NIM : E.0105.20.047
SOAL:
Jelaskan Diagnosa yang di sebabkan gangguan karena Sistem motorik dan sensorik!!!
JAWABAN :
Gangguan karena sistem motorik dan sensorik saya mengambil penyakit ‘Polio Dan Gangguan
Saraf Motorik’
1) Polio
A.Definisi Polio
Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan
permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah
dengan melakukan imunisasi polio. Sebagian besar penderita polio adalah balita, terutama yang
belum menjalani imunisasi polio. Namun, polio dapat dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia.
Selain kelumpuhan permanen, polio juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan
sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
B.Diagnosis Polio
Polio dapat diketahui melalui pemeriksaan gejala, seperti kaku di bagian leher dan
punggung, serta sulit menelan dan bernapas. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mendeteksi
gangguan pada refleks tubuh.Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan
terhadap sampel dahak, tinja, atau cairan otak untuk mendeteksi keberadaan virus polio.
C. Diagnosis banding
Diagnosis banding dari keluhan kaku punggung dan leher pada poliomielitis di antaranya
adalah:
Sindrom Guillain-Barre
Mielitis Transversa
Ensefalitis
Miastenia gravis
Lyme disease
Botulism
Borrelia burgdorferi
Difteri
Mikoplasma
Rabies[1,21]
D.Kesimpulan
Alasan penyakit Polio berhubungan dengan gangguan sistem motorik dan sensorik yaitu
untuk gangguan sensoriknya termasuk karena polio termasuk penyakit saraf yang dapat
menyebabkan kelumpuhan permanen,Sedangkan penyakit ini berhubungan dengan gangguan
sistem motorik yaitu penyakit Polio bisa menyebabkan kelemasan pada tubuh jadi termasuk pada
gangguan motorik.
Gangguan tersebut muncul akibat dari beberapa faktor yang secara perlahan mengganggu
aktivitas dan kelangsungan hidup. Pengobatan hingga selama ini masih menjadi bahan penelitian
untuk memberikan terapi terbaik agar gangguan motorik dapat hilang dan saraf kerja otot
kembali sempurna.
Sistem saraf secara singkat dibagi menjadi dua yaitu saraf Sensorik dan saraf Motorik.
Gangguan Saraf Motorik merupakan kelainan dari perjalanan saraf motorik yang secara perlahan
menyebabkan gangguan progresif dari sel-sel saraf di otak. Komponen neuron-neuron di otak
yang tidak berfungsi dengan baik menyebabkan kelemahan saraf motorik yang berguna untuk
mengontrol pergerakan otot tubuh.
Gangguan tersebut muncul akibat dari beberapa faktor yang secara perlahan mengganggu
aktivitas dan kelangsungan hidup. Pengobatan hingga selama ini masih menjadi bahan penelitian
untuk memberikan terapi terbaik agar gangguan motorik dapat hilang dan saraf kerja otot
kembali sempurna.
Sistem saraf secara singkat dibagi menjadi dua yaitu saraf Sensorik dan saraf Motorik.
Saraf Sensorik berfungsi untuk mengantarkan informasi dari luar organ tubuh menuju sistem
saraf pusat. Saraf merespon objek sensori dari luar tubuh seperti sensori indera pendengaran,
penciuman, penglihatan, sensasi panas, dingin, sensasi rasa sakit, trauma dan sebagainya.
Saraf Motorik berfungsi sebagai jalur perhubungan informasi dari sistem saraf pusat menuju
otot-otot di tubuh sehingga memberikan respon kontraksi.
Gangguan pada Saraf Motorik mengakibatkan keterbasan dari otot-otot yang dipersarafi
dari Neuron Motorik untuk bekerja sebagaimana mestinya. Salah satu kasus gangguan saraf
motorik yang paling sering terjadi yaitu ALS atau Amyothropic Lateral Sclerosis. Penderita ALS
lebih banyak menyerang pria daripada wanita dan terjadi pada rentang usia 40 hingga 60 tahun.
A. Menurut PPNI tahun 2017 kemungkinan diagnosa keperawatan yang akan muncul
adalah :
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi neuromuskular ditandai
dengan dipsnea, sulit bicara, ortopnea, gelisah, sianosis, bunyi napas menurun, frekuensi
nafas berubah, pola napas berubah.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neurologis ditandai dengan
dipsnea, penggunaan otot bantu pernafasan fase ekspirasi memanjang, pola napas
abnormal.
Risiko aspirasi dibuktikan dengan kerusakan mobilitas fisik.
Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan sistem saraf ditandai dengan gelisah, tidak
mampu menuntaskan aktifitas.
Ansietas berhubungan dengan krisis situsional ditandai dengan merasa khawatir akibat
kondisi yang di hadapi, tampak gelisah, tegang.
Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pada panca indra ditandai
dengan distorsi sensori.
B. Menurut Kemenkes 2017 mengatakan bahwa diagnosa medis yang muncul pada
gangguan sensorik dan motorik adalah sebagai berikut :
ALS atau Lou Gehrig’s disease adalah jenis penyakit saraf motorik yang menyerang saraf
motorik atas dan bawah. Belum diketahui apa yang menyebabkan ALS, tetapi ada dugaan
kondisi ini terkait dengan faktor genetik, keturunan, dan lingkungan.
PMA menyerang saraf motorik bawah dan sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria.
SMA disebabkan oleh kelainan pada gen SMN1, yaitu gen penghasil protein yang
penting bagi kelangsungan hidup sel saraf motorik. SMA merupakan penyakit saraf
motorik yang menyerang saraf motorik bawah.
PBP menyerang saraf motorik bawah yang terhubung dengan batang otak. Belum
diketahui apa yang menyebabkan progressive bulbar palsy pada orang dewasa, tetapi
pada anak-anak, PBP disebabkan oleh mutasi pada gen SLC52A. SLC52A sendiri
merupakan gen yang memberikan instruksi ke tubuh untuk memproduksi protein yang
dibutuhkan saraf motorik bawah untuk bisa berfungsi dengan baik.
Pseudobulbar palsy
Pseudobulbar palsy disebabkan oleh gangguan pada saraf yang membawa sinyal dari
cerebral cortex ke area batang otak bagian bawah.
Penyakit Kennedy
Penyakit Kennedy merupakan jenis penyakit saraf motorik yang menyerang saraf motorik
bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen AR di kromosom X yang diturunkan dari
orang tua.
Sindrom pascapolio
Sindrom pascapoliso terjadi ketika sel saraf yang sudah lemah akibat penyakit polio
menjadi rusak akibat proses penuaan atau penyakit lain.
Diabetes
Kekurangan vitamin
Gangguan elektrolit
Kecanduan minuman beralkohol atau narkoba
Infeksi otak
Parkinson
Alzheimer
Hepatitis
Penyakit kanker
Stroke