Anda di halaman 1dari 3

TUBERKULOSIS PARU

No. Revisi Halaman


No. Dokumen 00 1/2
Ditetapkan
RSUD dr. Zainal Umar Direktur RSUD dr. Zainal Umar
Sidiki Sidiki
Jl. Cimelati, Ds. Bulalo
Kab. Gorontalo Utara Tanggal Terbit
...../...../2022
SOP dr. Sri Fenty N. Sagaf, M.Kes
NIP 19710915 200604 2 022

Pengertian : Pemeriksaan BTA adalah serangkaian proses yang dilakukan guna


mengetahui ada tidaknya basil tahan asam pada sampel sputum atau dahak.
Tujuan : Sebagai Acuan Penerapan langkah-langkah bagi petugas untuk mengetahui
adanya bakteri tahan asam pada sampel sputum atau dahak.
Kebijakan : SK Direktur RSUD dr. Zainal Umar Sidiki …./…./ /2022
tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium.
Referensi :  Buku Panduan Pemeriksaan Sputum BTA. FK UNHAS : 2020
 Standar prosedur operasional pemeriksaan mikroskopis TB,
KEMENKES : 2020.
Prosedur : 1. Petugas menerima sampel dahak dari pelanggan
2. Petugas memeriksa identitas sampel dahak yang tertera pada cup
sampel dahak.
3. Petugas mengambil obyek glass, beri etiket sesuai dengan identitas
sempel dahak
4. Petugas membebaskan lemak dari obyek glass dengan cara
lewatkan diatas api lampu spritus.
5. Petugas mengambil sputum sebesar biji kacang hijau dengan lidi
oleskan pada obyek glass dengan gerakan spiral dan merata dari
tengah hingga pinggir dengan ukuran 2x3 cm.
6. Petugas mengeringkan sediaan diudara terbuka sampai benar-benar
kering tidak terkena sinar matahari langsung
7. Petugas memasukan lidi yang telah digunakan kedalam larutan
disinfektan
8. Petugas memfiksasi sediaan yang sudah kering dengan cara
melewatkan diatas api lampu spritus 2 - 3 kali sediaan siap diwarnai
9. Petugas meletakan sedian dengan posisi menghadap keatas diatas rak
pengecatan.
10. Petugas menggenangi sediaan dengan menggunakan larutan karbol
fuksin 0,3% hingga menutupi seluruh permukaan sediaan.
11. Petugas memanaskan sediaan dengan api spirtus hingga keluar uap dan
diamkan selama 5 menit.
12. Petugas membilas dengan air mengalir hingga cat bebas menghilang.
13. Petugas meletakkan kembali sediaan diatas rak pengecatan
14. Petugas menggenangi dengan menggunakan larutan alkohol asam (HCl
alkohol 3%) hingga warna warna karbol fuksin hilang.
15. Petugas membilas dengan air mengalir
16. Petugas meletakkan kembali sediaan pada rak pengecatan
17. Petugas menggenangi dengan menggunakan larutan methylen blue
0,3% sampai menutupi seluruh permukaan diamkan selama 10 -20 detik
18. Petugas membilas dengan air mengalir
19. Petugas mengeringkan sediaan diatas rak pengering, diudara terbuka
jauhkan dari sinar matahari langsung.
20. Petugas memeriksa sediaan di mikroskop dengan perbesaran 100 x
dengan menggunakan oil imersi.
Bagan Alir :
Bersihkan obyek glass, beri Ambil sputum sebesar biji kacang Keringkan diudara terbuka
etiket dan bebaskan lemak hijau dengan lidi oleskan pada sampai benar-benar kering
dengan cara obyek glass dengan gerakan
spiral dan merata dari tengah
tidak terkena sinar matahari
lewatkan diatas api lampu
spritus hingga pinggir dengan ukuran 2x3 langsung
cm.

Letakan sedian dengan Setelah sediaan kering difiksasi Masukan lidi yang telah
dengan cara lewatkan diatas api
posisi menghadap keatas digunakan kedalam larutan
lampu spritus 2 - 3 kali dan sediaan
diatas rak pengecatan. siap diwarnai disinfektan

Genangi dengan Panaska sediaan dengan api Bilas dengan air mengalir
menggunakan larutan karbol spirtus hingga keluar uap dan hingga cat bebas
fuksin 0,3% hingga menutupi diamkan selama 5 menit.
menghilang.
seluruh permukaan sediaan.

Bilas dengan air Genangi dengan menggunakan Letakan kembali sediaan


larutan alkohol asam (HCl alkohol
mengalir diatas rak pengecatan
3%) hingga warna warna karbol
fuksin hilang.

Genangi dengan menggunakan


Letakan kembali sediaan larutan methylen blue 0,3% sampai Bilas dengan air mengalir
pada rak pengecatan menutupi seluruh permukaan
diamkan selama 10 -20 detik

Periksa sediaan di mikroskop Keringkan sediaan diatas rak


dengan perbesaran 100 x pengering, diudara terbuka jauhkan
dengan menggunakan oil dari sinar matahari langsung
imersi.

Unit Terkait : Laboratorium, Poli Interna, IGD, Rawat Inap Interna, Ruang TB/PARU

Ketua Komite Medik Penelaah Klinis

dr.Ferdiyanto Dayi. Sp.PD dr. Ferdiyanto Dayi, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai