Disusun Oleh:
Angela Tesya
(2018.C.10a.0925)
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
2. Fungsi Hemoglobin
Fungsi fisiologi utama hemoglobin adalah mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida didalam jaringan tubuh. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian
dibawah keseluruh tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. Membawa karbindioksida
dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untukdibuang
(Erdina, 2016).
3. Metode
Auto Hematologi Analyze
4. Tujuan
Untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah
5. Prinsip
Hemoglobin oleh asam klorida (hcl 0,1) diubah menjadi hematin asam yang
berwarna cokelat tua. Penambahan aquadest sample warnanya sama dengan standar
warna kadar hemoglobin dibaca dalam satuan gram/desiliter.
7. Cara Kerja
a. Tekan tombol analys
b. Masukan kode sample
c. Tekan ok
d. Sebelum diperiksa masukan kedalam jarum penghisap sample darah
dihomogenkan terlebih dahulu 8-10 kali.
e. Masukan kedalam jarum penghisap setalh selesai dihomogenkan.
f. Tunggu hasil keluar
g. Klik print
Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing Praktikum
2. Tujuan
Menentukan ada tidaknya protein dalam urine
3. Prinsip
Terjadinya reaksi presipitasi ditandai dengan tampaknya kekeruhan dan endapan
putih.
4. Kesehatan kerja
Hati-hati dalam proses pemanasan tabung reaksi
5. Alat
a. Tabung reaksi
b. Penjepit tabung
c. Pipet ukuran 5ml
d. Rak tabung reaksi
e. Lampu spritus
f. Pipet tetes
g. Botol reagen
h. Tissue
i. Sample urine sewaktu
Tahap kerja:
6. Pembacaan
a. (-) tidak ada kekeruhan
b. (+1) ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05% protein)
c. (+2)kekeruhan dapat dilihat nampak butir dalam kekeruhan (0,05-0,2% protein)
d. (+3) urine keruh dan kekeruhan yang berkepin-keping (0,2-0,5% protein)
e. (+4) urine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar atua bergumpal-
gumpal (lebih dari 0,5% protein)
Nilai normal: (-) negative
Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing Praktikum
4. Metode
Semi kuantatif benedict
5. Keselamatan kerja
Berhati-hati dalam pemanasan sebab tabung bisa pecah dan cairan bisa berhamburan.
6. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Karet penghisap
e. Penjepit tabung
f. Pipet ukur
g. Lampu spritus Bunsen
h. Botol reagen
i. Tissue
j. Regensial
k. Benendict
l. Sample: urine pagi, urine 2 jam, urine sewaktu
Tahap Kerja
a. Siapkan tabung reaksi yang sudah dibersihkan dan dikeringkan
b. Masuka 2 ml reagen benendict menggunakan pipet kedalam tabung
c. Tambahkan 4-8 tetes urine pada tabung lalu kocok hingga rata.
d. Panaskan diatas api menggunakan penjepit tabung hingga mendidih selama 1-2
menit.
e. Akan tabung lalu dinginkan
f. Amati reaksi yang terjadi dan catat hasil.
7. Pembacaan
a. (-) bila larutan tetap biru
b. (+) bila larutan berwarna hijau kekuningan dengan sedikit endapan kuning, kadar
glukosa antara 0,5-1 %
c. (++) bila larutan menjadi kuning dengan endapan yang banyak atau kuning keruh,
kadar glukosa anatar 1%-1,5%
d. (+++) bila warna menjadi jingga atau warna seperti lumpur, kadar glukosa antara
2%-3,5%
e. (++++) berwarna merah keruh atau larutan jernih endapan merah, kadar glukosa
lebih dari 3,5%
Mengetahui Mahasiswa
Pembimbing praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, T. 2004. Perbedaan hasil pemeriksaan hemoglobin.
Astute, ds. 2017. Kadar protei urine menggunakan uji asam asetat.