapan merah, kadar glukosa
lebih dari 3,5%

Nilai normal : (-) negative


Hasil pemeriksaan glukosa

No Nama Hasil pemeriksaan


1 Angela Tesya (-) negative, larutan tetap biru
2 Armia Silviani (-) negative, larutan tetap biru
3 Ni Ketut Dika Novit (-) negative, larutan tetap biru
4 Nia Rahmawati (-) negative, larutan tetap biru
5 Wenie (-) negative, larutan tetap biru

Mengetahui Mahasiswa

Pembimbing praktikum

DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, T. 2004. Perbedaan hasil pemeriksaan hemoglobin.

Suryani,N. 2018. Hemoglobin.

Surya,Am. 2018. Hubungan protein urine dengan laju filtrasi.

Astute, ds. 2017. Kadar protei urine menggunakan uji asam asetat.

Sulfia,F. 2018. Pengaruh Kadar glukosa urine metode benedict.

Anda mungkin juga menyukai