Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN SPUTUM (DAHAK)

No. Dokumen : C.062/SOP/PKM-PCG/II/2018

SOP No. Revisi : 1


Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/4

SUFYANSORI,
AMd.Kep
PUSKESMAS
PICUNG Nip :

196307051985011001

1. Pengertian Bakteri Tahan Asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN)
tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga
tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut jika diamati di bawah
mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru muda.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan sputum (dahak).

3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.019/SK/PKM-


PCG/I/2018, Jenis-Jenis Pemeriksaan Laboratorium.
4. Referensi Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (GOOD
LABORATORY PRACTICE Tahun 2008)
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan:
Langkah- 1. Pot dahak
langkah 2. Slide/objek glass
3. Ose/sengklit/lidi
4. Pensil kaca
5. Lampu spritus
6. Rak pewarnaan
7. Mikroskop
8. Larutan ZiehlNeelsen :
a. Larutan carbol fuchsin 0,3 %
b. Larutan Asam Alkohol 3 %
c. Larutan Methylen blue 0,3 %

B. Langkah Kerja:
1. Mencuci tangan keseluruhan dengan sabun dan air mengalir serta
mengeringkan dengan handuk/tissue pribadi,
2. Memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, handscoon, masker)
sebelum melayani/berinteraksi dengan pasien,
3. Mempersilahkan pasien duduk,
4. Menerima rujukan dari Poli yang meminta dan mencatat data pasien yang
diperlukan dibuku register laboratorium,
5. Menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang sampel yang akan
diambil dan diperiksa,
6. Melayani pasien sesuai jenis pemeriksaan laboratorium,
7. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
sesuai pemeriksaan yang diperlukan/diminta,
8. Melakukan pengumpulan specimen dahak :
a. Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu :
1) Pengumpulan Dahak Sewaktu
2) Pengumpulan Dahak Pagi
3) Pengumpulan dahak Sewaktu
Pengumpulan dahak dahak yang baik adalah dahak pagi hari ataupun
dahak semalam dengan jumlah dahak yang terkumpul sebanyak 3-5 ml
setiap botol dahak
b. Tempat : dahak dikeluarkan diruang terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung dan specimen di tamping dalam pot dahak yang
sudah diberi label yang jelas sesuai dengan nomor indentitas sediaan
dahak ( TB 06)
c. Cara pengumpulan dahak:
1) Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan air sebelum
mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu, lepaskan
sebelum berkumur
2) Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan mulut dan
keluarkan dahak dalam pot dahak
3) Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutar tutupnya
4) Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan:
a) Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa
kali. Bila terasa akan batuk nafas ditahan selama mungkin
lalu disuruh batuk
b) Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau menelan 1
tablet glyseril guaykolat 200mg
c) Bila Spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan
dengan mengambil bagian yang paling mukopurulen (kuning
kehijauan kental) dan diberi catatan bahwa specimen tidak
memenuhi syarat / air liur
9. Membuat Sediaan Apus
a. Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca
b. Pilih dan ambil bagian dahak yang perlu menggunakan lidi yang di
pipihkan ujungnya
c. Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang
tersebar rata dengan ukuran ± 2–3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis.
Jika diletakkan diatas tulisan masih bisa dibaca
d. Keringkan di udara
10. Pewarnaan MetodeZiehl Neelsen
a. Sediaan yang sudah kering difiksasi diatasnya sebanyak 3 kali.
b. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap keatas pada rak
yang ditempatkan diatas bak cuci atau waskom, antara satu sediaan
dengan sediaan lainya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari.
c. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan ZN A
(karbol fuchsin 0.3 %)
d. Panasi dari bawah dengan sulut api lampu spritus setiap sediaan
sampai keluar uap tapi jangan sampai mendidih.
e. Diamkan selama 5 menit
f. Kemudian bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir dan
jangan ada percikan kesediaan yang lain.
g. Buang air dengan larutan ZN B (asam alcohol 3%) sampai tidak
tampak warna merah karbol fuchsin kemudian bilas dengan air
mengalir pelan. Jika warna merah masih ada lakukan dekolorisasi
dengan asam alcohol selama 30 detik.
h. Kemudian genangi sediaan dengan larutan ZN C (Methylen blue
0.3%) biarkan selama 10–20 detik
i. Bilas dengan air mengalir dan jangan ada percikan kesediaan yang
lain.
j. Keringkan sediaan pada rak pengering dan jangan dikeringkan
dengan kertas tissue.
11. Membacaan Sediaan Apus
a. Gunakan lensa Objektif 10x untuk menetapkan focus dan
menemukan lapang pandang
b. Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan
c. Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati keatas sediaan apus
d. Lakukkan pembacaan sediaan apus secara sistemastis untuk
memastikan hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian sediaan.
e. Pembacaan dimulai dari ujung kiri ke kanan dan dilakukan pada
sediaan yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampang kosong, geser
pada lapang padang berikunya.
f. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus
dengan menggunakan kertas tissue lensa.
g. Hapus sisa imersi pada sediaan dengan menggunakan ujung kertas
tissue yang bersih
h. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut
nomer register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu.

Nilai Normal : MenurutSkala IUATLD ( Internatioanal Union Against


Tubekulosis and Lung Disease ) :
Pengujian Hasil Penulisan
0 BTA / 100 LP Negative NEG (-)
1 – 9 BTA / 100 LP Scanty Ditulis jumlah BTA yang
ditemukan
10 – 99 BTA / 100 LP Positive 1 1+
1 – 10 BTA / 1 LP Positive 2 2 +
> 10 BTA / 1 LP Positive 3 3+

12. Mencatat hasil pemeriksaan dibuku register atau diblangko pemeriksaan


laboratorium,
13. Memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang telah selesai kepada
pasien,
14. Mencuci tangan kembali dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
dengan handuk/tissue pribadi,
15. Membereskan alat dan bahan yang digunakan.
6. Unit Petugas Laboratorium
Terkait
PEMERIKSAAN SPUTUM (DAHAK)
No. Dokumen : C.062/SOP/PKM-PCG/II/2018
Daftar No. Revisi : 1
Tilik Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
AMd.Kep
PUSKESMAS
PICUNG Nip :

196307051985011001

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas mencuci tangan keseluruhan dengan sabun dan air
mengalir serta mengeringkan dengan handuk/tissue pribadi
2. Apakah petugas memakai alat pelindung diri (jas laboratorium,
handscoon, masker) sebelum melayani/berinteraksi dengan pasien?
3. Apakah sediaan yang sudah kering difiksasi diatasnya sebanyak 3
kali?
4. Apakah petugas meletakkan sediaan dengan bagian apusan
menghadap keatas pada rak yang ditempatkan diatas bak cuci atau
waskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainya masing-masing
berjarak kurang lebih 1 jari?
5. Apakah petugas menggenangi seluruh permukaan sediaan dengan
larutan ZN A (karbol fuchsin 0.3 %)?
6. Apakah petugas memanasi dari bawah dengan sulut api lampu
spritus setiap sediaan sampai keluar uap tapi jangan sampai
mendidih?
7. Apakah petugas membilas sediaan dengan hati-hati dengan air
mengalir dan jangan ada percikan kesediaan yang lain?
8. Apakah petugas membuang air dengan larutan ZN B (asam alcohol
3%) sampai tidak tampak warna merah karbol fuchsin kemudian
bilas dengan air mengalir pelan. Jika warna merah masih ada
lakukan dekolorisasi dengan asam alcohol selama 30 detik?
9. Apakah petugas menggenangi sediaan dengan larutan ZN C
(Methylen blue 0.3%) biarkan selama 10–20 detik?
10. Apakah petugas membilas dengan air mengalir dan jangan ada
percikan kesediaan yang lain?
11. Apakah petugas mengeringkan sediaan pada rak pengering dan
jangan dikeringkan dengan kertas tissue?

Picung,……………
Pelaksana/Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai