1. Tujuan Pemeriksaan
Untuk menguji kadar protein dalam urine secara kuantitatif
2. Prinsip Pemeriksaan
Asam pikrat dapat mengendapkan protein dan endapan ini dapat diukur secara
kuantitatif
3. Dasar Teori
Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein dalam urin
(proteinuria). Pada uji ini, pemeriksaan kuantitatif albumin dalam urine dengan cara
mencampurkan larutan asam pikrat 1% dalam air dan larutan asam sitrat 2% dalam air
dengan urine. Asam sitrat ini hanya digunakan untuk tujuan menjaga keasaman cairan.
Hasil positif dilihat dengan adanya kekeruhan dan tingkat kekeruhan sesuai dengan jumlah
protein.
Pemeriksaan esbach sensitif terhadap 60 mg/l albumin, tetapi kurang sensitive terhadap
protein Bence Jones dan protein lain yang berat molekulnya rendah misal β2-mikroglobulin.
Pemeriksaan ini terkenal karena kemudahannya. Sampel urin yang digunakan untuk tes
Esbach ini adalah dari pengumpulan urin 24 jam yang ditampung.
Cara esbach berbeda sedikit dari modifikasi tsuchiya dimana pada cara esbach tidak
menggunakan serbuk batu apung dan hasil penetapan baru boleh dibaca setelah 24 jam.
Sedangkan modifikasi tsuchiya menggunakan serbuk batu apung sehingga hasil penetapan
dibaca setelah 1 jam
5. Cara Kerja
Adapun cara kerja pemeriksaan protein urine metode esbach adalah :
a. Sampel urine 24 jam dikumpulkan dan diukur volumenya.
b. Dilakukan pengukuran pH urine dengan menggunakan kertas lakmus
c. Jika diketahui urine sudah bersifat asam, maka tidak perlu penambahan asam asetat 6%
d. Diisi tabung esbach dengan urine sampai tanda U dan reagen esbach sampai tanda R
e. Sumbatlah tabung dan bolak-balikkan 12 kali (jangan dikocok)
f. Letakkan tabung esbach dalam sikap tegak dan biarkan selama 24 jam pada suhu kamar
g. Baca tingginya endapan yang terjadi setelah 24 jam dalam satuan g/l
6. Interpretasi Hasil
Makna Protein dalam urine
a. Proteinuria minimal ( < 0,5g/hari )
Setelah olah raga atau pada urine yang sangat pekat, pada orang sehat
Infeksi saluran kemih
Disfungsi tubulus ginjal, termasuk akibat obat atau genetik
b. Proteinuria sedang ( 0,5 – 3 g/hari )
Gagal jantung kongestif
Nefropati diabetic ringan
Multiple myeloma
Glomerulonefritis kronis sedang
Pre-Eklamsia
c. Proteinuria berat ( > 3 g/hari )
Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis kronis berat
Nefropati diabetic berat
Contoh Hasil :
Volume urine 24 jam : 1500 ml
Setelah didiamkan 24 jam : 0,6 g/l = 600 mg/l
Perhitungan Protein Loss
Protein Loss : a g/l x V l/24 jam
: 0,6 x 1,5
: 0,9 g/24 jam