Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. A DENGAN WAHAM NIHILISTIK

Untuk memenuhi tugas ujian tengah semester V

NAMA : HADIATULLAH
NIM : 1PA21003

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2022-2023
PENGKAJIAN

Ruang rawat : Murai


Tanggal dirawat : 7 November 2023
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 Tahun
Informal : Orang tua klien
Agama : Islam
Alamat : Sumbawa
Tanggal Pengkajian : 7 November 2023

II. Alasan Masuk


Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa,
karena klien sering menganggap dirinya sudah tidak ada, bercerita sendirian.

III. Faktor Predisposisi


Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan,
selama ini klien belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal
bersama kedua orang tuanya. Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun
yang lalu, klien tidak memiliki seorang anakpun dari istrinya ini, klien
mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan adanya pembagian
pendapatan yang tidak merata.

IV. Faktor Presipitasi


Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, selalu bercerita
bahwa ia sudah tidak ada.
Masalah keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal
2. Harga diri rendah

V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
b. Ukur : TB : 168 cm, BB : 65 kg
Tidak ada keluhan fisik

VI. Psikologi Sosial


1. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki / perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal satu rumah
: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.
2. Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan
pada dirinya.
b. Identitas
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak
bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang
lainnya.
d. Ideal diri
Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan kuliah.
e. Harga diri
Saya merasa sudah tidak ada
Masalah keperawatan :
Waham nihilistik
3. Hubungan Sosial
Orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah istrinya, sebelum
mengalami gangguan kejiwaan, klien sering aktif dalam organisasi
masyarakat.
4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan

VII. Status Mental


a. Penampilan
Cara berpakaian klien kurang rapi, tapi selalu bersih karena diganti tiap
hari.
b. Pembicaraan
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau
memulai pembicaraan bila tidak dimulai duluan, dan kadang-kadang
membisu, klien sering tidak nyambung dengan pertanyaan perawat.
c. Aktivitas motorik
Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentang kaki.
d. Alam perasaan
Merasa dirinya sudah tidak ada
Masalah keperawatan :
Waham nihilistik.
e. Interaksi selama wawancara
Selalu mempertahankan pendapatnya
Masalah keperawatan :
Gangguan komunikasi verbal.
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu
topik ke topik lain yang masih ada hubungan.
g. Isi pikir
Merasa dirinya sudah tidak ada setiap semua cerita.
Masalah keperawatan :
Waham nihilistik
h. Tingkat kesadaran
Tn. A kelihatan bingung
i. Memori
Klien tidak ingat siapa nama isteri klien
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung sederhana dengan baik

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
Jumlah : 1 porsi dihabiskan.
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
BAK : 3-4 x / hari
c. Mandi
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan
d. Istirahat dan tidur
Klien tidak memiliki masalah gangguan tidur.
e. Mekanisme koping
Benial, proyeksi dan disosiasi.
ANALISA DATA

Masalah
No Data
Keperawatan
1 Data Subjektif : Waham niilistik
Klien mengatakan dirinya sudah tidak ada

Data Objektif :
Cerita selalu menganggap dirinya sudah tidak
ada

POHON MASALAH

Akibat Kerusakan komunikasi


verbal

Perubahan proses pikir


Masalah utama waham nihilistik

Harga diri rendah


Penyebab kronis

Diagnosa Keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir
waham nihilistik
2. Perubahan proses pikir waham nihilistik berhubungan dengan harga diri
rendah kronis
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Murai

Perencanaan
No Tgl Dx. Kep Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 7/11/ Kerusakan TUM :
23 komunikasi Klien dapat melakukan
verbal komunikasi verbal
berhubungan
dengan TUK : 1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina hubungan saling 1.1.1.Hubungan
waham 1.Klien dapat membina mengungkapkan percaya saling
nihilistik hubungan saling perasaannya dan  Salam terapeutik percaya
percaya. keadaan saat ini  Perkenalkan diri sebagai dasar
secara verbal.  Jelaskan tujuan interaksi yang
interaksi terapeutik
 Ciptakan
lingkungan yang
tenang
 Buat kontrak yang
jelas 1.1.2.Meningkatka
 Tepati waktu n orientasi
1.1.2. Jangan membantah realita klien
dan dukung waham dan rasa
klien percaya klien
Klien dapat  Katakan perawat
2.Klien dapat menunjukkan menerima dan
mengidentifikasi kemampuan yang yakin 1.1.3.Waham harus
kemampuan yang dimilikinya.  Katakan perawat dikenal
dimiliki Klien dapat tidak mendukung terlebih
menyebutkan 1.1.3. Observasi apakah dahulu oleh
kelemahan yang waham klien perawat agar
ada pada dirinya. mengganggu aktivitas intervensi
sehari-hari efektif.

3.1. Klien dapat 2.1.1.Memberikan


3.Klien dapat menjelaskan semua 2.1.1. Beri pujian pada hal yang
mengidentifikasi kebutuhan yang penampilan dan positif atau
kebutuhan yang tidak tidak terpenuhi. kemampuan klien pengakuan
terpenuhi yang realitas. akan
meningkatka
2.1.2. Diskusikan dengan n harga diri
klien kemampuan klien.
4.1. Klien dapat yang dimiliki pada 2.1.2.Meningkatka
4.Klien dapat bercerita/sesuai waktu lalu dan saat n/
berhubungan dengan dengan realitas. ini yang realistis. mengingatka
realitas 2.1.3. Jika klien selalu n kembali
bicara tentang pengetahuan
wahamnya, dan kemauan
dengarkan sampai klien
kebutuhan waham 2.1.3.Untuk
5.1. Setelah 2 kali tidak ada. mengetahui
5.Klien dapat pertemuan klien sampai
dukungan dari dapat membina 3.1.1.Observasi kebutuhan dimana
keluarga hubungan dan klien sehari-hari. kebutuhan
dukungan dari waham klien
keluarga 3.1.2.Diskusikan
kebutuhan yang tidak 3.1.1.Untuk
Klien dapat terpenuhi baik selama mengetahui
minum obat tepat di rumah maupun di apa
6.Klien dapat waktu, dan dosis. rumah sakit. kebutuhan
menggunakan obat 3.1.3.Atur situasi agar klien klien.
dengan benar tidak mempunyai 3.1.2.Untuk
waktu untuk mengidentifik
menggunakan asi apa yang
wahamnya. menjadi
kebutuhan
4.1.1. Berbicara dengan klien dan
klien dalam konteks pemecahan
realitas. masalahnya.
4.1.2. Sertakan klien 3.1.3.Agar waham
dalam terapi aktivitas klien tidak
kelompok meningkat.
4.1.3. Berikan pujian
terhadap tindakan 4.1.1.Untuk
positif yang dilakukan menghindari
oleh klien. waham

5.1.1.Diskusikan dengan 4.1.2.Agar klien


keluarga tentang : dapat
 Gejala waham berorientasi
 Cara merawatnya dengan
 Lingkungan realitas.
keluarga, follow up 4.1.3.Meningkatka
n harga diri
klien
sehingga
Diskusikan dengan berani
keluarga/klien tentang bergaul
obat, dosis, frekuensi, dengan
efek dan efek lingkunganny
samping. a.
Diskusikan perasaan
klien setelah minum 5.1.1.Untuk
obat mencegah
terjadinya
kembali
waham.

6.1.1.Untuk
mencegah
terjadinya
kesalahan
dalam
pemberian
obat.
6.1.2.Untuk
mengetahui
bagaimana
reaksi obat
terhadap
tubuh klien.
2 7/11/ Perubahan TUM :
23 proses pikir Klien mampu
waham berhubungan dengan
nihilistik orang lain tanpa merasa
berhubungan rendah diri
dengan
harga diri TUK :
rendah 1. Klien dapat 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan 1.1.1.
kronis memperluas menyebutkan klien kelebihan yang
kesadaran diri kemampuannya ada pada dirinya. Mengidentifik
2. Klien dapat yang ada setelah 1x 1.1.2.Beritahu klien bahwa asi hal-hal
menyelidiki dirinya pertemuan. manusia tidak ada positif yang
3. Klien dapat 1.2. Klien dapat yang sempurna, dimiliki klien
mengevaluasi menyukai semua memiliki 1.1.2.
dirinya. kelemahan pada kelebihan dan
4. Klien dapat membuat dirinya dan menjadi kekurangan. Menghadirka
rencana yang realistis halaman untuk 1.1.3.Anjurkan klien untuk n realitas yang
5. Klien mendapat mencapai lebih meningkatkan ada pada diri
dukungan dari keberhasilannya. kelebihan yang ada klien
keluarga untuk pada dirinya.
meningkatkan harga 2.1.Klien dapat 1.1.3. Memberi
dirinya. menyebutkan cita- kesempatan
cita dan harapan berhasil lebih
yang sesuai dengan tinggi.
kemampuan
setelah 1 x 2.1.1.Diskusikan dengan
pertemuan. klien ideal dirinya,
apa harapan selama di
rumah sakit, rencana
klien setelah pulang
3.1. Klien dapat dan apa cita-cita yang 2.1.1. Untuk
menyebutkan ingin dicapai. mengetahui
keberhasilan yang 2.1.2.Bantu klien sampai
pernah dialaminya. mengembangkan dimana
3.2. Klien dapat antara kemampuan realitis dari
menyebut yang dimilikinya. harapan klien
kegagalan yang 2.1.3.Beri reinforcement
pernah dialaminya. positif terhadap 2.1.2. Membantu
keberhasilan yang klien
telah dicapai. membentuk
harapan yang
4.1. Klien dapat 3.1.1.Bantu klien realistis
menyebutkan mengidentifikasikan 2.1.3. Memberi
tujuan yang ingin atau keinginan yang penghargaan
dicapai setelah 1 berhasil dicapainya. terhadap
kali pertemuan. 3.1.2.Kaji bagaimana perilaku
perasaan klien dengan positif.
keberhasilannya
Keluarga dapat tersebut. 3.1.1.
berespon dan 3.2.1.Bicarakan kegagalan
memperlakukan yang pernah dialami Mengingatka
klien secara tepat. klien dan sebab-sebab n klien bahwa
terjadinya kegagalan. ia tidak selalu
3.2.2.Kaji bagaimana gagal.
respon klien terhadap 3.1.2. Memberi
kegagalan tersebut kesempatan
dan cara mengatasi. untuk menilai
dirinya
sendiri.
4.1.1. Bantu klien untuk 3.2.1.
merumuskan tujuan
yang ingin dicapai. Mengetahui
4.1.2. Diskusikan dengan sejauh mana
klien tujuan yang kegagalan
ingin dicapai. tersebut
4.1.3. Bantu klien memilih mempengaruh
prioritas tujuan yang i klien.
akan dicapai. 3.2.2.

5.1.1. Anjurkan pada Mengetahui


keluarga untuk koping yang
memberi kesempatan selama ini
berhasil pada klien. yang
5.1.2. Anjurkan keluarga digunakan
untuk menerima klien oleh klien
apa adanya.
5.1.3. Anjurkan keluarga 4.1.1. Klien tetap
untuk melibatkan realistis
klien setiap terhadap
pertemuan dalam kemampuan
keluarga. yang
dimilikinya.
4.1.2.

Mempertahan
kan klien
untuk tetap
realistis
4.1.3. Agar
prioritas yang
dipilih sesuai
kemampuan

5.1.1.

Memberikan
kesempatan
pada klien
untuk sukses.
5.1.2. Membantu
meningkatkan
harga diri
5.1.3.

Meningkatka
n interaksi
klien dengan
keluarga klien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
7 November TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat S : Nama saya M, saya suka dipanggil H
2023 siang pak” (tersenyum) O : Suara pelan
13.00-13.30  Memperkenalkan diri Bicara spontan
 Berjabat tangan Ekspresi tenang
 Duduk bersebelahan A : Adanya hubungan saling percaya
 Membuat kontrak P : Pertemuan berikutnya klien dapat
 Menunjukkan sikap mengidentifikasi kemampuan yang
empati dimiliki.
Nama saya Hadiatullah,
praktek di sini selama satu
7 November minggu. S : Saya adalah seorang tempat konsultan
2023 masalah pertanian dan saya bekerja di
14.00-15.00 2. Salam terapeutik perusahaan karet dan pertamina, saya
 Mengingat kontrak, sebenarnya sudah meninggal
topik, waktu dan tempat O : Bicara spontan
apakah Bapak masih Pelan
ingat pertemuan kita Inkoheren terkadang
yang kemarin, pertemuan Ekspresi tenang
sekarang kita akan Kontak mata lama
membicarakan apa ? A : Waham klien telah diketahui dan
 Mengevaluasi mengidentifikasi apa yang menjadi
kemampuan TUK 1 kemampuan klien
apakah Bapak mengingat P : Pertemuan berikutnya klien dapat
salah ? menjelaskan semua apa yang menjadi
 Membantu klien kebutuhan klien.
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimilikinya.
Apa contoh keberhasilan
yang telah Bapak raih ?
 Mendorong klien untuk
mengungkapkan
perasaannya untuk
bercerita.
TUK 3  Memberi pujian kepada S : Klien mengatakan saya sudah tidak ada
klien atas ungkapan O : Emosi sedikit meningkat
selama interaksi, bagus Suara pelan
bapak sudah banyak Kontak mata
bercerita tentang diri A : Telah dapat diidentifikasi apa yang
Bapak. menjadi kebutuhan klien
 Menyimpulkan P : Pertemuan berikutnya klien dapat
kemampuan selama berhubungan dengan realitas.
interaksi
 Tadi Bapak mengatakan
bahwa Bapak adalah
sebagai seorang tempat
konsultan masalah
TUK 4 pertanian, bapak orang S : Klien bercerita saya sudah lama
yang hebat !!, hanya saja meninggal
karena mobil belum O : Semangat
diberikan bapak jadi Kontak mata
istirahat dan menunggu Banyak berbicara tentang kelebihan yang
di sini. dimiliki.
 Mengakhiri pertemuan A : Klien belum dapat berhubungan dengan
“Baiklah pak pertemuan realitas dan perlu ditingkatkan lagi
kita cukup sampai di sini. P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
Besok kita bertemu lagi pada intervensi yang sama perlu
pada jam 12.00 Wib, kita ditingkatkan
akan bicara
TUK 5 mengidentifikasikan S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
kebutuhan yang tidak bentuk dan nama obat serta dosis untuk
terpenuhi. dimakan
TUK 6 O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan
 Selamat siang Bapak ! apa oleh perawat
bapak sudah Sholat Zukur Menanyakan satu persatu obat yang
 Mengingat kontrak apakah dikenal
Bapak masih ingat kita A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
akan membicarakan apa ? dan guna obat
 Sekarang tolong Bapak P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
jelaskan apa kebutuhan
sehari-hari Bapak dan apa
kebutuhan Bapak yang
tidak terpenuhi ?
TUK 1  Menyimpulkan cerita S : Selamat pagi Bu ....
klien, bahwa ia sekarang Klien mengatakan jika saya sudah tidak
lagi membutuhkan sebuah ada
mobil. Teman-teman saya sudah tidak ada
 Menjelaskan kepada klien semua
bahwa kita tidak terlalu O : Klien menjawab singkat, menunduk,
mengharapkan sesuatu bicara pelan
yang diluar kemampuan. A : Klien mampu mengungkapkan kelebihan
 Menganjurkan klien untuk dan kekurangannya.
melakukan aktivitas- P : Pertemuan berikutnya tentang
aktivitas bermanfaat dan menyelidiki diri.
tidak ada waktu untuk
wahamnya.
 Bapak besok kita bertemu
lagi untuk bercerita lagi.

 Selamat pagi ! Bapak


kelihatannya sudah rapi
TUK 2 sekali.
S : Saya ingin cepat pulang
 Bapak masih ingat kontrak O : Bicara lancar
kemarin ? Kontak mata lama
 Mengajak klien bercerita A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya
tentang keadaan yang dan perlu ditingkatkan lagi.
realitas pada hari ini. P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak
 Menganjurkan klien untuk pertemuan berikutnya.
bermain dan bergabung
bersama teman-teman
klien yang lainnya.
 Memberi pujian terhadap
tindakan yang dilakukan
pasien.
TUK 3
S : Selamat siang bu
Saya masih ingat kita akan membuat
jadwal kegiatan saya kan ?
 Tidak terlaksana Saya menyapu
dikarenakan tidak bertemu Sholat sesuai waktu
dengan keluarga klien Mandi 2 kali
Bermain dan bergabung dengan teman
 Bapak masih ingat apa-apa yang lainnya.
saja yang sudah kita O : Bicara lancar
bicarakan sesuai kontrak ? Ekspresi tenang
Kontak mata lama
 Mengobservasi responden A : Dapat melaksanakan jadwal kegiatan
verbal dan non verbal di yang dibuat
saat ini. P : Klien dapat membuat rencana kegiatan
 Mendiskusikan dengan yang lebih baik dengan bantuan perawat.
klien macam-macam obat
yang dimakan CPZ
(warnanya kuning orange,
Heximer (warna kuning),
Codameg (warna biru)
dimakan 3x sehari.

 Selamat siang Bapak ?


sudah makan siang ? dan
sudahkah bapak minum
obat ?

 Mengingat kontrak
kemarin dan topik apakah
Bapak masih ingat, kita
sedang ingin
membicarakan apa ? waktu
15 menit.
 Mengobservasi respon
verbal dan non verbal.
 Mendiskusikan kelebihan
dan kelemahan klien,
bapak sudah cukup hebat
dan pintar dan bukan
berarti jika tidak punya
mobil Bapak akan turun
dari jabatan, bapak masih
banyak orang-orang yang
tidak bisa makan dan tidak
mempunyai pekerjaan
tetapi mereka masih dapat
menjalani kehidupan.
 Menyimpulkan hasil
pertemuan, klien terlihat
mulai dapat menerima
penjelasan dari perawat
 Mengakhiri pertemuan dan
menyepakati pertemuan
besok.

 Selamat pak Bapak ?


apakah bapak sudah mandi
pagi ?
 Apakah bapak masih ingat
perjanjian kita bahwa kita
hari ini akan
membicarakan apa ?
 Mengevaluasi TUK
sebelumnya terutama
tentang kemampuan yang
dimiliki klien.
 Mengobservasi kepada
klien apa harapan selama
dirawat dan apa rencana
setelah pulang.
 Membantu klien untuk
mengembangkan
keinginan dan kemampuan
yang dimiliki.
Saya percaya Bapak pasti
bisa asalkan bapak mau
berusaha dan dalam
keadaan sembuh
Mengakhiri pertemuan dan
membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.

 Menyampaikan salam
terapeutik selamat pagi
Bapak ! lagi nonton acara
apa ?
 Mengevaluasi TUK
sebelumnya.
 Memberi pujian atas
kemampuan yang
dimilikinya.
 Membantu membuat
rencana realistik sesuai
kemampuan klien
 Mendiskusikan kegiatan
yang biasa dilakukan
secara nyata.
 Mendorong klien untuk
melaksanakan rencana
yang telah dibuat, mulai
nanti sore Bapak sudah
bisa melaksanakan jadwal
yang telah kita buat.
 Pertemuan siang ini kita
sudah cukup bagus, Bapak
sudah dapat membuat
jadwal yang telah kita buat

Anda mungkin juga menyukai