Anda di halaman 1dari 5

Bleeding Time (BT)

A. Tujuan Praktikum
Untuk Mengetahui seberapa cepat waktu pembekuan darah pasien.
B. Prinsip
Cuping telinga pasien dibersihkan dengan alkohol 70% lalu ditusuk dengan autoclick. Darah yang
keluar dari cuping telinga ditempelkan dengan kertas saring setiap 30 detik. Waktu yang keluar darah
hingga berhentinya dicatat sebagai waktu pendarahan.
C. Dasar Teori
Bleeding time tergantung pada efisiensi cairan jaringan untuk mempercepat pembekuan, ketahanan
kapiler dan fungsi maupun jumlah trombosit. Terdapat 2 metode bleeding time yaitu metode Duke
dan Ivy. Metode duke menggunakan darah pada cuping telinga.
D. Alat dan bahan
 Blood Lancet
 Kertas Saring
 Stop watch
 Kapas
 Autoclick
 Alkohol 70%

E. Prosedur
1) Cuping telinga pasien dibersihkan dengan alkohol 70%, tunggu hingga kering.
2) Cuping telinga pasien dijepit antara ibu jari dan telunjuk tangan kiri agar darah berkumpul.
Kemudian ditusuk dengan blood lancet pada autoclick menggunakan tusukan sedalam 4-5
mm. Nyalakan stopwatch ketika sarah keluar pertama kali.
3) Darah yang keluar ditampung dengan kertas saring (jangan sampai menyentuh cuping telinga)
setelah 30 detik.
4) Ulangi langkah ke-3 setiap 30 detik, pada daerah kertas saring yang berbeda sampai darah
berhenti.
5) Saat darah tidak keluar lagi, matikan stopwatch dan catat waktunya sebagai waktu
pendarahan.
F. Nilai Normal
Pembekuan darah dalam 1-3 menit, batas toleransi 3-7 menit.

Clotting Time of Whole Blood (CT)

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui waktu pembekuan darah sejak darah keluar dari tubuh.
B. Prinsip
Waktu pembekuan darah sejak darah keluar dari pembuluh darah sampai terjadi pembekuan darah
salam suatu kondisi spesifik.
C. Dasar Teori
Clotting time dengan cara lee dan white menggunakan metode sampling darah dicatat sejk darah
masuk ke spuit sampai terjadi bekuan ketika dimiringkan 90 0C. CT biasanya dilaporkan bekuan pada
tabung 3 karena sedikit gerakan/agitasi. Aat mengamati tabung, hanya dimiringkan saja, tidak boleh
di kocok.
D. Alat dab Bahan
 3 tabung reaksi
 Spuit 3 ml
 Kapas
 Alkohol 70%
 Tourniquet
 Rak tabung
 Stopwatch
 Waterbath 370C (diganti suhu ruang dekat jendela)
 Darah

E. Prosedur
1) Lakukan vena puncture pada pasien.
2) Saat darah masuk kedalam spuit, pasang segera stopwatch dan tourniquet dilonggarkan.
Lanjut dengan menghisap sampai 3 ml.
3) Spuit dicabut, pasien di kondisikan. Lalu jarum dilepas dari spuit, darah dimasukkan tabung
masing-masing 1ml melalui dinding
4) Lalu letakkan dalam waterbath 370C/letakkan didekat jendela ruang, tunggu selama 5 menit
(stopwatch terus berjalan)
5) Setelah 5 menit, tabung 1 diangkat dan di miringkan 450. Ulangi tindakan serupa selang 30
detik sampai terjadi bekuan sempurna (900 tidak ada tumpahan). Catat waktunya, (stopwatch
terus berjalan)
6) Pada 30 detik berikutnya, lakukan hal serupa terhadap tabung ke 2 sampai terjadi bekuan
sempurna. Catat waktunya, (stopwatch terus berjalan)
7) Selang 30 detik kemudian, lakukan hal serupa untuk tabung ke-3. Catat waktunya, lalu
matikan stopwatch.

F. Nilai Normal
Darah mengalami pebekuan dari 5-15 menit

Clot Retraction (CR)

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui retraksi bekuan darah hingga mengeluarkan serum.
B. Prinsip
Darah segar ditempatkan pada suhu 370C dalam waterbath, retraksi bekuan diamati pada waktu 1 jam,
2jam, 4jam, dan 24 am setelah darah membeku.
C. Dasar Teori
Pada saat darah telah membeku secara sempurna dengan metode lee and white (CT), secara normal
akan berkontraksi/retraksi dan mengkerut untuk mengeluarkan serum dari dalamnya, sehingga
akhirnya dapat mengendapkan kebawah. Retraksi bekuan berkaitan dengan jumlah serta aktivitas
trombosit.
D. Alat dan Bahan
 Spuit
 3 tabung reaksi
 Tourniquet
 Kapas
 Alkohol 70%
 Rak tabung
 Timer
 Waterbath 370C (diganti suhu ruang dekat jendela lab)
 Darah

E. Prosedur
1) Lakukan vena puncture secara hati-hati dan sempurna terhadap pasien, lalu masukkan darah
kedalam tabung masing-masing 1 ml. [Clot Retraction bisa menggunakan sampel lanjutan
Clotting Time, sampel tetap]
2) Tempatkan tabung dalam Waterbath 370C (diganti suhu ruang dekat jendela lab).
3) Setelah darah beku saat clotting time, selanjutnya amati bekuan dalam waktu 1 jam, 2 jam, 4
jam, dan retraksi bekuan. Retraksi bekuan ditandai dengan keluarnya serum dari darah, mulai
dari dinding tabung sampai retraksi sempurna yaitu didasar tabung.
4) Apabila menggunakan tabung lanjutan lee and white, amati 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan 24 jam
setelah bekuan terjadi.
5) Hasil adalah waktu yang diperlukan saat darah membeku sampai retraksi sempurna (volume
1
serum volume darah)
2

F. Nilai Normal
 Retraksi normal : retraksi 2-4 jam
 Retraksi lemah : retraksi 4-24 jam
 Retraksi nol : tidak terjadi bekuan setelah 24 jam

Clot Lysis (CL)

A. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui proses terurainya benang-benang fibrin sehingga berbentuk sedimen saja didasar
tabung dan kembali ke wujud semula.
B. Prinsip
Pemeriksaan Clot Lysis merupakan lanjutan dari Clot Retraction, dimana darah akan lisis dalam
waktu tertentu.
C. Dasar teori
Clot Lysis menunjukkan proses terurainya jala-jala fibrin darah sehingga tidak berbentuk atau hanya
berupa sedimen didasar tabung. Lisisnya eritrosit akan berwarna merah mulai menjalar dari
permukaan bekuan sampai merata dalam serum. Clot lysis doamati 8 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.
D. Alat dan Bahan
 Tabung 3
 Tourniquet
 Spuit
 Kapas
 Alkohol 70%
 Darah
 Rak tabung
 Timer

E. Prosedur
1) Merupakan lanjutan dari Clot Retraction. Sampel tetap dalam rak tabung. Pada saat 8 jam, cek
apakah darah sudah lisis, begitu selanjutnya untuk 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.
2) Lisisnya eritrosit dalam darah ditandai dengan hancur/lisisnya bekuan, serum tidak
terlihat/sudah terampur warna dengan eritrosit yang lisis. Darah lisis sempurna jika wujudnya
sudah kembali seperti semula.
3) Amati dan catat setiap 24 jamnya

F. Nilai Normal
Clot lysis < 72 jam

Rumple Leed

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengukur kekuatan dinding kapiler dalam usaha mencegah pendarahan.
B. Prinsip
Darah dibendung dengan memasang Spygmamanometer pada tekanan antara sistolik dan diastolik di
lengan bagian atas, kemudian dilihatntimbul/tidaknya petenssial pada kulit selama 5 menit.
C. Dasar teori
Pemeriksaan rumple leed merupakan pemeriksaan resistensi kapiler dimana memiliki korelasi dengan
fungsi dan jumlah trombosit pasien. Pemeriksaan yang tidak diketahui tekanan darahnya dapat
mengacu pada 80 mmHg. Pemeriksaan tidak dapat diulang pada lengan yang samadalam waktu 1
minggu
D. Alat dan Bahan
 Stetoskop
 Spymomanometer
 Stopwatch

E. Prosedur
1) Pengikat tensimeter dipasang pada lengan atas kira-kira 5-7cm diatas lipatan lengan
2) Tekanan darah diastolik dan sistolik pasien diukur dengan menggunakan stetoskop
3) Kemudian tekanan darah ditahan pada titik lengan antara kedua tekanan darah. Tunggu
selama 5 menit
4) Lepaskan ikatan tensimeter kemudian lihat permukaan kulit apakah ada petechiae

F. Nilai Normal

(-) Tidak ditemukan petechiae


(+) Timbul beberapa petechiae dipangkal lengan
(++) Timbul banyak petechiae dipangkal lengan
(+++) Timbul banyak petechiae dipangkal lengan, telapak, dan muka
(++++) Banyak sekali petechiae dipangkal lengan, telapak, dan muka

Anda mungkin juga menyukai