Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP MIKROPLANNING PUSKESMAS

MAKALAH

oleh
Kelompok 10

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

KEPERAWATAN KOMUNITAS
KONSEP MIKROPLANNING PUSKESMAS

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas


dengan dosen: Ns. Kushariyadi, M.Kep

oleh

Kelompok 10
Rischa Isrotul Nur A.

NIM 142310101067

Miftahudin

NIM 142310101035

Depi Lestari

NIM 142310101106

Dewi Wulan Pratiwi

NIM 142310101138

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mengenai Analisa
Jurnal Kegiatan Konsep Microplanning Puskesma dengan tepat waktu. Saat
menyelesaikan tugas ini, kami banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan saran dari
berbagai pihak, oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ns. Kushariyadi., M.Kep., selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK)
Keperawatan Komunitas, dan
2. semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Kami menyadari dalam menyelesaikan tugas ini banyak kekurangan dari teknik
penulisan dan kelengkapan materi yang jauh dari sempurna. Kami juga menerima kritik
dan saran yang membangun sebagai bentuk pembelajaran agar meminimalisir kesalahan
dalam tugas berikutnya. Semoga dengan terselesaikan tugas ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Jember, September 2016

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................
HALAMAN JUDUL....................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

ii

DAFTAR ISI ................................................................................................

iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..........................................................................

1.1 Latar Belakang ..............................................................................

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................


1.3 Tujuan Umum dan Khusus ..........................................................

2
2

BAB 2. PEMBAHASAN .............................................................................

2.1 Manajemen Puskesmas..................................................................

2.2 Model Manajemen Puskesmas .....................................................

2.3 Perencanaan Tingkat Puskesmas..................................................

BAB 3. PENUTUP.......................................................................................

12

3.1 Kesimpulan......................................................................................

12

3.2 Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan
diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi
pelayanan kesehatan tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti
menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien,
dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan
staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip
manajemen.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal. Untuk mewujudkan derajad kesehatan yang optimal tersebut diperlukan
suatu sistem manajemen puskesmas yang tepat. Salah satu fungsin penting dari
manajemen puskesmas adalah fungsi perencanaan yang merupakan langkah awal dari
proses manajemen disamping fungsi lainnya seperti pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dan lain-lain. Perencanaan merupakan penentuan dari suatu tindakan yang
akan dilaksanakan, tanpa adanya perencanaan maka tidak akan ada sesuatu yang
diorganisir, digerakkan dan diawasi.
Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu, merata,dapat diterima dan dijangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derjat kesehatan yang optimal,tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada di wilayah kerjanya. Perencanaan disusun untuk kebutuhan satu tahun agar
Puskesmas

mampu

melaksanakannya

secara

efisien,

efektif

dan

dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan demikian perencanan merupakan suatu keharusan


yang penting untuk mewujudkannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Manajemen Puskesmas ?
1.2.2 Apa saja model Manajemen Puskesmas?
5

1.2.3

Bagaimanakah perencanaan Tingkat Puskesmas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum:
Mahasiswa mampu memahami konsep mikroplanning puskesmas.
1.3.2 Tujuan khusus:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang manajemen puskesmas
b. Mahasiswa mampu menjelaskan model menajemen puskesmas
c. Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan tingkat puskesmas
d.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Puskesmas
Manajemen puskesmas didefenisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan puskesmas membentuk fungsi - fungsi
manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
.Fungsi manajemen yang digunakan oleh puskesmas diadaptasi dari fungsi manajemen
yang dikemukakan oleh Terry (Endang S, 2011) yang terdiri dari :
1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang harus dimulai dengan
merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan secara
efesien untuk mencapai tujuan puskesmas.
3. Actuating (penggerakan pelaksanaan) adalah proses pembimbingan kepada staf agar
mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta dukungan sumber daya yang
tersedia.
4. Controling (pengawasan/pembimbingan) adalah proses untuk mengamati secara terus
menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan mengadakan
perbaikan jika terjadi penyimpangan.
5. Evaluating (penilaian) adalah proses untuk menentukan nilai atau tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil
yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan
dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saran-saran yang dapat dilakukan
pada setiap tahap dari pelaksanaan program ( Azwar,2010)
2.2 Model Manajemen Puskesmas

Untuk dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan Puskesmas diperlukan model
manajemen yang cocok dan efektif untuk Puskesmas. Beberapa model manajemen
Puskesmas antara lain Model Manajemen ARRIF, Model Manajemen ERIIME, Model
Majemen POAC/E dan Model Manajemen P1 P2-P3. Sesuai dengan Petunjuk Teknis
BOK Model yang digunanakan dalam manajemen Puskesmas adalah Model Manajemen
P1-P2-P3 (Kementerian Kesehatan, 2012). Manajemen Puskemas terdiri dari P1
(Perencanaan), P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan,Pengendalian
dan Penilaian).
1. P1 (Perencanaan) Puskesmas : Microplanning Puskesmas
Microplanning puskesmas adalah penyusunan rencana lima tahunan dengan tahapan
tiap-tiap tahun ditingkat puskesmas. Tujuan umum microplanning puskesmas adalah
meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas yang mempunyai daya ungkit
terbesar terhadap penurunan angka kematian bayi, anak balita dan fertilitas dalam
wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Sedangkan tujuan khususnya adalah :
a. Mengembangkan dan membina pos-pos pelayanan terpadu KB Kesehatan di
desa-desa wilayah kerja Puskemas, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan
masalah yang dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.
b. Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan staf puskesmas dalam berfikir secara analitik dan
mendorong untuk berinisiatif untuk mengembangkan ,kreasi dan motivasi
2. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
Tujuan penggerakan dan pelaksanaan puskesmas adalah meningkatkan fungsi
puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga puskesmas untuk bekerja sama
dalam tim dan membina kerja sama lintas program dan lintas sektor. Komponen P2
Puskesmas dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari empat
komponen yang meliputi :
a. Penggalangan kerja sama tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan setahun sekali di
dalam rangka meningkatkan kerja sama antara petugas puskesmas untuk
meningkatkan fungsi puskesmas, melalui suatu proses dinamika kelompok yang
diikuti dengan analisis beban kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan

berbagai kelemahan penampilan kerja puskesmas menurut hasil Stratifikasi


Puskesmas.
b. Penggalangan kerja sama lintas sektor yaitu dalam rangka meningkatkan peran
serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait melalui suatu pertemuan
lintas sektor setahun sekali.
c. Rapat kerja tribulanan lintas sektor, sebagai tindak lanjut pertemuan penggalangan
kerja sama lintas sector untuk mengkaji hasil kegiatan kerja sama dan
memecahkan masalah yang dihadapi
d. Lokakarya mini bulanan puskesmas yaitu pertemuan antar tenaga puskesmas pada
setiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja bulan yang lalu dan
membuat rencana kegiatan di bulan yang akan datang.
Adapun tujuan Lokakarya mini puskesmas adalah :
a. Disampaikannnya hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan dan lain
sebagainya.
b. Diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan puskesmas bulan yang lalu
c. Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu
d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e. Disusunnya rencana kerja harian petugas selama satu bulan yang akan datang
f. Diberikannya tambahan pengetahun baru bagi pesrta rapat
g. Disusunnya Plan of Action (POA) baik POA tahunan maupun bulanan
h. Diketahuinya masalah di Puskesmas berdasarkan hasil stratifikasi puskesmas
3. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
Stratifikasi Puskesmas Stratifikasi puskesmas adalah upaya untuk melakukan
penilaian prestasi kerja Puskesmas dengan mengelompokkan puskesmas dalam tiga
strata puskesmas yaitu puskesmas dengan prestasi kerja baik (strata I), puskesmas
dengan prestasi kerja cukup (Strata II), puskesmas dengan prestasi kerja kurang
(strata III)

2.3 Perencanaan Tingkat Puskesmas


Sesuai

dengan

pedoman

perencanaan

tingkat

puskesmas

Penyusunan

Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4 (empat) tahap sebagai berikut :


2.3.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini staf puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan cara :
a. Kepala

Puskesmas

membentuk Tim

Penyusun

Perencanaan Tingkat

Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf puskesmas


b. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi
keberhasilan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
c. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten.
2.3.2 Tahap Analisis Situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang dihadapi puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan
data. yaitu data umum dan data khusus.
a. Data Umum
1. Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan. Data wilayah mencakup luas wilayah,
jumlah desa.
2. Data sumber daya (Puskesmas,termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan
di Desa) yang mencakup : Ketenagaan, Obat dan bahan habis pakai, peralatan,
sumber pembiayaan (pusat, daerah, masyarakat dan sumber lainnya) dan sarana
dan prasarana.
3.

Data Peran Serta Masyarakat

Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat.
1. Data Penduduk dan Sasaran Program
2. Data Sekolah
3. Data Kesehatan Lingkungan
b. Data Khusus (Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas)
1. Status Kesehatan terdiri dari :
2. Kejadian Luar Biasa (KLB)
3. Cakupan program pelayanan kesehatan 1 (satu) tahun terkhir dari setiap desa
(dapat dilihat dari laporan kinerja puskesmas)
4. Hasil Survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas atau pihak lain.

10

2.3.3 Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Penyusunan

Rencana

Usulan

Kegiatan

(RUK)

dilaksanakan

dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


a. Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperbaiki program yang bermasalah.
b. Menyusun rencana kegiatan yang baru yang disesuaikan kondisi kesehatan diwilayah
kerja dan kemampuan puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dari 2 langkah yaitu Analisa Masalah dan Penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan.
1. Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan kelompok tim penyusun
perencanaan tingkat puskesmas dan konsil kesehatan kecamatan/ badan penyantun
puskesmas melalui tahapan :
a. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan .Identifikasi masalah
dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis
program,cakupan,mutu, ketersediaan sumber daya.
b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus ketidak
tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila
tidak terjadi kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan keriteria lain.
Dalam penentuan prioritas dapat mempergunakan berbagai macam metode seperti
USG, MCUA, Hanlon, CARL dan sebagainya. Penetapan metode diserahkan dan
disesuaikan dengan kemampuan pemahaman petugas, situasi dan kondisi
puskesmas.
c. Merumuskan Masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar
masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi (What,
Who, When, Where and How)
d. Mencari Akar Penyebab Masalah

11

Mencari akar penyebab masalah dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan
metode
1. Diagram sebab akibat dari ishikawa (fishbone)
2. Pohon masalah (problem trees)
e. Menetapkan Pemecahan Masalah
Menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan di
antara tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk
itu harus dicari alternatif pemecahan masalah. Brain storming (curah pendapat)
adalah suatu metoda untuk dapat membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang
suatu topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu
yang singkat dan bebas dari kritik.
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK) meliputi upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan pengembangan dan upaya
kesehatan penunjang yang meliputi :
a. Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana,
operasional dan program hasil analisis masalah).
b. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada
tahun sekarang.
c. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke
dalam format RUK puskesmas. Rencana usulan kegiatan disusun dalam bentuk
matriks dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada
sebagai hasil kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas.
1. RUK Upaya Kesehatan Wajib
a. Menyusun RUK Upaya kesehatan wajib ke dalam matriks
b. Mengajukan RUK Upaya kesehatan wajib ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
mendapat pembahasan pembiayaannya. Apabila sumber pembiayaan berasal dari
non pemerintah maka diusulkan kepada yang bersangkutan.

12

c. Waktu penyusunan RUK dilaksanakan dengan memperhatikan siklus perencanaan


Kabupaten. RUK harus sudah selesai atau sudah diterima Dinas Kesehatan
sebelum dilakukan pembahasan anggaran dengan Tim Anggaran Kabupaten.
2. RUK Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Identifikasi Upaya kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya kesehatan
Puskesmas yang telah ada atau dapat berupa inovasi yang dikembangkan sesuai
dengan permasalahan kesehatan yang terjadi diwilayah kerja puskesmas. Apabila
puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasi masalah dapat dilakukan
bersama masyarakat melalui pengumpulan data secara langsung dilapangan
dengan metoda Survey Mawas Diri (SMD). Tetapi jika kemampuan tidak dimiliki
oleh puskesmas maka identifikasi dilakukan melalui kesepakatan kelompok
(Delbecq Technique) oleh petugas puskesmas. Dari hasil identifikasi ini
kemungkinan akan muncul usulan puskesmas yang sangat beragam. Dengan
pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik tenaga, sarana maupun biaya
maka perlu dibuat penyusunan prioritas.
b. Menyusun RUK Upaya Kesehatan Pengembangan dalam bentuk matriks
c. Mengajukan RUK Upaya Kesehatan Pengembangan RUK upaya pengembangan
diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten bersama dengan RUK upaya kesehatan
wajib untuk dibahas pembiayaannya di Kabupaten. Puskesmas dapat melibatkan
potensi yang ada di wilayahnya untuk ikut serta dalam pembiayaan kesehatan.
Penggalangan dana dapat dilakukan kepada masyarakat, perusahaan, swasta atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melalui advokasi dan sosialisasi rencana
kegiatan

yang telah disusun dengan didukung oleh data yang telah diolah,

sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan mitra kerja puskesmas.


2.3.4 Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Tahap penyusunan RPK baik upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan secara
bersama-sama, terpadu dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas yaitu keterpaduan. Langkah langkah penyusunan RPK adalah :

13

1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang telah disetujui


2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan
situasi pada saat penyusunan RPK
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang dilaksanakan serta
sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK.
Penyusunan RPK tahunan dilaksanakan pada awal bulan pertama tahun berjalan
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks

BAB 3. PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Microplanning puskesmas adalah penyusunan rencana lima tahunan dengan
tahapan tiap-tiap tahun ditingkat puskesmas. Tujuan umum microplanning puskesmas
adalah meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas yang mempunyai daya
ungkit terbesar terhadap penurunan seperti angka kematian bayi, anak balita dan
fertilitas dalam wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi

14

puskesmas. Adanya kegiatan-kegiatan mencakup mikroplanning puskesmas menjadi


upaya untuk meningkatkan kinerja puskesmas yang pelayanannya menjadi mutu.
3.2 Saran
Kegiatan-kegiatan mikroplanning puskesmas diharapkan mampu meningkatkan
standaar prosedur untuk bertindak dan meningkatkan mutu pelayanan terhadap
masyarakat di sekitar wilayah puskesmas dan menjadi salah satu program pemerintah
bersama kementrian kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Alhamda, Syukra dan Sriani, Yustina. 2015. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Padang: Deepublish
Departemen Kesehatan RI.2002. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi (DRAFT). Jakarta
Harnilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Takalar: Pustaka As Salam

15

Mulyati, Endang. 2011. Metode Penelitianterapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta:


Alfabeta
Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim. 2002. Reformasi Perumahsakitan
Indonesia. Jakarta: Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO

Contoh Soal

1. Sesuai

dengan

pedoman

perencanaan

tingkat

puskesmas,

Penyusunan

Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu,


kecuali ......
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Analisis Situasi
c. Tahap pengumpulan dana
d. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
16

e. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


2. Seorang perawat sedang melakukan asuhan keperawatan dengan stage family
retiment and old age dengan masalah depresi ringan salah satu pasangan old age.
Perawat mengoptimalkan fungsi keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga
melalui pemenuhan kebutuhan psikososial, mengembangkan gambaran diri
positif, peran dan kebutuhan kasis sayang sedikit banyak bisa mendukung
keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut. Fungsi keluarga apa yang
sedang dioptimalkan perawat tersebut?
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi ekonomi
d. Fungsi keperawatan kesehatan
e. Fungsi reproduksi
3. Seorang perawat keluarga Tn I di dapatkan data anak Tn I berusia 7 tahun
Nampak kurus, BB 20 kg, TB 104 cm, anak tidak biasa diam di rumah dan suka
bermain.Berdasarkan perhitungan IMT termasuk dalam golongan anak dengan
gizi kurang. Tindakan yang dilakukan perawat adalah ?
a. Melakukan pendidikan kesehatan keluarga
b. Merujuk ke pelayanan kesehatan
c. Menganjurkan kepada keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit
ke puskesmas.
d. Menganjurkan keluarga untuk merwat anggota keluarga yang sakit
e. Mengajarkan pada keluarga cara perawatan keluarga yang sakit.

17

Anda mungkin juga menyukai