Anda di halaman 1dari 23

PENGUJIAN KOEFISIEN FENOL

ANTISEPTIKA/DESINFEKSTANSIA
Desinfekstansia ➔

Antiseptika ➔

Sediaan tsb sudah banyak beredar dipasaran → perlu ada


pengawasan secara laboratorium untuk melindungi
konsumen dari pemalsuan sediaan tsb.

Menurut SNI 06-1872-1990, syarat mutu cairan


desinfekstansia /antiseptika → koefisien fenol, pH, kelarutan
dalam air sadah dan daya memucatkan, sebagai indikator
dalam membasmi mikroorganisme adalah koefisien fenol.
Syarat menurut SNI 06-1872-1990

No. Uraian Persyaratan


1 Koefisien fenol Minimal 2,50
2 pH 6 – 11
3 Kelarutan dalam air sadah
1 : 100 Jernih
5 : 100 Jernih
4 Daya memucatkan (%) Maksimum 7
Nilai koefisien fenol adalah perbandingan pengenceran ter-
tinggi desinfekstansia dengan pengenceran baku fenol 5%,
dimana pengenceran tersebut dapat mematikan bakteri uji da-
lam kontak waktu 10 menit, tetapi tidak mematikan bakteri
uji dalam waktu kontak 5 menit.

Mikroorganisme uji (FDA) → galur Salmonella thyposa dan


Staphylococcus aureus yang khas (ATCC)

Menurut AOAC (1984) , dapat digunakan Pseudomonas aeru-


ginosa, Salmonella thyposa dan Staphylococcus aureus

S.thyposa → di Indonesia digunakan sbg bakteri uji


(SNI 06-1872-1990)

MO → yg digunakan perlu dilakukan identifikasi terlebih dahu


lu sebelum digunakan
Uji koefisien fenol dengan metode tabung
Prinsip : membandingkan daya bunuh desinfekstansia dgn
daya bunuh baku fenol terhadap bakteri uji yg
sama pd kondisi yg sama dalam masa kontak 5, 10 &
15 menit

Media : Nutrient Broth dan larutan pengencer


Bakteri uji : Salmonella typhosa ATCC 6539 (AOAC, 1984)
Pseudomonas aeruginosa,Staphylococcus
aureus

Prosedur kerja:
Pembuatan media

Penyiapan bakteri uji

Pembuatan baku fenol 5%

Pembuatan larutan pereaksi

Pembuatan larutan desinfekstansia uji


Pembuatan media: → NB ( pepton 10 , extract beef 5g dan
NaCl 5g, pH akhir 6,8, dimasukkan
ke dlm tabung (10 ml→ 20 x 150 mm)
disterilkan dlm otoklaf 121oC, 1 atm, 15 ,menit

Penyiapan bakteri uji


Bakteri uji ditanam dalam NA miring, inkubasi 37oC 24-48
jam masukkan ke dlm NB inkubasi 37oC 24 jam, (hasil
peremajaan 4 kali dalam 4 hari berturut-turut selanjut-
nya didiamkan 15 menit

pembuatan larutan baku fenol 5%


dibuat larutan baku fenol 5% b/v → diencerkan dgn
perbandingan 1:80, 1: 90 dan 1:100 dlm tabung reaksi 25 x
150 mm sebanyak 5 ml

Larutan baku fenol 5% sudah dibakukan


Penyiapan baku fenol 5%
1. timbang 50 g fenol kristal, larutkan dlm 1 l air suling (stok)
2. pipet 25 ml → ad 500 ml
3. 15 ml larutan tsb di + 30 ml KBr-KBrO3 + 5 ml HCl pekat
dalam labu tertutup, kocok 30 menit, diamkan 15 menit
4. Tambahkan 5 ml KI 20% b/v tutup rapat dan kocok
5. Titrasi dgn Na2s2O3 0,1 N dan tambahkan bbrp tetes indika
tor kanji, pada akhir titrasi berwarna biru akan hilang
6. Catat volume Na2S2O3 0,1 N yg digunakan

Perhitungan:
% fenol = {( 30 – (ml Na2S2O3 0,1N) x 0,001569 x1333x100/1000
Dimana: 30 → ml KBr-KBrO3
0,001569 → gram fenol setara dgn 1 ml KBr-KBrO3
0,1N
1333 → faktor pengencran
1000 → volume larutan stok
PENENTUAN MIC
BAKU FENOL
PENENTUAN KOEFISEN FENOL CONTOH
SNI -06 – 1872 – 1990, cara penetapannya sebagai berikut;

a. Dibuat pengenceran dari 5% contoh menjadi: (1 : 300;


1 : 325; 1 : 350; 1 : 375; 1 – 400 ), masing-masing
5 ml, sebagai larutan pengencernya adalah air.
b. Dibuat pengenceran larutan standar ( fenol) dari 5% stan-
dar fenol 5% menjadi (1: 80,1 : 90; 1 – 100) , masing-masing 5 ml
c. Tabung-tabung yg berisi contoh, fenol dan biakan Salmo-
nella thyphi (test culture) ditempatkan dalam inkubator
pada suhu 35 – 37oC selama 24 jam.
d. Tiap 30 detik ke dalam masing-masing tabung ditambah-
kan 0,5 ml teat cultur (Salmonella thypi), perlu dilakukan
langkah-langkah pengamanan, bakteri ini berbahaya.
e. Homogenkan agar mikrobanya menyebar.
f. Sesudah 5 menit ( 4,5 menit, 0,5 menit utk pemindahan dgn
jarum ose, kemudian inokulasikan dgn jarum ose, selanjutnya
inokulasikan ke dalam media dlm cawan petri

g. Selanjutnya 5 menit kemudian (10 menit) diambil lagi dan


diinokulasikan ke dalam media Nutrient agar,
dibiarkan lagi 5 menit (15 menit) dilakukan seperti diatas

h. Diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 37oC selama 48 jam


dan selanjutnya dilakukan pengamatan hasil pertumbuh pada
waktu kontak 5 menit, 10 menit dan 15 menit.
Untuk menghitung koefisien fenol yaitu angka yg diperoleh
dgn, membagi angka terbesar pengenceran dr desineks-
tansia yg membunuh baktrei uji (Salmonella thypi)
dlm waktu 10 menit, tetapi tdk membunuh dalam waktu
kontak 5 menit dgn angka terbesar pengenceran fenol
dlm keadaan yg sama
Pengenceran 5 menit 10 menit 15 menit
Contoh
1 : 300 - - -
1 : 325 - - -
1 : 350 + - -
1 : 375 + + -
1 : 400 + + +
Bak Fenol
1 : 90 + - -
1 : 100 + + +

- = tdk tumbuh
+ = tumbuh
Cara menghitungnya:
Koefisien fenol = 350 / 90 = 3,89 , syarat > 2,50
Penentuan pH

Mengukur konsentrasi ion H+ yg terdapat dalam contoh.

Dibutuhkan larutan buffer baku

Peralatan : pH meter, gelas piala.

Prosedur:
contoh langsung diukur pH-nya dengan terlebih dahulu
mengukur pH larutan standar baku yang sesuai pada suhu
kamar
Kelarutan Dalam Air Sadah
Prinsip: Desinfekstansia bila dicampur dgn air sadah akan
membentuk suatu emulsi stabil

Bahan : CaCl2 anhidrat ; MgCl2.6 H2O


Peralatan: Erlenmeyer 250 ml, Labu ukur 1000 ml, Pengaduk

Prosedur : Disiapkan larutan baku air sadah dgn konsen-


trasi 342 g/l dihitung sebagai kalsium karbonat (CaCO3)
melarutkan 0,304 g CaCO3 anhidrat dan 0,139 g MgCl2
6H2O dlm labu ukur 1000 ml dan tepatkan volumenya
sampai tanda garis.
Pipet 1 ml contoh dan masukkan ke dlm 100 ml air sadah, aduk dgn
pengaduk dan biarkan selama 6 jam
Diamati apakah terjadi pemisahan lapisan dan atau apa terjadi
endapan dari suatu gumpalan ( flok)
Lakukan juga untuk perbandingan contoh: air 5 : 100
Penentuan Daya Memucatkan

Prinsip : Kemampuan membersihkan lantai ditunjukkan oleh


permukaan oleh daya refrektif dan kain pabrik yg
dicelupkan dlm cairan desinfekstansia.

Bahan : 6 potong kain ukuran 15 x 30 cm, 3 potong utk test 3


potong untuk kontrol.
larutan desinfekstansia yaitu dgn cara melarutkan

1 bagian cairan desinfekstansia dengan 10 bagian air.

Peralatan: Gelas ukur, gelas piala 1000 ml, pengaduk dan


foroelektrik reflektometer.
Prosedur Kerja
-Tiga buah gelas piala diisi dengan air (sbg kontrol) dan 3
lagi diisi dgn cairan contoh dgn pengenceran secukupnya
sampai kain terendam.
- Masukkan masing-masing helaian kain ke dlm masing-
masing gelas piala tersebut dan biarkan pada suhu kamar
selama 6 jam.
- Angkat masing-masing kain dan celupkan tiap helaian kain
ke dlm gelas piala yg mengandung 500 ml air, aduk perla-
han-lahan selama 1 menit kemudian aduk kuat-kuat bebera
pa detik.
- Bilasi lagi masing-masing dgn 500 ml air, kemudian peras
dan jemur jangan sampai terlalu kering.
-Kemudian kain disterika hingga licin dan dilipat 6 lalu perik
sa apakah ada noda-noda kotoran yang terdapat pada lipat
an melalui sinar lampu atau sinar matahari
- Tepatkan lembaran kain yang telah dlipat 6 bagian menjadi
1 lapis pada foto elektrik reflektometer. Ukur pada ke-4
(empat) sudut contoh, selanjutnya contoh dibalik dan di-
ukur kembali pada keempat sudutnya.
- Hasil pembacaan dirata-ratakan, sehingga diperoleh nilai
reflektif dari contoh.
- Kerjakan juga untuk kain pengontrol, pengamatan diulang
untuk setiap contoh uji.

Perhitungan:
R1 - R2
Daya memucatkan = ------------ x 100%
R1
Dimana:
R1 = Nilai rata-rata pemucatan dari 3 helain yang direndam
dalam air
R2 = Nilai rata-rata pemucatan dari 3 helaian yg dirndam dalam
contoh.

Anda mungkin juga menyukai