Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN JIWA DENGAN WAHAM

DI SUSUN OLEH :
NAHDAH DYAH NADILLA
11212108

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA
TAHUN 2022/2023

LAPORAN PENDAHULUAN
1
PASIEN JIWA DENGAN WAHAM

I. Kasus ( Masalah Utama)


Perubahan Proses Pikir : Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006). Waham adalah keyakinan
yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain
dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan sundeen, 2006).

II. Proses Terjadinya Masalah


a. Faktor Predisposisi
Berdasarkan aspek psikologis individu yang berada di resiko tinggi terhadap
waham adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat waham.
Pada psikodinamik perkembangan psikologis yang dihambat oleh suatu hubungan
saling mempengaruhi antara orang lain, orang tua dan anak. Sehingga ego menjadi
lemah, mekanisme pertahankan ego pada waktu terjadi ansietas yang ekstrem akan
menjadi suatu tindakan maladaptive dan perilakunya sering merupakan penampilan
dari segmen dalam kehidupan.

b. Faktor Presipitasi
Factor presipitasi yang biasanya menimbulkan waham merupakan karakteristik
umum latar belakang termasuk riwayat penganiayaan fisik emosional perlakuan
kekerasan dari orang tua, tuntutan pendidikan yang perfeksionis, tekanan, isolasi,
permusuhan, perasaan, tidak berguna ataupun tidak berdaya.

c. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran Logis Perilaku kadang menyimpang Kelainan pikir/waham


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi

2
Emosi konsisten Reaksi emosi berlebihan Ketidakmampuan
emosi
Pengalaman Perilaku ganjil/tdk lazim Perilakutdk
terorganisasi
Perilaku sosial Manarik diri Isolasi sosial
Hubungan sosial
harmonis

d. Mekanisme Koping
1. Regresi
2. Proyeksi
3. Menarik diri
4. Pertahanan ego

III.Pohon Masalah dan Masalah Keperawatan


a. Pohon Masalah
Kerusakan komunikasi verbal

Gangguan proses pikir : waham

Harga diri rendah

b. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji


Gangguan proses pikir : Waham
Data Subyektif :
1. Interprestasi tidak akurat atas informasi ( orang lain adalah mata-mata iblis)
2. Ketidakmampuan membedakan secara internal stimulus dari suatu kejadian /
fakta (presiden adalah yang mengatur hidup dan mati)
3. Merasa curiga
4. Merasa cemburu
5. Merasa diancam / diguna-guna
6. Merasa sebagai orang hebat dan memiliki kekuatan yang luar biasa
3
7. Merasa orang lain menjauh
8. Merasa tidak ada yang mau mengerti
9. Klien mengatakan tidak sederajat dengan orang lain
Data Obyektif :
1. Marah – marah tanpa sebab
2. Banyak berkata – kata
3. Menyendiri
4. Sirkumtansial
5. Inkoheren
6. Marah – marah karena hal yang sepele
7. Pernyataannya tidak terbantah

IV. Diagnosa Keperawatan


Gangguan proses pikir : waham

4
V. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama Klien : Ruang :
No. CM : Dx Medis :

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Gangguan Tujuan Umum:
proses pikir: Klien dapat melakukan komunikasi a. Bina hubungan saling percaya dg klien: Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk
Waham dengan baik.  Beri salam terapeutik terbinanya hubungan terapeutik perawat klien.
Tujuan Khusus:  Perkenalkan diri
1. Setelah dilakukan ..... X  Jelaskan tujuan Konfrontasi atau dukungan perawat akan berakibat
pertemuan klien dapat Interaksi tidak baik terhadap klien
membina hubungan saling  Ciptakan lingkungan yang tenang
percaya.
 Buat kontrak yg
Kriteria hasil:
Jelas [topik, waktu, tempat]
 Klien menjawab
salam dari perawat. b. Jangan bantah & mendukung waham
 Klien menjawab klien:
pertanyaan dari  Katakan perawat menerima
perawat. keyakinan klien: “Saya menerima
 Klien dapat

1
mempertahankan anda” dengan ekspresi menerima
kontak mata  Katakan perawat tidak
terhadap perawat. mendukung:
 Klien dapat “Sukar bagi saya untuk
menyebutkan nama mempercayainya” dg ekspresi ragu
perawat tapi empati
 Klien dapat  Tidak membicarakan isi waham
mengungkapkan klien.
perasaan tentang c. Yakinkan klien berada dalam
waham lingkungan yg aman dan terlindungi:
 Anda berada di tempat aman, kami
akan menemani anda
 Gunakan keterbukaan dan
kejujuran
Jangan tinggalkan klien sendirian

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
2. Setelah ....x pertemuan, klien d. Observasi apakah waham klien Pujian dpt meningkatkan rasa percaya diri & harga
dapat mengidentifikasi mengganggu aktifitas se’hari2 & diri klien
kemampuan yg dimiliki dg

2
kriteria: perawatan diri.
 Klien dapat menyebutkan Dengan diskusi dpt diketahui kemampuan klien & dpt
aktifitas se’hari2 di rumah a. Berikan pujian terhadap membawa K ke realistas
dan di RSJ penampilan klien yg realistis
 Klien dpt menyebutkan b. Diskusikan dg klien kemampuan Untuk mengetahui kemampuan Klien sehingga dapat
keahlian atau ketrampilan yg yg dimiliki pd waktu lalu & saat dikembangkan sesuai potensi Klien.
dimiliki ini yg realistis [hati2 diskusi
 Klien dpt menyebutkan hobi waham] Dg memperlihatkan bahwa Klien penting akan
c. Tanyakan apa yg biasa dilakukan menimbulkan perasaan dihargai yg akan mendukung
berkaitan dg aktifitas se’hari2 & terpeliharanya hubungan yg terapeutik.
perawatan diri. Anjurkan klien utk
melakukannya saat ini.
d. Jika klien selalu bicara ttg
wahamnya, dengarkan sampai Untuk mengetahui kebutuhan se’hari2 yg tidak
kebutuhan waham tidak ada. terpenuhi

a. Observasi kebutuhan klien Untuk meningkatkan kesadaran Klien akan kebutuhan


3.Setelah ... X pertemuan, klien se’hari2 yg belum terpenuhi & berusaha untuk memenuhinya
dptmengidentifikasi kebutuhan yg b. Diskusikan dg klien kebutuhan yg
tidak terpenuhi dg kriteria: tidak terpenuhi baik selama di Membantu mengembalikan Klien ke realita

 Klien dpt mengungkapkan rumah maupun di RS [berkaitan dg

3
ketakutan / kecemasan dlm rasa takut, cemas, marah] Dg peningkatan aktifitas dpt menekan munculnya
memenuhi kebutuhan c. Hubungan kebutuhan yg tidak waham & klien dpat diarahkan ke realitas
se’hari2 terpenuhi dg timbulnya waham
 Klien dpt menyebutkan d. TIngkatkan aktifitas yg dapat
kebutuhan se’hari2 yg tidak memenuhi kebutuhan klien yg
terpenuhi memerlukan waktu & tenaga [jika
 KLien dpt mengungkapkan mungkin buat jadwal]
pengalaman yg tidak
menyenangkan di masa lalu

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
e. Atur situasi agar Klien tidak Mewmbantu membawa klien ke realitas.
4. Setelah ... X pertemuan, klien mempunyai waktu untuk
dapat berhubungan dg realita, menggunakan wahamnya TAK orientasi realitas akan membawa klien ke dunia
dg criteria: nyata [realitas].
 KLien dpt menyebutkan
tempat, waktu, & orang di Pujian dpt meningkatkan harga diri & percaya diri
sekitarnya sesuai dg realita a. Berbicara dg klien dlm konteks realita klien
 Klien dpt mengungkapkan b. Ikutsertakan klien dlm terapi aktifitas

4
dirinya sesuai realita kelompok orientasi realita Meningkatkan pengetahuan keluarga sehingga
 Klien dpt memenuhi c. Berikan pujian pd setiap kegiatan mampu memberikan pwrawatan di rumah &
kebutuhan ADL sesuai positif yg dilakukan mendukung penyembuhan klien
kemampuannya scr mandiri

5. Setelah .... X pertemuan, klien


mendapat dukungan keluarga Membantu mengembangkan kemandirian keluarga
dlm perawatan, dg kriteria: a. DIskusikan dg keluarga tentang: utk merawat klien.
 Keluarga dpt melakukan  Gejala waham
kunjungan  Cara merawat klien dg waham Pengetahuan klien & keluarga harus bagus agar
 Keluarga mendengarkan  Lingkungan keluarga yg baik program pengobatan diberikan secara tepat.
penjelasan perawat  Follow up & obat
b. Anjurkan keluarga untuk
melaksanakan hal2 tsb dg bantuan
perawat. Untuk mengetahui efek/kemajuan terapi yg diberikan

6. Setelah ....X pertemuan, klien a. Diskusikan dg klien & keluarga ttg Menghindari kesalahan dlm pengobatan.
dpt menggunakan obat dg program pengobatan klien [nama obat,
benar.Dengan dosis, frekuensi, efek2 bila obat
kriteria: dihentikan]
Klien meminum obat sesuai dg b. Diskusikan perasaan klien setelah

5
aturan. minum obat
Berikan obat dg prinsip 5 benar.

6
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. (2005 – 2006). Panduan Diagnosa Nanda. Jakarta: Prima Medika.
Stuart, G.W. dan Sundden, S.J. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Keliat Budi A. (2006). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC.
Yosep Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai