Anda di halaman 1dari 3

Pewarnaan Yang Digunakan Pada Biopsi Hati

Untuk melihat dengan baik spesimen hasil biopsi, terutama adanya necroinflammatory
dan fibrosis pada jaringan hati diperlukan 2 pewarnaan utama yaitu: 5,6,7
Pewarnaan tambahan yang dianjurkan bila memungkinkan adalah: 5,6,7

Perwarnaan retikulin (Gomori Reticulin) untuk mempertajam evaluasi fibrosis dan melihat
keutuhan dan keteraturan susunan lameler sel hati. Pada sediaan akan terlihat retikulin (jaringan

ikat) berwarna hitam dengan latar belakang berwarna abu-abu.


Pewarnaan Victoria blue/Orcein akan mengaksentuasi sel-sel yang menunjukkan gambaran
ground glass akibat terinfeksi virus Pewarnaan Picro Sirius Red khusus digunakan terutama bila

akan dilakukan pemeriksaan fibrosis dengan menggunakan images analysis.


Pewarnaan imunohistokimia HBsAg akan mengekspresikan epitop protein HBsAg di dalam sel.

Gambaran Mikroskopis Yang Dapat Dilihat Pada Jaringan Hati Hepatitis Kronik
Pada pemeriksaan histopatologi jaringan dari biopsi hati pada penderita hepatitis kronis,
akan dapat terlihat berbagai kelainan seperti:

1,3,7

Gambaran lobulus hati yang normal dan sebagian lobules tidak jelas
Hilangnya gambaran hepatosit disertai dengan proses radang, mobilisasi sel Kupffer pada
hepatoseluler yang swelling merubah gambaran pada liver plate yang menimbulkan kerusakan

pada arsitektur lobules.


Peradangan pada portal - periportal
Peradangan pada daerah ini selalu dijumpai terdiri dari sel-sel limfosit, sel plasma dan makrofag.
Pada peradangan periportal tampak limiting plate periportal disruption dan sering dijumpai

piece meal nekrosis.


Nekrosis fokal.
Pada keadaan ini tampak adanya sel yang nekrosis pada sebagian lapangan pandang yang disertai
dengan reaksi radang.
Nekrosis confluent
Tampak kelompokan beberapa nekrosis fokal pada lobules.
Bridging necrosis
Pada sediaan terlihat banyak nekrosis confluent.
Massive dan submassive nekrosis hati
Nekrosis yang massive bersifat fatal, sudah melibatkan hampir seluruh parenkim hati. Pada
nekrosis yang submassive tidak terlalu fatal, melibatkan sebagian besar parenkim hati tetapi

belum keseluruhan. Nekrosis ini merupakan komplikasi dari sirosis hepatis.


Fibrosis sentral yang ringan (mild)

Keadaan ini merupakan bentuk fibrosis yang ringan, terdiri dari timbunan jaringan ikat kolagen

pada sinusoid daerah lobulus pericentral. Sering disebut dengan chicken wire fibrosis.
Fibrosis sentral yang berat (severe)
Fibrosis ini sering disebut dengan sclerosing hyaline necrosis, melibatkan daerah perisentral

(sekitar vena sentralis) yang luas dan dapat meluas sampai ke daerah portal.
Fibrosis portal dan periportal.
Jaringan ikat fibrous pada daerah portal dengan fibrosis yang meluas sepanjang terminal centra

acinar vena porta yang terlihat sebagai stellate fibrosis.


Bridging fibrosis central central
Fibrosis ini menghubungkan vena centralis yang satu dengan vena centralis lainnya. Bentuk

fibrosis ini jarang dijumpai.


Bridging fibrosis porto-portal
Bentuk fibrosis ini sering dijumpai, menghubungkan fibrosis yang menghubungkan triad portal
satu dengan lainnya . Keadaan ini diikuti dengan inflamasi portal yang meluas sampai ke daerah

terminal, sentroasiner dan vena porta.


Bridging fibrosis porto central
Keadaan ini terjadi setelah nekrosis sentrolobular dan menimbulkan neovaskularisasi yang
menghubungkan daerah portal dengan vena sentralis, biasanya disebabkan oleh sirosis hepatis

dan merupakan fibrosis yang paling berat.


Gambaran ground glass hepatosit, dijumpai pada hati yang terinfeksi oleh virus hepatitis B.
Fibrogenesis Hati
Fibrosis pada hati dapat terjadi akibat penyakit hati kronik yang antara lain disebabkan oleh: 8,9

Virus Hepatitis

Non alkoholik steatosis hepatitis


Penyakit hati alkoholik
Akibat pemakaian obat-obatan
Gangguan imunologi
Gangguan metabolic inherited
Gangguan kolestatik
Konsumsi vitamin A yang berlebihan
Fibrogenesis dibentuk oleh sel stelata (hepatic stellate cell), sel fibroblast di portal,
mengeluarkan Extracellular matrix (ECM) termasuk kolagen. Dalam hal ini yang juga turut
berperan adalah sel myofibroblast dari sumsum tulang. Fibrogenesis hati dapat juga dibantu
pemeriksaannya melalui sarana pemeriksaan non invasif: serologik melalui pemeriksaan NTerminal propeptida kolagen tipe III, laminin, hyaluronic acid, Tissue Inhibitor of
Metalloproteinase tipe I (TIMP-I), serta pencitraan radiologik. 8,9

Pada cedera yang berlangsung kronik, awalnya mungkin masih dapat terlihat proses
regenerasi nyata (ada peranan sel oval) namun bila cedera tetap berlangsung juga maka
fibrogenesis (peran sel stelata) akan terjadi. Proses ini jelas terjadi bermula pada daerah portal
(oleh myofibroblast portal) dan berlanjut menjadi bridging fibrosis kemudian menjadi sirosis. 8,9

Anda mungkin juga menyukai