Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN PUSKESMAS

DOSEN PENGAMPU

YULIATI AMPERANINGSIH SKM.,M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6


TINGKAT III REGULER 1

1. AGISNI MUHAMMAD 2014401038


2. AMALIA HUSNA 2014401039
3. ANNISA RIZQIANI HAPSARI 2014401042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang “Manajemen Puskesmas”.

Makalah ini dibuat dari berbagai sumber untuk membantu menyelesaikan tugas ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kebijakan
Kesehatan Nasional.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi memperbaiki
makalah berikut semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar lampung, 19 Juli 2022

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...……………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...…………......ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Puskesmas…………………………………………………………………..3
B. Model Manajemen……………………………………………………………………….4
a. Perencanaan tingkat puskesmas (P1)
b. Penggerakkan dan pelaksanaan kegiatan puskesmas (P2)

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..12
B. Saran……………………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………….…………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan ujuang tombak pembangunan kesehatan, hal ini ditunjukkan oleh
kontribusi puskesmas dalam mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang
tingkat pertama. Sejak diperkenalkannya konsep puskesmas pada tahun 1968, berbagai
hasil telah banyak dicapai. Angka kematian ibu dankematian bayi telah berhasil
diturunkan dan sementara itu angka harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah
meningkat secara bermakna. Jika pada tahun 1995 angka kematian ibu dan angka
kematian bayi masing-masing adalah 373/100.000 kelahiranhidup (SKRT 1995) serta
60/1.000 kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun1997 angka kematian ibu
turun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup (SDKI 1997),sedangkan angka kematian
bayi pada tahun 2001 turun menjadi 51/1.000 kelahiran hidup (Susenas 2001).
Sementara itu umur harapan hidup rata-rata meningkat dari 45tahun pada tahun 1970
menjadi 65 tahun pada tahun 2000.
Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air.Untuk
menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas
pembantu dan puskesmas keliling. Kecuali itu untuk daerah yang jauh dari sarana
pelayanan rujukan, puskesmas dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.Tercatat pada
tahun 2000 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.277 unit,puskesmas
pembantu 21.587 unit, puskesmas keliling 5.084 unit (perahu 716 unit,ambulance 1.302
unit). Sedangkan puskesmas yang telah dilengkapi dengan fasilitasrawat inap tercatat
sebanyak 1.818 unit, sisanya sebanyak 5.459 unit tidak dilengkapidengan fasilitas rawat
inap.
Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalan dalam pelaksanaannya
puskesmas masih menghadapi berbagai masalah. Menyadari keberhasilan puskesmas
adalah penting dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia,
maka berbagai masalah dan atau kekurangan puskesmas harus segera diatasi.
Disusunnya konsep dasar puskesmas ini yang merupakan salah satu cara dalam rangka
mengatasi berbagai masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana manajemen pelayanan keperawatan di tingkat Puskesmas?


2. Bagaimana perencanaan tingkat puskesmas (P1) ?
3. Bagaimana penggerakkan dan pelaksanaan kegiatan puskesmas (P2) ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui manajemen pelayanan keperawatan di tingkat Puskesmas


2. Mengetahui perencanaan tingkat puskesmas (P1)
3. Mengetahui penggerakkan dan pelaksanaan kegiatan puskesmas (P2)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Puskesmas

Manajemen puskesmas didefenisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara


sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian
kegiatan sistematis yang dilaksanakan puskesmas membentuk fungsi- fungsi
manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan .Fungsi manajemen yang digunakan oleh puskesmas diadaptasi dari
fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Terry (Endang S, 2011) yang terdiri dari ;
1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang harus dimulai dengan
merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan
secara efesien untuk mencapai tujuan puskesmas.
3. Actuating (penggerakan pelaksanaan) adalah proses pembimbingan kepada staf agar
mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugastugasnya sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta dukungan sumber daya yang
tersedia.
4. Controling (pengawasan/pembimbingan) adalah proses untuk mengamati secara
terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan
mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan.
5. Evaluating (penilaian) adalah proses untuk menentukan nilai atau tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam 20 membandingkan
hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan
dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saran-saran yang dapat
dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program ( Azwar,2010)
B. Model Manajemen Puskesmas
Untuk dapat mewujudkan visi,misi dan tujuan Puskesmas diperlukan model manajemen
yang cocok dan efektif untuk Puskesmas. Menurut Endang S (2010)
Beberapa model manajemen Puskesmas antara lain Model Manajemen ARRIF, Model
Manajemen ERIIME, Model Manajemen POAC/E dan Model Manajemen P1- P2-P3.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis BOK Model yang digunanakan dalam manajemen
Puskesmas adalah Model Manajemen P1-P2-P3 (Kementerian Kesehatan, 2012).
Manajemen Puskemas terdiri dari P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan),
dan P3 (Pengawasan,Pengendalian dan Penilaian).
a. Perencanaan tingkat puskesmas (P1) : Microplanning puskesmas
Microplanning puskesmas adalah penyusunan rencana lima tahunan dengan tahapan
tiap-tiap tahun ditingkat puskesmas. Tujuan umum microplanning puskesmas adalah
meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas yang mempunyai daya ungkit
terbesar terhadap penurunan angka kematian bayi, anak balita dan fertilitas dalam
wilayah kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Sedangkan tujuan khususnya adalah
(1) Mengembangkan dan membina pos-pos pelayanan terpadu KB Kesehatan di
desa-desa wilayah kerja Puskemas, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan
masalah yang dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.
(2) Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pelayanan kesehatan dan
(3) Meningkatkan kemampuan staf puskesmas dalam berfikir secara analitik dan
mendorong untuk berinisiatif untuk mengembangkan ,kreasi dan motivasi
(Depkes, 1989)

Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan
upaya Kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.

1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap puskesmas, yakni Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahandan Pemberantasan Penyakit
Menular serta Pengobatan. Langkah-langkahperencanaan yang harus dilakukan
puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Menyusun usulan kegiatan

Langkah pertama yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan


kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian
data dan informasi yang tersedia di puskesmas.Usulan ini disusun dalam
bentuk matriks ( Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan,
sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan
biaya untuk setiap kegiatan. Rencana ini disusun melalui pertemuan
perencanaan tahunan puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan siklus
perencanaan kabupaten/kotadengan mengikut sertakan BPP serta
dikoordinasikan dengan camat.

b. Mengajukan usulan kegiatan

Langkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan


kegiatan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan
pembiayaannya. Perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus
dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin, sarana danprasarana, dan
operasional puskesmas beserta pembiayaannya.

c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana


pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Kegiatan/ Plan of Action )dalam bentuk
matriks ( Gantt Chart) yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah
(mapping ).

2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.
Upaya laboratorium medik, upaya laboratorium kesehatan masyarakat dan
pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini
merupakan upaya penunjang yang harus dilakukan untukkelengkapan upaya-
upaya puskesmas. Langkah-langkah perencanaanupaya kesehatan
pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi upayakesehatan


pengembangan yang akan diselenggarakan oleh puskesmas.Identifikasi ini
dilakukan berdasarkan ada/tidaknya masalah kesehatanyang terkait dengan
setiap upaya kesehatan pengembangan tersebut.Apabila puskesmas memiliki
kemampuan, identifikasi masalah dilakukan bersama masyarakat melalui
pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei Mawas Diri). Tetapi
apabila kemampuanpengumpulan data bersama masyarakat tersebut tidak
dimiliki olehpuskesmas, identifikasi dilaku kan melalui kesepakatan
kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas puskesmas dengan mengikut
sertakan Badan Penyantun Puskesmas. Tergantung dari kemampuanyang
dimiliki, jumlah upaya kesehatan pengembangan yang terpilihdapat lebih
dari satu. Di samping itu identifikasi upaya kesehayanpengembangan dapat
pula memilih upaya yang bersifat inovatif yangtidak tercantum dalam daftar
upaya kesehatan puskesmas yang telahada, melainkan dikembangkan sendiri
sesuai dengan masalah dankebutuhan masyarakat serta kemampuan
puskesmas.

b. Menyusun usulan kegiatan

Langkah kedua yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan


kegiatan yang berisikan rincian kegiatan, tujuan sasaran,besaran kegiatan
(volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap
kegiatan. Rencana yang telah disusun tersebutdiajukan dalam bentuk matriks
( Gantt Chart). Penyusunan rencana pada tahap awal pengembangan program
dilakukan melalui pertemuan yang dilaksanakan secara khusus bersama
dengan BPP dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam bentuk
musyawarah masyarakat.Penyusunan rencana pada tahap pelaksanaan tahun
berikutnyadilakukan secara terintegrasi dengan penyusunan rencana upaya
kesehatan wajib

c. Mengajukan usulan kegiatan

Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah mengajukan usulan


kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pembiayaannya. Usulan
kegiatan tersebut dapat pula diajukan ke Badan Penyantun Puskesmas atau
pihak-pihak lain. Apabila dilakukan ke pihak-pihak lain, usulan kegiatan
harus dilengkapi dengan uraian tentang latar belakang, tujuan serta urgensi
perlu dilaksanakannya upaya pengembangan tersebut.

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Langkah keempat yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana


pelaksanaan yang telah disetujui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
penyandang dana lain (Rencana KerjaKegiatan/Plan of Action) dalam bentuk
matriks ( Gantt Chart) yangdilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping ).
Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara terpadu
dengan penyusunan rencana pelaksanaan upaya kesehatan wajib.

b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)


Tujuan penggerakan dan pelaksanaan puskesmas adalah meningkatkan fungsi
puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga puskesmas untuk bekerja sama
dalam tim dan membina kerja sama lintas program dan lintas sektor. Komponen P2
Puskesmas dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari empat
komponen yang meliputi :
(1) Penggalangan kerja sama tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan setahun sekali
di dalam rangka meningkatkan kerja sama antara petugas puskesmas untuk
meningkatkan fungsi puskesmas, melalui suatu proses dinamika kelompok yang
diikuti dengan analisis beban kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan
berbagai kelemahan penampilan kerja puskesmas menurut hasil Stratifikasi
Puskesmas.
(2) Penggalangan kerja sama lintas sektor yaitu dalam rangka meningkatkan peran
serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor terkait melalui suatu pertemuan
lintas sektor setahun sekali.
(3) Rapat kerja tribulanan lintas sektor, sebagai tindak lanjut pertemuan
penggalangan kerja sama lintas sector untuk mengkaji hasil kegiatan kerja sama
dan memecahkan masalah yang dihadapi.
(4) Lokakarya mini bulanan puskesmas yaitu pertemuan antar tenaga puskesmas
pada setiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja bulan yang lalu
dan membuat rencana kegiatan di bulan yang akan datang.
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta
penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik rencana
tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut:

1. Pengorganisasian

Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan puskesmas, perlu dilakukan


pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan.
Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggung jawab dan para
pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja. Dengan
perkataan lain, dilakukan pembagian habis seluruh program kerja dan seluruh
wilayah kerja kepada seluruh petugas puskesmas dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimilikinya. Penentuan parapenanggung jawab ini dilakukan
melalui pertemuan penggalangan tim padaawal tahun kegiatan. Kedua,
pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada
dua bentuk penggalangankerjasama yang dapat dilakukan:

a) Penggalangan kerjasama dalam bentuk dua pihak, yakni antara dua sektor
terkait, misalnya antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu
menyelenggarakan upaya kesehatan kerja.

b) Penggalangan kerjasama dalam bentuk banyak pihak, yakni antarberbagai


sektor terkait, misalnya antara puskesmas dengan sektorpendidikan, sektor
agama, sektor kecamatan pada waktumenyelenggarakan upaya kesehatan
sekolah. Penggalangan kerjasamalintas sektor ini dapat dilakukan:

 Secara langsung yakni antar sektor-sektor terkait

Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi


kecamatan

2. Penyelenggaraan

Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah


menyelenggarakan rencana kegiatan puskesmas, dalam arti parapenanggung
jawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian,
ditugaskan menyelenggarakan kegiatan puskesmas sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan
kegiatan sebagai berikut:

a) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun, terutama


yangmenyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja
dan rincian tugas para penanggung jawab dan pelaksana.

b) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk setiap petugas sesuai dengan


rencana pelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan puskesmas harus
terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.

c) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telahdi tetapkan.


Pada waktu menyelenggarakan kegiatan puskesmas harus diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:

1. Azas penyelenggaraan puskesmas

Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan keempatazas


penyelenggaraan puskesmas yakni azas pertanggung jawaban wilayah,
azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan

2. Berbagai standar dan pedoman pelayanan puskesmas

Pada saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai standar dan pedoman
pelayanan puskesmas sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan
puskesmas yang harus diperhatikan pada waktu menyelenggarakan
kegiatan puskesmas. Standar dan pedomantersebut adalah:

Standar dan pedoman bangunan puskesmas

Standar dan pedoman peralatan puskesmas

Standar manajemen peralatan puskesmas

Standar dan pedoman ketenagaan puskesmas

Pedoman pengobatan rasional puskesmas

Standar manajemen obat puskesmas

Standar dan pedoman teknis pelayanan berbagai upayakesehatan


perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yangdiselenggarakan oleh
puskesmas
Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

Pedoman perhitungan satuan biaya pelayanan puskesmas3.Kendali mutu


Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan programkendali
mutu. Prinsip program kendali mutu adalah kepatuhanterhadap berbagai
standar dan pedoman pelayanan serta etikaprofesi, yang memuaskan
pemakai jasa pelayanan.

3. Kendali biaya Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan


program kendali biaya. Prinsip program kendali biaya adalah
kepatuhanterhadap berbagai standar dan pedoman pelayanan serta
etikaprofesi, yang terjangkau oleh pemakai jasa pelayanan.

3. Pemantauan Penyelenggaraan

kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara


berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagaiberikut:

1) Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,yang


dibedakan atas dua hal:

a) Telaahan internal, yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan


kegiatan dan hasil yang dicapai puskesmas,dibandingkan dengan rencana
dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang berlaku. Kesimpulan
dirumuskan dalam dua bentuk. Pertama, kinerja puskesmas yang terdiri
daricakupan ( coverage), mutu (quality ) dan biaya ( cost ).
Kedua,masalah dan hambatan yang ditemukan pada
waktupenyelenggaraan kegiatan puskesmas. Telaahan bulanan
inidilakukan dalam Lokakarya Mini Bulanan puskesmas.

b) Telaahan eksternal yakni telaahan triwulan terhadap hasil yangdicapai


oleh sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor lain
terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas.Telaahan triwulan ini
dilakukan dalam Lokakarya Mini Triwulanpuskesmas secara lintas
sektor.

2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan


pencapain kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan
dari hasil telaahan bulanan dan triwulanan.

4. Penilaian Kegiatan

penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yangdilakukan


mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang


dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan.
Sumber data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua. Pertama,
sumber data primer yakni yang berasal dari SIMPUS dan berbagai sumber
data lain yang terkait,yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun.
Kedua, sumber datasekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan
triwulanan.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun
berikutnya.

5
BAB III

A. Kesimpulan

Dengan diterapkan nya penyelenggaraan puskesmas diharapkan dapat mengikuti


dinamika dan perkembangan cepat yang terjadi dalam dan di luar negeri, antara lain
dapat menjawab tantangan persaingan global, penyelenggaraan otonomi daerah,
mengikuti kebijakan masyarakat perimbangan keungan pusat dan daerah,
menumbuhkan pemberdayaan masyarakat, mewujudkan pemerataan dan
keadilan,mengoptimalkan potensi daerah dan mempertimbangkan keragaman
masing-masing daerah serta sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk
mewujudkan indonesai sehat.

B. Saran

Diharapkan puskesmas sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan dapat


memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Departeman kesehatan. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2001.

Penyelenggaraan puskesmas di Era Desentralisasi. Jakarta : Departemen Kesehatan.


www.depkes .com.

http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/17-konsep-
puskesmas.html

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/06/manajemen-puskesmas.html

http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf

http://belibis-a17.com/2010/05/07/manajemen-puskesmas/

http://mercywords.blogspot.com/2008/09/manajemen-puskesmas.html

Anda mungkin juga menyukai