Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 44

TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS


PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH

Ismail Efendy1, Mappeaty Nyorong2, Himmah3


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Medan
1,2
3
Mahasiswa Program Studi S2 Magister Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia

ABSTRAK
Pendahuluan; Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif dan
efesien. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 memberikan pedoman
kepada puskesmas agar dapat menerapkan pola manajemen puskesmas dengan baik dan benar
secara efektif dan efisien. Data awal di dapat Puskesmas pegasing belum sepenuhnya
melaksanakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang pedoman
manajemen. Tujuan; Tujuan penelitian untuk menganalisis implementasi Permenkes Nomor 44 Tahun
2016 tentang manajemen Puskesmas di puskesmas pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Metode; Desain
penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan kepala puskesmas,
kepala tata usaha, ketua admin, ketua UKP, dan ketua UKM. Data di analisis melalui tahapan reduksi,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan perencanaan (P1),
penggerakan dan pelaksanaan (P2), Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja (P3) tidak
sepenuhnya dilakukan sesuai permenkes no 44 tahun 2016, komitmen sudah ada tapi belum semua staf
mengetaui, tim manajemen belum di bentuk dan masih kurangnya kepedulian dari staf mengenai
permenkes no 44 tahun 2016 tentang pedoman manajemen. Kesimpulan;Kesimpulan dari penelitian ini
adalah Peraturan menteri kesehatan no 44 tahun 2016 tidak berjalan, di karenakan komitmen organisasi
belum disosialisasikan, belum adanya pembentukan tim manajemen, dan kurangnya kepedulian dan
kurang solidtnya tim dalam bekerja, hal ini disebabkan karena kepala puskesmas belum mengikuti
pelatihan manajemen puskesmas, kurangnya pengetahuan staf dan kurangnya rasa tanggung jawab
pegawai.
Kata Kunci : Perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan, pengawasan pengendalian dan
penilaian kinerja, komitmen organisasi, pembentukan tim manajemen, kepedulian

Alamat Korespondensi: Artha Putri Napitupulu : Institut Kesehatan Helvetia Medan, Jalan Kapten
Sumarsono No. 107. 081262272503. arthaputrin70@gmail.com.
PENDAHULUAN menggerakkan masyarakat untuk
Pembangunan kesehatan mengidentifikasi dan menyelesaikan
merupakan bagian intergral dan maslah kesehatan pada setiap tingkat
terpenting dari pembangunan perkembangan masyarakat yang
nasional.Tujuan diselenggarakannya bekerjasama dengan pimpinan wilayah
pembangunan kesehatan adalah dan sector terkait, melaksanakan
meningkatnkan kesadaran, kemauan, perencanaan kebutuhan dan peningkatan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap kompetensi sumber daya manusia
orang agar terwujud derajat kesehatan puskesmas. Dalam melaksanakan fungsi
masyarakat yang optimal.Keberhasilan penyelenggaraan UKP tingkat pertama
pembangunan kesehatan berperan di wilayah kerjanya puskesmas
penting dalam meningkatkan mutu dan berwenang untuk menyelenggarakan
daya saing manusia Indonesia.Untuk pelayanan kesehatan yang
mencapai tujuan pembangunan mengutamakan upaya promotif dan
kesehatan tersebut diselenggarakan preventif, menyelenggarakan pelayanan
berbagai upaya kesehatan secara kesehatan yang mengutamakan
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. kesehatan, keamanan, keselamatan
Puskesmas adalah penanggungjawab pasien, petugas, pengunjung dan
penyelenggara upaya kesehatan untuk lingkungan kerja, melaksanakan
jenjang tingkat pertama (1). perencanaan kebutuhan dan peningkatan
Puskesmas merupakan unit kompetensi sumber daya manusia
pelaksana teknis Dinas Kesehatan puskesmas (3).
Kabupaten yang bertanggung jawab Untuk melaksanakan tugas dan
terhadap pelayanan kesehatan di fungsi Puskesmas tersebut, puskesmas
wilayah kerjanya. Puskesmas harus melaksanakan manajemen
mempunyai tugas melaksankan Puskesmas secara efektif dan efesien.
kebijakan kesehatan untuk mencapai Siklus manajemen puskesmas yang
tujuan pembangunan kesehatan di berkualitas merupakan rangkaian
wilayah kerjanya dalam rangka kegiatan rutin berkesinambungan, yang
mendukung terwujudnya kecamatan dilaksanakan dalam penyelenggaraan
sehat. Dalam rangka melaksanakan berbagai upaya kesehatan secara
tugas tersebut, puskesmas berfungsi bermutu, yang harus selalu di pantau,
menyelenggarakan Upaya Kesehatan secara berkala. Peraturan Menteri
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Indonesia Nomor 44 Tahun
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat 2016 memberikan pedoman kepada
pertama di wilayah kerjanya (2). puskesmas agar dapat menerapkan pola
Dalam melaksanakan fungsi manajemen puskesmas dengan baik dan
penyelenggaraan UKM tingkat pertama benar secara efektif dan efisien. Agar
di wilayah kerjanya puskesmas upaya kesehatan terselenggara secara
berwenang untuk menyusun optimal, puskesmas wajib melaksanakan
perencanaan kegiatan berdasarkan hasil proses manajemen yang baik. Dimana
analisis masalah kesehatan masyarakat puskesmas menyusun rencana kegiatan
dan kebutuhan pelayanan yang untuk periode lima tahunan, yang dirinci ke
diperlukan, melaksanakan advokasi dan1 dalam rencana tahunan puskesmas yang
sosialisasi kebijakan kesehatan, dimuali dari tahap persiapan, analisis situasi,
perumusan masalah, penyusunan rencana maksimal, dimana kurangnya rasa memiliki
usulan kegiatan, penyusunan rencana dan motivasi yang tinggi dalam
pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilakukan melaksanakan kegiatan yang diselenggaran
penggerakan dan pelaksanaan kegiatan oleh puskesmas. Sistem pengawasan,
sesuai dengan rencana yang telah disusun, pengendalian dan penilaian kinerja belum
setelah itu dilakukan pengawasan dan sepenuhnya di evaluasi oleh puskesmas.
pengendalian, dimana dilakukan juga upaya- Hasil kinerja puskesmas pegasing di
upaya perbaikan dan peningkatan, dan serahkan ke dinas kesehatan kabupaten
pelaksanaan penilaian hasil kegiatan Aceh Tengah, sampai saat ini belum ada
puskesmas dilakukan melalui tahap umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan
penilaian kinerja puskesmas (4) kabupaten Aceh Tengah. Penilaian kinerja
Berdasarkan survey yang dilakukan dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan
pada bulan Mei 2021 didapatkan sistem yang telah berjalan
perencanaan yang seharusnya dilaksanakan METODE PENELITIAN
melalui beberapa tahap, dimulai dari Penelitian ini menggunakan metode
persiapan, analisis situasi, perumusan Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
masalah, penyusunan draf rencana usulan metode penelitian yang berusaha untuk
kegiatan (RUK) untuk tahun berikutnya dan mengeksplorasi dan memahami makna yang
draf rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dianggap berasal dari masalah sosial atau
tahun berjalan, sampai dengan penyusunan kemanusiaan oleh sejumlah individu atau
rencana lima tahunan belum sepenuhnya sekelompok orang (47). Melalui metode
terlaksana sesuai yang diharapakan penelitian deskriptif kualitatif, peneliti
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan berusaha mendeskripsikan atau melukiskan
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016. secara terperinci dan mendalam tentang
Di puskesmas Pegasing Rencana Analisis Implementasi Peraturan Menteri
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
seharusnya di buat di awal tahun berjalan Manajemen Puskesmas di puskesmas
namun kenyataannya RPK Puskesmas di Pegasing Kabupaten Aceh Tengah
buat pada ahir tahun, setelah kegiatan selesai Pemilihan informan dalam penelitian
dilakukan. ini dilakukan melalui teknik purposive
Sistem penggerakan dan pelaksanaan sampling.maka ditetapkan yang menjadi
program berupa pengarahan pada apel, sampel dalam penelitian ini yaitu: kepala
pelaksanaan kegiatan bulanan seperti Puskesmas Pegasing, kepala tata usaha,
lokakarya mini puskesmas, lokakarya mini ketua admen, ketua UKP, ketua UKM,
tri bulanan belum terlaksana secara berjumlah 5 orang.

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, kepala tata usaha, ketua admen,
ketua UKP, ketua UKM, berjumlah 5 orang, adapun karakteristik inpormas sebagai berikut :
Tabel 1 Karakteristik Inporman
Inisial Usia Jenis Jabatan Masa Pendidikan
Kode Tahun Kelamin Kerja
Informan M (01) 48 Laki-laki Kepala puskesmas 23 D4
Informan D (02) 44 Perempuan KTU 13 S1
Informan D (03) 50 Laki-laki Ketua UKP 11 S1
Informan M (04) 35 Perempuan Ketua UKM 12 S1
Informan W (05) 36 Perempuan Ketua Admin 12 D3
Gambaran Hasil Wawancara penggerakan dan pelaksanaan (P2),
Data hasil wawancara dengan pengawasan, pengendalian, dan penilaian
informan tentang analisis implementasi kinerja (P3), komitmen organisasi, tim
peraturan menteri kesehatan no 44 tahun manajemen puskesmas, dan kepedulian
2016 tentang manajemen Puskesmas diperoleh informasi sebagai berikut:
berdasarkan aspek perencanaan (P1),

Perencanaan (P1)
Berdasarkan Aspek Perencanaan tentang manajemen Puskesmas didapatkan hasil wawancara
sebagai berikut :
Tabel 2. Matriks rekap resume pernyataan informan tentang perencanaan (P1)
Topik Informan
1 2 3 4 5
pedoman Sepintas ada, tidak ada tidak ada Ada Tidak ada
manajemen tapi dangkal
Yang dijelaskan Seperti Tentang usulan
sasaran kerja program, tentang
tahunan program kerja
tahunan, yang
diambil dari 2
tahun hasil
penilaian kinerja
program
Analisis situasi Ada Ada Tidak tau Ada ada tidak
terperinci
Cara Analisis kita lakukan tidak Tidak tau penilaian kinerja dari data-data
situasi pengang mengerti dua tahun yang ada
garan sebelumnya
perumusan Pengumpulan tidak Tidak tau Mengumpulka Argument
masalah data, skala mengerti data menjadi
prioritas kesimpulan
Kapan Rencana Ahir tahun Awal tahun Tidak tau Awal tahun Awal tahun
Usulan
Kegiatan
Kajian apa RUK berdasarkan data 1 Tidak tau Rencana usulan Data tahun
di buat perencanaan tahun ke kegiatan 2020
belakang
Kapan RPK Januari Awal tahun Tidak awal tahun Seharusnya
dibuat mengerti awal tahun
kesepakatan dilakuka Ada Tidak Ada Seharusnya
RPK kesepakatan mengerti ada
Kapan Pada saat Januari Tidak Sebelum Kurang tau
kesepakatan penilaian mengerti kegiatan
RPK kinerja

Pada tabel 2. di atas dapat kegiatan .untuk kegiatan Rencana


disimpulkan bahwa perencanaan (P1) yang Pelaksanaan kegiatan yang seharusnya di
di mulai dari tahap persiapan dimana kepala buat di awal tahun, namun Rencana
puskesmas seharusnya menjelaskan terlebih pelaksanaan Kegiatan tersebut belum di
dahulu tentang pedoman manajemen, buat, yang seharusnya ada dilakukan
kemudian melakukan analisis situasi di kesepakatan RPK. Dengan kata lain
mana dalam melakukan analisis situasi tidak perencanaan (P1) di puskesmas pegasing
semua informan mengerti cara melakukan yang merupakan salah satu proses
analisis situasi dan melakukan perumusan manajemen sudah berjalan namun belum
masalah. Rencana Usulan kegiatan semuanya sesuai dengan Peraturan Menteri
puskesmas di buat di awal tahun namun Kesehatan No 44 tahun 2016 tentang
tidak semua informan mengerti dalam pedoman manajemen .
pengkajian pembuatan Rencana Usulan

Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)


Berdasarkan hasil wawancara didapatkan pernyataan informan tentang Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2), sebagai berikut :
Tabel 3. Matriks rekap resume pernyataan informan tentang Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2)
Topik Informan
1 2 3 4 5
Lokakarya mini bulanan Ada Ada Ada Ada Ada,
pertama
Kapan sebaiknya Lokakarya awal awal awal bulan awal tahun awal
mini bulanan pertama bulan, bulan januari
Yang dilakukan pada tentang Capaian Capaian penilaian RUK
Lokakarya mini bulanan strategi program program kinerja
pertama
Lokakarya mini bulanan Membahas capaian capaian Capaian Capaian
rutin capaian
bulan lalu
Lokakarya mini tribulanan Ada Ada Ada Ada Ada
pertama
Kapan Lokakarya mini Bulan Maret Maret februari, februari ,
tribulanan pertama maret
Yang dilakukan Evaluasi Kurang Hubungan Kegiatan capaian
Lokakarya mini tribulanan kinerja mengerti kerja tahun program
pertama kebelakan
g
Waktu lokakarya mini tri Tri bulan Tiga Kurang tau Tiga bulan Tiga bulan
bulanan bulan sekali, sekali,
sekali,
Yang dilakukan Lokakarya Evaluasi capaian Kurang tau Capaian Capaian
mini tribulanan rutin kinerja
Peran lintas sektor Pasti Iya Tidak Iya Seharusnya
terlibat
Pada tabel 3. di atas dapat namun puskesmas pegasing melaksanakan
disimpulkan bahwa penggerakan dan lokakarya mini tri bulanan pertama tersebut
pelaksanaan (P2) yang dilakukan di di bulan maret. Pada saat lokakarya mini tri
puskesmas pegasing di mulai dari lokakarya bulanan dilaksanakan dengan membahas
mini bulanan ada di lakukan , yang kinerja puskesmas pegasing yang tidak
dilakukan di awal bulan seharusnya sudah di tercapai dengan meminta masukan dari
bahas draf rencana usulan kegiatan tahun lintas sektor, namun peran serta dari lintas
depan dengan memakai hasil penilaian sektor tersebut masih kurang. Penggerakan
kinerja satu tahun kebelakang. Begitu juga dan pelaksanaan (P2) di puskesmas pegasing
dengan lokakarya mini tri bulanan, di sudah berjalan namun belum sesuai dengan
puskesmas pegasing ada dilakukan , yang siklus manajemen puskesmas berdasarkan
seharusnya lokakarya mini tri bulanan peraturan menteri kesehatan no 44 tahun
pertama puskesmas dilakukan pada bulan 2016 tentang manajemen puskesmas.
februari, sesuai dengan siklus manajemen,

Pengawasan Pengendalian dan Penilaian Kinerja ( P3 )


Berdasarkan hasil wawancara dari informan didapatkan sebagai berikut :
Tabel 4. Matriks rekap resume pernyataan informan tentang Pengawasan, Pengendalian
dan Penilaian Kinerja (P3)
Topik Informan
1 2 3 4 5
Dilakukan Pengawasan Ada Ada Ada Ada Monitoring
Yang melakukan Tim mutu kepala kepala tim audit kepala
pengawasan puskesma puskesmas puskesmas,
s dinas
Pemegang program Dilibatkan Tidak Melibatkan iya, Kepala
dilibatkan dilibatkan melibatkan puskesmas
Pengendalian Perlu Perlu Perlu Perlu Perlu
Cara melakukan Prioritas Tidak tau Kurang Audit Pengendalian
pengendalian masalah paham dokumen
Terdapat ketidak sesuaian Evaluasi Tidak tau Kurang mengaudit Pengendalian
kembali paham dokumen
Yang melaku kan puskesmas puskesma Kepala dan Tim audit Tim admin
penilaian kinerja s tim mutu
Diserahkan ke dinas Ada Ada Ada Ada Ada
kesehatan
Ada diverifikasi belum ada belum ada verifikasi belum ada belum ada
verifikasi verifikasi verifikasi verifikasi
Umpan balik belum ada belum ada Kurang tau belum ada belum ada
umpan umpan umpan umpan
baliknya baliknya baliknya baliknya

Pada tabel 4, di atas dapat berjalan walaupun di anggap perlu, dan


disimpulkan bahwa pengawasan, yang penilaian kinerja sudah dilakukan walaupun
seharusnya dilakukan oleh kepala tidak ada umpan balik dari dinas kesehatan.
puskesmas dengan melibatkan tim audit dan Dengan kata lain pengawasan, pengendalian
pengelola program , namun di puskesmas dan penilaian kinerja (P3) sudah dilakukan
pegasing pengawasan dilakukan oleh kepala walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan
puskesmas saja tapi tidak rutin, dalam yang diharapkan berdasarkan peraturan
proses pengendalian belum sepenuhnya menteri kesehatan no 44 tahun 2016.
Komitmen Organisasi
Berdasarakan hasil wawancara dari informan didapatkan sebagai berikut :
Tabel 5. Matriks Rekap resume Pernyataan informan tentang komitmen organisasi
Topik Informan
1 2 3 4 5
Perlunya komitmen Perlu Perlu Perlu Perlu Perlu
organisasi
Sudah ada komitmen sudah ada tidak tau tidak Belum sudah ada
organisasi paham
Dapat dilaksanakan iya iya Iya iya iya
Dasar Dibentuknya Bertanggung Mudah kerja kerjasama Mencapai konsekuen
komitmen jawab tujuan
Bertanggung jawab Akan Tentu Pasti iya Harus
dan bertanggung bertanggung bertanggung
Konsekuen, Jawab Jawab Jawab

Pada tabel 5. di atas dapat disimpulkan namun belum semua karyawan mengetahui
bahwa komitmen organisasi di puskesmas bahwa komitmen organisasi sudah di buat,
pegasing perlu di buat, dan komitmen di mana dasar dibentuknya komiten agar
organisasi di puskesmas pegasing sudah ada, semua staf dapat bertanggung jawab.

Tim Manajemen Puskesmas


Pada Tabel 6, hasil wawancara informan dengan adanya tim manajemen tidak lagi berfikir
sendiri sudah ada tim untu
Tabel 6. Matriks Rekap Resume Pernyataan Informan Tentang Tim Manajemen
Puskesmas
Topik Informan
1 2 3 4 5
Pembentukan tim Belum Belum Kurang Belum Belum
manajemen paham
Kenapa belum Kurang kurang Kurang Kurang Belum terlalu
dibentuk paham paham paham tau memahami
Perlu di bentuk Perlu Perlu Perlu Perlu Perlu
Manajemen dapat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak terarah
berjalan sempurna sempurna sempurna
Pekerjaan akan ringan Sangat jelas Iya Iya Iya Pasti
jika tim manajemen
ada

Pada tabel 6, di atas dapat betuk tim manajemen namun manejemen


disimpulkan bahwa di puskesmas pegasing puskesmas tersebut tidak berjalan
selama ini tim manajemen belum di bentuk, sempurna .Puskesmas pegasing menganggap
di mana informan kurang paham mengenai perlu di bentuk tim manajemen puskesmas
tim manajemen. Selama ini manajemen untuk memudahkan dalam menjalankan
puskesmas berjalan walaupun belum di manajemen puskesmas.

Kepedulian
Pada Tabel 7, hasil wawancara di atas, informan mengatakan bahwa belum semua
pemegang program memberikan capaian Pada saat lokmin tribulanan

Tabel 6. Matriks Rekap Resume Pernyataan Informan Tentang Kepedulian


Topik Informan
1 2 3 4 5
Penerapan belum Belum Kurang Sebagian Sebagian
semua paham
Tepat waktu Tidak belum Kurang tau sebagian sebagian
semua
Rencana Usulan Ada RUK ada, Tidak RUK ada, RUK ada,
Kegiatan paham
Rencana Ada RPK tidak Tidak RPK RPK tidak
Pelaksanaan paham sebagian
Kegiatan
Mencari Penyebab Iya Iya Iya Iya Biasanya begitu
masalah
tindak lanjut Iya Iya Iya Iya Iya untuk kasus
mendesak
Kehadiran di apel wajib Sebagian seharusnya Sebagian Tidak
Kehadiran di Tidak Sebagian seharusnya Sebagian Tidak
lokmin bulanan
Pemberian capaian harus Tidak Sebagian Sebagian Tidak semua
pada lokmin semua
Pemberian capaian harus Sebagian Sebagian Sebagian Sebagian
pada lintor

Pada tabel 7. di atas dapat disimpulkan pembuatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


bahwa di puskesmas pegasing untuk tingkat program yang akan menjadi RPK puskesmas
kepedulian masih kurang ini dilihat dari untuk satu tahun. untuk kepedulian dalam
hanya sebagian program yang peduli dalam apel dan lokakarya mini bulanan puskesmas
masih kurang. Begitu juga dalam pemberian dilakukan oleh Niah (2015) menunjukan
capaian dalam lokakarya mini bulanan dan bahwa perencanaan berpengaruh dominan
lokakarya mini tri bulanan puskesmas. terhadap kinerja manajemen puskesmas.
Dimana untuk meningkatkan kinerja
PEMBAHASAN manajemen puskesmas perlu dilakukan
Analisis Implementasi Permenkes Nomor perencanaan tingkat puskesmas yang baik.
44 Tahun 2016 tentang manajemen Menurut Handoko, dalam Arifin
Puskesmas di puskesmas pegasing (2016) perencanaan yaitu memberi jawaban
Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa
perencanaan (P1) (who), kapan (when), dimana (where),
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengapa (why) dan bagaimana (how).
perencanaan (P1) yang di mulai dari tahap Dengan kata lain, perencanaan yaitu fungsi
persiapan dimana kepala puskesmas seorang manajer yang berhubungan dengan
seharusnya menjelaskan terlebih dahulu pemilihan dari sekumpulan kegiatan-
tentang pedoman manajemen, kemudian kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
melakukan analisis situasi di mana dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-
melakukan analisis situasi tidak semua program yang dilakukan (27) .
informan mengerti cara melakukan analisis Perencanaan dapat disusun melalui
situasi dan melakukan perumusan masalah. pengenalan permasalahan secara tepat
Rencana Usulan kegiatan puskesmas di buat berdasarkan data yang akurat, serta
di awal tahun namun tidak semua informan diperoleh dengan cara dan dalam waktu
mengerti dalam pengkajian pembuatan yang tepat, sehingga dapat mengarahkan
Rencana Usulan kegiatan .untuk kegiatan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
Rencana Pelaksanaan kegiatan yang puskesmas dalam mencapai sasaran dan
seharusnya di buat di awal tahun, namun tujuan (4) .
Rencana pelaksanaan Kegiatan tersebut Perencanaan puskesmas meliputi
belum di buat, yang seharusnya ada penyusunan rencana lima tahunan dan
dilakukan kesepakatan Rencana Pelaksanaan rencana tahunan puskesmas , dimana
Kegiatan. Dengan kata lain perencanaan perencana tersebut dilakukan beberapa
(P1) di puskesmas pegasing yang tahap. Pada tahap persiapan staf puskesmas
merupakan salah satu proses manajemen yang terlibat dalam proses penyusunan
sudah berjalan namun belum semuanya rencana limatahunan dan rencana tahunan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan puskesmas, hendaknya memiliki kesamaan
No 44 tahun 2016 tentang pedoman pandangan dan pengetahuan, dengan cara
manajemen . dibentuknya tim manajemen puskesmas ,
Sebagaimana kita ketahui perencanaan adanya penjelasan tetntang pedoman
merupakan salah satu fungsi yang sangat manajemen puskesmas. Dengan cara
penting dalam manajemen, karena dengan mempelajari rencana lima tahunan dinas
adanya perencanaan akan menentukan kesehatan kabupaten, standar pelanyanan
fungsi manajemen lainnya terutama minimal (SPM) tingkat kabupaten, target
pengambilan keputusan. Fungsi perencanaan yang disepakati bersama Dinas Kesehatan
merupakan landasan dasar dari fungsi Kabupaten, pedoman umum program
menajemen secara keseluruhan. Tanpa Indonesia Sehat dengan Pendekatan
adanya perencanaan, pelaksanaan kegiatan Keluarga (PISPK) yang dianggap perlu
tidak akan berjalan dengan baik. untuk diketahui oleh tim dalam penyusunan
Sesuai dengan penelitian yang perencanaan puskesmas
Tahap analisis situasi dilakukan untuk pelaksanaan (P2)
memperoleh informasi mengenai keadaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan mengidentifikasi masalah kesehatan penggerakan dan pelaksanaan (P2) yang
yang dihadapi oleh puskesmas, agar dapat dilakukan di puskesmas pegasing di mulai
merumuskan kebutuhan pelayanan dan dari lokakarya mini bulanan ada di lakukan ,
pemenuhan harapan masyarakat. yang dilakukan di awal bulan seharusnya
Tahap perumusan masalah dilakukan sudah di bahas draf rencana usulan kegiatan
setelah masalah dilakukan setelah adanya tahun depan dengan memakai hasil penilaian
hasil analisa data. Dengan melakukan kinerja satu tahun kebelakang. Begitu juga
identifikasi masalah, menetapkan urutan dengan lokakarya mini tri bulanan, di
prioritas masalah dengan adanya puskesmas pegasing ada dilakukan , yang
kesepakatan tim, atau dengan melakukan seharusnya lokakarya mini tri bulanan
tehnik pengskoringan.kemudian dilakukan pertama puskesmas dilakukan pada bulan
pencarian akar penyebab masalah biasa februari, sesuai dengan siklus manajemen,
dilakukan dengan diagram tulang ikan atau namun puskesmas pegasing melaksanakan
pohon masalah. Selanjutnya penetapan cara lokakarya mini tri bulanan pertama tersebut
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan di bulan maret dan lokakarya mini tri
curah pendapat ( brainstorming). bulanan rutin sampai sekarang belum
Menurut asumsi peneliti bahwa dilaksanakan.
kegiatan perencana (P1) di puskesmas Pada saat lokakarya mini tri bulanan
pegasing selama ini belum berjalan dengan dilaksanakan dengan membahas kinerja
baik, hal ini disebabkan karena belum puskesmas pegasing yang tidak tercapai
diterapkannya Peraturan Menteri Kesehatan dengan meminta masukan dari lintas sektor,
No 44 tahun 2016 tentang pedoman namun peran serta dari lintas sektor tersebut
manajemen di mana pedoman ini salah satu masih kurang. Penggerakan dan pelaksanaan
acuan untuk memudahkan kita dalam (P2) di puskesmas pegasing sudah berjalan
menjalankan menajemen puskesmas, namun namun belum sesuai dengan siklus
puskesmas pegasing belum sepenuhnya manajemen puskesmas berdasarkan
menerapkan perencanaan berdasarkan peraturan menteri kesehatan no 44 tahun
pedoman tersebut , hal ini terjadi karena 2016
belum adanya tim manajemen puskesmas, Sesuai dengan penelitian yang
sehingga proses perencanaan belum optimal, dilakukan oleh Tarumaseles (2020)
disamping itu juga perencanaan belum menunjukkan bahwa ada pengaruh
maksimal dilaksanakan dikarenakan perencanaan, pengawasan, pengendalian dan
manajemen data dan informasi di puskesmas penilaian terhadap mutu pelayanan
pegasing masih kurang, sehingga puskesmas
berpengaruh terhadap perencanaan di Penggerakan dan pelaksanaan adalah
puskesmasselain itu kepala puskesmas kegiatan lanjutan dari Rencana Pelaksanaan
pegasing yang sekarang merupakan kepala Kegiatan (RPK) yang dapat dilakukan
puskesmas yang yang baru, yang belum melalui rapat dinas, pengarahan pada apel
mengerti tentang manajemen puskesmas. pegawai, pelaksanaan kegiatan program
Analisis Implementasi Permenkes berdasarkan jadwal yang ada pada RPK
Nomor 44 Tahun 2016 tentang bulanan dan melalui lokakarya mini
manajemen Puskesmas di puskesmas puskesmas (4)
pegasing Kabupaten Aceh Tengah George R Terry dalam Sulistyawati
berdasarkan Penggerakan dan (2018),actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok manajemen Puskesmas di puskesmas
sehingga mereka berkeinginan dan berusaha pegasing Kabupaten Aceh Tengah
untuk mencapai sasaran organisasi dan berdasarkan Pengawasan, Pengendalian,
sasaran anggota organisasi, dikarenakan dan Penilaian kinerja (P3)
anggota tersebut juga ingin mencapai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sasaran (5) pengawasan ada dilakukan oleh kepala
Penggerakana dan pelaksanaan puskesmas tapi tidak rutin, dalam proses
puskesmas meliputi lokakarya mini bulanan pengendalian belum sepenuhnya berjalan
pertama, lokakarya mini bulanan rutin, walaupun di anggap perlu, dan penilaian
lokakarya mini tribulanan pertama dan kinerja sudah dilakukan walaupun tidak ada
lokakarya mini tribulanan rutin. Lokakarya umpan balik. Dengan kata lain pengawasan,
mini bulanan pertama merupakan lokakarya pengendalian dan penilaian kinerja (P3)
penggalangan tim, yang diselenggarakan sudah dilakukan walaupun belum
untuk pengorganisasian sehingga sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan
terlaksananya RPK puskesmas. Lokakarya berdasarkan peraturan menteri kesehatan no
mini bulanan rutin merupakan kelanjutan 44 tahun 2016. Pengawasan dan
dari lokakarya mini bulanan pertama, yang pengendalian perlu dilakukan agar target
dilakukab untuk memantau pelaksanaan kinerja puskesmas dari setiap kegiatan dapat
kegiatan puskesmas, yang dilakukan setiap di capai secara optimal,
bulannya.Lokakarya mini tribulanan Sesuai dengan penelitian yang
pertama juga dilakukan penggalangan tim dilakukan oleh Ayu Prasetyowati (2017 )
yang diselenggarakan dalam rangka menunjukan bahwa Menunjukan controlling
pengorganisasian agar terlaksananya (p= 0,016) berpengaruh terhadap
rencana kegiatan di lintas sektor pada bidang peningkatan kinerja puskesmas
kesehatan. Lokakarya mini tribulanan rutin Agar target output dari setiap kegiatan
merupakan tindak lanjut dari penggalangan puskesmas dapat dicapai secara optimal
kerjasama lintas sektor pada lintas sektor maka perlu dilakukan pengawasan dan
sebelumnya (4) pengendalian. Pengawasan dapat dilakukan
Menurut asumsi peneliti bahwa secara internal dan eksternal.Pengawasan
kegiatan Penggerakana dan pelaksanaan internal merupakan pengawasan yang
(P2) di puskesmas pegasing belum berjalan dilakukan oleh pihak puskesmas sendiri.
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Sedangkan pengawasan eksternal
No 44 tahun 2016 tentang pedoman pengawasan yang dilakukan oleh instansi
manajemen hal ini terjadi karena kepala luar, seperti dinas kesehatan kabupaten atau
puskesmas belum mampu mengarahkan instansi lain atau masyarakat (4)
bawahan dalam melaksanakan kegiatan Pengawasan menurut siagian, dalam
berdasarkan permeskes tersebut. Hal ini ulfatiningsih (2019) adalah satu fungsi
terjadi karena kepala puskesmas belum organik manajemen yang merupakan proses
mengikuti pelatihan manajemen puskesmas, pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi
yang merupakan salah satu syarat menjadi guna lebih menjamin bahwa semua
kepala puskesmas, sehingga kepala pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai
puskesmas diharapkan nantinya dapat dengan rencana yang telah ditentukan
mengarahkan bawahannya dalam sebelumnya (9).
menjalankan manajemen puskesmas. Pengendalian merupakan sebuah
Analisis Implementasi Permenkes proses memantau dan mengarahkan
Nomor 44 Tahun 2016 tentang pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Dilakukan pengukuran dan perbandingan disebabkan kurangnya pengetahuan kepala
hasil-hasil yang dicapai dengan hasil-hasil puskesmas dalam melakukan pengawasan
yang seharusnya dicapai. Pengendalian dan pengendalian, dan sebaiknya
dilakukan dalam bentuk tata laksana, yaitu: melibatkan pemegang program.
manual, standar kriteria, norma, instruksi, Analisis Implementasi Permenkes
dan lain-lain prosedur. Pengendalian Nomor 44 Tahun 2016 tentang
merupakan fungsi manajemen di mana manajemen Puskesmas di puskesmas
pemimpin ada di pusat aktivitas pemantauan pegasing Kabupaten Aceh Tengah
dan pengarahan (34). berdasarkan Komitmen Organisasi
Pengendalian merupakan serangkaian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas untuk menjamin kesesuaian komitmen organisasi di puskesmas pegasing
pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang sudah ada, namun belum semua karyawan
telah ditetapkan sebelumnya, dengan mengetahui bahwa komitmen organisasi
melakukan perbandingan capaian saat ini sudah di buat, di mana dasar dibentuknya
dengan target yang telah ditetapkan komiten agar semua staf dapat bertanggung
sebelumnya. Jika terdapat ketidak sesuaian, jawab.
maka harus dilakukan upaya perbaikan, Menurut penelitian yang dilakukan
yang dilakukan secara berjenjang baik oleh oleh Sulistyawati (2018) untuk
dinas kesehatan kabupaten, kepala meningkatkan implementasi manajemen
puskesmas, maupun penanggung jawab Puskesmas dapat dilakukan dengann
program (4) melaksanakan penggalangan komitmen dari
Penilaian kinerja puskesmas pimpinan dan semua karyawan, pimpinan
merupakan suatu proses yang obyektif dan membuat kebijakan untuk membuat
sistematis dalam mengumpulkan, komitmen bersama , meningkatkan
menganalisa dan menggunakan informasi koordinasi dan kerjasama dari pimpinan dan
untuk menetukan seberapa efektif dan karyawan. Komitmen merupakan salah satu
efisien pelayanan puskesmas disediakan, faktor penting bagi tercapainya tujuan
serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian organisasi (5)
hasil kinerja puskesmas. Pelaksanaan Komitmen adalah janji
penilaian kinerja dilakukan oleh puskesmas, (perjanjian/kontrak) untuk melakukan
dimana hasil penilaian kinerja tersebut sesuatu. Janji pada diri kita sendiri maupun
diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten, orang lain yang tercermin pada tindakan
meliputi hasil pencapaian pelaksanaan kita. Komitmen merupakan pengakuan
pelayanan kesehatan Upaya kesehatan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya
masyarakat, uapaya kesehatan perorangan yang berasal dari watak yang keluar dari
dan manajemen puskesmas, dimana dalam diri seseorang (38)
penilaian hasil kinerja puskesmas ada tiga Begitu seseorang berkomitmen maka
yaitu puskesmas dengan tingkat kinerja baik, apapun yang terjadi ia harus
tingkat kinerja cukup, dan tingkat kinerja bertanggungjawab, ia harus tuntas, ia harus
kurang, (4) jujur, ia harus menepati janji dan ia harus
Menurut asumsi peneliti bahwa melakukan apa yang menjadi kewajibannya
kegiatan pengawasan, pengendalian, dan (40)
penilaian kinerja di puskesmas pegasing Komitmen organisasi adalah semua
belum berjalan optimal sesuai dengan perasaan dan sikap karyawan terhadap
Peraturan Menteri Kesehatan No 44 tahun segala sesuatu yang berkaitan dengan
2016 tentang pedoman manajemen organisasi dimana mereka bekerja termasuk
pada pekerjaan mereka, yang dapat dilihat juga dapat berfungsi sebagai
dari kemauan untuk tetap mempertahankan penanggungjawab manajemen mutu di
organisasi atau tekad bulat untuk mencapai puskesmas. Tim manajemen puskesmas
tujuan organisasi, keterlibatan yang aktif terdiri dari penanggung jawab upaya
dalam mengerjakan tujuan organisasi dan kesehatan di puskesmas dan di dukung
loyalitas yang tinggi pada organisasi. Bentuk sepenuhnya oleh jajaran pelaksananya
keberpihakan dan kepedulian kayawan masing-masing. Tim manajemen ini juga
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai bertanggung jawab terhadap tercapainya
cara seperti terlibat dalam kegiatan target kinerja puskesmas, melalui
organisasi, berkurangnya membuang-buang pelaksanaan upaya kesehatan yang bermutu.
waktu dalam bekerja dan berkurangnya Tim manajemen puskesmas harus mampu
kemungkinan meninggalkan lingkungan bekerja dengan baik dan profesional
kerja (38). dibawah koordinasi dan supervise kepala
Menurut asumsi peneliti bahwa puskesmas yang menjalankan fungsi
komitmen organisasi belum di ketahui oleh kepemimpinannya yang baik dan tepat
semua staf, karena dalam pembuatan sesuai situasi dan kondisi (4).
komitemen tersebut tidak melibatkan semua Tim manajemen puskesmas
staf. Disamping itu pada saat penggalangan mempunyai tugas menyusun perencanaan
komitem, tidak ada di sosialisasikan terlebih tingkat puskesmas, sehingga tim ini bisa
dahulu, untuk apa penggalangan komitemen disebut tim perencanaan tingkat puskesmas
tersebut di buat. (43).
Analisis Implementasi Permenkes Manajemen sumberdaya dan mutu
Nomor 44 Tahun 2016 tentang merupakan satu kesatuan sistem pengelolaan
manajemen Puskesmas di puskesmas puskesmas yang tidak terpisah satu dengan
pegasing Kabupaten Aceh Tengah yang lainnya, yang harus dikuasai
berdasarkan Tim Manajemen Puskesmas sepenuhnya oleh tim manajemen puskesmas
Hasil penelitian menunjukan bahwa di di bawah kepemimpinan kepala puskesmas
puskesmas pegasing selama ini tim dalam upaya mewujudkan kinerja
manajemen belum di bentuk, di mana puskesmas yang bermutu, mendukung
informan kurang paham mengenai tim tercapainya sasaran dan tujuan
manajemen. Selama ini manajemen penyelenggaraan upaya kesehatan di
puskesmas berjalan walaupun belum di puskesmas, agar dapat mengatasi masalah-
betuk tim manajemen namun manajemen masalah kesehatan yang dihadapi
puskesmas tersebut tidak berjalan masyarakat di wilayah kerjanya. Manajemen
sempurna .Puskesmas pegasing menganggap puskesmas akan mengintegrasikan seluruh
perlu di bentuk tim manajemen puskesmas manajemen yang ada ( sumber daya,
untuk memudahkan dalam menjalankan program, pemberdayaan masyarakat, sistem
manajemen puskesmas. Untuk menjamin informasi puskesmas dan mutu) di dalam
siklus manajemen puskesmas yang menyelesaikan masalah prioritas kesehatan
berkualitas diperlukan tim manajemen di wilayah kerjanya (4).
puskesmas, yang mampu bekerja dengan Perlunya ditetapkan tim manajemen
baik dan professional. puskesmas untuk menjamin bahwa siklus
Untuk menjamin bahwa siklus manajemen puskesmas yang berkualitas
manajemen puskesmas yang berkualitas berjalan secara efektif dan efesien. Tim
berjalan secara efektif dan efesien, manajemen puskesmas dapat berfungsi juga
ditetapkan tim manajemen puskesmas yang sebagai penanggung jawab manajemen mutu
di puskesmas . tim terdiri dari Kepedulian merupakan salah satu
penanggungjawab upaya kesehatan di bentuk tindakan nyata yang dilakukan oleh
puskesmas dan didukung sepenuhnya oleh seseorang dalam merespon suatu
jajaran pelaksananya masing-masing (2). permasalahan. Dalam Kamus besar bahasa
Menurut asumsi peneliti, belum di Indonesia kepedulian merupakan partisipasi
bentuknya tim manajemen puskesmas di yaitu keikutsertaan. Kata peduli memiliki
puskesmas pegasing karena belum makna yang beragam, oleh karena itu
memahami isi dari peraturan menteri kepedulian itu menyangkut sebagai tugas,
kesehatan no 44 tahun 2016 tentang peran, dan hubungan.Kata peduli juga
pedoman manajemen, di samping itu juga behubungan dengan pribadi, emosi dan
kurangnya pengetahuan dari kepala kebutuhan (44).
puskesmas dan staf tentang manajemen Peduli menurut Sugono dalam
puskesmas sehingga tidak terbentuk tim Kemenkes RI (2017) adalah mengindahkan,
manajemen yang merupakan salah satu memperhatikan dan menghiraukan. Nilai
arahan dalam permenkes tersebut. kepedulian sangat penting bagi seorang
Analisis Implementasi Permenkes pegawai dalam kehidupan di dunia kerja dan
Nomor 44 Tahun 2016 tentang di masyarakat (2).
manajemen Puskesmas di puskesmas Kepedulian (caring), yaitu berkaitan
pegasing Kabupaten Aceh Tengah dengan yang ada di dalam hati dan
berdasarkan Kepedulian pertimbangan etika moral ketika
Hasil penelitiana menunjukan bahwa menghadapi orang lain. Seseorang yang
di puskesmas pegasing untuk tingkat memiliki sikap kepedulian, senantiasa
kepedulian masih kurang ini dilihat dari mempergunakan kehalusan budi dan
hanya sebagian program yang peduli dalam perasaan sehingga bisa berempati terhadap
pembuatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan kegembiraan atau kepedihan yang dialami
program yang akan menjadi RPK puskesmas oleh orang lain. kepedulian adalah
untuk satu tahun. untuk kepedulian dalam jantungnya etika, dan etika dalam
apel dan lokakarya mini bulanan puskesmas mengambil keputusan. Dikatakan jantung
masih kurang. Begitu juga dalam pemberian etika dikarenakan memberikan kepedulian
capaian dalam lokakarya mini bulanan dan kepada orang lain merupakan suatu jalan
lokakarya mini tri bulanan puskesmas. terbaik dalam beretika walaupun mungkin
Padahal capaian program tersebut sangat dalam hati kecil terhalang untuk sepenuhnya
perlu di sampaikan dalam lokakarya mini memberikan suatu perhatian (44).
bulanan dan lokakarya mini tri bulanan Peduli merupakan sebuah nilai dasar
puskesmas untuk mengetahui capaian dan sikap memperhatikan dan bertindak
puskesmas yang mengalami kendala, agar proaktif tentang kondisi atau keadaan
dapat di tindak lanjuti. disekitar kita.Peduli adalah sebuah sikap
Sesuai dengan penelitian yang keberpihakan kita untuk melibatkan diri
dilakukan Steffany (2017) kurang dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang
disiplinnya staf dalam bekerja disebabkan terjadi disekitar kita. Orang –orang peduli
karena kurangnya kepedulian dan kesadaran adalah mereka yang terpanggil melakukan
pegawai puskesmas dalam pekerjaan. Sikap sesuatu dalam rangka memberi inspirasi,
seseorang yang tidak mau peduli akan perubahan , kebaikan kepada lingkungan di
kondisi sosial lingkungan meskipun ia sekitarnya . ketika seseorang melihat suatu
mengetahui apa yang sedang terjadi pada keadaan tertentu maka dirinya akan tergerak
lingkungannya. melakukan sesuatu tindakan (45)
Menurut asumsi peneliti, kurangnya pegasing sehingga pengawasan tidak
kepedulian dari staf puskesmas terhadap berjalan dengan baik
peraturan menteri kesehatan no 44 tahun
2016, disebabkan ketidak tauan dari staf SARAN
bagaimana tahap-tahap pembuatan Adapun saran dalam penelitian ini
pembuatan analisis situasi, perumusan sebagai berikut :
masalah, pembuatan RUK, pembuatan 1. Agar perencanaan (P1) , penggerakan
RPK. dan pelaksanaan (P2) , Pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja (P3)
KESIMPULAN lebih baik kedepannya, sebaiknya
Berdasarkan penelitian yang telah puskesmas pegasing terlebih dahulu
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, meningkatkan manajemen data dan
perencanaan (P1) , penggerakan dan informasi puskesmas dengan mengikuti
pelaksanaan (P2) , Pengawasan, pelatihan manajemen puskesmas, Untuk
pengendalian dan penilaian kinerja (P3) di memudahkan dalam menjalankan
puskesmas pegasing yang merupakan salah manajemen puskesmas, sebaiknya di
satu proses manajemen belum berjalan puskesmas pegasing membentuk tim
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan manajemen puskesmas sehingga
No 44 tahun 2016 , komitmen organisasi di manajemen puskesmas dapat di jalankan
puskesmas pegasing sudah ada, namun di puskesmas pegasing sesuai peraturan
belum semua karyawan mengetahui bahwa menteri kesehatan no. 44 tahun 2016,
komitmen organisasi harus diterapkan sesuai tentang pedoman manajemen puskesmas
dengan ketentuan yang ada dan belum di
bentuknya tim manajemen di puskesmas DAFTAR PUSTAKA
1. Putri WCWS, Yuliyatni PCD, Aryani P, Sari KAK, Sawitri AAS. Dasar-dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ). Modul Pembekalan Manajemendan Progr Puskesmas.
2017;14.
2. Kemenkes. Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas. Jakarta: Pusat Pelatihan SDMK Badan
PPSDM Kesehatan; 2017.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43
tahun 2019 tentang Puskesmas. Peratur Menteri Kesehat RI No 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas. 2019;Nomor 65(879):2004–6.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 44 tahun 2016. peraturan Menteri Kesehatan RI No 44
tahun 2016 tentang pedoman manajemen puskesmas. Peratur Menteri Kesehat RI No 44
tahun 2016. 2016;
5. Sulistyawati D, Manajemen M, Widya S, Yogyakarta W. evaluasi implementasi manajemen
puskesmas di UPTD Puskesmas Pejagoan Kabupaten Kebumen. 2018;
6. . S. HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN PUSKESMAS DAN KOMITMEN
KERJA PETUGAS DENGAN MUTU PELAYANAN PENGOBATAN DI POLI UMUM
PUSKESMAS KABUPATEN BANGKALAN (Studi di Puskesmas Se-Kabupaten
Bangkalan). JPAP J Penelit Adm Publik. 2016;2(02).
7. RI MK. KEPMENKES RI NOMOR HK. 01.07/MENKES/142/2019 Tentang Data Pusat
Kesehatan Masyarakat. 2019;194.
8. Puskesmas P. Profil Puskesmas Pegasing. Takengon; 2020.
9. Ulfatiningsih. Evaluasi manajemen puskesmas di puskesmas klirong I Kecamatan Klirong
kabupaten kebumen. 2019.
10. Prasetyowati A. pengaruh mekanisme Planning, Organizing, Actuating, controlling terhadap
peningkatan kinerja puskesmas di kabupaten Banjarnegara. Perpust Univ Airlangga.
2016;1:1–8.
11. Ainurrahmah Y. Pengaruh Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat terhadap Akses
Pelayanan Kesehatan untuk Mewujudkan Mutu Pelayanan Kesehatan. J publik. 2017;11(2).
12. Sitorus FE. Hubungan Penerapan Manajemen Dengan Kinerja Petugas Kesehatan. BEST J
(Biology Educ Sains Technol. 2020;3(2):167–75.
13. Mujiati. kesiapan manajemen puskesmas dalam menjalankan Program Indonesia Sehat
dengan pendekatan Keluarga (PIS-PK) di indonesia. 2020;(2):283.
14. Putri N, Ernawaty E, R TN, Megatsari H. KEMAMPUAN INSTRUMEN PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS DALAM MENGAKOMODASI IMPLEMENTASI FUNGSI
PUSKESMAS. Media Kesehat Masy Indones. 2017;13(4).
15. vonny bathseba leatemia. analisis pengaruh kapasitas tenaga kesehatan terhadap manajmen
puskesmas di kota ambon. Vol. 2017. 2020.
16. Zulfahman, Syafrani S, Kamal Y, Yunita J, Sambudi D. Evaluasi Implementasi Manajemen
Puskesmas Terakreditasi Utama di Kabupaten Kampar Tahun 2020. J Kesehat Komunitas.
2020;6(3).
17. steffany Makatumpias dkk. PERAN KEPALA PUSKESMAS DALAM MENINGKATKAN
KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (Studi Di Kecamatan Kepulauan Marore
Kabupaten Kepulauan Sangihe). J Eksek. 2017;1(1).
18. Zulfiani syam. Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai di
Puskesmas Antang Kota Makassar Tahun 2018. 2018;
19. Artini K, Suarjana IK, Wijaya IPG. Hubungan Penerapan Manajemen Puskesmas dan
Komitmen Kerja dengan Mutu Pelayanan Pengobatan di Puskesmas Kabupaten
Karangasem, Bali. Public Heal Prev Med Arch. 2016;4(1).
20. Riski AS. perbandingan penerapan fungsi manajemen puskesmas terakreditasi dengan
puskesmas yang belum terakreditasi di kota makassar. 2012;1–66.
21. habibi dkk. gambaran pengelolaan pelaytamangapa makasaranan kesehatan berdasarkan
fungsi manajemen pada program P2M di puskesmas. public Heal Sci J [Internet].
2017;43(1):7728. Available from:
https://online210.psych.wisc.edu/wp-content/uploads/PSY-210_Unit_Materials/PSY-
210_Unit01_Materials/Frost_Blog_2020.pdf%0Ahttps://www.economist.com/special-
report/2020/02/06/china-is-making-substantial-investment-in-ports-and-pipelines-worldwide
%0Ahttp://
22. Tarumaselej. Tesis Pengaruh Manajemen Puskesmas Terhadap Mutu program pengaruh
Manajemen puskesmas terhadap mutu Pelayanan Puskesmas Di Kota Ambon. 2020;
Available from: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/3167/
23. Soraya Niah STI-Kes Husada N. Manajemen Pelaksanaan Pelayanan Puskesmas Di
Kabupaten Jombang Jawa Timur. J Penelit Adm public. 2015;(3):383–94.
24. Akbar P, Larasati E, Sulandari S. Analisis Fungsi Manajemen Puskesmas Padangsari
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev. 2015;Volume 4,:52–
60.
25. Arifudin A, Sudirman S, Andri M. EVALUASI SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA PADA PENEMPATAN KERJA PETUGAS DI UPT PUSKESMAS
LEMBASADA. Promot J Kesehat Masy. 2017;7(1).
26. Anggreni D, Sulolipu AM, Mahmud NU. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Manajemen
Puskemas Strategi Experiential Learning terhadap Knowledge Management Tenaga
Kesehatan Puskesmas di Sulawesi Selatan Tahun 2019. Wind Public Heal J. 2020;
27. Arifin S, Rahman F, Wulandari A, Anhar VY. Buku Dasar-dasar Manajemen Kesehatan.
Banjarmasin: Pustaka Benua; 2016.
28. Rusmitasari H. Organisasi dan Manajemen Kesehatan. 2020;1–50. Available from:
http://repository.unimus.ac.id/3915/1/MODUL OMK.pdf
29. Rohman A. Dasar Dasar Manajemen. malang: intelengensia media; 2017.
30. calundu R. manajemen kesehatan. makassar: CV sah media; 2018.
31. notoatmodjo soekidjo. ilmu kesehatan masyarakat. jakarta: PT rineka cipta; 2014.
32. Satrianegara. organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan. Jakarta: salemba medika;
2014.
33. George R Terry. dasar-dasar manajemen. jakarta: PT. Bumi Aksara; 2015.
34. Sugiyanto E. Pengendalian Dalam Organisasi. Vol. 53, Journal of Chemical Information and
Modeling. Jakarta: LPU-Unas; 2016. 1689–1699 p.
35. kasmad R. Implementasi Kebijakan Publik: TransformasiPemikiran,. Yogyakarta:Y.A.P.
2003.
36. Trinata D. Analisis Implementasi Strategi Promosi Kesehatan Dalam Pencegahan Filariasis
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau. 2019;
37. lubis RN. Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan
Tanpa Rokok Pada Kota Medan [Internet]. Vol. 7. 2019. Available from:
http://repository.helvetia.ac.id/id/eprint/2393
38. Mulyajansih R. Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor Pusat).
2019; Available from: http://repository.radenintan.ac.id/8525/1/SKRIPSI.pdf
39. Yusuf RM, Dkk. KOMITMEN ORGANISASI Definisi, Dipengaruhi & Mempengaruh. Vol.
11, Makassar: Penerbit Nas Media Pustaka. makasar: nasmedia pustaka; 2017. 213 p.
40. Wahyudi. komitmen organisasi. banten: unpam press; 2020. 283 p.
41. Rooswiyanto T. M O D U L MEMBANGUN KERJASAMA TIM. Jakarta; 2016.
42. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si. D. Mengenal Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta;
2009. 136 p.
43. Dachi RA. Manajemen Puskesmas. 2018;1–94.
44. eprints.uny.ac.id/66632/3/BaB%/2011 pdf yaumi (2014).
45. petir-ronkop.desa.id/frist/artikel/573-empati-simpati-dan peduli.
46. Http://www.kompasiana.com. Baca juga : Etika Seorang Pemimpin Menghadapi Risiko.
47. Heryana A. Buku Ajar Metodologi Penelitian pada Kesehatan Masyarakat. Bahan Ajar
Keperawatan Gigi. jakarta; 2019. 1–187 p.
48. Hardani, Dkk. Buku Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. yogyakarta: pustaka ilmu;
2020. 63 p.
49. Masturoh. metodologi penelitian kesehatan. jakarta: pusat pendidikan sumber daya manusia
kesehatan; 2018. 283 p.

Anda mungkin juga menyukai