Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan gawat darurat adalah suatu bentuk pelayanan profesional

pada bidang keperawatan yang diberikan pada pasien dengan kebutuhan kritis

dan mendesak. Sistem pelayanan pada keperawatan gawat darurat bersifat

segera. Seorang perawat dituntut untuk memiliki keterampilan, kemampuan,

dan teknik serta ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam memberikan

pertolongan kedaruratan kepada pasien seperti trauma, resusitasi, syok,

keracunan, ketidakstabilan multisistem, dan kegawatan yang mengancam jiwa

lainnya. (Ulya Ikhda,.2019)

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Konsep KGD?

2. Bagaimana Proses KGD?

3. Apa itu PPGD?

4. Apa itu Mati?

5. Apa saja Kategori?

6. Apa itu Potentially life threatening case?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep KGD

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengertian KGD

3. Mahaiswa mampu mengetahui dan memahami proses KGD

4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami PPGD

1
5. Mahasiswa mampu mengetahui Mati

6. Mahasiswa mampu mengetahui Kategori

7. Mahasiswa mampu mengetahui Potentially Live ThreateningCase

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KGD (keperawatan gawat darurat)

Konsep dasar keperawatan gawat darurat merupakan keilmuan yang

melandasi dari suatu pelayanan yang memerlukan reaksi yang cepat, cermat

dan tepat dalam memberikan bantuan (Saudin, D., dan Kristianto, H., 2016).

Keparawatan gawat darurat adalah pelayanan profesioanal

keperawatan yang di berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis.

Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikan pelayanan untuk mengatasi

kondisi kedaruratan yang di alami pasien tetapi juga memberikan asukan

keperawatan untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga. Sistem

pelayana bersifat darurat sehingga perawat dan tenaga medis lainnya harus

memiliki kemampuan, keterampilan, tehnik serta ilmu pengetahuan yang

tinggi dalam memberikan pertolongan kedaruratan kepeda pesien (Hipgabi,

2013).

Keperawatan gawat darurat (emergency nursing) adalah asuhan

keperawatan yang diberikan kepada individu dan keluarga yang rnengalami

kondisi yang mengancam kehidupan atau cenderung mengancam kehidupan

yang terjadi secara tiba-tiba. Penerapan proses keperawatan pada kedaruratan

sebagai suatu pendekatan ilmiah, pada prinsipnya sama dengan di lahan

praktek lainnya, walaupun terdapat faktor-faktor spesifik yang mernpengaruhi

pengkajian atau pelaksanaan intervensi (Sitorus, R., 2004).

B. Proses KGD

3
Proses keperawatan gawat darurat yang lengkap sangat diperlukan

untuk menciptakan asuhan keperawatan gawat darurat yang berkualitas.

Kegawatdaruratan secara umum dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang

dinilai sebagai ketergantungan seseorang dalam menerima tindakan medis

atau evaluasi tindakan operasi dengan segera. Proses keperawatan juga

merupakan suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat

mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan asuhan

keperawatan,merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan

mengevaluasi hasil. Penanganan pertolongan pertama adalah pemberian

pertolongan secara cepat dan tepat Langkah pertama dari proses keperawatan

adalah cara berpikir khusus mengenai cara merawat klien.

Proses keperawatan juga dideskripsikan sebagai suatu metode

sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat mereka bersama-sama

untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan keperawatan,merencanakan dan

mengimplementasikan asuhan dan mengevaluasi hasil. Langkah-langkah

dalam proses keperawatan mengarah pada hasil spesifik. Karakteristik lima

proses keperawatan yaitu prngumpulan data/pengkajian keperawatan,

diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi Langkah

kedua dari proses keperawatan adalah mengidentifikasi masalah asuhan

keperawatan atau disebut diagnosis keperawatan berdasarkan analisis terhadap

data. Selama dan setelah pengumpulan data pada saat pengkajian, setiap

potongan informasi harus diperiksa secara kritis untuk menentukan relevansi

terhadap masalah kesehatan klien dan hubungannya dengan potongan

4
informasi lain. Melalui analisis data yang sistematif,dapat ditarik

kesimpulanmengenai masalah kesehatan klien. (Sitepu,T. I. Y., 2019).

C. PPGD

Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) merupakan upaya

yang dapat dilakukan dalam rencana meminimalisir dampak pada korban

kecelakaan dengan melibatkan seluruh masyarakat seperti masyarakat awam

umum, masyarakat awam khusus, atau petugas medis. Masyarakat awam yang

berprofesi sebagai guru dapat menjadi orang pertama yang menyaksikan

apabila terdapat kecelakaan yang terjadi dimana pun dan kapan pun tanpa bisa

diprediksi. Oleh karena itu pada masyarakat awam seperti guru juga perlu

memahami penguasaan teknik dasar dalam upaya penanggulangan gawat

darurat sebagai kesiapsiagaan untuk korban kecelakaan pada lingkup sekolah

maupun lingkungan sekitar (Handayani,I.,D.,2020)

D. Mati

Penyebab kematian pada korban yang mengalami kondisi gawat

darurat adalah jika seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah

satu sistem / organ yaitu : susunan saraf pusat, pernapasan, kardiovaskuler,

hati, ginjal, pancreas. Kegagalan organ disebabkan karena multiple trauma,

infeksi, keracunan ( poisoning ), degenerasi ( failure ), asfikasi, kehilangan

cairan dan elektrolit yang sangat banyak (excessive loss of wafer and

electrolit). Gagalnya sistem susunan saraf pusat,; infark miokard yang luas,

gagal pompa jantung, pernapasan dan hipoglikemia. Kondisi ini akan

5
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit). Kegagalan

sistem/organ lain menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.

1. Proses kematian dibagi atas 2 (dua) yaitu :

a. Mati Klinis : Otak kekurangan oksigen dalam 6-8 menit, terjadi

gangguan fungsi, bersifat reversible.

b. Mati biologis : Otak kekurangan oksigen dalam 8-10 meni, terjadi

kusakan sel, sifat irreversible.

2. Kategori kasus penyebab kematian

a. Immediately Life Threatening case : Obstruksi total jalan nafas,

aspiksia, keracunan, tension Pneumothorax, henti jantung, temponade

jantung.

b. Potentially Life Threatening Case : Ruptura Tracheo bronkial,

kontusio jantung/paru, perdarahan massif,koma

E. Kategori

Dalam mengategorikan pasien yang masuk ruang gawat darurat,

tenaga medis membedakan pasien berdasarkan kode warna, mulai dari

merah,kuning, hijau, putih dan hitam. Apa arti dari warna-warna ini?

1. Merah

Warna merah dalam triase IGD menunjukkan pasien pioritas

pertama yang berada dalam kondisi kritis (mengancam nyawa) sehingga

memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin.Jika tidak diberikan

penanganan dengan cepat, kemungkinan besar pasien akan

meninggal.Contoh dalam hal ini adalah pasien yang kesulitan bernapas,

6
terkena serangan jantung, menderita trauma kepala serius akibat

kecelakaan lalu lintas, dan mengalami perdarahan luar yang besar.

2. Kuning

Warna kuning menandakan pasien pioritas kedua yang

memerlukan perawatan segera, tetapi penanganan medis masih dapat

ditunda beberapa saat karena pasien dalam kondisi stabil.Meski

kondisinya tidak kritis, pasien dengan kode warna kuning masih

memerlukan penanganan medis yang cepat.Pasalnya, kondisi pasien tetap

bisa memburuk dengan cepat dan berisiko menimbulkan kecacatan atau

kerusakan organ.Pasien yang termasuk kategori kode warna kuning

contohnya adalah pasien dengan patah tulang di beberapa tempat akibat

jatuh dari ketinggian, luka bakar derajat tinggi, dan trauma kepala ringan.

3. Hijau

Warna hijau menunjukkan pasien prioritas ketiga yang

memerlukan perawatan di rumah sakit, tetapi masih dapat ditunda lebih

lama (maksimal 30 menit).Ketika tenaga medis telah menangani pasien

lain yang kondisinya lebih darurat (kategori warna merah dan kuning),

maka mereka akan langsung melakukan pertolongan pada pasien pioritas

ketiga.Pasien yang cedera tetapi masih sadar dan bisa berjalan biasanya

termasuk dalam kategori triase gawat darurat ini.Contoh lain dalam

kategori adalah pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar derajat

rendah, atau luka ringan.

4. Putih

7
Pasien yang mengalami cedera minimal yang tidak memerlukan

penanganan medis secara khusus atau hanya membutuhkan obat-obatan

masuk ke dalam kategori putih.Pada kondisi ini gejala bisanya tidak

berisiko bertambah parah jika pengobatan tidak segera diberikan.

5. Hitam

Kode warna hitam menandakan pasien berada dalam kondisi yang

sangat kritis, tetapi sulit untuk diselamatkan nyawanya. Sekalipun segera

ditangani, pasien tetap akan meninggal.Kondisi ini biasanya terjadi pada

pasien yang mengalami cedera parah yang bisa menyulitkan pernapasan

atau kehilangan banyak darah akibat luka tembak. ( Fidhia Kemala , 2021)

F. Potentially Life Threatening Case

1. Ruptura Tracheobronkial

2. Kontusio jantung/paru

3. Perdarahan massif

4. Koma (Arif WR, 2015)

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep dasar keperawatan gawat darurat merupakan keilmuan yang

melandasi dari suatu pelayanan yang memerlukan reaksi yang cepat, cermat

dan tepat dalam memberikan bantuan. Proses keperawatan juga dideskripsikan

sebagai suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat

mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan

keperawatan,merencanakan dan mengimplementasikan asuhan dan

mengevaluasi hasil.

B. Saran

Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) merupakan upaya

yang dapat dilakukan dalam rencana meminimalisir dampak pada korban

kecelakaan dengan melibatkan seluruh masyarakat seperti masyarakat awam

umum, masyarakat awam khusus, atau petugas medis. Oleh karena itu pada

masyarakat awam seperti guru juga perlu memahami penguasaan teknik dasar

dalam upaya penanggulangan gawat darurat sebagai kesiapsiagaan untuk

korban kecelakaan pada lingkup sekolah maupun lingkungan sekitar.

9
DAFTAR PUSTAKA

HIPGABI, (2013). Buku panduan Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat


(PPGD) bagi Perawat, tidak dipublikasikan
Saudin, D., & Kristianto, H. (2016). Rancangan Media Pembelajaran Dengan
Konsep Dasar Keperawatan Kegawatdaruratan. Jurnal Kesehatan Hesti Wira
Sakti, 4(2), 29-35.
Sitorus, R. (2004). Konsep keperawatan gawat darurat.
Sitepu, T. I. Y. (2019). Proses Dasar Keperawatan Pada Pasien Gawat Darurat.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/triase/https://cupdf.com/
document/perspektif-keperawatan-gawat-darurat-5586386c0ef4c.html
Ulya, I., Ratih, B. K., Kartikawati, D. N., & Drajat, R. S. (2019). Buku Ajar
Keperawatan Gawat Darurat Pada Kasus Trauma.

10

Anda mungkin juga menyukai