Anda di halaman 1dari 26

HEMATOLOGI RUTIN 2

I. HEMOGLOBIN (METODE SAHLI)

Tujuan :
a. Sebagai pemeriksaan penyaring eritrosit (screening test)
b. Mengikuti perjalanan penderita setelah mendapatkan terapi / transfusi

Prinsip :
Hemoglobin diubah menjadi hematinasam kemudian warna yang terjadi
dibandingkan dengan standar permanen dalam alat tersebut secara visual.

Alat dan bahan :


a. Darah EDTA
b. Hemometer sahli : pipet sahli, tabung hemometer, Bt. standar, pengaduk
pipet tetes
c. HCl 0,1 n
d. Aquadest
20 ul darah
Prosedur :
Hcl 0,1 N

20 ul darah
Campur, bilas isi pipet
dg HCl 0,1 N.
Homogenkan.
Sampel darah

tambahkan aquadest tetes demi tetes

Sambil diaduk bandingkan warna dengan


standard an cahaya terang. Persamaan
warna harus dicapai dalam waktu 3’.

Standar Sahli

Baca hasil : Hb dibaca dengan miniskus bawah dan menggunakan satuan g/dl.

Harga normal

a. Laki-laki : 13,0-18,0 g/dl


b. Perempuan : 11,5 – 16,5 g/d

II. HITUNG ERITROSIT

Prinsip :

Darah diencerkan dengan larutan pengencer Hayem di dalam pipet Thoma Eritrosit.
Kemudian dihitung di bilik hitung dengan volume tertentu.

Indikasi :

a. Bila Hb < 10 gr% atau g/dl


b. Bila pasien tersangka polisitemia
c. Bila pasien tersangka anemia megaloblastik

Alat dan bahan :

a. Darah EDTA
b. Hemocytometer : pipet eritrosit, bilik hitung, deck glass
c. Mikroskop
d. Reagen Hayem :
1) Na2SO4 5 gram
2) Mercuri chloride 1,5 gram
3) Aquadest add 260 ml

Cara kerja :

Homogenkan 2’-3’ buang 3 tetes

Sampel darah Hayem

Teteskan ditempat seperti pada gambar, jangan


sampai luber

ke parit. Biarkan 1’-2’ lalu baca dan hitung eritrosit dg


40x
v
V
v
v
v

Eritrosit dihitung pada 5 kotak sedang ditengah. Kriteria pembacaan :


Garis batas kiri atas dihitung, sedang kanan bawah tidak dihitung.

Perhitungan :

a. Pengenceran 200x
b. L 1 kotak sedang : 1/5 x 1/5 mm²
c. L 5 kotak sedang : 5 x 1/5 x 1/5 = 5/25 = 1/5 mm²
d. Tinggi K.H = 0,1 mm²
e. Vol K.H 5 kotak sedang = 1/5 x 0,1 = 1/50 mm²
f. Jika 1/50 mm² = 200n ( n=jumlah eritrosit dalam 5 kotak sedang) maka 1 mm³
= 20.000 x n

Harga normal

Laki-laki : 4,5 – 6,5 juta sel/µl


Perempuan : 3,9 – 5,8 juta sel/µl

III. Hematokrit (Hct)

Tujuan :
- Screening eritrosit
- Anemia

Prinsip :
Menentukan volume semua eritrosit dalam volume darah tertentu dengan
mengendapkan darah ber-anti koagulan dengan waktu dan kecepatan tertentu.
Alat dan bahan :
- Darah EDTA / darah kapiler
- Tabung mikrokapiler yang ber-anti koagulan heparin
- Malam / dempul
- Standar Ht
- Centrifuge hematokrit

Prosedur :

Sumbat dengan dempul 16.000 Rpm


selama 3’

Dempul / malam centrifuge

Baca Hasil :
(jika tidak di centrifuge bisa dibaca setelah 1 jam)
Letakkan mikro Hct pada standar baca Hct, kemudian bacalah hasil sesuai dengan
tinggi eritrosit

Hasil

Harga Normal :
 : 47±7 vol%
 : 42±5 vol%

IV. Hitung Retikulosit

Tujuan :
Screening anemia

Prinsip :
Retikulosit merupakan bentuk muda eritrosit mengandung RNA yang bersifat
basophilic, dimana akan tercat secara supravital oleh New Methylene Blue (NMB)
atau Brilliant Cresyl Blue (BSC), membentuk endapan granula-granula atau filament
reticulum yang berwarna biru
Alat dan Bahan :
- Darah EDTA / darah kapiler
- Object glass
- Deck glass
- Mikroskop
- Minyak emersi
Reagent :
- BCB 1% dalam Methanol atau bisa juga dalam Nacl 0,85%
- NMB 1% dalam larutan citrate saline (1 bag 30g/lt Na Citrat + 4 bag NaCl
0,9%)

Cara Kerja :
- Cara Basah

homogenkan

Bcb 1 tetes + darah 1 tetes

Tutup dengan Hitung dengan obj


deck glass, 100x
tunggu 3’

- Cara Kering

0,5-1cc Bcb homogenkan Diamkan 15’


+ 5 tetes darah

Hitung
Ambil dibuat apusan
dengan
1 tetes larutan obj
100x

- Cara basah dan cara kering dihitung dalam 1000 ertrosit

Baca Hasil :
Jumlah retikulosit dinyatakan dalam promil (0/00), persen (%), atau /ul

Harga Normal :
Dewasa dan anak : 2-200/00
Bayi : 20-600/00
Jumlah mutlak: 20.000 – 80.000 sel/ul darah

V. LED (LAJU ENDAP DARAH)

Tujuan
Diagnosa penyakit infeksi

Prinsip
Darah dengan antikoagulan tertentu dihisap menggunakan pipet Westergreen dan
kmel dicatat pengendapan dari ertrosit

Alat dan Bahan


a) Pipet Westergreen :
 P : 300 mm
 Ø : 2,5 mm
 Skala : 0-200 mm
 V : 1,0 mm
b) Rak westergreen :
c)
Cara Kerja

Masukkan darah ke pipet


“w” sampai tanda o

Biarkan berdiri dengan tegak lurus selama 1 jam


Sampel
darah
Dicatat jam ke 1, jam ke
2
Baca Hasil
Baca tinggi kolom plasma yang terjadi ( dalam mm )

Harga Normal
Laki- laki : 0 - 10 mm/ 1 jam
Perempuan : 0 – 15 mm/ 1 jam

VI. Hitung Trombosit

Tujuan
Membantu diagnosa penyakit dan kelainan perdarahan terutama pada
hemostasis

Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan pengencer Rees Ecker yang mengandung
BCB yang akan mewarnai trombosit hingga berwarna biru jernih

Alat dan Bahan


1) Darah Oxalat / EDTA
2) Reagen Rees Ecker
3) Pipet trombosit
4) Lancet
5) Kamar hitung
6) Mikroskop

Cara Kerja
Buang
Hisap RE sampai Hisap sampel Hisap sampel 3 tetes
tanda 0,5 sampai tanda 1 sampai tanda 1

Rees Ecker Sampel darah Rees Ecker

 Teteskanpadakamarhitung.
Dimanaletaktetesantepatsepertipadagambar
 Tetesanjangansampaimenggenangiparitkamarhitung
 Diamkan 3’ bacadenganobjektif 40

Baca Hasil

Seltrombosit yang berada di


kotaktengahdijumlahkansemuakemudiandikali
2000=…sel/ml

Harga normal
150.000 – 450.000

VII. MasaPerdarahan

Tujuan
Masaperdarahanpanjangdanfungsitrombosit yang terganggu
Prinsip
Buat 2
tusukanpadabagianvalenlenganbawahdengankedalamantertentukemudiancatatwakt
uperdarahan yang dihitungdarisaatdarahkeluarhinggaberhenti

Alatdanbahan
a) Tensi meter
b) Kertassaring
c) Lancet steril
d) Alkohol 70%

Basahidaerah Berijarak 3
Cara Kerja target dengan jaridarilipatan,
alcohol 70% kemudiantusukdengan
Dibendung 40 lancet +3mm
mmHg

Hidupkan stopwatch
Hentikan stopwatch
saatperdarahanberhentidancat
Hisapdarahygkeluarsetiap 30 ‘’
atwaktu

Hasil :
t 1+t 2
t= x 30 ‘’ (dimanadarahpadakertashisap Ø > 5 mm
2

Harganormal :
1’-6’

VIII. RETRAKSI BEKUAN

Tujuan :
Untuk menguji fungsi trombosit

Prinsip :
sejumlah darah diambil, kemudian langsung dimasukkan ke dalam tabung
centrifuge dan setelah membeku darah ini diinkubasi pada suhu 37◦C selama 1 jam.
Serum serta sel darah yang terlepas keluar dari bekuan diukur volumenya dan
dinyatakan dalam volum % dari keseluruhan
Alat bahan :
a) Darah vena
b) Tabung centrifuge bergaris
c) Spuit
d) Jam
e) lidi

Cara kerja

f)
Ujung lididitekuk

Catatvol Diamkan 2- Tarikdenganpela


Isi dengan 5 ml
nbekuannya
darahtanpa anti darah 3 jam
koagulan

Catat serum

Baca hasil
Hasil : S/V x 100% = X% (R=40-60%)

Harga normal : 40-60 %

Konsistensi : kenyal / rapuh

IX. RUMPLE LEED

Tujuan : Pemeriksaan dari fragilitas pembuluh darah yang kasar

Prinsip : Pasang tekanan pada lengan atas dengan tensimeter untuk membuat
bendungan dan setelah 5 menit dilakukan bendungan, lihat adanya petechie pada
bagian distal dari bendungan

Alat dan Bahan : tensimeter

Cara Kerja :

Pompadengantekanan Pertahankanselama 5’ lepas


(sistol+diastole)/2

Lihatadanyapet
echie
Baca hasil :

(+) : sedikit petechie bagian valen lengan bawah


(++) : banyak petechie bagian valen lengan bawah
(+++) : petechie multiple pada bagian valen lengan bawah dan bagian
punggung dari tangan
(++++) : petechie berhimpitan pada lengan dan bagian belakang dari tangan

Harga normal : < 10 pada daerah 0,5 cm + 4 cm dibawah fossa cubiti

X. ANGKA LEUKOSIT

Tujuan :
untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah

Prinsip :
darah diencerkana dengan larutan turk dalam pipet thoma laukosit,
kemudian di hitung dalam kamar hitung

Alat bahan :
a. Darah EDTA/oxalat
b. Larutan Turk
c. Pipet thoma leukosit + karet penghisap
d. Bilik hitung
e. Mikroskop
f. Cara kerja:
g. 0,5
Diamkan 3’

Buang 3 tetes
Darah Lar. Turk Diputarputarsampaih
(0,5)
EDTA omogen

Diamkan 2’,
kemudianbacadanhitungdenganobj
ek10x

Baca hasil: Sel leukosit dalam 4 kotak besar di tepi


L = 1 bidang besar : 1x1 mm²
T = kamar hitung : 0,1 mm
V = 1 bidang besar : 0,1 x 1 = 0,1 mm³ (L x T)
V = 4 bidang besar : 0,1 x 4 = 0,4 mm³
0,4 x 1/20 = n leukosit
1/50 = n leukosit
1 mm³= 50 n leukosit

Harga normal : 5000-10000 sel / mm³

XI. Preparat Apusan Darah

Tujuan :
Pemeriksaan penyaring hematologi

Prinsip :
Hapusan darah yang dibuat secara bersih dan benar akan menghasilkan hapusan
darah yang baik

Alat dan Bahan :


a. Obyek glass
b. Deck glass / spreader
c. Batang pengaduk / batang lidi
d. Darah EDTA
Cara Kerja

30-45°
1 tetes darah Ø 2-3 mm taruh spreader di depan tetesan,
kemudian mundur, berhenti bila majukan spreader hingga terbentuk
darah menyebar apusan darah kering fiksasi metanol
 biarkan hingga kering lagi

Hasil :
Ukuran standar hapusan 2 x 3,5 cm. Dibagi 6 zona.
Hasil yang baik :
2
a. Hapusan : ± panjang slide
3
b. Warna coklat kemerahan atau coklat jingga
c. Terdapat bagian tebal, tipis dan peralihan
d. Bebas lubang, goresan dan kotoran VI
V IV III II I

ekor badan kepala

Ada 6 zona dalam preparat apusan darah tepi :

I. Zona 1 : zona irreguler, eritrosit tidak teratur (3%)


II. Zona 2 : zona tipis, overlapping, distortion (14%)
III. Zona 3 : zona tebal, eritrosit bergerombol, overlaping, distortion (48%)
IV. Zona 4 : zona tipis, lebih luas dari zona 2 (15%)
V. Zona 5 : county area, sel-sel tersebar dengan rata tidak overlaping, tidak distorsi
(11%)
VI. Zona 6 : zona sangat tipis, jarak satu sel dengan yang lain sangat renggang (9%)

XII. Hitung Jenis Leukosit

Tujuan :
Pemeriksaan rutin hematologi
Prinsip :
Hapusan darah yang baik berwarna merah, dimana eritrosit, lekosit dan
trombosit dapat terlihat jelas
Alat dan bahan :
a. Beberapa apusan darah yang baik
b. Emersi oil (untuk meratakan indeks bias)
c. Mikroskop mono/binokuler dengan obyek 10x, 40x, 100x
Cara kerja

Tunggu kering

Genangi preparat dengan Giemsa 1:4 (1


Fixaxi preparat dengan metanol dengan bagian giemsa: 4 bagian aquabidest)
cara membasahi pada seluruh area preparat Buang sisa cat selama 15 detik

Cuci dengan air mengalir

Kering anginkan

Hitunglah sel lekosit pada zona 5

Dengan cara :

Buat tabel penolong Penghitungan mulai dari start hingga


didapat 100 sel lekosit

 Buat tabel penolong :


Namasel I II III X Total
Basofil %
Eosinofil %
N. batang %
N. segmen %
Limfosit %
Monosit %
Total 10 sel 10 sel 10 sel 100%

 Penghitungan mulai dari start hingga didapat 100 sel lekosit


start
Harga normal ZONA V

 Basofil : 0-2 %
 Eosinofil : 0-4 %
 Netrofil batang : 0-6 %
 Netrofil segmen : 40-64 %
 Limfosit : 22-44 %
 Monosit : 0-7 %

ANALISA URIN

A. MAKROSKOP URIN

1. WARNA

Tujuan
Membantu diagnose penyakitginjal

Prinsip
Warnaurindibacadengancahayaterang

Alatdanbahan
a) Urinsegar 10-15 ml
b) Tabungreaksidenganrak
c) Pot urin

Cara Kerja

Sampel
urin
Tuangsampelurinkedalamtabungreaksi+ ¾ bagiantabung,
kemudianamatiwarnanyadenganmenggunakancahayaterang

Baca Hasil
Warnaurine :tidakberwarna, kuningmuda, kuningtua, kuningkemerahan

2. KEJERNIHAN

Tujuan
a) Pemeriksaanrutin
b) Membantu diagnose penyakitginjal

Prinsip
Kejernihanurindibacadengancahayapantuldanlatarbelakanghitam

Alatdanbahan
a) Urinsegar 10-15 cc
b) Tabungreaksi
c) Pot urin

Cara kerja

Dimiringkan
45 derajat
Baca
dengankejernihanurindenganlat
arbelakanghitamdancahayapant
ul

Baca Hasil
Jernih agakkeruh sangatkeruh

Harga normal
Jernih

3. BERAT JENIS

Tujuan
Membantu diagnose penyakitginjalkronis
Prinsip
Beratjenisdiukurdenganalaturinometer

Alatdanbahan
a) Urine segar+ 40 ml
b) Urinometer
c) Thermometer
d) Gelasukur 50 ml

Cara kerja

Baca hasil
a) Suhu terra : 29-32°C
b) Koreksisuhu : turunataunaik+ 3°C darisuhu terra +/- 0,01
c) Protein / glukosa :
 0,4 g% protein
 0,3 g%protein
Rumus :
sk + st
BJ: BJ mula-mula + ( ) x 0,01
3
32−26
Jika , BJ= 1025 + )x 0,01
3
= 1025 + 2x 0,01
= 1025 + 0,02

Harga normal
 24 jam : 1015 - 1025
 Sewaktu : 1003 - 1030

4. PH/ DERAJAT KEASAMAN

Tujuan :
Untukmembantu diagnose penyakitginjal
Prinsip :
Terjadinyaperubahanwarnapada indicator menunjukkanderajatkeasaman
(pH) urin

Alatdanbahan :
1. Urinsegar
2. Pinsetanatomis
3. Becker glass/penampungurin
4. Indicator :
a) Indicator universal (pH=1:10)
b) Kertaslakmus
c) Kertasnitrasin (pH: 4,5-7,5)

Cara Kerja :
Kertaslakmus Bandingkankertas pH yang
telahdicelupkandalamurindenganstanda
rwarna yang tersedia

Sampelurin

Baca Hasil :

Baca hasilsesuaidenganperubahanwarnapadakertas pH dengan standard


warna yang digunakan

Harganormal :

4,6 – 8,0

5. BAU

Prinsip
Bauurindiciumdenganindrapenciuman/ hidung

Alatdanbahan
a) Pot urin
b) urin

Cara kerja :
Dicium aroma
urindenganhidung
Hasil
Bauurinmenyengatatautidak

Harga normal
Tidakberbau -menyengat – sangatmenyengat

B. UJI KUALITATIF

1. Protein ( Metodeasamsufosalisilat)

Tujuan
Untukmengetahuikandungan protein dalamurin

Prinsip
Protein dalamurinakandiendapkanolehasamsulfosalisilat

Alatdanbahan
a) 2 buahtabungreaksi
b) Penjepittabung
c) Pembakarspirtus
d) Pipettetes
e) Kertassaring
f) Thermometer
g) Centrifuge
h) Larutanasamsulfosalisil 20%
i) Cara Kerja

Tab. 1 + 2 tetesAsamsulfosalisil 20% kemudiankocok

Sampelurin

Tab. 2
Bandingkanakekeruhan yang terjadipada
tab.1 dan tab.2
Sampelurin

Bilatabung 1 jern]ihmakahasil negative

Bilatabugn 1 >keruhdaripadatabung 2, makalanjutkandengan :


(+) terjadikekeruhan dinginkan Albumin/globulin/
keduanya
+

dibakar
(-) tidakterjadikekeruhan dinginkan + Protein bence Jones

2. Protein ( MetodeAsamasetat 5%)

Cara kerja
a) Dipanaskanmendidih 30’’
(bag. Atassaja
dibakar

b) Bandingkanlapisanatasurin (bagian yang dipanasi) denganlapisanbawah (bagian


yang tidakdipanasi)
c) Teteskan 3-5 tetesasamasetat 5%
1. JikapenyebabkekeruhanCafosfat kekeruhanlenyap
2. JikapenyebabkekeruhanCakarbonat kekeruhanlenyap
3. Jikapenyebabkekeruhan protein kekeruhantetapdanataubertambah

Interpretasihasil

(-) : tidakterjadikekeruhan

(+) : kekeruhanringan, tanpabutir, kadar protein + 0,01-0,05%

(++) : kekeruhanmudahdilihat, kekeruhanberbutir, kadar protein + 0,05-


0,2%

(+++) : kekeruhanberkeping, kadar protein + 0,2-0,5%

(++++) : kekeruhanbergumpal, memadat, kadar protein +>0,5%

Harga Normal

(-) tidakterjadikekeruhan

3. Glukosa

Tujuan
Untukmengetahuikadarglukosadalamurinsecara semi kualitatif

Prinsip
Zatpereduksidalamurindapatmereduksi ion Cu, Bi, Hg, Fe.
Glukosaataupereduksi lain akanmereduksiCuprimenjadiCuprodalamsuasana alkalis

Alatdanbahan
a) Tabungreaksi
b) Stop watch
c) Pipet tes
d) Penangas air
e) Penjepittabung
f) Botolpenampungurin
g) Pembakarspirtus

Cara Kerja

Ditambah 5-8 tetesurin Angkatkocok

5 mm benedict Dibakarsampaimendid
ih 2 menit

Baca hasil
(-) : birujernih
(+) : hijaukekuningandankeruh (kadarglukosa 0,5-1%)
(++) : kuningkeruh( kadarglukosa 1-2%)
(+++) : jingga( kadarglukosa 2-3,5%)
(++++) : merahbata( kadarglukosa>3,5%)

FAECES

A. MAKROSKOPIS

Tujuan

untuk mengetahui adanya diare dan konstipasiSuspek penyakit gastrointestinal

Prinsip

Pemeriksaan tinja dilakukan sesegera mungkin, setelah tinja dikeluarkan, demi


mendapatkan hasil terbaik

Alatdanbahan

a) Tinja defekasi spontan


b) cawan petri
c) batang pengaduk

Carakerja

Baca hasil

a) Warna : identifikasi warna


b) Konsistensi : cair, lunak, keras
c) Lendir : ada/tidak distribusinya
d) Bau : kecut, anyir, menyegat
e) Darah : ada/tidak distribusinya
f) Nanah : ada/tidak distribusinya
g) Parasit : ada/tidak
h) Makanan tidak tercerna : ada/tidak

Harga normal

a. Warna : - coklat tua: urobilin


1. Merah: diet biet
2. Hitam: bismuth, besi
3. Hijau: diet sayuran hijau, bilirubin, antibiotik
4. Normal: kuning, coklat
b. Konsistensi : lunak, mempunyai bentuk
c. Lendir :-
d. Bau : indol, skatol, as butirat
e. Darah :-
f. Nanah :-
g. Parasit :-
h. Makanan tidak tercerna : +

B. MIKROSKOPIS

Tujuan
untuk mengetahui adanya gangguan pencernaan

Prinsip

Adanya elemen-elemen dalam tinja yang dilihat secara mikroskopis dengan


menggunakan cat lugol, eosin 2%

Alatdanbahan

sample tinja, pipet tetes, lidi/batang, eosin 2%, lugol

Caker: + 1 tetes eosin 2 % atau + homogenk


1 teteslugol an

Lihatlapangpandangdengan 10 untukepitel; 40 untukleukosit, eritrosit,


elemenlain(parasite) 100 untuk protozoa

Baca hasil

Lihat apakah ada:


a) sel epitel
b) Makrofag
c) Eritrosit
d) Lekosit
e) Protozoa
f) Kristal
g) Sisa makanan
h) Sel ragi
i) telur parasit
j) parasit

Harga normal

a) Lekosit = 0-1
b) Eri = 0-1
c) Sel epitel =+
d) Makrofag =+
e) Kristal = kurang bermakna
f) Sisa makanan = ada / +
g) Parasit & telur =-
h) Protozoa =-
SPUTUM

A. MAKROSKOPIS

Tujuan
Untukmembantu screening test

Prinsip
Sputum
diletakkandalamcawanpetri ,kemudiandiamatiadanyaunsurkhususdengancahayatembus
pandangdanlatarbelakanghitam

AlatdanBahan
a) Sputum
b) Cawan petri
c) Kapaslidisteril
d) loupe
Cara Kerja
MIKROSKOPIS URIN

Tujuan

untuk membantu diagnosa kelainan ginjal, infeksi saluran kemih

Prinsip

Adanya elemen-elemen dalam urin akan diendapkan dengan pemusingan dan


kemudian adanya elemen endapan dalam urin akan dilihat dengan mikroskop.

Alat danbahan
a) urine segar
b) Centrifuge
c) Tabung centrifuge
d) Pipet tetes
e) Obyek glass

Caker
Diputarpu
tarselama 1500-2000 rpm Buangdansisaka
5’ n+1 mm
Kocokpelans Tab.
ampelurin centrifuge
Baca,
v v v v periksadenganobjektif
kocok hisap 10 x/40x
Tutupdengan deck
glass
v
Baca hasil
Sedimen: Eri/leko -> LPB = 40
Contoh:

Lap. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
Pd
Jml 1 0 1 1 0 2 0 0 1 0 6
-z silinder: x/LPK
- bila sel epitel interpretasi hasil: +/++/+++/++++

Harga normal:
a. Eritrosit = 0-2 LPB
b. Lekosit = 3-5 LPB
c. Silinder hyalin = 0-2 LPK
d. Silider granula = 0-1 LPK
e. Epitel =(+)

LCS

1) Test Pandy:
Larutan jenuh fenol dalam air (Phenolum liquefactum 10 ml + aquabidest
90ml)
Larutan ini dapat bereaksi dengan globulin dan albumin.
Caker: 1. 1ml reagen pandy
2. + 1 tts LCS tanpa sedimen
3. baca hasil : - tidak terjadi kekeruhan/keruh halus/berkabut
+ terjadi kekeruhan berat
2) Test Nonne:
Larutan jenuh asam sulfat (as. Sulfat 80gr + aquabides 100ml)
Larutan ini dapat bereaksi dengan globulin
Caker: 1. 1ml larutan Nonne
2. + 1ml LCS dengan pelan-pelan sehingga kedua cairan terpisah membentuk
2 lapis
3. Tenangkan 3menit, baca hasil: + semakin tebal cincin keruh
- tidak terjadi kekeruhan

APT

1. Pusing sample cairan lambung/muntahannya


2. Campur 1 bagian sampel muntahan dengan 5 bagian air
3. Pusing 2000 Rpm selama 5menit
4. Tambahkan 1ml Natrium Hydroxide 1% 0,25M kedalam supernatan
5. Baca hasil: + berubah warna kecoklatan : darah ibu
- Berwarna merah muda/tetap : darah bayi

REFRAKSI BEKUAN

1) Ambil 5cc darah, masukkan ke sentrifuge bergaris, catat volume darah


2) Biarkan pada suhu kamar 2-3 jam (semalam dalam lemari es)
3) Lepaskan bekuan darah dg hati-hati dari dinding tabung. Miringkan tabung dan
angkatlah bekuan dengan mengangkat lidi
4) Catatlah volune serum (bersama sel-sel yang masih ketinggalan dalam tabung itu dan
sebutlah volume itu dengan % dari volume darah sebelumnya.

HN: 40-60% dari jumlah darah


<40% : mungkin berarti abnormal
Cara menghitung volume cairan bekuan:
Contoh:
Volume serum yang diperas dari bekuan : 40 vol%
Volume bekuan : 100-40= 60 vol%
Nilai hematokrit : 22 vol%
Volume cairan bekuan menjadi : 60-22= 38 vol%

Catatan: dalam keadaan normal volume cairan bekuan antara 0-20 vol%

jika reaksi tidak sempurna, lebih banyak serum yang ketinggalan


dalam bekuan & makin melebihi 20 vol%.

Anda mungkin juga menyukai