Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

KONSEP DIRI
Dosen: Drs. Ofeny,. MSi

Disusun oleh:

Alvika Nurma Siswanti (2018.C.10a.0924)


Angela Tesya (2018.C.10a.0925)
Ersiyana (2018.C.10a.0934)
Ni Ketut Dika Novita (2018.C.10a.0943)
Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1A
TAHUN AJARAN 2018/2019
Tinjauan Tentang Konsep Diri

A. Pengertian Konsep Diri


Istilah “konsep diri”biasanya mengarah kepada sebuah pembentukan konsep pribadi
dari diri seseorang. Secara umum konsep diri adalah pandangan dan sikap individu
terhadap diri sendiri. Pandangan diri yang tidak hanya melihat pada kekuatan atau
kelebihan seseorang, melainkan juga melihat kelemahan bahkan kegagalan dirinya
Secara umum, Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept”
merupakan suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi bagaimana
seseorang memandang, memikirkan dan menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya
sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut.
Konsep diri mempunyai banyak pengertian dari beberapa ahli.Berikut merupakan
konsep diri menurut para ahli yang lain:
1. Seifert dan Hoffnung (1994), misalnya, mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu
pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri.“.
2. Santrock (1996) menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang
tertentu dari konsep diri.
3. Atwater (1987) menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri,
yang meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-
nilai yang berhubungan dengan dirinya.
4. Menurut Burns (1982), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan
tentang diri kita sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefisikan
konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah
laku yang unik dari individu tersebut.
5. Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan
individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya,
kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
6. Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan
pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara seseorang untuk
melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
B. Jenis-Jenis Konsep Diri
Menurut Calhoun & Acocella (1990: 71), konsep diri dibagi menjadi dua jenis yaitu
sebagai berikut.
1. Konsep diri positif “Konsep diri positif lebih berupa penerimaan terhadap diri bukan
berupa kebanggan yang besar tentang dirinya” (Calhoun & Acocella, 1990: 73).
Konsep diri positif mengarah pada kerendahan hati bukan keangkuhan dan keegoisan.
Jadi orang yang memiliki konsep diri positif adalah orang yang memiliki perasaan
berupa penerimaan tentang dirinya. Ia dapat menerima berbagai fakta yang berkaitan
dengan dirinya dan menanggapi bahwa fakta-fakta yang ada pada dirinya bukan
merupakan ancaman baginya. Jalaluddin Rahmat(2012: 104) menyampaikan
tandatanda orang yang memiliki konsep diri positif, antara lain sebagai berikut.
a) Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah.
b) Ia merasa setara dengan orang lain.
c) Ia menerima pujian tanpa rasa malu.
d) Ia menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan,keinginan, dan
perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
e) Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya.

Orang yang mempunyai konsep diri positif, menurut Calhoun dan Acocella (1990:
73), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Orang dengan konsep diri yang positif akan mengenal dirinya dengan baik.
b) Orang dengan konsep diri yang positif akan mempunyai sifat stabil dan bervariasi.
c) Orang dengan konsep diri yang positif dapat menerima faktatentang dirinya baik
itu positif maupun negatif.
d) Orang dengan konsep diri yang positif dapat menerima dirinya sendiri dan dapat
menerima orang lain.
e) Orang dengan konsep diri yang positif merancang tujuan-tujuan yang sesuai dan
realistis.
f) Orang dengan konsep diri yang positif akan bertindak berani dan memperlakukan
orang lain dengan hangat dan hormat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang dengan konsep diri
yang positif adalah orang yang mau menerima fakta tentang dirinya dengan baik. Selain
itu, ia juga dapat menerima fakta-fakta tentang orang lain. Konsep diri yang positif akan
membawa orang kepada hidup yang menyenangkan dan tidak terlarut dalam kegagalan.

2. Konsep diri negatif


Menurut Calhoun &Acocella (1990: 73), konsep diri negative merupakan
“perasaan yang negatif tentang dirinya”. Ia merasa pribadinya tidak cukup baik daripada
orang lain. Hal ini terjadi karena individu menghadapi informasi tentang dirinya yang
tidak dapat diterima dengan baik oleh dirinya. Calhoun & Acocella (1990: 73)
berpendapat, bahwa “konsep diri negatif dapat mengakibatkan depresi atau kecemasan
dan kekecewaan emosional”.Konsep diri negatif menurutCalhoun & Acocella (1990: 72)
dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe orang yang memilliki pandangan tentang dirinya
sendiri yang benar-benar tidak teratur dan tipe orang yang kaku. Tipe orang yang tidak
teratur mempunyai ciri-ciri yaitu (1) tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan
diri, (2) tidak tahu siapa diri sendiri, (3) tidak tahu apa kelemahan dan kekuatan diri, dan
(4) tidak tahu apa yang dihargai dalam dirinya. Sedangkan tipe kaku mempunyai ciri-ciri
yaitu terlalu stabil dan terlalu teratur. Artinya individu menciptakan konsep diri yang
tidak mengizinkan adanya penyimpangan dalam hidupnya. Hal ini terjadi karena ada
kemungkinan didikan orang tua yang terlalu keras.
Menurut Wiliam D. Brooks dan Philip Emmert (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2012:
103), ada empat tanda seseorang yang mempunyai konsep diri negatif, antara lain sebagai
berikut.
a) Menganggap bahwa kritik sebagai alat untuk menjatuhkan harga dirinya. Orang yang
mempunyai konsep diri negatif cenderung tidak menyukai dialog terbuka.
b) Responsif sekali terhadap pujian.
c) Bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia tidak sanggup menyampaikan
penghargaan dan mengakui kelebihan orang lain.
d) Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan.
e) Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Misalnya ia tidak mau bersiang dengan orang
lain dalam hal prestasi.
Berdasarkan uraian ciri-ciri orang yang memiliki konsep diri negatif di atas dapat
disimpulkan bahwa orang yang memiliki konsep diri negatif adalah orang yang tidak tahu
kekurangan maupun kelebihan dirinya. Ia menganggap informasi tentang dirinya yang
diterima dari orang lain merupakan ancaman terhadap dirinya, sehingga ia akan diliputi
kecemasan.

C. Perkembangan Teori Konsep Diri


Istilah “konsep diri’ hanya berasal dari abad ke-20. Perkembangan konsep diri
belum ada ketika seseorang dilahirkan, namun konsep diri merupakan suatu proses yang
terus berlanjut di sepanjang kehidupan manusia terlebih lagi sebagai seorang mahasiswa
yang akan menjadi generasi penerus untuk memajukan bangsa saat ini.Menurut
Burns(1993:81) menyatakan bahwa “diri ideal merupakan seperangkat interpretasi atau
persepsi tentang individu saat dia sedang mengungkapkan keinginannya dan aspirasinya
yang amat pribadi sifatnya.” Danianto (2005) merangkum pengertian konsep diri dari
beberapa ahli bahwa “konsep diri bukan bawaan yang dibawa sejak lahir, konsep diri
terbentuk 14melalui pengalaman dengan lingkungan, interaksi dengan orang-orang yang
berarti bagi dirinya dan atribusi perilaku dari orang lain.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri


Pembentukkan konsep diri oleh seseorang membutuhkan waktu yang tidaklah
sebentar karena konsep diri adalah faktor yang dipelajari. Menurut Stuart dan Sudeen
(1998) (dalam Agusta, 2015) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri. Faktor-faktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, orang
yang terpenting atau yang terdekat (significant other), dan persepsi diri sendiri (self
perception).
1. Teori Perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, seiring berjalannya waktu kemudian
berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan
dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang
terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan
melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengelaman
budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai
oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi
yang nyata.
2. Orang yang terpenting atau yang terdekat (significant other)
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang
lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan
diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, pengaruh
budaya dan sosialisasi.
3. Persepsi diri sendiri (self perception)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi
individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat
dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep
merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari perilaku individu. Menurut Djaali
(2013:132), konsep diri terbentuk karena empat faktor yaitu:
a. Kemampuan (competence)
b. Perasaan mempunyai arti bagi orang lain (significance to others)
c. Kebajikan (virtues)
d. Kekuatan (power)
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Surabaya: Salemba


Medika
Potter, Perry. 2005. “ Buku Ajar Fundamental Keperawatan “. EGC : Jakarta.
Wong L. Donna, Hockenberry-Eaton Marilyn, dkk. 2008. “ Buku Ajar Keperawatan
Pediartik Vol.1”. EGC : Jakarta
Sunaryo. 2004. “ Psikologi untuk Keperawatan”. EGC : Jakarta
Brooks, W.D., Emmert, P. Interpersonal Community. Iowa. Brow Company Publisher. 1976

Anda mungkin juga menyukai