Oleh :
Agita Fortuna Septa Ningsih
151710113026
Kelompok 8
Interpretasi hasil:
- Transudat : tidak ada kabut/ada kabut tipis
- Eksudat : kabut tebal atau presipitasi yang jatuh ke dasar tabung
bersamaan dengan jatuhnya cairan yang diteteskan
Tes Nonne
Interpretasi hasil:
- Negatif (-) : tidak ada cincin putih
- Positif (+) : cincin putih sangat tipis dengan latar belakang hitam
- Positif (++) : cincin putih bila dikocok cairan tetap putih
- Positif (+++) : cincin putih sangat jelas kalau dikocok cairan keruh
Tes Pandy
3.2. Pembahasan
Tes rivalta sudah sangat lama telah dilakukan namun tetap masih berguna
untuk membedakan cairan transudat dan eksudat dengan cara yang sederhana.
Tes ini berdasarkan seromucin yang terdapat dalam eksudat dan tidak terdapat
dalam transudat akan bereaksi dengan asam asetat encer membentuk kekeruhan
yang nyata. (Gandasoebrata, 2013). Setelah dilakukan tes rivalta terhadap
sampel serum yang diuji, hasilnya adalah terbentuk kabut tipis.
Selain melakukan tes rivalta, juga dilakukan tes metode kualitatif lain
untuk mendeteksi kelebihan protein dalam cairan otak/serum yaitu tes nonne
dan tes pandy. Tes nonne digunakan untuk mendeteksi adanya globulin dalam
cairan otak/serum yang akan bereaksi dengan reagen nonne yang mengandung
amonium sulfat sehingga menghasilkan presipitasi globulin atau bentuk
kekeruhan berupa cincin. Semakin tinggi kadar globulin semakin tebal cincin
keruh yang terbentuk. (Olukoga et al, 1997). Setelah dilakukan tes nonne
terhadap sampel serum yang diuji, hasilnya adalah positif (+++) karena
terbentuk cincin putih yang sangat jelas dan apabila dikocok larutan menjadi
keruh.
Sedangkan pada tes pandy protein (globulin dan albumin) diendapkan
oleh larutan fenol jenuh dalam air sehingga menyebabkan terjadinya kekeruhan
yang nampak. (Ochei, 2000). Cairan otak/serum yang normal tidak terjadi
kekeruhan atau hanya kekeruhan ringan berupa kabut tipis. Semakin tinggi
kadar protein, semakin keruh hasil reaksinya. (Gandasoebrata, 2013). Setelah
dilakukan tes pandy terhadap sampel serum yang diuji, hasilnya adalah positif
(+++) karena cairan sangat keruh.
Dari ketiga tes yang telah dilakukan yang hasilnya pada tes rivalta
terbentuk kabut tipis yang menandakan bahwa sampel yang diuji merupakan
cairan eksudat.
Sedangkan pada tes nonne hasilnya positif (+++) dan pada tes pandy juga
menunjukkan hasil positif (+++) yang kekeruhannya sangat keruh hal ini
menandakan adanya protein berlebih dalam sampel. Dan untuk menentukan
sampel itu merupakan cairan transudat atau eksudat tidak bisa dilihat hanya
dengan satu tes saja, maka dari itu sebagian besar tes menunjukan bahwa
sampel yang diuji merupakan cairan eksudat. Karena pada tes rivalta kurang
menunjukan bahwa sampel merupakan cairan eksudat, hal ini dapat terjadi
karena beberapa faktor yang memengaruhi. Seperti, volume gelas ukur yang
besar sehingga larutan yang ditampung banyak dapat menyebabkan kabut yang
terbentuk telihat tipis atau mudah hilang.
BAB IV
KESIMPULAN