Anda di halaman 1dari 21

TINJAUAN KASUS

A. Identitas Klien

Nama : Ny.N

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 34 Tahun

Informal : Orang tua klien

Agama : Islam

Alamat : waiheru

B. Alasan Masuk

Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan

Ketergantungan Obat, karena klien sering melamun ngoceh sendirian, selalu merasa

dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah dan tinggi yang

tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut jabatan klien.

C. Faktor Predisposisi

Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien

belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.,

klien tidak memiliki seorang anak, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan

dan adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil

tapi tidak dikabulkan oleh keluarga.


Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa

dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan

keadaan klien, adanya orang yang mau merebut posisi jabatannya.

D. Faktor Presipitasi

Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-tiduran,

berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita, selalu bercerita

bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.

Masalah keperawatan :

1. Kerusakan komunikasi verbal

2. Harga diri rendah

E. Fisik

a. Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

S : 36,5oC

N : 84 kali/menit

RR : 22 kali/menit

b. Ukur : TB : 168 cm, BB : 65 kg

Tidak ada keluhan fisik


F. Psikologi Sosial

1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki / perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal satu rumah

Sejak perceraian Ny. N tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.

2. Konsep Diri

a. Citra diri

Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.

b. Identitas

Saya adalah seorang pekerja , sekarang saya tidak bekerja lagi.

c. Peran

Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.

d. Ideal diri

Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan berdagang


e. Harga diri

Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.

Masalah keperawatan : Gangguan orientasi realita (Waham kebesaran)

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti/terdekat


Pasien mengatakan bahwa dekat dengan ibunya karena diberi makanan setiap
hari
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien dalam kegiatan sehari-hari selalu aktif dan tidak menyendiri, pasien
mampu berinteraksi dengan orang lain. Berkumpul dan menonton tv dengan
temannya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien merasa tidak diperhatian oleh keluarganya dan jarang dijenguk

Masalah Keperawatan : kurangnya disfungsi keluarga

4. Spiritual

Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/

melaksanakan sholat 5 waktu.

G. Status Mental

a. Penampilan

Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku

hitam ada kotorannya, memakai alas kaki benar

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Pembicaraan
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Ny.N tidak mau memulai

pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak

dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan

pertanyaan perawat.

Masalah keperawatan :Kerusakan komunikasi verbal.

c. Aktivitas motorik

Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentang kaki.

d. Alam perasaan

Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran

e. Interaksi selama wawancara

Selalu mempertahankan pendapatnya

Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal.

f. Persepsi

Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain

yang masih ada hubungan.

g. Isi pikir

Selalu meninggi setiap semua cerita.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran

h. Tingkat kesadaran

Ny.N kelihatan bingung.


i. Memori

Klien tidak ingat siapa nama isteri klien.

j. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dapat berhitung sederhana dengan baik.

H. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Frekuensi : 2 x sehari

Jumlah : 1 porsi dihabiskan.

b. BAB/BAK

BAB : 1x / hari

BAK : 3-4 x / hari

c. Mandi

Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan

d. Istirahat dan tidur

Klien tidak memiliki masalah gangguan tidur.

e. Mekanisme koping

Benial, proyeksi dan disosiasi


I. ANALISA DATA

Masalah
No Data
Keperawatan

1 Data Subjektif : Waham kebesaran

Klien mengatakan adanya orang yang ingin


merebut posisinya.

Data Objektif :

Cerita selalu meninggi bicara spontan dan


lambat.

2 Data Subjektif : Gangguankomunikasi verbal

Data Objektif :

 Tidka mau memulai pembicaraan


sebelum dimulai oleh perawat
 Kadang membisu
 Sering tidak nyambung ketika
menjawab
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir waham

kebesaran.

2. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
K. INTERVENSI

Nama : Ny.N

Ruang : Sub Akut Wanita

Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Kerusakan TUM :
komunikasi
Klien dapat
verbal
melakukan
berhubungan
komunikasi verbal
dengan waham
TUK :
1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina hubungan saling 1.1.1.Hubungan saling percaya sebagai
1.Klien dapat
mengungkapkan percaya dasar interaksi yang terapeutik
membina hubungan
perasaannya dan  Salam terapeutik
saling percaya.
keadaan saat ini  Perkenalkan diri
secara verbal.  Jelaskan tujuan interaksi
 Ciptakan lingkungan yang
tenang
 Buat kontrak yang jelas
 Tepati waktu
1.1.2.Meningkatkan orientasi realita
1.1.2. Jangan membantah dan
klien dan rasa percaya klien
dukung waham klien
 Katakan perawat menerima
dan yakin
 Katakan perawat tidak
mendukung 1.1.3.Waham harus dikenal terlebih
1.1.3. Observasi apakah waham dahulu oleh perawat agar intervensi
klien mengganggu aktivitas efektif.
sehari-hari

2.Klien dapat Klien dapat 2.1.1.Memberikan hal yang positif atau


2.1.1. Beri pujian pada penampilan pengakuan akan meningkatkan
mengidentifikasi menunjukkan
dan kemampuan klien yang harga diri klien.
kemampuan yang kemampuan
realitas. 2.1.2.Meningkatkan/mengingatkan
dimiliki yang
dimilikinya. kembali pengetahuan dan kemauan
Klien dapat klien
2.1.2. Diskusikan dengan klien
menyebutkan 2.1.3.Untuk mengetahui sampai dimana
kemampuan yang dimiliki
kelemahan yang kebutuhan waham klien
pada waktu lalu dan saat ini
ada pada dirinya. yang realistis.
2.1.3. Jika klien selalu bicara
tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan
waham tidak ada.
3.Klien dapat 3.1. Klien dapat 3.1.1.Observasi kebutuhan klien 3.1.1.Untuk mengetahui apa kebutuhan
mengidentifikasi menjelaskan sehari-hari. klien.
kebutuhan yang semua 3.1.2.Untuk mengidentifikasi apa yang
tidak terpenuhi kebutuhan yang menjadi kebutuhan klien dan
3.1.2.Diskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi. pemecahan masalahnya.
tidak terpenuhi baik selama di
3.1.3.Agar waham klien tidak
rumah maupun di rumah
meningkat.
sakit.
3.1.3.Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.

4.1.1.Untuk menghindari waham


4.1.1. Berbicara dengan klien
4.1. Klien dapat dalam konteks realitas.
4.Klien dapat
bercerita/sesuai 4.1.2. Sertakan klien dalam terapi 4.1.2.Agar klien dapat berorientasi
berhubungan
dengan realitas. aktivitas kelompok
dengan realitas dengan realitas.
4.1.3. Berikan pujian terhadap 4.1.3.Meningkatkan harga diri klien
tindakan positif yang sehingga berani bergaul dengan
dilakukan oleh klien. lingkungannya.

5.1. Setelah 2 kali 5.1.1.Diskusikan dengan keluarga


5.Klien dapat pertemuan klien tentang : 5.1.1.Untuk mencegah terjadinya
dukungan dari dapat membina  Gejala waham kembali waham.
keluarga hubungan dan  Cara merawatnya
dukungan dari  Lingkungan keluarga,
keluarga follow up

6.1. Klien dapat Diskusikan dengan 6.1.1.Untuk mencegah terjadinya


6.Klien dapat minum obat tepat keluarga/klien tentang obat, kesalahan dalam pemberian obat.
menggunakan obat waktu, dan dosis. dosis, frekuensi, efek dan efek 6.1.2.Untuk mengetahui bagaimana
dengan benar samping. reaksi obat terhadap tubuh klien.
Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat

2 Perubahan TUM :
proses pikir
Klien mampu
waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa
berhubungan
merasa rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis

1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien 1.1.1. Mengidentifikasi hal-hal positif
TUK : menyebutkan kelebihan yang ada pada yang dimiliki klien
kemampuannya dirinya.
1. Klien dapat 1.1.2. Menghadirkan realitas yang ada
yang ada setelah
memperluas 1.1.2.Beritahu klien bahwa pada diri klien
1x pertemuan.
kesadaran diri manusia tidak ada yang
1.2. Klien dapat
2. Klien dapat sempurna, semua memiliki
menyukai
menyelidiki dirinya kelebihan dan kekurangan.
kelemahan pada
3. Klien dapat
dirinya dan 1.1.3.Anjurkan klien untuk lebih
mengevaluasi 1.1.3. Memberi kesempatan berhasil
menjadi halaman meningkatkan kelebihan yang
dirinya. lebih tinggi.
untuk mencapai ada pada dirinya.
4. Klien dapat
keberhasilannya.
membuat rencana
yang realistis
5. Klien mendapat 2.1.Klien dapat 2.1.1.Diskusikan dengan klien ideal
dirinya, apa harapan selama 2.1.1. Untuk mengetahui sampai
dukungan dari menyebutkan
di rumah sakit, rencana klien dimana realitis dari harapan klien
keluarga untuk cita-cita dan
meningkatkan harapan yang setelah pulang dan apa cita-
harga dirinya. sesuai dengan cita yang ingin dicapai.
kemampuan 2.1.2. Membantu klien membentuk
2.1.2.Bantu klien mengembangkan
setelah 1 x harapan yang realistis
antara kemampuan yang
pertemuan.
dimilikinya. 2.1.3. Memberi penghargaan terhadap
perilaku positif.
2.1.3.Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.

3.1. Klien dapat 3.1.1.Bantu klien


menyebutkan mengidentifikasikan atau 3.1.1. Mengingatkan klien bahwa ia
keberhasilan keinginan yang berhasil tidak selalu gagal.
yang pernah dicapainya.
3.1.2. Memberi kesempatan untuk
dialaminya.
3.1.2.Kaji bagaimana perasaan menilai dirinya sendiri.
3.2. Klien dapat
klien dengan keberhasilannya
menyebut 3.2.1. Mengetahui sejauh mana
tersebut.
kegagalan yang kegagalan tersebut mempengaruhi
pernah 3.2.1.Bicarakan kegagalan yang klien.
dialaminya. pernah dialami klien dan
3.2.2. Mengetahui koping yang
sebab-sebab terjadinya
selama ini yang digunakan oleh
kegagalan.
klien
3.2.2.Kaji bagaimana respon klien
terhadap kegagalan tersebut
dan cara mengatasi.

4.1. Klien dapat


4.1.1. Bantu klien untuk
menyebutkan
merumuskan tujuan yang
tujuan yang ingin 4.1.1. Klien tetap realistis terhadap
ingin dicapai.
dicapai setelah 1 kemampuan yang dimilikinya.
4.1.2. Diskusikan dengan klien
kali pertemuan.
tujuan yang ingin dicapai. 4.1.2. Mempertahankan klien untuk
4.1.3. Bantu klien memilih prioritas tetap realistis
tujuan yang akan dicapai.
4.1.3. Agar prioritas yang dipilih
sesuai kemampuan

5.1 Keluarga dapat


berespon dan 5.1.1. Anjurkan pada keluarga
memperlakukan untuk memberi kesempatan
5.1.1. Memberikan kesempatan pada
klien secara berhasil pada klien.
klien untuk sukses.
tepat. 5.1.2. Anjurkan keluarga untuk
menerima klien apa adanya. 5.1.2. Membantu meningkatkan harga
5.1.3. Anjurkan keluarga untuk diri
melibatkan klien setiap
pertemuan dalam keluarga. 5.1.3. Meningkatkan interaksi klien
dengan keluarga klien
L. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka dipanggil H
 Memperkenalkan diri
 Berjabat tangan O : Suara pelan
 Duduk bersebelahan Bicara spontan
 Membuat kontrak
 Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling percaya

P : Pertemuan berikutnya klien dapat


mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki.

2. Salam terapeutik S : Saya adalah seorang tempat konsultan


 Mengingat kontrak, topik, waktu dan tempat apakah masalah pertanian dan saya bekerja di
Bapak masih ingat pertemuan kita yang kemarin, perusahaan karet dan pertamina, saya di
pertemuan sekarang kita akan membicarakan apa ? sini lagi menunggu sebuah mobil baru
 Mengevaluasi kemampuan TUK 1 apakah Bapak datang.
mengingat salah ?
 Membantu klien mengidentifikasi kemampuan yang O : Bicara spontan
dimilikinya. Pelan
Apa contoh keberhasilan yang telah Bapak raih ?
Inkoheren terkadang
 Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
untuk bercerita.
 Memberi pujian kepada klien atas ungkapan selama Ekspresi tenang
interaksi, bagus bapak sudah banyak bercerita tentang
diri Bapak. Kontak mata lama
 Menyimpulkan kemampuan selama interaksi A : Waham klien telah diketahui dan
 Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah sebagai mengidentifikasi apa yang menjadi
seorang tempat konsultan masalah pertanian, bapak kemampuan klien
orang yang hebat !!, hanya saja karena mobil belum
diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di sini. P : Pertemuan berikutnya klien dapat
 Mengakhiri pertemuan “Baiklah pak pertemuan kita menjelaskan semua apa yang menjadi
cukup sampai di sini. kebutuhan klien.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.

TUK 3  Selamat siang Bapak ! apa bapak sudah Sholat Zukur


S : Klien mengatakan saya ingin dan harus
 Mengingat kontrak apakah Bapak masih ingat kita akan memiliki sebuah mobil.
membicarakan apa ?
 Sekarang tolong Bapak jelaskan apa kebutuhan sehari- O : Emosi sedikit meningkat
hari Bapak dan apa kebutuhan Bapak yang tidak
terpenuhi ? Suara pelan
 Menyimpulkan cerita klien, bahwa ia sekarang lagi Kontak mata
membutuhkan sebuah mobil.
 Menjelaskan kepada klien bahwa kita tidak terlalu A : Telah dapat diidentifikasi apa yang
mengharapkan sesuatu yang diluar kemampuan. menjadi kebutuhan klien
 Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas-aktivitas
P : Pertemuan berikutnya klien dapat
bermanfaat dan tidak ada waktu untuk wahamnya.
berhubungan dengan realitas.
 Bapak besok kita bertemu lagi untuk bercerita lagi.
TUK 4  Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi sekali.
 Bapak masih ingat kontrak kemarin ?
 Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang realitas S : Klien bercerita saya dulunya hampir
pada hari ini. tertangkap di Malaysia karena membawa
 Menganjurkan klien untuk bermain dan bergabung intan emas dan berlian untuk presiden
bersama teman-teman klien yang lainnya. O : Semangat
 Memberi pujian terhadap tindakan yang dilakukan
pasien. Kontak mata
 Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah kita
bicarakan sesuai kontrak ? Banyak berbicara tentang kelebihan yang
 Mengobservasi responden verbal dan non verbal di saat dimiliki.
ini. A : Klien belum dapat berhubungan dengan
 Mendiskusikan dengan klien macam-macam obat yang realitas dan perlu ditingkatkan lagi
dimakan CPZ (warnanya kuning orange, Heximer
(warna kuning), Codameg (warna biru) dimakan 3x P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
sehari. pada intervensi yang sama perlu
ditingkatkan

 Selamat siang Bapak ? sudah makan siang ? dan


TUK 5
sudahkah bapak minum obat ?
S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
bentuk dan nama obat serta dosis untuk
 Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah Bapak dimakan
masih ingat, kita sedang ingin membicarakan apa ?
waktu 15 menit. O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan
 Mengobservasi respon verbal dan non verbal. oleh perawat
 Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien, bapak Menanyakan satu persatu obat yang
sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti jika dikenal
tidak punya mobil Bapak akan turun dari jabatan, bapak
masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan dan A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
tidak mempunyai pekerjaan tetapi mereka masih dapat dan guna obat
menjalani kehidupan. P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
 Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat mulai
dapat menerima penjelasan dari perawat
 Mengakhiri pertemuan dan menyepakati pertemuan
besok.

TUK 6  Selamat pak Bapak ? apakah bapak sudah mandi pagi ? S : Selamat pagi Pak ....
 Apakah bapak masih ingat perjanjian kita bahwa kita
hari ini akan membicarakan apa ? Klien mengatakan jika saya tidak
 Mengevaluasi TUK sebelumnya terutama tentang memiliki mobil jabatan saya akan
kemampuan yang dimiliki klien. diturunkan.
 Mengobservasi kepada klien apa harapan selama
dirawat dan apa rencana setelah pulang. Teman-teman saya sudah pakai mobil
 Membantu klien untuk mengembangkan keinginan dan semua.
kemampuan yang dimiliki. O : Klien menjawab singkat, menunduk,
Saya percaya Bapak pasti bisa asalkan bapak mau bicara pelan
berusaha dan dalam keadaan sembuh
A : Klien mampu mengungkapkan kelebihan
dan kekurangannya.

P : Pertemuan berikutnya tentang


menyelidiki diri.

TUK 7  Menyampaikan salam terapeutik selamat pagi Bapak !


lagi nonton acara apa ?
 Mengevaluasi TUK sebelumnya. S : Saya ingin cepat pulang dan saya ingin
 Memberi pujian atas kemampuan yang dimilikinya. membeli sebuah mobil dan melanjutkan
 Membantu membuat rencana realistik sesuai kuliah.
kemampuan klien O : Bicara lancar
 Mendiskusikan kegiatan yang biasa dilakukan secara
nyata. Kontak mata lama
 Mendorong klien untuk melaksanakan rencana yang
telah dibuat, mulai nanti sore Bapak sudah bisa A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya
melaksanakan jadwal yang telah kita buat. dan perlu ditingkatkan lagi.
 Pertemuan siang ini kita sudah cukup bagus, Bapak P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak
sudah dapat membuat jadwal yang telah kita buat pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai