Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Malaria Metode

Mikroskopis
No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas
dr.Hasmirah
Benu-Benua
Nip.197807082009032001

1 Pengertian Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium yang dapat


memberikan informasi tentang parasit khususnya genus Plasmodium
sebagai penyebab penyakit malaria.
2. Tujuan Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas
pengobatan, dan penyakit malaria.
3. Kebijakan
4. Referensi Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktorat
Jenderal PP&PL Departemen Kesehatan RI 2009
5. Alat dan bahan 1. Alat
a. Kaca sediaan
b. Gegep besi
c. Pipet
d. Jembatan pewarnaan
e. Stopwacth
f. Botol air pencuci
g. Gelas ukur 10 Ml
h. Batang pengaduk
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Kapas
c. Lanset steril
d. Metanol absolute
e. Larutan Giemsa
f. Larutan Buffer pH 7,2
Pewarnaan preparat malaria digunakan larutan Giemsa dengan kosentrasi
10 %. Untuk membuat larutan giemsa 10% diperlukan larutan Giemsa
stok dan larutan Buffer dengan pH 7,2. Cara pembuatan larutan Giemsa
10 % sebanyak 5 mL dilakukan dengan mencampur 1 mL larutan Giemsa
stok dengan 9 mL larutan Buffer kemudian diaduk dengan pengaduk
batang kaca. Larutan Giemsa 10% sebanyak 10 mL ini digunakan untuk
mewarnai 2 sediaan darah. Larutan Giemsa hanya dibuat sesuai
kebutuhan.
6. Langkah-langkah Cara pembuatan sediaan darah tebal
1. Pada 3 tetes darah untuk sediaan darah tebal, diratakan dan sedikit
dilebarkan dengan ujung kaca sediaan yang lain.
2. Sediaan darah tidak boleh terlalu tebal/tipis, agar sediaan dapat
diwarnai dengan baik.
3. Sediaan darah tebal harus benar-benar kering sebelum dilakukan
perwarnaan.
Cara pembuatan sediaan darah tipis
1. Pada kaca sediaan yang ada 1 tetes darah (I) diletakkan kaca
sediaan lain (II) yang menyentuh pinggir tetesan darah tipi
tersebut.
2. Posisi kaca sediaan (II) 45o terhadap kaca sediaan (I) sehinggah
darah menyebar disepanjang kaca sediaan (I). Kemudian sediaan
darah (II) didorong secara pelan-pelan pada sediaan kaca (I),
sehingga berbentuk apusan darah yang tipis dan rata dengan
ujungnya seperti lidah dan apusan darah tidak boleh sampai
kepinggir kaca sediaan.
Sediaan darah dinyatakan baik apabila rata, tidak ada lubang-lubang, tidak
ada garis-garis dan eritrosit tidak tumpang tindih. Sediaan darah apus
yang berlubang-lubang dapat disebabkan kaca sediaan berlemak, adanya
garis-garis pada sediaan darah disebabkan darah sudah mulai membeku.
Ketebalan dari sediaan apus dinyatakan baik, apabila kertas koran yang
diletakkan dibawah sediaan apus tersebut, tulisannya masih daat dibaca.
Sediaan darah apus kemudian dikeringkan pada suhu kamar.
Prosedur pewarnaan Giemsa
1. Apusan darah yang sudah kering difiksasi dengan metanol absolut,
dengan cara diteteskan atau dicelupkan 2-3 detik kedalam metanol
absolut.
2. Saat sediaan darah tipis ditetskan atau dicelupakan pada metanol
absolut, jangan sampai mengenai sediaan darah tebal yang ada
disisi lain dari kaca sediaan.
3. Kemudian kaca sediaan dikeringkan dengan posisi vertikal dan
letak sediaan darah tipis berada dibawah.
4. Setelah kering, letakkan kaca sediaan dijembatan pewarnaan pada
posisi horizontal lalu tuangkan larutan Giemsa dan biarkan selama
20-30 menit.
5. Alirkan air perlahan-lahan pada larutan Giemsa hingga bersih dan
tidak ada lagi endapan yang melekat pada permukaannya. Jangan
membuang langsung larutan Giemsa untuk menghindari adanya
endapan atau kotoran pada permukaan sediaan.
6. Keringkan pada suhu ruangan
Nilai rujukan
1. Positif (+) : ditemukan 1-10 parasit/100 LP
2. Positif (++) : ditemukan 11-100 parasit/100 LP
3. Positif (+++) : ditemukan 1-10 parasit/1 LP
4. Positif (++++) : ditemukan >10 parasit/1
Pemeriksaan Malaria Metode Mikroskopis
No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 2/3

7. Bagan Alir
Pembuatan sediaan darah tebal dan tipis

Apusan darah difiksasi dengan metanol

Sediaan darah tipis dicelupakan pada metanol

kaca sediaan dikeringkan

Tuangkan larutan Giemsa dan biarkan selama 20-30 menit

Sediaan dicuci dengan air perlahan-lahan.

Keringkan pada suhu ruangan

Periksa dibawah mikroskop pembesaran 100X

8. Hal-hal yang
perlu di
perhatikan
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Pemeriksaan Malaria Metode Mikroskopis

SOP
No. Dokumen :

No. Revisi :-

Tanggal Terbit :

Halaman : 3/3

9. Unit Terkait
1. Laboratorium
2. Poli umum
3. KIA
10. Dokumen terkait

11. Rekaman historis perubahan

Anda mungkin juga menyukai