Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

DEA ANANDA
1801031041

SEMESTER II JALUR SMA


\

DOSEN PENGUJI :
SRI JULIANI, SKM, M.Kes

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Energi yang kita perlukan diperoleh dari bahan yang kita konsumsi. Bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat,
protein dan lemak. Senyawa – senyawa tersebut selanjutnya akan mengalami
proses metabolisme, disamping menjadi energi tetapi terdapat zat pengeluaran
yang dihasilkan melalui proses pada sistem perkemihan menghasilkan urine.
Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari
1200 ml darah yang melalui glomeruli per menit akan terbentuk filtrat 120 ml per
menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli
ginjal yang akhirnya terbentuk satu mili liter urine per menit (Evelyn, 2006)
Secara umum, dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urine selain untuk
mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui
kelainan-kelainan diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas,
korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Selama ini dikenal pemeriksaan urine rutin
dan lengkap. Yang dimaksud dengan pemeriksaan urine rutin adalah pemeriksaan
makroskopik, mikroskopik dan kimia urine yang meliputi pemeriksaan protein
dan glukosa.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui adanya protein urin secara semi kuantitatif
2. Untuk mengetahui kandungan protein yang ada pada urine
3. Untuk mengetahui apakah kandungan protein pada ibu hamil normal atau
tidak
4. Untuk mengetahui adanya indikasi kelainan-kelainan pada fungsi renal

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mengukur kadar gula pada urine
2. Mengetahui protein yang berlebihan pada urine
3. Mengetahui produksi keton
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Pemeriksaan Protein Urine Metode Asam Asetat 6%

Prinsip : Berdasarkan sifat protein jika dipanaskan pada titik iso elektrik
akan terjadi denaturasi yang diikuti koagulasi.

2.2 Tanggal dan waktu


Tanggal : 25 juli 2019
Waktu : pukul 08.00 s/d selesai
Tempat : laboratorium steril farmasi institut kesehatan helvetia

2.3 Alat dan bahan


A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Lampu spiritus
5. Spuit 5 cc dan 3 cc
6. Bak instrumen
7. Handscoon
8. Bengkok
9. Korek api
10. Handuk kering
B. Bahan
1. Urine
2. Asam asetat 5%
3. Larutan klorin 0,5% dalam baskom
2.4 Prosedure Pelaksanaan
1. Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.
2. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 2/3 tabung.
3. Peganglah tabung reaksi pada bagian bawah menggunakan penjepit
tabung.
4. Panaskan urine pada lapisan atas sampai mendidih selama 30 detik.
5. Baca kekeruhan lapisan atas dan bandingkan dengan lapisan bawah yang
tidak dipanasi.
6. Baca kekeruhannya, jika terjadi kekeruhan tambahkan 3-5 tetes asam
asetat 6%, baca hasilnya lagi :
 jika tetap keruh berarti protein positif
 jika kekeruhan hilang disertai gelembung gas berarti unsur karbonat
 jika kekeruhan hilang tanpa disertai gelembung gas berarti unsur
fosfat
7. Interprestasi hasil pemeriksaan protein urine secara semi kuantitatif :
 (-) tidak terjadi kekeruhan (tidak ada kadar protein/ normal)
 kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01% – 0,05%) (+1)
 kekeruhan berbutir-butir (kadar protein 0,05% – 0,2%) (+2)
 kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2% – 0,5%) (+3)
 kekeruhan berkeping besar dan bergumpal (kadar protein > 0,5%) (+4)

2.5 Hasil percobaan


NO NAMA WARNA KET
1. Sherly wardana jernih (tidak ada keruhan) (-)

Keterangan :
(-) : Tidak keruh ( kuning jernih )
(+1) : Kuning keruh
(+2) : Keruh dan berbutir-butir
(+3) : Keruh mengkristal
(+4) : Sangat keruh dan mengkristal

Anda mungkin juga menyukai