Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN DEWASA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN
DIAGNOSIS GANGREN PEDIS DI RUANGAN SERUNI DI RSUP RAJA AHMAD
TABIB TANJUNG PINANG

NAMA : FADHILLA ASNUR AL HUMAIRA


NIM : 202214901014

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

(Ns. Rizki Sari Utami, M.Kep) (Ns. Hamidatul Ilmi Ar, S.Kep)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS
TAHUN 2022
A. RIWAYAT SINGKAT KLIEN
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Ny. D
Umur : 51 tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 7 Desember 2022
Tanggal Pengkajian : 10 November 2022
Unit/Kamar : Ruang Seruni/ Kamar 1
Diagnosis Medis Saat Masuk : Gangren Pedis

2. Keluhan Utama
Klien masuk ke Rumah Sakit pada jam 23.20 pada tanggal 7 januari 2023
dengan keluhan kaki kiri nyeri berdenyut setelah di amputasi beberapa minggu yang
lalu. Keadaan umum sedang, suhu 36,4℃, TD 123/80 mmHg, Nadi 92x/menit,
pernafasan 20x/menit.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 10 Januari 2023 diruang seruni, pasien
mengatakan masih terasa nyeri di kaki kirinya, keadaan umum baik, skala nyeri 2-3,
suhu 36℃, TD 130/90 mmHg, Nadi 69x/menit, pernafasan 20x/menit.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan ayahnya memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes
melitus.
B. Pengkajian Pola Gordon
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Sebelum Sakit
Sebelum sakit klien selalu menerapkan hidup bersih, mandi 3 kali sehari dan
selalu sikat gigi pagi dan sebelum tidur.
b. Sejak Sakit
Sejak sakit klien masih menerapkan hidup bersih namun tidak maksimal karena
dirawat di RS.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Sebelum Sakit
Klien makan nasi, sayur, dan protein. Klien juga suka makanan yang dibeli diluar
seperti junkfood, jajan-jajanan, cemilan.
b. Sejak Sakit
Klien mengatakan makannya selalu di jaga. Klien makan makanan yang dikasih
dari rumah sakit, tidak makan makanan yang bisa memperburuk kesehatannya.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Klien BAB seperti biasanya 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali dalam sehari
b. Sejak Sakit
Klien BAB 1 kali sehari dan sering BAK dalam sehari bisa sampe 6-7 kali
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum Sakit
Klien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain
b. Sejak Sakit
Klien masih bisa beraktivitas namun kadang minta bantuan orang lain
5. Pola tidur dan istirahat
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidurnya tidak teratur karena kerja dari pagi sampe malam jam
11 malam.
b. Sejak Sakit
Klien mengatakan bisa tidur di rumah sakit, kadang juga bisa tidur siang.
6. Persepsi dan Kognitif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidak terlalu memikirkan kesehatannya.
b. Sejak Sakit
Klien jadi lebih banyak mengetahui tentang penyakitnya.
7. Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap stress
a. Sebelum Sakit
Biasanya klien mampu untuk mengendalikan stress nya, tidak terlalu di bawa
susah.
b. Sejak Sakit
Klien tidak memikirkan apapun selain kesehatannya dan masih mampu untuk
mengendalikan stresnya.
8. Pola Reproduksi
a. Sebelum Sakit
Tidak dilakukan pengkajian
b. Sejak Sakit
Tidak dilakukan pengkajian
9. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan jika waktunya solat klien solat namun kadang suka ketinggalan
waktu solat.
b. Sejak Sakit
Klien mengatakan hanya berdoa untuk kesembuhannya dan lebih mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital : TD : 130/90, RR : 20x/i, N : 69 x/i, S : 36 ℃
c. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Rambut :
Terlihat bersih, tidak lepek dan tidak berminyak, tidak ada ketombe, tidak ada uban
Mata :
Simetris kiri/kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
Telinga :
Simetris kiri/kanan, tidak terdapat serumen.
Hidung :
Simetris kiri/kanan, tidak ada secret, tidak ada polip, bersih kiri/kanan
Mulut dan gigi :
Mukosa mulut lembab, ada karies, lidah bersih, bibir lembab.
Tenggorokan :
Tidak ada radang, tidak ada amandel.
Leher :
Tidak ada pembesaran tiroid maupun pembesaran kelenjar getah bening.
d. Pemeriksaan Integumen
Kulit :
Kulit agak kering, agak pucat, tidak ada kemerahan, tidak ada lesi ataupun luka,
tekstur kulit agak kasar, suhu kulit normal.
Kuku :
Warna kuku merah muda, CRT > 2detik, tidak cekung/cembung, tidak ada lesi.
Rambut :
Rambut tipis , tidak terlalu kering maupun rapuh
e. Pemeriksaan Dada/Thorax
Paru-paru
I : simetris, tidak ada pembengkakan massa
P : tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
P : didapatkan suara redup
A : suara paru normal
Jantung
I : tidak tampak ictus cordis
P : ictus cordis teraba, pada ICS 5 midclavikula sinistra
P : pekak pada daerah jantung ICS 3-5 dada kiri
A : terdengar bunyi dan teratur
f. Pemeriksaan Payudara
Bentuk simetris, tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada perubahan warna, tidak
ada luka/lesi, tidak ada pembengkakan.
g. Punggung
Simetris kiri/kanan, warna kecokelatan, tidak ada lesi/luka.
h. Abdomen
I : simetris, tidak ada benjolan atau massa
A : bising usus menurun 2-3 kali permenit
P : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
P : normal tidak ada gangguan suara timpani
i. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan, karena pada bagian organ tersebut tidak ada keluhan
j. Ekstremitas
Atas : pergerakan kiri/kanan simetris, tidak ada luka/lesi, tidak ada pembengkakan
Bawah : pada kaki kiri mengalami nyeri, terlihat jari jempol di amputasi karena
adanya jaringan mati.
k. Neurologis
Tidak ada tremor, reflex cahaya pupil bagus, pupil isolor 3 mm, gerak bola mata
bebas kesegala arah, GCS 15, kesadaran compos mentis kaku kuduk negative.
D. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
 Leukosit (WBC) 10,91 * Ribu/µL 3.8-10.6
 Eritrosit (RBC) 2,96 * Juta/µL 4.4-5.9
 Hemoglobin (HGB) 8,5 * g/dl 13.3-16.6
 Hematokrit (HCT) 26,6 * % 41-52
 Trombosit (PLT) 821,1 * Ribu/µL 150-440
 MCV 89,9 F1 86.1-101.9
 MCH 28,7 Pg 27.5-32.4
 MCHC 32 g/dl 32-36
 RDW 12,7 % <14
HITUNG JENIS
 Basofil 0,5 % 0.4-1.4
 Eosinofil 0,4 * % 0.80-5.80
 Neutrofil 66,1 % 39.6-67.0
 Limfosit 23,6 % 24.00-48.40
 Monosit 9,4 % 4.80-10.10

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 88 Mg/dl 70-140
Ureum 11 * Mg/dl 13-43
Kreatinin 0,56 Mg/dl 0.70-1.20
ELEKTROLIT
 Natrium (Na) 133 * Mmol/L 136-145

 Kalium (K) 4,0 Mmol/L 3.6-5.5

 Klorida (C1) 101 Mmol/L 98-109

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


KIMIA KLINIK
HATI
 AST/SGOT - MU/ml <27

 ALT/SGPT - MU/ml <34

E. Terapi
Nama Obat Dosis Fungsi
Memenuhi kebutuhan
Ringer Laktat 20 tt/menit
cairan dan elektrolit
Menangani penyakit
Novorapid 3 x 10 ui diabetes untuk menurunkan
kadar gula darah
Menangani penyakit
Levemir 1 x 14 ui diabetes untuk menurunkan
kadar gula darah
Amlodipin 1 x 5 mg Menangani penyakit
hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah
Untuk menurunkan tekanan
Candesartan 1 x 8 mg
darah pada hipertensi

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 1. Ds : Ketidakstabilan kadar glukosa
- Klien mengatakan luka yang tidak darah
kunjung sembuh
- Klien mengatakan sering merasa haus
Do :
- GDP : 199 mg/dl
- KU : baik
- Td : 130/90
N : 69 x/i
RR : 20 x/i
S : 36 ℃

2. Ds : Hipovolemia
- Klien mengatakan kadang merasa pusing
Do :
- Hb : 8,5 g/dl
- Konjungtiva anemis
- Kulit agak pucat
- CRT > 2 detik
3. Ds : Gangguan Mobilitas Fisik
- Klien mengatakan susah untuk berjalan
setelah di operasi
Do :
- Klien tampak jalan terbata-bata
- Tampak kaki kiri di perban

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre operasi
- Ketidakstabilan kadar glukosa darah
- Hipovolemia
Post operasi
- Gangguan Mobilitas Fisik
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DX
No. SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan intervensi Hiperglikemia
kadar glukosa keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
darah maka kestabilan kadar glukosa - Identifikasi kemungkinan
darah menurun, dengan kriteria penyebab hiperglikemia
hasil: - Identifikasi situasi yang
- lelah menurun menyebabkan kebutuhan
- Pusing menurun insulin meningkat (mis:
- Kadar glukosa darah penyakit kambuhan)
membaik - Monitor kadar glukosa darah,
jika perlu
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis: polyuria,
polydipsia, polifagia,
kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit
kepala)
- Monitor intake dan output
cairan
- Monitor keton urin, kadar
Analisa gas darah, elektrolit,
tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urin, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis: penggunaan insulin,
obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan
professional kesehatan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan
IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian kalium,
jika perlu
2. Hipovolemia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia
keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, maka status cairan - Periksa tanda dan gejala
membaik, dengan kriteria hipovolemia (mis: frekuensi
hasil: nadi meningkat, nadi teraba
- Membran mukosa lembab lemah, tekanan darah menurun,
meningkat tekanan nadi menyempit,
- Tekanan darah membaik turgor kulit menurun,
- Frekuensi nadi membaik membran mukosa kering,
- Turgor kulit membaik volume urin menurun,
- Hemoglobin membaik hematokrit meningkat, haus,
lemah)
- Monitor intake dan output
cairan
Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified
Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis (mis: NaCL, RL)
- Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis: glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
- Kolaborasi pemberian cairan
koloid (albumin, plasmanate)
- Kolaborasi pemberian produk
darah
3. Gangguan Setelah dilakukan intervensi Dukungan Ambulasi
Mobilitas Fisik keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, maka mobilitas fisik - Identifikasi adanya nyeri atau
meningkat, dengan kriteria keluhan fisik lainnya
hasil: - Identifikasi toleransi fisik
melakukan ambulasi
- Pergerakan ekstremitas - Monitor frekuensi jantung dan
meningkat tekanan darah sebelum
- Kekuatan otot meningkat memulai ambulasi
- Rentang gerak (ROM) - Monitor kondisi umum selama
meningkat melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu (mis:
tongkat, kruk)
- Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi
dini
- Ajarkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan (mis:
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Tanggal/Jam NO. DX KEP IMPLEMENTASI
1. 10-1-2023 Ketidakstabilan - TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
09.20-10.00 kadar glukosa 20x/i, SpO2 : 99%
darah - GDP : 199 g/dl
- Menganjurkan pasien untuk patuh
terhadap diet dan olahraga
11-1-2023 - TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :
17.00-17.45 20x/i, SpO2 : 99%
- GDS : 194 g/dl
- Menganjurkan pasien untuk patuh
terhadap diet dan olahraga
- Kolaborasi : Pemberian injeksi insulin
novorapid 10 ui
2. 10-1-2023 Hipovolemia - TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
09.20-10.30 20x/i, SpO2 : 99%
- Kulit agak kering, CRT > 2 detik, kulit
pucat, konjungtiva anemis
- Hb : 8,5 g/dl
- Pasien terpasang Infus RL 20 tt/menit
- Kolaborasi : Pemberian Transfusi Darah

11-1-2023 - TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :


17.00-18.00 20x/i, SpO2 : 99%
- Pasien terpasang infus RL 20 tt/menit
- Intake : 1500 cc/hari, output : 1800
cc/hari
- Menganjurkan pasien untuk menghindari
perubahan posisi mendadak
3. 10-1-2023 Gangguan - TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
09.45-10.30 20x/i, SpO2 : 99%
Mobilitas Fisik
- KU : Baik
- Klien merasa nyeri di kaki kiri ketika
berjalan setelah di amputasi
- Menganjurkan pasien untuk melakukan
ambulasi sederhana (berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi)
- Melibatkan keluarga untuk membantu
pasien melakukan ambulasi
11-1-2023 - TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :
17.00-18.00 20x/i, SpO2 : 99%
- Keadaan umum baik
- Menganjurkan pasien melakukan
ambulasi sederhana
- Melibatkan keluarga untuk membantu
pasien melakukan ambulasi

EVALUASI
TANGGAL/
NO NO DX KEP KETERANGAN
JAM
1. 10-1-2023 Ketidakstabilan S:-
10.00-11.30 kadar glukosa darah O :
- KU : Baik, GCS : 15
- TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- GDP : 199 g/dl
- Tampak luka masih belum kering

A:
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
P:
Intervensi dilanjutkan dengan :
- Monitor TTV
- Monitor kadar glukosa darah
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Anjurkan pasien untuk patuh terhadap
diet dan olahraga
11-1-2023
17.45-18.00 S:-
O:
- KU : Baik, GCS : 15
- TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- Tampak luka masih belum kering
- GDS : 194 g/dl
A:
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Monitor TTV
- Monitor kadar glukosa darah
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Anjurkan pasien untuk patuh terhadap
diet dan olahraga

2. 10-1-2023 Hipovolemia S:
10.00-11.30 - Pasien mengatakan kadang masih
terasa pusing
O:
- KU : Baik, GCS : 15
- TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- Hb : 8,5 g/dl
- Terpasang Infus RL 20 tt/menit
A:
Hipovolemia
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Monitor TTV
- Monitor tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor intake dan output
- Kolaborasi : pemberian cairan infus
11-1-2023
18.00-18.30 S:-
O:
- KU : Baik, GCS : 15
- TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- Terpasang Infus RL 20 tpm
- Intake : 1500 cc/hari, output : 1800
cc/hari
A:
Hipovolemia
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Monitor TTV
- Monitor tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor intake dan output
- Kolaborasi : pemberian cairan infus

3. 10-1-2023 Gangguan Mobilitas S :


10.00-10.30 Fisik Klien mengatakan nyeri saat berjalan
O:
- KU : baik, GCS : 15
- TD : 130/90, N : 69, S : 36℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- Klien tampak susah untuk berjalan
- Klien tampak jalan masih dibantu
keluarga
A:
Gangguan Mobilitas Fisik
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Monitor TTV pasien
- Anjurkan pasien melakukan ambulasi
sederhana bertahap
- Libatkan keluarga dalam membantu
pasien melakukan ambulasi
11-1-2023
18.00-18.30 S:
Klien mengatakan masih nyeri dan susah
untuk berjalan
O:
- KU : Baik, GCS : 15
- TD : 151/91, N : 86, S : 36,1℃, RR :
20x/i, SpO2 : 99%
- Klien tampak masih dibantu keluarga
A:
Gangguan Mobilitas Fisik
P:
Intervensi dilanjutkan
- Monitor TTV pasien
- Menganjurkan pasien melakukan
ambulasi sederhana bertahap
- Libatkan keluarga dalam membantu
pasien melakukan ambulasi

Anda mungkin juga menyukai