Anda di halaman 1dari 7

Hari, tanggal : Senin, 23 Agustus 2021

Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan Urine atas Indikasi Darah Samar

Metode : Metode Benzidine dan Metode Carik Celup

Tujuan : untuk mengetahui adanya darah dalam urine menggunakan


pemeriksaan darah samar metode Benzidine dan metode Carik
celup

Prinsip :

 Metode Benzidine
hemoglobin sebagai peroksidase yang berfungsi menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan On. On akan mengoksidasi
benzidine.
 Metode Carik celup
Mendeteksi hemoglobin dengan pemakaian substrat
peroksidase serta aseptor oksigen. Eritrosit yang utuh dipecah
menjadi hemoglobin dengan adanya aktivitas peroksidase.
Hal ini memungkinkan hasil tidak sesuai dengan metode
mikroskopik sedimen urine.

Dasar Teori : Urine merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal yang


dikeluarkan tubuh melalui saluran kemih, yaitu salah satu
bagian dari sistem urinaria. Urine dikeluarkan untuk
membuang sisa-sisa metabolisme, misalnya urea dan racun
dari dalam tubuh. Adapun pemeriksaan/tes urine adalah suatu
metode pemeriksaan yang menggunakan urine sebagai
pendeteksi adanya gangguan dalam tubuh. Uji sampel urine
biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang
berkaitan dengan saluran kemih, seperti infeksi saluran
kemih, penyakit ginjal, hingga diabetes dapat diperiksa lewat
tes urine. Selain itu, urinalisis/pemeriksaan urine umumnya
memeriksa warna, konsentrasi, komposisi, hingga bau urine.
Hasil urinalisis yang menunjukkan adanya ketidaknormalan
sering memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengungkap penyebabnya. Adapun jika dalam urine terdapat
darah maka dapat dilakukan pemeriksaan darah samar pada
urine. Pemeriksaan darah samar pada urine merupakan suatu
pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya
hemoglobin dalam urine dengan menggunakan metode
benzidine dan guaiac dalam pemeriksaannya. Selain itu,
adapun yang disebut dengan Hemoglobinuria sejati terjadi
bila hemoglobin bebas dalam urine yang disebabkan karena
danya hemolisis intravaskuler. Hemolisis dalam urine juga
dapat terjadi karena urine encer, pH alkalis, urine didiamkan
lama dalam suhu kamar. Mioglobinuria terjadi bila mioglobin
dilepaskan ke dalam pembuluh darah akibat kerusakan otot,
seperti otot jantung, otot skeletal, juga sebagai akibat dari
olah raga berlebihan, konvulsi. Mioglobin memiliki berat
molekul kecil sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan
diekskresi ke dalam urine mudah difiltrasi oleh glomerulus
dan diekskresi ke dalam urine. Adapun faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi temuan laboratorium, antara lain :

• Hasil positif palsu dapat terjadi bila urine tercemar deterjen


yang mengandung hipoklorid atau peroksida, bila terdapat
bakteriuria yang mengandung peroksidase. Adapun urine
dari wanita yang sedang menstruasi dapat memberikan
hasil positif.

• Hasil negatif palsu dapat terjadi bila urine mengandung


vitamin C dosis tinggi, pengawet formaldehid, nitrit
konsentrasi tinggi, protein konsentrasi tinggi, atau berat
jenis sangat tinggi.

Alat dan bahan :

 Alat dan bahan untuk pemeriksaan darah samar pada


urine dengan menggunakan metode Benzidine :
1. Sampel urine (atas indikasi darah samar)
2. bubuk benzidine +3 mL As
3. asam asetat galsial
4. tabung
5. larutan benzidine.
 Alat dan bahan untuk pemeriksaan darah samar pada
urine dengan menggunakan metode Carik celup :
1. Wadah Carik celup sebagai standar warna
2. Clinitex Status, Urisys 1100/alat baca urin lainnya
3. Urin kontrol Level 1 dan Level 2
4. Sampel urin
5. Reagen carik celup tujuh indikator
Cara kerja :

 Cara kerja pada pemeriksaan darah samar pada urine


dengan menggunakan metode Benzidine :

1. Sejumlah urine dipanaskan, lalu didinginkan.


2. Seujung pisau, bubuk benzidine +3 mL As. Asetat galsial
di dalam tabung reaksi, lalu kocok sampai terdapat
kristal yang tidak larut.
3. 2 mL urine yang telah dipanaskan, masukkan ke dalam
tabung yang mengandung larutan benzidine.
4. Hasil baca dalam waktu 5 menit.
 Cara kerja pada pemeriksaan darah samar pada urine
dengan menggunakan metode Carik celup :

1. Basahi seluruh permukaan reagen carik dengan sampel urin


dan tarik carik dengan segera, Kelebihan urin diketukkan
pada bagian bibir wadah urine.
2. Kelebihan urin pada bagian belakang carik dihilangkan
dengan cara menyimpan carik tersebut pada kertas agar
menyerap urin dibagian tersebut.
3. Peganglah carik secara horizontal dan banding kan dengan
standar warna yang terdapat pada label wadah carik dan
catat hasilnya dengan waktu seperti yang tertera pada
standar carik atau dibaca dengan alat Clinitex Status.
Pembacaan/ interpretasi hasil :

 Pada pemeriksaan darah samar pada urine dengan

menggunakan metode Benzidine :

 Pada pemeriksaan darah samar pada urine dengan


menggunakan metode Carik celup:
Pembahasan :

 Pada pemeriksaan darah samar pada urine dengan


menggunakan metode Benzidine :
Pada pemeriksaan darah samar pada metode benzidine
akhirnya di dapat bahwa terbentuk warna yaitu hijau-biru,
dan hal tersebut menunjukkan (+) positif yang mana
menandakan bahwa sampe urine yang diperiksa tersebut
terkandung darah di dalamnya.
 Pada pemeriksaan darah samar pada urine dengan
menggunakan metode Carik Celup :
Berdasarkan pada aktivitas pseudoperoxidase hemoglobin
yang mengkatalisis reaksi 3,3 '5, 5'-tetramethylbenzidine dan
buffer peroksida organik, 2,5-dimethylhexane-2 ,5-
dihydroperoxide. Warna yang dihasilkan berkisar dari,
kehijauan-kuning ,hijau kebiruan dan biru tua. Hasil tes
positif palsu kadang-kadang dapat terjadi ketika bakteri yang
hadir dalam urin. Asam askorbat atau protein dapat
mengurangi reaktivitas dari tes darah. Zat pengoksidasi kuat
seperti hipoklorit dapat menghasilkan hasil positif palsu. Tes
ini sedikit lebih sensitif terhadap hemoglobin bebas dan
mioglobin daripada eritrosit utuh. Tes ini umumnya mampu
mendeteksi hemoglobin bebas 0.015-mg/dl atau 5 sampai 10
sel darah merah per utuh ml urin. Sensitivitas mungkin
berkurang dalam urin dengan berat jenis tinggi dan adanya
asam askorbat. Munculnya bintik-bintik hijau pada daerah uji
reagen menunjukkan adanya eritrosit utuh dalam urine.

Kesimpulan : Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, dari


kedua metode tersebut yakni pemeriksaan darah samar pada
urine dengan metode benzidine dan carik celup telah
didapatkan bahwa pada interpretasi hasilnya menujukkan
positif darah samar pada urine. Hasil positif pada pemriksaan
darah samar metode benzidine di dapat dari hasil uji
reaksinya yakni terbentuk warna yaitu hijau-biru. sedangkan
hasil positif pada [emeriksaan darah samar metode carik
celup didapat dari hasil uji reaksinya yaitu munculnya bintik-
bintik hijau pada daerah uji reagen yang mana menunjukkan
adanya eritrosit utuh dalam urine
Murni Widayanti Herlina

P17334120047

Anda mungkin juga menyukai