Anda di halaman 1dari 29

BAB I.

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa(PBB) dengan
beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapaiMillennium Development Goals
(MDGs)/Tujuan Pembangunan Millennium padatahun 2015 untuk mewujudkan kesejahteraan
penduduk. Tujuan bersama dalamMDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang meliputi 1)
Menanggulangi kemiskinandan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua; 3)
Mendorongkesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angkakematian
anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaranHIV/AIDS, malaria, dan
penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkunganhidup; dan 8) Membangun kemitraan global
dalam pembangunan. Dari 8 tujuanMDGs tersebut, 5 di antaranya adalah MDGs yang terkait
langsung denganbidang kesehatan yaitu MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.
Isu strategis pembangunan kesehatan di Kabupaten Jember, yaitu: (1) peningkatan
kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs; (2) pengendalian penyakit
dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana; (3) peningkatan pembiayaan kesehatan
untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat; dan (4) peningkatan ketersediaan,
pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan terutama diderah pedesaan yang jauh dari kota
kecamatan. Disamping isu strategis tersebut, Dinas Kesehatan memandang perlu untuk
menambahkan isu penting lainnya yaitu dukungan manajemen dalam peningkatan pelayanan
kesehatan, yang termasuk di dalamnya adalah good governance, desentralisasi bidang kesehatan,
dan struktur organisasi yang efektif dan efisien..
Sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang ProgramPembangunan
yang Berkeadilan, maka upaya pencapaian target MDGs harusmenjadi prioritas pembangunan,
termasuk MDGs bidang kesehatan di tingkatpusat maupun daerah. Salah satu langkah untuk
mempercepat pencapaianMDGs bidang kesehatan adalah alokasi sumber daya termasuk
anggarankesehatan harus memadai dari sisi jumlah dan pemerataan untukpenyelenggaraan
pembangunan kesehatan
I.2. Tujuan, meliputi:
Tujuan umum
Terlaksananya proses perencanaan tingkat Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan di
Tahun 2015

Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pencapaian kegiatan di Puskesmas Ambulu tahun 2014
2. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas ambulu
3. Untuk mengetahui penyebab masalah, besar masalah dan alternatif pemecahan terhadap masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ambulu
4. Untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas Ambulu tahun 2015
5. Untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Ambulu tahun 2015
I.3. Sasaran
a. Puskesmas
- Seluruh karyawan Puskesmas terutama pemegang program di Puskesmas mengetahui gambaran
tentang hasil pencapaian kegiatan yang telah dilakukan di Tahun 2014
- Seluruh karyawan Puskesmas terutama pemegang program di Puskesmas mengetahui kegiatan yang
akan dilakukan di tahun 2015

b. Masyarakat
- Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat dalam rangka mewujudkan
masyarakat Ambulu yang sehat

I.4. Ruang Lingkup Kegiatan


A. UPAYA KESEHATAN

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya


kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan. (PERMENKES 75 Tahun 2014 Tentang
PUSKESMAS. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dimaksud adalah upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana tersebut harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan.
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah merupakan upaya kesehatan masyarakat
yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:


a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

(2) Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur
operasional dan standar pelayanan.

Puskesmas juga menyelenggarakan:


a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium.

B. Manajemen Puskesmas
Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan di Puskesmas secara optimal, tepat
sasaran, efisien, dan efektif perlu ilaksanakan manajemen Puskesmas yang meliputi

a.Perencanaan Tingkat Puskesmas (P1)


Kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas meliputi penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) Tahunan,dan POA
Bulanan.Perencanaan dilakukan secara menyeluruh dengan memanfaatkan seluruh sumber
anggaran, baik dari APBD,JKN, BOK maupun sumber anggaran lainnya

b. Penggerakan Pelaksanaan (P2) melalui Lokakarya Mini Puskesmas


1)Kegiatan Penggerakan Pelaksanaan (P2) dilakukan secara berkala melalui Lokakarya Mini.
Lokmin Puskesmas terdiri dari Lokmin Bulanan (lintas programinternal Puskesmas) dan Lokmin
Tribulanan (lintas sektor). Puskesmas dapat melakukan perubahan POA tahunan melalui
kesepakatan lokakarya mini.

2)Pada forum Lokmin Bulanan dilakukan pembahasan mengenai kebijakan terkini dan hasil
analisis PWS yang dilakukan lintas program.
Hasil Lokmin digunakan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan bulan berikutnyayang
dituangkan dalam POABulanan.
Lokmin Bulanan melibatkan seluruh jajaran Puskesmas dan jaringannya serta Bidan Di Desa dan
PLKB.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1)Kepala Puskesmas atau petugas yang ditunjuk dapat melakukan
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan, tertib administrasi
termasuk untuk mengatasi hambatan yang ditemui
2)Pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan melalui kegiatan supervisi/bimbingan
teknis/pembinaan kelapangan (Pustu, Poskesdes, Polindes, UKBM dan tempat lain) pada saat
kegiatan maupun di luar kegiatan yang dilakukan di masyarakat.
3)Kegiatan dapat dilakukan secara rutin harian bulanan/tribulanan/semesteran sesuai dengan
kebutuhan program.

c. Dukungan operasional
Pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif dan manajemen Puskesmas di
Puskesmas dan Jaringannya beserta Poskesdes/Polindes dan Posyandu serta UKBM lainnya

I.5. Pembiayaan
Sumber-sumber pembiayaan yang diterima puskesmas. Berasal dari APBD, BOK, dan BPJS
maupun swadaya Puskesmas.
Pemanfaatan dana yang diterima
Ruang lingkup pemanfaatan :
1. Transport lokal kegiatan keluar gedung
2. Perjalanan Dinas dalam Batas Kabupaten / Kota
Transport lokal kegiatan ke luar gedung meliputi :
a.Transport petugas kesehatan untuk pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan di luar gedung(ke
Posyandu, Poskesdes/Polindes, UKBM lainnya, kunjungan rumah dan institusi/tempat terdapat
sasaran yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan);
b.Transport kader kesehatan termasuk dukun bersalin dari tempat tinggal ke tempat pelayanan
kesehatan atau ke rumah penduduk(ke Posyandu,
Poskesdes/Polindes,UKBM lainnya, kunjungan rumah dan institusi/tempat terdapat sasaran yang
memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan)
c. Transport peserta rapat/pertemuan bagi undangan yang berasal dari luar tempat
diselenggarakannya rapat/pertemuan
d. Transport petugas kesehatan untuk konsultasi/rapat/pertemuan/pengiriman laporan/pengiriman
pertanggungjawaban ke kabupaten/kota apabila perjalanan pulang pergi kurang dari 8 (delapan)
jam

3. Pembelian Belanja Barang


a. Pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif
dan preventif ke luar gedung yang dapat berupa bahan PMT Penyuluhan, bahan PMT Pemulihan,
bahan penyuluhan/KIE yang diperlukan dan konsumsi pertemuan
b. Pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan manajemen
Puskesmas, manajemen pengelolaan keuangan BOK, Survei Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yang dapat berupa
belanja ATK, biaya administrasi perbankan, pembelian materai, foto copy,
dan pembelian konsumsi

I.6 Pengorganisasian
Susunan Tim Penyusun POA sebagaimana dalam diagram berikut ini :

No NAMA Jabatan dalam Instansi Jabatan dalam Tim


1. Dr. Suwinasis Kepala Puskesmas Penanggung jawab
2. Sudibyo Kepala Tata Usaha Ketua
3. Fifi Hardanti, SKM Koordinator SIK Sekretaris
4. M. Muslih, SE Koordinator Umum dan Anggota
Kepegawaian
5. Drg. Retno Dewi Dokter Gigi Anggota
6. Sunarti Koordinator KIA Anggota
7. Dian Tunggul S, AmK Koordinator Promkes Anggota
8. M.N. Fauzi, AmKL,SMn Koordinator Kesling Anggota
9. Yusuf Wiyono Koordinator P2M Anggota
10. Yayuk Indarwati Koordinator Gizi Anggota
11. Sri Pangastutik Koordinator Imunisasi Anggota
12. Marsus Koordinator PHN Anggota
13. Maryulin Koordinator UKS Anggota
14. Siti Anawafi Bendahara Pengeluaran Anggota
Pembantu

I.7 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
Ambulu meliputi :
AA.KEGIATAN PROGRAM POKOK PELAYANAN DI PUSKESMAS
I. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
A. Pengembangan Desa Siaga
B. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
1. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga
a. Rumah Tangga dikaji 20% dari jumlah KK yang menjadi binaan puskesmas yang bersangkutan.
b. Rumah Tangga Sehat (10 Indikator):
2. Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
i. Kelompok Rumah Tangga Target: 70% dari yang disurvei.
ii. Institusi Pendidikan (Sekolah) Target: 2X / tahun (sekolah).
iii. Institusi Sarana KesehatanTarget: 2X / tahun (sarana kesehatan)
iv. Institusi TTU Target: 2X / tahun (Lokasi)
v. Institusi Tempat Kerja Target: 2X / tahun (Institusi)
vi. Pondok Pesantren Target: 2X / tahun (Institusi)

C. Penyuluhan Kesehatan
1. Penyuluhan Kelompok Target: 24 x per tahun
2. Penyuluhan MassaTarget: 12 x per tahun
D. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
1. PosyanduTarget: PURI 80%
2. Polindes Target: PURI 40%
3. PoskesdesTarget: PURI 40%
4. Poskestren Target: 20% Ponpes yang ada di wilayah puskesmas
5. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Target: 20% TOGA yang ada di wilayah puskesmas
6. Saka Bhakti Husada (SBH)
II. UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB)Target: 80%
2. Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat KesehatanTarget: 80 %
3. Jumlah (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Target:80 %
B. Penyehatan Makanan dan Minuman
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)Target : 90%
2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Target: 80%
C. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
1. Pembinaan Sanitasi Perumahan dan Sanitasi DasarTarget : 80%
2. Rumah Yang Memenuhi Syarat KesehatanTarget: 80%
D. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
1. Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum Target : 90%
2. Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan Target : 80%
E. Klinik Sanitasi
1. Klinik sanitasiTarget yang harus dicapai adalah minimal 2% dari jumlah Kunjungan Baru
Puskesmas.
2. Jumlah Klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang diperlukanTarget yang harus
dicapai adalah 100% dari klien yang ditangani, minimal tindak lanjut yang dilakukan adalah
kunjungan rumah dan pemberian masukan/ nasehat/ penyuluhan yang perlu.
F. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban Target:75%
2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) Target : 80%
3. Jamban Sehat Target: 80 %
4. Pelaksanaan kegiatan STBM oleh PuskesmasTarget: 80 %

III. UPAYA PERBAIKAN GIZI


A. Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian Vitamin A
a. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun (A2). Target : 85%.
b. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 1 kali per tahun (A1)Target: 90%.
c. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada BayiTarget : 90%.
d. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Bufas 2xTarget: 90%.
2. Pemberian tablet besi pada Bumil
- Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil(Fe3)Target: 85%.
- Pemberian tablet besi (60 tablet) pada Bumil (Fe2)Target: 90%.
- Pemberian tablet besi (30 tablet) pada Bumil (Fe1)Target : 90%.
3. Bumil KEK
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT Target: <10%.

4. ASI EksklusifTarget80 %
B. Penanganan Gangguan Gizi
1. Balita Gizi buruk mendapat perawatan Target 100%.
2. Pemberian MP-ASI pada bayi kurang gizi dari Gakin Target: 100%.
3. Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk/ kurus Target : 100%.
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) Target: <5%.
5. Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodiumTarget : 70%.
6. Penanggulangan Anemi
Penanggulangan Anemi pada Balita Target: 40%.
Penanggulangan Anemi pada Murid SD/ MITarget: 100%.
Penanggulangan Anemi pada WUS/ Pondok PesantrenTarget: 100 %.

C. Pemantauan Status Gizi


1. Desa bebas rawan gizi. ( KEP total PSG) Target : 85%.
2. Balita naik berat badannya (N/D)Target : 80%.
3. Persentase Balita yang Ditimbang Berat BadannyaTarget: 85%.
4. Balita KEP Ringan (BGT/D)Target: 10%.
IV. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4)Target: 94 %.
2. Drop out K1-K4
3. Pelayananpersalinanolehtenagakesehatan yang berkompetenTarget: 93 %.
4. Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar periode dari s/d Desember.Target: 95 %.
5. Pelayanan Maternal Risti/komplikasi yang ditangani Target = 80 %.
6. Jumlah kematian maternal yang diaudit
B. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditanganiTarget: 80 %.
2. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) Target: 99%.
3. Pelayanan Bayi Paripurna Target: 90 %.
4. Cakupan BBLR ditangani adalah jumlah BBLR yang ditangani.Target: 100 %.

C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah


1. Pelayanan kesehatan anak Balita Target:90 %
2. Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah Target: 90 %.

D. Pelayanan Keluarga Berencana


1. Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/ CPR)Target: 70 % dari PUS
2. Cakupan peserta KB baru Target: 10 % dari PUS

V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


A. Diare
1. Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader Target: 10% x 214/ 1000 x
Jumlah Penduduk Puskesmas.
2. Cakupan pelayanan DiareTarget: 100%
3. Angka penggunaan oralit.Target: 100%.
4. Angka penggunaan RL Target: 1%
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet Zinc Target: 100%
6. Case Fatality Rate KLB Diare Target : <1%

B. ISPA
1. Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita Target : 100%

C. Kusta
1. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection RateTarget: >5%
2. Proporsi kasus kusta anak: % Target: <5%
3. Proporsi kasus kusta Tk II: Target: <5%
4. Proporsi kasus baru MB: Target : <30%
5. RFT Rate penderita PB Target : 95%
6. RFT Rate penderita MB Target: 90%

D. TB Paru
1. Penemuan suspect penderita TB :Target : 10,7/1000 x Jumlah Penduduk.
2. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB Target : 10%
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif Target : 100 %
4. Pengiriman slide TB untuk cross check (untuk laboratorium PPM dan PRM): Target : 4 kali/
tahun

E. Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Insidens kasus DBD: Target : 52/100.000 penduduk
2. Prosentase Penderita DBD ditanganiTarget : 100%
3. Case Fatality Rate Kasus (CFR) penyakit DBDTarget :<1%.
4. Angka Bebas Jentik (ABJ) Target : >95%
5. Jumlah wilayah KLB DBD.
6. Penyelidikan Epidemiologi (PE) Target : 100% penderita positif DBD di PE

F. Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi : Target: 90%
2. Imunisasi BCG pada bayiTarget: 95%
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayiTarget: 95%
4. Imunisasi DPT/HB 3 pada bayiTarget: 90%
5. Imunisasi Campak pada bayiTarget: 90%
6. Drop Out DPT /HB 1 CampakTarget: -10 s.d. 10%
7. Drop Out DPT /HB 1 - DPT/HB 3Target: -10 s.d. 10%
8. UCI DesaTarget : 95%
9. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SDTarget: 95%
10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SDTarget: 95%
11. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3Target: 95%
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 th):Target: 85%
13. Pemantauan suhu lemari es vaksin:
14. Ketersediaan vaksin:

G. Pengamatan Penyakit (Surveilans Epidemiologi)


1. Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit) yang tepat waktu: jumlah laporan STP yang tepat
waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.
2. Kelengkapan Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit): jumlah laporan STP yang lengkap (12
bulan).
3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu: jumlah laporan C1 yang tepat waktu sampai dengan
tanggal 5 setiap bulan
4. Kelengkapan Laporan C1 (campak): jumlah laporan C1 yang lengkap (12 bulan).
5. LaporanW2 (mingguan)yang tepat waktu: jumlah laporan W2 yang tepat waktu tiap minggu
6. Kelengkapan Laporan W2 (mingguan): jumlah laporan W2 yang lengkap (52 minggu).
7. Grafik penyakit potensial wabah: adanya grafik untuk pengamatan pola penyakit potensial
wabah di wilayah kerja Puskesmas yang dilakukan setiap minggu 1 buah.
8. Laporan KIPI Zero reporting: jumlah laporan zero reporting yang lengkap.
9. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi <24 jam: adanya laporan W1 dalam waktu
24 jam dan adanya tindak lanjut berupa laporan PE.

VI. UPAYA PENGOBATAN


A. Pengobatan
a. Jumlah kunjungan baruTarget 18.48 % X jml pddk
b. Visite rateTarget 60 % X jml pddk
c. Jumlah kasus baru Target 54 % X jumlah
d. Contact rateTarget 1.5 kali

BB. PROGRAM PENGEMBANGAN/ INOVATIF


UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
1. Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya Target: 100 %
2. Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolahTarget :8 x setahun.
3. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan (minimal 10% dari jumlah murid).
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Target 1x setahun (100%).

UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


1. Jumlah Posyandu lansia dibinaTarget: minimal 1 posyandu lansia per desa.
2. Jumlah kelompok usila yang dibinaTarget: minimal 1 kelompok per desa.
3. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannyaTarget: 60 % usila.
4. Frekuensi Pembinaan UsilaTarget: per bulan.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI


1. Upaya Pembinaan / Pengembangan Kesehatan Gigi
a. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi di murid TK (min. 2 kali setahun)
CC. Demo sikat gigi masal di SD/ MI (2 kali setahun)Pelayanan Kesehatan Gigi
2. Jumlah perawatan gigi yang ditangani
1. Jumlah bumil yang di rawat
2. Jumlah Apras yang di rawat
3. Jumlah murid SD/ MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi paripurna4.Jumlah Masyarakat
umum yang di layani di Puskesmas
5. Jumlah balita yang di layani kesehatan giginya di Posyandu
6. Jumlah bumil yang di layani kesehatan giginya di Posyandu
7. Kunjungan dokter gigi ke posyandu (50% posyandu yang ada) minimal 2x setahun pada periode
Januari sampai dengan Desember.
8. Rasio gigi tetap yang di tambal terhadap gigi yang di cabut (1:1
9. Jumlah tumpatan gigi tetap
10. Jumlah Pencabutan gigi tetap

MALARIA
1. Penderita klinis malaria yang dilakukan pemeriksaan Sediaan Darah (SD
2. Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT) Target: 100%
3. Penderita positif malaria yang di-Follow up Target: 100%

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS


1. Jumlah anak sekolah (SMA sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS Target:
100%
2. Kelompok sasaran yang dijangkau Target: 1 kelompok / tahun
3. Kasus PMS yang diobati Target: 100%.
4. Klien yang mendapat penanganan HIV/ AIDS Target: 100%.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN FILARIASIS DAN SCHISTOZOMIASIS


1. Kasus Filaria yang ditangani
2. Presentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3. Presentase pengobatan selektif F.Buski
BAB II ANALISIS SITUASI
II.1 DATA UMUM
A. Data Wilayah ( Geografi )
Wilayah kerja Puskesmas Ambulu terletak di sebelah selatan Kabupaten Jember dengan
jarak 30 km dengan waktu tempuh + 1 jam.
Wilayah kerja Puskesmas Ambulu, meliputi 3 Desa yaitu :
1. Desa Ambulu, terdiri dari 3 dusun
2. Desa Karanganyar, terdiri dari 4 dusun
3. Desa Tegalsari, terdiri dari 3 dusun
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ambulu sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah
- Sebelah Selatan : Desa Ambulu Kecamatan Ambulu
- Sebelah Timur : Desa Andongsari Kecamatan Ambulu
- Sebelah Barat : Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan
Luas wilayah kerja Puskesmas Ambulu : 1850.99 Km2, wilayah bagian selatan
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ambulu, di perbatasan tersebut terdapat pantai yang
indah yaitu Pantai Watu Ulo yang merupakan tempat pariwisata dengan kunjungan yang cukup
ramai.
PETAWILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBULU
KETERANGAN :
: JALAN RAYA : BATAS

WILAYAH ANTAR DESA

: JALAN DESA : BATAS

WILAYAH ANTAR DUSUN

: BATAS WILAYAH PUSKESMAS : SUNGAI

B. DATA WILAYAH KERJA


Wilayah kerja Puskesmas Ambulu meliputi 3 desa yaitu Desa Ambulu terdiri dari 3
dusun ( Krajan, Sumberan, Ambulu ) dan Desa Tegalsari terdiri dari 3 dusun ( Tegalsari,
Bedengan, Tutul ), dan Desa Karanganyar terdiri dari 3 dusun ( Karanganyar, Sentong,
Sumberan, Krajan ) semua wilayah bisa dijangkau kendaraan roda 2 maupun roda 4.

C.DATA KEPENDUDUKAN
I.2 DATA KHUSUS
A. Derajat Kesehatan

- Jumlah kematian Ibu : -

- Jumlah kematian perinatal : -


- Jumlah kematian Neonatal : -
- Jumlah lahir mati : -
- Jumlah lahir hidup : 605
- Jumlah kematian bayi : -
- Jumlah kematian balita : -
BAB III ANALISIS SITUASI
III. A. Analisa Hasil Kegiatan per Program
Berdasarkan hasil kegiatan ada beberapa variabel kegiatan yang belum mencapai target yaitu
:
A. Program Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan K4 91% (95) terjadi merata di 3 desa yaitu Ambulu, Karanganyar dan Tegalsari
Cakupan Linakes 90,2% (93%) terjadi pada Desa Ambulu (84%) dan Tegalsari (89%)

Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN Lengkap) 91.7% (99%) terjadi pada semua desa

B. Program Kesehatan Lingkungan

- Secara umum tidak ada masalah dalam semua kegiatan yang ada dalam variabel Penilaian

Kinerja Puskesmas namun dalam kegiatan pendukung seperti Pemantauan Kantin Sehat
masih sangat kurang karena kurangnya koordinasi dengan kepala sekolah.

- Pembinaan terhadap pengelola Tempat Pengolahan Makanan masih belum optimal

C. Program Pemberantasan Penyakit Menular


Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 2% (90%)
Penemuan suspek penderita TB 180 (450)
Angka Bebas Jentik 90% (> 95%)

D. Program Pelayanan Kesehatan


Jumlah ibu hamil yang dirawat di puskesmas kurang dari target (56 orang dari target 297
bumil)
Jumlah kasus mental yang ditemukan tidak memenuhi target 7% (15%)

E. Program Gizi
Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) sejumlah 15% dari target yang ditetapkan sebesar <
10%.
III.B . ANALISIS GAP
Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana tersebut diatas maka dilaksanakan
analisis masalah dengan matrik yang meliputi analisis terhadap indikator Man, Money,
Method, Material dan Machine sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini :
III. B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan K4 91% (94) terjadi merata di 3 desa yaitu Ambulu, Karanganyar dan Tegalsari

NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING


1 Masih adanya ibu hamil yang 3 3 3 1 27 I
memeriksakan kehamilan
pertama kali setelah trimester
1

2 Kurangnya koordinasi bidan 3 2 3 1 18 II


dan kader dalam pemantauan
ibu hamil di wilayah
Posyandu

Cakupan Linakes 90% (97%) terjadi pada Desa Ambulu (84%) dan Tegalsari (89%)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya 3 2 3 1 18 II
koordinasi/kemitraan
bidan,dukun dan kader dalam
pemantauan ibu hamil
2 Kurangnya koordinasi dengan 3 3 3 1 27 I
BPS

Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN Lengkap) 91.7% (99%) terjadi pada semua desa
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kunjungan rumah kurang 3 2 3 1 18 I
2 Laporan BPS belum 2 2 2 1 8 II
optimal

ii. Program Kesehatan Lingkungan


Tempat tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat masih kurang (40%) terutama pada
institusi sekolah dan pasar
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya koordinasi 3 2 3 1 18 I
dengan kepala sekolah
2 Sanitasi yang baik 2 2 2 1 8 II
bukan pra syarat dalam
pendirian sekolah

Cakupan klinik sanitasi 15% (100%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Belum tersedianya sarana 3 2 3 1 18 I
prasarana yang memadai
2 Kurangnya petugas 2 2 2 1 8 II
kesehatan lingkungan
sehingga tidak dapat
selalu berada dalam
klinik sanitasi

iii. Program Pemberantasan Penyakit Menular


Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 2% (90%)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya pengetahuan 3 2 3 1 18 I
masyarakat terutama
kader tentang pneumonia
2 Kurangnya frekuensi 2 2 2 1 8 II
petugas dalam
melaksanakan kunjungan
rumah pada balita

Penemuan suspek penderita TB 180 (450)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya 2 2 1 1 4 I
koordinasi/kemitraan petugas
dengan kader dalam penemuan
suspek TB
2 Pengiriman suspek 2 1 1 1 2 II

Angka Bebas Jentik 90% (> 95%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kesadaran masyarakat 2 2 1 1 4 I
terhadap kegiatan 3M masih
kurang
2 Perubahan musim penghujan 2 1 1 1 2 II
yang lebih panjang dari
biasanya

iv. Program Pelayanan Kesehatan


Jumlah ibu hamil yang dirawat gigi di puskesmas kurang dari target (56 orang dari target
297 bumil)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kerja sama lintas program < 2 2 1 1 4 I
2 Penjaringan di Posyandu < 2 1 1 1 2 II

Jumlah kasus mental yang ditemukan tidak memenuhi target 7% (15%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Penjaringan kurang 2 2 1 1 4 I
2 Koordinasi lintas program 2 1 1 1 2 II
belum optimal

v. Program Gizi
Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) sejumlah 15% dari target yang ditetapkan sebesar <
10%.
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya pengetahuan 2 2 1 2 8 I
ibu balita tentang
pentingnya
pemantauan berat
badan balita
2 Kurangnya kerjasama 2 1 1 2 4 II
lintas program dalam
penanganan balita
dengan penurunan
berat badan

BAB V. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Rencana Usulan Kegiatan tahun 2015 berikut ini :
BAB VI. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan berikut ini :
BAB. VII. PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan POA Puskesmas Ambulu maka kami berharap
agar semua Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat dilaksanakan dengan optimal oleh
Penanggung Jawab.
Keberhasilan pelaksanaan program di Puskesmas Ambulu, selain ditentukan oleh
pemahaman setiap Penanggung Jawab terhadap pedoman kerjanya, juga ditentukan untuk
dedikasi setiap Penanggung Jawab dalam melayani masyarakat.
Dukungan serta kerja sama lintas sektoral, tokoh masyarakat dan peran aktif
masyarakat sangat kami butuhkan dalam pelaksanaan program puskesmas.
Kami berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memberikan umpan balik
hasil kinerja Puskesmas Ambulu yang akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi kinerja
kami.
Kepada seluruh staf Puskesmas Ambulu, marilah kita membangun, satu komitmen
bahwa kita bekerja secara professional dan ikhlas dalam melayani masyarakat agar
Puskesmas Ambulu lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Puskesmas Ambulu

dr. S U W I N A S I S
NIP. 19600930 198902 1 001

Anda mungkin juga menyukai