Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH WAKTU INKUBASI TERHADAP TITER

ANTIBODI O PADA PEMERIKSAAN WIDAL METODE


TABUNG MENGGUNAKAN REAGEN α SHIELD

Kalma*)

*) Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Makassar

ABSTRAK
Pemeriksaan widal merupakan uji serologis yang paling banyak dipakai oleh para klinisi, teknik
laboratorium sangat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan widal, namun kesalahan yang biasa
dilakukan oleh para klinisi yaitu sering mengabaikan waktu inkubasi. Penelitian ini bermanfaat untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh waktu inkubasi terhadap titer antibodi O pada pemeiksaan widal
metode tabung menggunaka reagen α shield. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
serum penderita demam tifoid sebanyak 7 pasien. Penelitian dilakukan di laboratorium D-III Analis
Kesehatan Universitas Indonesia Timur Makassar pada tanggal 10- 14 Mei 2010. Setelah dilakukan
uji ANOVA, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) hasil penelitian didapatkan F hitung 37,385 >
F tabel 4,085. menunjukkan ada pengaruh yang bermakna waktu inkubasi terhadap titer antibodi O
pada pemeriksaan widal metode tabung manggunakan reagen α shield. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan maka disarankan untuk menggunakan pemeriksaan widal metode tabung menggunakan
waktu inkubasi yang betul-betul sesuai dengan prosedur yang tertera pada brosur reagen.

Kata kunci : pemeriksaan widal metode tabung, waktu inkubasi , hasil titer antibodi O

PENDAHULUAN penderita yang aktif, penderita dalam vase


A. Latar Belakang konvaselen dan kronik karier.
Besarynya angka pasti kasus demam
Demam tifoid atau typus abdominalis tifoid di dunia sangat sulit ditentukan karena
adalah suatu infeksi sistemik yang terjadi pada penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan
usus kecil yang disebabkan oleh kuman gram spektrum klinis yang sangat luas. Data World
nagatif yaitu Salmonella typhi. Yang sampai Health Organization (WHO) tahun 2003
saat ini masih menjadi problem kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus
masyarakat di negara berkambang terutama di demam tifoid diseluruh dunia dangan insidensi
daerah-daerah tropis dan sub tropis seperti 600.000 kasus kematian tiap tahun. Di Negara
Indonesia karena penyebaran penyakir ini berkembang, kasus demam tifoid dilaporkan
berkaitan dengan urbanisasi, kepadatan sebagai penyakit endemis dimana 95%
penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air merupakan kasus rawat jalan sehingga
dan sanitasi yang buruk serta standar hygiene insidensi yang sebenarnya adalah15-25 kali
industri pengolahan makanan yang masih lebih besar dari laporan rawat inap di rumah
rendah. sakit. Di Indonesia kasus ini tersebar secara
Selama terinfeksi kuman tesebut merata di seluruh propensi dengan insidensi di
bermultifikasi dalam sel fagositik daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun
mononuklear dan secara berkelanjutan dan didaerah perkotaan 760/100.000
dilepaskan ke aliran darah. Gejalanya dapat penduduk/tahun atau sekitar 600.000 dan 1,4
berlangsung selama 1 minggu atau lebih juta kasus per tahun. Umur penderita yang
disertai gangguan pada pencernaan dan dengan terkana di Indonesia adalah antara 3-19 tahun
atau tanpa gangguan kesadaran. Sumber pada 91% kasus.
penularan penyakit demam tifoid adalah

11
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
Beberapa faktor penyebab demam tifoid penunjang diagnosis demam tifoid telah luas
masih terus menjadi masalah kesehatan digunakan di seluruh dunia, namun
terpenting di Negara berkembang,meliputi manfaatnya masih menjadi perdebatan.
pula keterlambatan penegakan diagnosis pasti. Dari beberapa metode yang digunakan
Penegakan dignosis demam tifoid saat ini untuk menegakkan diagnosis tes widal
dilakukan secara klinis dan melalui merupakan tes yang paling bayak digunakan di
pemeriksaan laboratorium.Diagnosis demam klinik,peranan tes widal sebagai tes diagnostik
tifoid secara klinis sering kali tidak tepat sampai saat ini masih kontrofersial,akibat
karena tidak ditemukannya gejala klinis banyak faktor yang dapat mempengaruhi
spesifik atau didapatkan gejala yang sama faktor penderita dan teknis selain itu pula
pada penyakit lain pada anak, terutama pada sensitivitas dan spesifisitas tes widal
minggu pertama sakit. Hal ini menunjukkan dibandingkan dengan kultur rendah yakni
perlunya pemeriksaan penunjang laboratorium 64,29% dan 72%.
untuk konfirmasi penegakan diagnosis demam Dalam menegakkan diagnosis dini
tifoid. (http//:www.koaskamar13.wordpres. demam tifoid menggunakan tes widal yang
com tanggal 5 April 2010) saat ini dikenal 2 macam tes yaitu tes widal
Beberapa metode diagnostik masih terus metode slide dan tes widal metode aglutinasi
dikembangkan untuk mencari cara tabung.selama ini laboratorium klinik lebih
cepat,mudah dilakukan dan murah biayanya banyak menggunakan metode slide karena
dengan sensitifitasdan spesifisitasyang tinggi. lebih mudah dan tidak memerlukan waktu
Hal ini penting untuk membantu usaha penata yang lebih lama jika dibandingkan dengan
laksanaan penderita secara menyeluruh yang metode tabung.Namun jika berbicara
juga meliputi penegakan diagnosis sedini mengenai ketelitiannya ,metode tabung
mungkin dimana pemberian terapi yang sesuai memilliki tingkat ketelitian yang lebih bagus
secara dini akan dapat menurunkan karena dapat diketahui hasil titernya secara
ketidaknyamanan penderita,insidensi jelas. walaupun dalam pengerjaannya
terjadinya komplikasi yang berat dan kematian membutuhkan waktu relatif lama. Waktu dan
serta memungkinkan usaha kontrol penyebaran suhu inkubasi yang digunakan juga berbeda-
penyakit melalui identifikasi karier. beda.Tergantung dari jenis reagen yang
Penegakan diagnosis demam tifoid digunakan. Ada reagen yang manggunakan
didasarkan pada manifestasi klinis yang suhu inkubasi 37ºC selama 18-24 jam dan ada
diperkuat oleh pemeriksaan laboratorium pula yang menggunakan suhu 50ºC selama 4
penunjang. Sampai saat ini masih dilakukan jam. Namun Saat ini yang banyak dipakai di
berbagai penelitian yang menggunakan masyarakat separti reagen merk tydal,tulip
berbagai metode diagnostic untuk ,humatex dan sebagainya menggunakan suhu
mendapatkan metode terbaik dalam usaha inkubasi 370 C selama 18-24 jam sedangkan
penatalaksanaan penderita demam tifoid secara suhu 500 C selama2-4 jam jarang digunakan
menyeluruh. mungkin karena reagennya belum terlalu
Diagnosis demam tifoid ditegakkan dikenal di masyarakat.
berdasarkan anamnesis,gejala klinik,kelainan Ada beberapa kesalahan yang sering
fisik dan tes laboratorium.diagnosis defenitif dilakukan oleh seorang laboran dalam
demam tifoid adalah isolasi Salmonella thyphi melakukan pemeriksaan widal salah satunya
dari darah, sumsum tulang atau specimen adalah penggunaan waktu inkubasi yang tidak
cairan tubuh lainnya.tes laboratorium yang sesuai dengan prosedur, mungkin itu
biasa digunakan adalah tes rutin (non spesifik), disebabkan karena faktor lupa sehingga
tes serologis dan tes kultur.(Mansyur, A.2007) melakukan inkubasi lewat dari waktu yang
Sejak beberapa tahun terakhir sebenarnya atau seorang laboran yang terburu-
pemeriksaan widal menjadi rutin men-sreen buru ingin segera menyelesaikan pekerjaanya
penderita demam untuk penderita demam sehingga melakukan inkubasi kurang dari
tifoid.uji ini telah digunakan sejak tahun 1986. waktu yang sebenarnya. Hal ini bisa saja
Meskipun uji serologi widal sebagai alat
12
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
menyababkan terjadinya hasil positif palsu antibodi O pada pemeriksaan widal
ataupun negatif palsu. metode tabung menggunakan reagen α-
Berdasarkan uraian di atas maka penulis shield.
tertarik untuk melakukan suatu penelitian 2. Hipotesa alternatif (Ha) :
untuk mengetahui apakah ada pengaruh waktu Ada pengaruh waktu inkubasi terhadap
inkubasi terhadap titer antibodiO pada titer antibodiO pada pemeriksaan widal
pemeriksaan widal metode tabung metode tabung menggunakan reagen α-
menggunakan reagen merek α-shield. shield.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di METODE PENELITIAN
atas yang menjadi pokok permasalahan adalah 1. Jenis Penelitian
apakah ada pengaruh waktu inkubasi terhadap Jenis penelitian ini adalah penelitian
titer antibodi O pada pemeriksaan widal eksperimental untuk mengetahui pengaruh
metode tabung menggunakan reagen α shield. waktu inkubasi terhadap titer antibodi O pada
pemeriksaan widal metode tabung
C. Tujuan Penelitian menggunakan reagen merek α shield.
1. Tujuan umum 2. Populasi dan Sampel
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh a. Populasi penelitian
waktu inkubasi terhadap titer antibodiO pada Populasi dalam penelitian ini adalah
pemeriksaan widal metode tabung pasien demam tifoid di RS Islam Faisal
menggunakan reagen α shield. Makassar.
2. Tujuan khusus b. Sampel penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Sampel penelitian ini diambil secara
waktu inkubasi 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam dan purposive yakni pasien demam tifoid dengan
6 jam terhadap titer antibodi O pada kriteria antigen O positif di RS Islam Faisal
pemeriksaan widal metode tabung Makassar.
menggunakan reagen α shield. 3. Variabel Penelitian
D. Manfaat Penelitian a. Variabel Bebas
1. Institut Waktu inkubasi
Sebagai bahan masukan atau sumber b. Variabel terikat
informasi bagi Program Diploma Tiga Analis Titer antibodiO
Kesehatan Universitas Indonesia Timur 4. Defenisi Operasional
Makassar, Rumah Sakit dan Departemen A. Uji widal adaalah suatu uji serologis
Kesehatan serta Instansi terkait lainnya dalam spesifik untuk mengetahui ada
menentukan kebijakan pemeriksaan uji widal tidaknya antibodi terhadap Salmonella
pada penderita demam tifoid. typhi dangan jalan mereaksikan serum
2. Masyarakat seseorang dengan antigen tertentu.
Sebagai informasi kepada masyarakat B. Uji widal metode tabung adalah metode
tentang bahaya infeksi Salmonella typhi yang pemeriksaan widal yang mereaksikan
menyebabkan penyakit demam tifoid dan jenis antara antibodi dengan antigen dalam
pemeriksaanya. serum penderita yang telah mengalami
3. Manfaat praktis pengenceran berbeda-beda terhadap
Sebagai wahana penulis untuk antigen sehingga terjadi aglutinasi
mengembangkan dan memperdalam dengan menggunakan tabung untuk
pengetahuan penelitian sereta merupakan mengetahui titer antibodi.
pengalaman berharga dalam memperluas C. Antibodi adalah molekul protein yang
wawasan tentang pemeriksaan widal metode sebagian dari strukturnya mempunyai
tabung. urutan asam-asam amino khas yang
E. Hipotesa memungkinkan interaksi sangat khusus
1. Hipotesa Nol (Ho) : Tidak ada dengan anti gen yang sesuai.
pengaruh waktu inkunasi terhadap titer

13
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
D. Titer adalah suatu nilai berbanding reagen yang selanjutnya akan membentuk
terbalik dengan pengenceran tertinggi aglutinasi
yang memiliki gumpalan sel antibodi. 2. Alat dan Bahan
E. Titer antibodi O adalah suatu nilai a. Alat
berbanding terbalik dengan pengenceran 1. centripuge
tertinggi terhadap anti gen somatik 2. mikropipet dan tips
Salmonella yang terdapat pada 3. Inkubator
Salmonella typhi. 4. Rak Tabung
5. Waktu dan lokasi Penelitian 5. Slide
A. Waktu penelitian 6. Tabung reaksi
Waktu penelitian direncanakan pada b. Bahan
bulan Mei 2010 1. Larutan NaCl 0,9%
B. Lokasi penelitian 2. Reagen widal merek α shield (antigen O
Sampel diambil di rumah Sakit Islam 3. Serum.
Faisal Makassar dan di periksa di laboratorium C. Cara Kerja
D-III Analis Kesehatan Universitas Indonesia 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan
Timur Makassar. digunakan
6. Prosedur Kerja 2. Disiapkan 8 buah tabung reaksi
A. Pemeriksaan widal metode slide kemudian susun pada rak tabung dan
1. Prinsip beri label pada masing masing tabung.
Antibodi yang terdapat dalam serum akan 3. Dipipet larutan NaCl 0,9 % kedalam
bereaksi dengan antigen yang terdapat pada tabung pertama sebanyak 1900 µl (1,9
reagen yang selanjutnya akan membentuk ml). Dan untuk tabung ke-2 sampai ke-8
aglutinasi. dimasukkan NaCl 0,9% sebanyak 1 ml.
2. Alat dan Bahan 4. Pada tabung pertama ditambahkan 100 µl
a. Alat sampel serum lalu dikocok hingga
1. Slide homaogen.
2. pipet tetes 5. Diambil 1000 µl (1ml) pada tabung
3. rotator pertama dan masukkan pada tabung ke-2
b. Bahan kemudian campur hingga homogen,
1. Serum untuk tabung berikutnya perlakuan ini
2. Reagen widal merek α shield dilakukan sesuai cara tadi sampai tabung
3. Prosedur Kerja ke-7.sehingga terjadi pengenceran 1/20,
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan 1/40, 1/80, 1/60, 1/320 ,dst.
digunakan 6. Ditambahkan masing – masing 1 tetes
2. Diteteskan masing – masing 2 tetes antigen O pada tabung 1 – 8.
(80µl) serum pada lingkaran yang 7. Di inkubasi pada suhu 500 C, Untuk
terdapat pada slide. perlakuan pertama diinkubasi selama 2
3. Ditambahkan 1 tetes reagen OA pada jam, perlakuan ke-2 diinkubasi selama 3
lingkaran 1, OB pada lingkaran 2, OC jam, perlakuan ke-3 diinkubasi selama 4
pada lingkaran 3 dan OD pada lingkaran jam (inkubasi brosur), perlakuan ke-4
4 kemudian dicampur hingga homogen diinkubasi selama 5 jam dan untuk
4. Dirotator selama 1 menit. perlakuan ke-5 diinkubasi selama 6 jam.
5. Lihat adanya agglutinasi pada masing 8. Amati aglutinasi yang terbentuk di dasar
masing lingkaran tersebut, hasil positif tabung. Tabung terakhir yang
dilanjutkan ke cara tabung untuk menunjukkan adanya aglutinasi
menentukan titernya. merupakan titer.Reagen merek α shield
B. Pemeriksaan widal metode tabung tidak dilengkapi dengan serum kontrol
1. Prinsip oleh karena itu yang digunakan sebagai
Antibodi yang terdapat dalam serum akan kontrol pada saat pemeriksasan adalah
bereaksi dengan antigen yang terdapat pada tabung ke-8 yang isinya hanya NaCl
14
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
0,9% dan reagen widal tanpa dan 6 jam.
penambahan serum. Tabung ke-8 ini
digunakan sebagai kontrol negatif PEMERIKSAAN WIDAL

sehingga tidak boleh menunjukkan METODE TABUNG


adaanya aglutinasi. KODE
SAMPEL
D. Interpretasi hasil
1. Negatif (-) : Tidak terjadin aglutinasi di INKUBASI INKUBASI INKUBASI INKUBASI INKUBASI
2 JAM 3 JAM 4 JAM 5 JAM 6 JAM
dasar tabung
2. Positif (+) : Terjadi aglutinasi di dasar
tabung
1 A Neg (-) Neg (-) 1/1280 1/1280 1/1280
7. Analisa Data
Hasil pembacaan titer berupa pecahan
yaitu 1/20,1/40, 1/80, 1/160, 1/320, 1/640 dan
2 B Neg (-) Neg (-) 1/160 1/160 1/160
1/3280 dikonversi kedalam bentuk desimal
kemudian dilakukan analisa data
menggunakan uji ANOVA satu jalan (one way
3 C Neg (-) Neg (-) 1/160 1/160 1/160
anova).dengan membandingkan antara F
hitung dan F tabel pada derajat kemaknaan (α)
= 95 % dengan rumus:
4 D Neg (-) Neg (-) 1/320 1/320 1/320

MK antar
F hitung = 5 E Neg (-) Neg (-) 1/160 1/160 1/160

MK dalam
6 F Neg (-) Neg (-) 1/320 1/320 1/320
Keterangan:
MK antar = Mean Kuadrat antara grup
MK dalam = Mean Kuadrat dalam grup
A. Bila harga F hitung lebih kecil atau 7 G Neg (-) Neg (-) 1/160 1/160 1/160

sama dengan F tabel maka Ho Sumber : Data primer , 2010


diterima dan Ha ditolak.
B. Bila harga F hitung lebih besar atau Tabel 2. Hasil analisa data statistk Uji
sama dengan F tabel mak ANOVA satu jalan pemeriksaan
C. Ha diterima dan Ho ditolak. widal metode tabung
menggunakan waktu inkubasi 2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam,dan 6
HASAN jam pada suhu 50 0 C.
T araf
Jumlah Derajat Kudrat
A. Hasil Penelitian Sumber
Kuadra Bebas Ratarat
F Signi
Berdasarkan hasil penelitian yang Varian hitung fikan
t (JK) (DB) a (KR)
(P)
dilaksanakan sejak tanggal 10-14 Mei 2010 <
mengenai pengeruh waktu inkubasi terhadap 0,05
titer antibodil O pada pemeriiksaan widal Antar
F
metode tabung menggunakan reagen α shield grup (A)
55,543 4 13,886 37,385 tabel
=
di Laboratorium D-III Analis Kesehatan 4,08
Universitas Indonesia Timur Makas sar dengan 5
hasil sebagai berikut : Dalamgr
11,143 30 0,371 - -
up (B)
Tabel 1. hasil penelitian pemeriksasan widal
T otal 66,686 34 - - -
metode tabung menggunakan waktu
inkubasi 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, Sumber : Data primer, 2010

15
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
Hasil panelitian dapat dilihat / disajikan Cara pemeriksaan uji widal ada dua
dalam bentuk grafik sebagai berikut : metode yang digunakan yaitu secara kualitatif
3.00 (metode slide) dan secara kuantitatif (metode
aglutinasi tabung). Uji widal metode slide
2.50
dapat dikerjakan dapat cepat dibanding dengan
2.00
metode tabung, akan tetapi kalau kita
berbicara mengenai ketelitian maka metode
Mean of widal

1.50
tabung yang memiliki tingkat ketelitian yang
1.00
lebih baik dibandingkan dengan metode slide
karena pada metode tabung hasil titernya dapat
0.50
diketahui secara jelas, oleh karena itu dalam
0.00
penentuan titer sebaiknya menggunakan
Inkubasi 2 jam Inkubasi 3 jam Inkubasi 4 jam Inkubasi 5 jam Inkubasi 6 jam
metode tabung.
Variasi Waktu Inkubasi
Sebelum dilakukan pemeriksaan widal
Gambar 1 grafik hasil penelitian metode tabung terlebih dahulu dilakukan
screnning tes (tes penyaring) menggunakan
Tabel 1 menunjukkan bahwa pada slide setelah itu hasil yang positif pada slide
deraajat kemaknaan 0,05 atau tingkat tersebut dilanjutkan ke metode tabung untuk
kepercayaan 95 % didapatkan F hitung menentukan titernya, pemeriksaan widal
( 37,385) > F tabel (4,085), Ha diterima dan metode tabung dilakukan dengan cara
Ho ditolak artinya waktu inkubasi berpengaruh malakukan pengenceran yang berbeda – beda
terhadap titer antibodi O pada pemeriksaan terhadap sampel serum kemudian diinkubasi
widal metode tabung menggunakan reagen α menggunakan waktu dan suhu tertentu.
shield. Waktu dan suhu inkubasi yang digunakan
berbeda – beda tergantung dari jenis reagen
B. Pembahasan yang digunakan, ada yang diinkubasi pada
Demam tifoid merupakan penyakit suhu 370 C selama 18-24 jam, suhu inkubasi
infeksi sistemik yang disebabkan oleh 560 C selama 4 jam, suhu inkubasi 560 C
Salmonella typhi yang masaih dijumpai selama 18-24 jam untuk antigen O dan selama
secara luas di Negara-negara berkembang. 2 jam untuk antigen H, bahkan ada pula yang
Antara 1–5 % dari pasien yang mengalami menggunakan suhu 500 C selama 4 jam untuk
infeksi tifoid yang akut akan menjadi carier antigen O dan 2 jam untuk antigen H.
yang kronis karena infeksi yang terjadi pada (Samvel,2005)
kandung empedu akan membawa dampak Pada penelitian ini menggunakan reagen
yang lebih buruk bagi penderitanya. Oleh merek α shied yang menggunakan waktu dan
karena itu dibutuhkan metode yang efektif suhu inkubasi 500 C selama 4 jam.
untuk mendiagnosa secara klinis. Interpretasi uji widal harus dilakukan dengan
Uji widal merupakan uji serologis yang cermat, karena banyak fakor yang dapat
paling banyak digunakan di laboratorium mempengaruhi hasil pemeriksaan antara lain:
rumah sakit untuk mendiagnosis demam tifoid. stadium penyakit, pemberian anti biotik,
Uji widal ini mempunyai prinsip yaitu gambaran imunologis masyarakat setempat,
terjadinya reaksi agutinasi antara antigen vaksinasi, narkotik, strain antigen Salmonella
Salmonella typhi dengan agglutinin penderita yang digunakan, aglutinasi silang, pengaruh
atau dengan kata lain berupa penentuan kadar oleh penyakit selain demam tifoid serta teknik
aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H laboratorium.
Uji serologi widal memiliki sensitifitas Stadium penyakit sangat mempengaruhi
dan spesifisitas yang tergolong sedang yakni disebabkan agglutinin baru dijumpai dalam
dari beberapa penelitian pada kasus demam darah setelah pasien sakit satu minggu dan
tifoid dengan hasil biakan positif, ternyata mencapai puncaknya pada minggu kelima atau
hanya didapatkan sensitiftas uji widal sebesar keenam penyakit. Pemberian antibiotik
64 – 74 % dan spesifitas sebesar 76 – 83 %, umumnya dikatakan oleh para peneliti bahwa
16
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
pembrian anti biotik dapat memperlambat Kedua tingkatan ini selalu berlangsung
kenaikan titer uji widal (Handojo, 2004). secara beruntun,tetapi seringkali malah
Gambaran imunologis masyarakat tumpang- tindih (overlap) yang satu dengan
setempat yang berkaitan dengan endemis yang lain dan setiap tingkat membutuhkan
tidaknya penyakit demam tifoid di suatu waktu dan suhu tertentu.(Indro, 2003 )
daerah yang penyebrannya berkaitan erat Dari hasil penelitian yang dilaksanakan
dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, di Laboratorium D-III Analis Kesehatan
kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi Universitas Indonesia Timur Makassar pada
yang buruk serta standar hygiene industry tanggal 10-14 Mei 2010, menunjukkan adanya
pengolahan makanan yang masih rendah. pengaruh waktu inkubasi yang bermakna
Pada seseorang yang divaksinasi, titer terhadap tieter antibodi O pada pemeriksaan
agglutinin O dan H meningkat, akan tetapi titer widal metode tabung. Dari ke 7 sampel yang
agglutinin O akan menurun lebih dulu diperiksa dimana setiap sampel ada 5
sedangkan titer aglutinin H dipertahankan perlakuan inkubasi yaitu diinkubasi selama 2
selama beberapa tahun. Sedangkan narkotik, jam , 3 jam, 4 jam, 5 jam dan 6 jam pada suhu
pada beberapa kasus dapat memberikan hasil 500 C.
uji widal positif semu (Handojo I, 2004). Inkubasi selama 2 jam dan 3 jam belum
Strain Salmonella yang dipakai amat terbentuk aglutinasi, namun setelah jam ke- 4
berpengaruh pada hasil uji widal. Antigen dan seterusnya telah terbentuk aglutinasi di
yang dibuat dari strain Salmonella typhi yang dasar tabung. Ini disebabkan karena interaksi
bukan berasal dari daerah endemis yang antara antigen dan antibodi yang berupa
bersangkutan dapat memberikan hasil negatif aglutinasi baru terbentuk setelah diinkubasi
maupun positif semu. selama 4 jam pada suhu 500 C.
Kemungkinan terjadinya reaksi silang pada inkubasi selama 5 jam dan 6 jam
dengan spesies Salmonella dalam grup D bentuk aglutinasi didasar tabung semakin jelas
(kelompok S.Typhi) memeiliki antigen O karena aglutinasi yang terjadi telah
yang sama yakni nomor 9 dan 12, namun perlu terendapkan semua di dasar tabung. Namun
diingat bahwa antigen O nomor 12 dimiliki apabila diinkubasi terlalu lama pada suhu yang
pula oleh Salmonella grup A dan B ( yang tinggi maka kemungkinan antibodi yang
lebih dikenal sebagai S.Paratyphi A dan terdapat dalam serum akan rusak karena
Paratyphi B) (Arwin, 2001). Infeksi penyakit antibodi mempunyai sifat tidak tahan panas
lain juga dapat memberikan hasil positif palsu sehingga kemungkinan menyebabkan
seperti pada penyakit malaria. rusaknya protein dalam antibodi yang bisa
Teknik laboratorium lebih banyak mempengaruhi hasil titer widal. (Samvel,
ditentukan oleh manusia, dalam hal ini analis 2005)
yang malakukan proses pemeriksaan
diperklukan adanyaa ketelitian dan kecermatan KESIMPULAN DAN SARAN
dalam melakukan persiapan sampel,
pemeriksaan, pembacaan hasil dan pelaporan 1. Kesimpulan
hasil. Dalm hal pemeriksaan waktu dan suhu Berdasarkan hasil penelitian yang
inkubasi harus diperhatikan karena bisa saja dilaksanakan pada tanggal 10 – 14 Mei
mempengaruhi hasil 2010 di Laboratorium D- III Analis
Sebagian besar reaksi antigen-antibodi Kesehatan Universitas Indonesia Timur
terjadi dalam dua tingkat sebagai berikut: Makassar, dipatkan F hitung 37,385 > F
1. Ikatan spesifik antara antibodi dengan tabel 4,085 pada α = 0,05 itu
antigen atau hapten yang sesuai. menunjukkan adanya pengaruh yang
2. Terjadinya reaksi yang dapat dilihat bermakna waktu inkubasi terhadap titer
sebagai hasil dari ikatan tersebut,seperti antibodil O pada pemeriksaan widal
misalnya presipitasi, aglutinasi, lisis, dan metode tabung menggunakan reagen α
sebaginya. Shield

17
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011
2. Saran http://www.blogster.com. April 2010
1. Berdasarkan hasil penelitian maka
penulis menyarankan bahwa dalam http://www.infeksi.com, april 2010
melakukan pemeriksaan widal metode
tabung harus betul- betul menggunakan Handojo I., 2003. Pengantar Imonoassay
waktu inkubasi sesuai dengan prosedur Dasar,Airlangga University Press:
yang ditetapkan pada brosur reagen. Surabaya
2. Karena suhu dan waktu inkubasi sangat
berpengaruh terhadap titer antibodi maka Handojo I., 2004. Imunoassay Terapan Pada
untuk peneliti berikutnya disarankan Beberapa Penyakit Infeksi.
untuk melakukan penelitian pada Airlangga Unifersity Press :
pemeriksaan widal metode tabung Surabaya.
dengan variable yang lain yaitu suhu
inkubasi derngan cara melakukan Rampengan, L., 1990. Penyakit Infeksi
pemeriksaan widal metode tabung Tropik Pada Anak, Buku Kedokteran
menggunakan variasi suhu inkubas i, EGC.
Untuk mengetahui pengaruhnya.
Senawiyah, 2007. Pemeriksaan Widal Metode
DAFTAR PUSTAKA Tabung Pada Pasien Demam Tifoid
Di Rumah Sakit Bhayangkara
Mansyur, A. 2007. Semiloka Mutu Makassar,Program D-III Analis
”Pemantapan Mutu Tes Rapid Kesehatan Universitas Indonesia
Salmonella”,Makassar. Timur Makassar.

Brooks ,Geo F.,Butel,Janet S, Morse,Stephen Samvel, 2005. Perbandingan hasil


A. 2005.Mikro Biologi Kedokteran pemeriksaan widal metode tbung
Edisi Petama, Salemba Medika : yang menggunakan suhu inkubasi
Jakarta. 56 0 C selama 4 jam dan suhu
inkubasi 37 0 C selama 18 jam,
Entjang I., 2001. Mikraobiologi Dan Program D-III Analis Kesehatan
Prasitologi, Citra Aditia Bakri: Universitas Indonesia Timur
Bandung. Makassar.

http://www.koaskamar 13 .wordpres.com 5 Staf Pengajar FKUI, 1994. Mikrobiologi


April 2010 Kedokteran,Penerbit Binarupa,
Jakarta.
http://www.inogzain.blogspot.com. april 2010
Soegeng, H., 2002. Ilmu Penyakit Anak
http://www.iwandarmawansyah.web.htm. Diagnose Dan Penatalaksanaan,
Penerbit Salemba Medika , Jakarta.
http://www.pediatrik.com, 2 april 2010

18
Media Analis Kesehatan Vol. II No.1,Mei 2011

Anda mungkin juga menyukai