KOMUNIKASI KEPERAWATAN II
KONSEP DASAR KOMUNAKASI TERAPEUTIK
Oleh :
Angela Tesya
(2018.C.10a.0925)
c. Semua komuikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga
diri klien.
d. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai
terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan
masalah. Hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dari
komunikasi terapeutik.
2. Helping relationship
minggu, atau beberapa menit. Kunci untuk mencapai hubungan trsebut adalah:
b) Keyakinan yang mendasari bahwa perawat peduli dan ingin membantu klien.
latar belakang etnik dan budaya, kepribadian, harapan, dan tempat dapat mempengaruhi
semua faktor diatas, disertai kemampuan komunikasi yang baik serta minat yang tulus
b. Pasien mampu membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang
lain.
1. Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian kita
lalu menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas penilaian, keputusan dan interaksi
2. Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan.
3. Kemampuan menjadi model ini merupakan bentuk tanggung jawab perawat terhadap
apa yang disampaikan kepada klien disamping tanggung jawab profesi. Perawat yang
bisa menjadi model adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan
(Stuart,G.W., 1998).
4. Panggilan jiwa merupakan hal yang sangat penting karena jika menjadi seorang
perawat hanya tentang misalnya keinginan untuk memenuhi tuntutan orang tua saja
mungkin untuk menjadi seorng perawat yang sebenarnya akan sulit dicapai karena
5. Etika dan tanggung jawab. Memperhatikan etika dalam berkomunikasi bisa menjadi
strategi yang tepat untuk membina hubungan saling percaya. Maksud dari tanggung
jawab adalah segala macam pesan yang akan disampaikan menjadi sebuah tanggung
jawab tersendiri, baik pesan yang disampaikan oleh perawat kepada klien atau pun
sebaliknya.
Perawat tidak cukup mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi, tetapi
yang sangat penting adalah sikap dan penampilan komunikasi. Kehadiran fisik, menurut
Evans mengidentifikasi 4 sikap dan cara untuk menghadirkan diri secara fisik, yaitu :
a. Berhadapan : arti dari posisi ini yaitu "saya siap utnuk anda"
b. Mempertahankan kontak mata : berarti mengahargai klien dan menyatakan keinginan
untuk tetap berkomunikasi.
c. Membungkuk ke arah klien : posisi ini menunjukkan keinginan atau mendengar sesuatu
d. Tetap rileks : dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
merespon klien.
D. Dimensi respon
Dimensi respon terdiri dari respon perawat yang ikhlas, menghargai, simpati dan
konkrit. Dimensi respon sangat penting pada awal hubungan klien untuk membina
hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka. Respon ini terus dipertahankan sampai
pada akhir hubungan.
E. Dimensi Tindakan
1. Konfrontasi adalah perasaan perawat tentang perilaku klien yang tidak sesuai.
Konfrontasi berguna untuk meningkatkan kesadaran klien akan kesesuaian perasaan,
sikap, kepercayaan, dan perilaku. Konfrontasi sangat diperlukan klien yang telah
mempunyai kesadaran tetapi belum merubah perilakunya.
2. Kesegeraan, Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan berkeinginan membantu
dengan segera. Kesegeraan terjadi jika interaksi perawat klien difokuskan dan
digunakan untuk mempelajari fungsi klien dalam hubungan interpersonal lainnya.
Perawat harus sensitive terhadap perasaan klien dan berkeinginan untuk membantu
dengan segera
3. Keterbukaan perawat, membuka diri adalah membuat orang lain tahu tentang pikiran,
perasaan, pengalaman pribadi kita. Membuka diri diperlukan saat perawat ingin
meningkatkan pemahaman, kekuatan dan kepercayaan klien. Perawat membuka diri
tentang pengalaman yang sama dengan pengalaman klien.
4. Emosional Catharsis, Emosional katarsis tejadi jika klien diminta untuk bicara
tentang hal yang menganggu dirinya. Perawat harus megkaji kesiapan klien untuk
mendiskusikan masalahnya.
5. Bermain Peran, bermain peran adalah melakukan peran pada situasi tertentu ini
berguna untuk meningkatkan kesadaran dalam berhubungan dan kemampuan melihat
situasi dari pandangan orang lain.