Tujuan :
a. Sebagai pemeriksaan penyaring eritrosit (screening test)
b. Mengikuti perjalanan penderita setelah mendapatkan terapi / transfusi
Prinsip :
Hemoglobin diubah menjadi hematinasam kemudian warna yang terjadi
dibandingkan dengan standar permanen dalam alat tersebut secara visual.
20 ul darah
Campur, bilas isi pipet
dg HCl 0,1 N.
Homogenkan.
Sampel darah
Standar Sahli
Baca hasil : Hb dibaca dengan miniskus bawah dan menggunakan satuan g/dl.
Harga normal
Prinsip :
Darah diencerkan dengan larutan pengencer Hayem di dalam pipet Thoma Eritrosit.
Kemudian dihitung di bilik hitung dengan volume tertentu.
Indikasi :
a. Darah EDTA
b. Hemocytometer : pipet eritrosit, bilik hitung, deck glass
c. Mikroskop
d. Reagen Hayem :
1) Na2SO4 5 gram
2) Mercuri chloride 1,5 gram
3) Aquadest add 260 ml
Cara kerja :
Perhitungan :
a. Pengenceran 200x
b. L 1 kotak sedang : 1/5 x 1/5 mm²
c. L 5 kotak sedang : 5 x 1/5 x 1/5 = 5/25 = 1/5 mm²
d. Tinggi K.H = 0,1 mm²
e. Vol K.H 5 kotak sedang = 1/5 x 0,1 = 1/50 mm²
f. Jika 1/50 mm² = 200n ( n=jumlah eritrosit dalam 5 kotak sedang) maka 1 mm³
= 20.000 x n
Harga normal
Tujuan :
- Screening eritrosit
- Anemia
Prinsip :
Menentukan volume semua eritrosit dalam volume darah tertentu dengan
mengendapkan darah ber-anti koagulan dengan waktu dan kecepatan tertentu.
Alat dan bahan :
- Darah EDTA / darah kapiler
- Tabung mikrokapiler yang ber-anti koagulan heparin
- Malam / dempul
- Standar Ht
- Centrifuge hematokrit
Prosedur :
Baca Hasil :
(jika tidak di centrifuge bisa dibaca setelah 1 jam)
Letakkan mikro Hct pada standar baca Hct, kemudian bacalah hasil sesuai dengan
tinggi eritrosit
Hasil
Harga Normal :
: 47±7 vol%
: 42±5 vol%
Tujuan :
Screening anemia
Prinsip :
Retikulosit merupakan bentuk muda eritrosit mengandung RNA yang bersifat
basophilic, dimana akan tercat secara supravital oleh New Methylene Blue (NMB)
atau Brilliant Cresyl Blue (BSC), membentuk endapan granula-granula atau filament
reticulum yang berwarna biru
Alat dan Bahan :
- Darah EDTA / darah kapiler
- Object glass
- Deck glass
- Mikroskop
- Minyak emersi
Reagent :
- BCB 1% dalam Methanol atau bisa juga dalam Nacl 0,85%
- NMB 1% dalam larutan citrate saline (1 bag 30g/lt Na Citrat + 4 bag NaCl
0,9%)
Cara Kerja :
- Cara Basah
homogenkan
- Cara Kering
Hitung
Ambil dibuat apusan
dengan
1 tetes larutan obj
100x
Baca Hasil :
Jumlah retikulosit dinyatakan dalam promil (0/00), persen (%), atau /ul
Harga Normal :
Dewasa dan anak : 2-200/00
Bayi : 20-600/00
Jumlah mutlak: 20.000 – 80.000 sel/ul darah
Tujuan
Diagnosa penyakit infeksi
Prinsip
Darah dengan antikoagulan tertentu dihisap menggunakan pipet Westergreen dan
kmel dicatat pengendapan dari ertrosit
Harga Normal
Laki- laki : 0 - 10 mm/ 1 jam
Perempuan : 0 – 15 mm/ 1 jam
Tujuan
Membantu diagnosa penyakit dan kelainan perdarahan terutama pada
hemostasis
Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan pengencer Rees Ecker yang mengandung
BCB yang akan mewarnai trombosit hingga berwarna biru jernih
Cara Kerja
Buang
Hisap RE sampai Hisap sampel Hisap sampel 3 tetes
tanda 0,5 sampai tanda 1 sampai tanda 1
Teteskanpadakamarhitung.
Dimanaletaktetesantepatsepertipadagambar
Tetesanjangansampaimenggenangiparitkamarhitung
Diamkan 3’ bacadenganobjektif 40
Baca Hasil
Harga normal
150.000 – 450.000
VII. MasaPerdarahan
Tujuan
Masaperdarahanpanjangdanfungsitrombosit yang terganggu
Prinsip
Buat 2
tusukanpadabagianvalenlenganbawahdengankedalamantertentukemudiancatatwakt
uperdarahan yang dihitungdarisaatdarahkeluarhinggaberhenti
Alatdanbahan
a) Tensi meter
b) Kertassaring
c) Lancet steril
d) Alkohol 70%
Basahidaerah Berijarak 3
Cara Kerja target dengan jaridarilipatan,
alcohol 70% kemudiantusukdengan
Dibendung 40 lancet +3mm
mmHg
Hidupkan stopwatch
Hentikan stopwatch
saatperdarahanberhentidancat
Hisapdarahygkeluarsetiap 30 ‘’
atwaktu
Hasil :
t 1+t 2
t= x 30 ‘’ (dimanadarahpadakertashisap Ø > 5 mm
2
Harganormal :
1’-6’
Tujuan :
Untuk menguji fungsi trombosit
Prinsip :
sejumlah darah diambil, kemudian langsung dimasukkan ke dalam tabung
centrifuge dan setelah membeku darah ini diinkubasi pada suhu 37◦C selama 1 jam.
Serum serta sel darah yang terlepas keluar dari bekuan diukur volumenya dan
dinyatakan dalam volum % dari keseluruhan
Alat bahan :
a) Darah vena
b) Tabung centrifuge bergaris
c) Spuit
d) Jam
e) lidi
Cara kerja
f)
Ujung lididitekuk
Catat serum
Baca hasil
Hasil : S/V x 100% = X% (R=40-60%)
Prinsip : Pasang tekanan pada lengan atas dengan tensimeter untuk membuat
bendungan dan setelah 5 menit dilakukan bendungan, lihat adanya petechie pada
bagian distal dari bendungan
Cara Kerja :
Lihatadanyapet
echie
Baca hasil :
X. ANGKA LEUKOSIT
Tujuan :
untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah
Prinsip :
darah diencerkana dengan larutan turk dalam pipet thoma laukosit,
kemudian di hitung dalam kamar hitung
Alat bahan :
a. Darah EDTA/oxalat
b. Larutan Turk
c. Pipet thoma leukosit + karet penghisap
d. Bilik hitung
e. Mikroskop
f. Cara kerja:
g. 0,5
Diamkan 3’
Buang 3 tetes
Darah Lar. Turk Diputarputarsampaih
(0,5)
EDTA omogen
Diamkan 2’,
kemudianbacadanhitungdenganobj
ek10x
Tujuan :
Pemeriksaan penyaring hematologi
Prinsip :
Hapusan darah yang dibuat secara bersih dan benar akan menghasilkan hapusan
darah yang baik
30-45°
1 tetes darah Ø 2-3 mm taruh spreader di depan tetesan,
kemudian mundur, berhenti bila majukan spreader hingga terbentuk
darah menyebar apusan darah kering fiksasi metanol
biarkan hingga kering lagi
Hasil :
Ukuran standar hapusan 2 x 3,5 cm. Dibagi 6 zona.
Hasil yang baik :
2
a. Hapusan : ± panjang slide
3
b. Warna coklat kemerahan atau coklat jingga
c. Terdapat bagian tebal, tipis dan peralihan
d. Bebas lubang, goresan dan kotoran VI
V IV III II I
Tujuan :
Pemeriksaan rutin hematologi
Prinsip :
Hapusan darah yang baik berwarna merah, dimana eritrosit, lekosit dan
trombosit dapat terlihat jelas
Alat dan bahan :
a. Beberapa apusan darah yang baik
b. Emersi oil (untuk meratakan indeks bias)
c. Mikroskop mono/binokuler dengan obyek 10x, 40x, 100x
Cara kerja
Tunggu kering
Kering anginkan
Dengan cara :
Basofil : 0-2 %
Eosinofil : 0-4 %
Netrofil batang : 0-6 %
Netrofil segmen : 40-64 %
Limfosit : 22-44 %
Monosit : 0-7 %
ANALISA URIN
A. MAKROSKOP URIN
1. WARNA
Tujuan
Membantu diagnose penyakitginjal
Prinsip
Warnaurindibacadengancahayaterang
Alatdanbahan
a) Urinsegar 10-15 ml
b) Tabungreaksidenganrak
c) Pot urin
Cara Kerja
Sampel
urin
Tuangsampelurinkedalamtabungreaksi+ ¾ bagiantabung,
kemudianamatiwarnanyadenganmenggunakancahayaterang
Baca Hasil
Warnaurine :tidakberwarna, kuningmuda, kuningtua, kuningkemerahan
2. KEJERNIHAN
Tujuan
a) Pemeriksaanrutin
b) Membantu diagnose penyakitginjal
Prinsip
Kejernihanurindibacadengancahayapantuldanlatarbelakanghitam
Alatdanbahan
a) Urinsegar 10-15 cc
b) Tabungreaksi
c) Pot urin
Cara kerja
Dimiringkan
45 derajat
Baca
dengankejernihanurindenganlat
arbelakanghitamdancahayapant
ul
Baca Hasil
Jernih agakkeruh sangatkeruh
Harga normal
Jernih
3. BERAT JENIS
Tujuan
Membantu diagnose penyakitginjalkronis
Prinsip
Beratjenisdiukurdenganalaturinometer
Alatdanbahan
a) Urine segar+ 40 ml
b) Urinometer
c) Thermometer
d) Gelasukur 50 ml
Cara kerja
Baca hasil
a) Suhu terra : 29-32°C
b) Koreksisuhu : turunataunaik+ 3°C darisuhu terra +/- 0,01
c) Protein / glukosa :
0,4 g% protein
0,3 g%protein
Rumus :
sk + st
BJ: BJ mula-mula + ( ) x 0,01
3
32−26
Jika , BJ= 1025 + )x 0,01
3
= 1025 + 2x 0,01
= 1025 + 0,02
Harga normal
24 jam : 1015 - 1025
Sewaktu : 1003 - 1030
Tujuan :
Untukmembantu diagnose penyakitginjal
Prinsip :
Terjadinyaperubahanwarnapada indicator menunjukkanderajatkeasaman
(pH) urin
Alatdanbahan :
1. Urinsegar
2. Pinsetanatomis
3. Becker glass/penampungurin
4. Indicator :
a) Indicator universal (pH=1:10)
b) Kertaslakmus
c) Kertasnitrasin (pH: 4,5-7,5)
Cara Kerja :
Kertaslakmus Bandingkankertas pH yang
telahdicelupkandalamurindenganstanda
rwarna yang tersedia
Sampelurin
Baca Hasil :
Harganormal :
4,6 – 8,0
5. BAU
Prinsip
Bauurindiciumdenganindrapenciuman/ hidung
Alatdanbahan
a) Pot urin
b) urin
Cara kerja :
Dicium aroma
urindenganhidung
Hasil
Bauurinmenyengatatautidak
Harga normal
Tidakberbau -menyengat – sangatmenyengat
B. UJI KUALITATIF
1. Protein ( Metodeasamsufosalisilat)
Tujuan
Untukmengetahuikandungan protein dalamurin
Prinsip
Protein dalamurinakandiendapkanolehasamsulfosalisilat
Alatdanbahan
a) 2 buahtabungreaksi
b) Penjepittabung
c) Pembakarspirtus
d) Pipettetes
e) Kertassaring
f) Thermometer
g) Centrifuge
h) Larutanasamsulfosalisil 20%
i) Cara Kerja
Sampelurin
Tab. 2
Bandingkanakekeruhan yang terjadipada
tab.1 dan tab.2
Sampelurin
dibakar
(-) tidakterjadikekeruhan dinginkan + Protein bence Jones
Cara kerja
a) Dipanaskanmendidih 30’’
(bag. Atassaja
dibakar
Interpretasihasil
(-) : tidakterjadikekeruhan
Harga Normal
(-) tidakterjadikekeruhan
3. Glukosa
Tujuan
Untukmengetahuikadarglukosadalamurinsecara semi kualitatif
Prinsip
Zatpereduksidalamurindapatmereduksi ion Cu, Bi, Hg, Fe.
Glukosaataupereduksi lain akanmereduksiCuprimenjadiCuprodalamsuasana alkalis
Alatdanbahan
a) Tabungreaksi
b) Stop watch
c) Pipet tes
d) Penangas air
e) Penjepittabung
f) Botolpenampungurin
g) Pembakarspirtus
Cara Kerja
5 mm benedict Dibakarsampaimendid
ih 2 menit
Baca hasil
(-) : birujernih
(+) : hijaukekuningandankeruh (kadarglukosa 0,5-1%)
(++) : kuningkeruh( kadarglukosa 1-2%)
(+++) : jingga( kadarglukosa 2-3,5%)
(++++) : merahbata( kadarglukosa>3,5%)
FAECES
A. MAKROSKOPIS
Tujuan
Prinsip
Alatdanbahan
Carakerja
Baca hasil
Harga normal
B. MIKROSKOPIS
Tujuan
untuk mengetahui adanya gangguan pencernaan
Prinsip
Alatdanbahan
Baca hasil
Harga normal
a) Lekosit = 0-1
b) Eri = 0-1
c) Sel epitel =+
d) Makrofag =+
e) Kristal = kurang bermakna
f) Sisa makanan = ada / +
g) Parasit & telur =-
h) Protozoa =-
SPUTUM
A. MAKROSKOPIS
Tujuan
Untukmembantu screening test
Prinsip
Sputum
diletakkandalamcawanpetri ,kemudiandiamatiadanyaunsurkhususdengancahayatembus
pandangdanlatarbelakanghitam
AlatdanBahan
a) Sputum
b) Cawan petri
c) Kapaslidisteril
d) loupe
Cara Kerja
MIKROSKOPIS URIN
Tujuan
Prinsip
Alat danbahan
a) urine segar
b) Centrifuge
c) Tabung centrifuge
d) Pipet tetes
e) Obyek glass
Caker
Diputarpu
tarselama 1500-2000 rpm Buangdansisaka
5’ n+1 mm
Kocokpelans Tab.
ampelurin centrifuge
Baca,
v v v v periksadenganobjektif
kocok hisap 10 x/40x
Tutupdengan deck
glass
v
Baca hasil
Sedimen: Eri/leko -> LPB = 40
Contoh:
Lap. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Pd
Jml 1 0 1 1 0 2 0 0 1 0 6
-z silinder: x/LPK
- bila sel epitel interpretasi hasil: +/++/+++/++++
Harga normal:
a. Eritrosit = 0-2 LPB
b. Lekosit = 3-5 LPB
c. Silinder hyalin = 0-2 LPK
d. Silider granula = 0-1 LPK
e. Epitel =(+)
LCS
1) Test Pandy:
Larutan jenuh fenol dalam air (Phenolum liquefactum 10 ml + aquabidest
90ml)
Larutan ini dapat bereaksi dengan globulin dan albumin.
Caker: 1. 1ml reagen pandy
2. + 1 tts LCS tanpa sedimen
3. baca hasil : - tidak terjadi kekeruhan/keruh halus/berkabut
+ terjadi kekeruhan berat
2) Test Nonne:
Larutan jenuh asam sulfat (as. Sulfat 80gr + aquabides 100ml)
Larutan ini dapat bereaksi dengan globulin
Caker: 1. 1ml larutan Nonne
2. + 1ml LCS dengan pelan-pelan sehingga kedua cairan terpisah membentuk
2 lapis
3. Tenangkan 3menit, baca hasil: + semakin tebal cincin keruh
- tidak terjadi kekeruhan
APT
REFRAKSI BEKUAN
Catatan: dalam keadaan normal volume cairan bekuan antara 0-20 vol%