Anda di halaman 1dari 16

Laporan Pendahuluan

I. Kasus (masalah utama)


Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Harga Diri Rendah adalah evaluasi diri yang negatif dan berhubungan dengan
perasaan yang lemah, tak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak lengkap,
tidak berharga, dan tidak memadai. ( Gail W. Stuart, 2007)
Gangguan harga diri adalah kondisi ketika individu mengalami atau beresiko
mengalami evaluasi diri yang negative tentang diri sendiri atau kemampuan yang
dimiliki ( Lynda juall carpenito. 2009. Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktek
klinis. Jakarta : EGC )
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis,
tidak ada harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 )

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor Predisposisi ( Struart, 2007)
- Penolakan orang tua
- Harapan orang tua yang tidak realistis
- Kegagalan yang berulang
- Kurang mempunyai tanggung jawab personal
- Ketergantungan pada orang lain
- Ideal diri yang tidak realistis
-
B. Faktor Presipitasi
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang mengancam kehidupan.
2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu yang mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis transisi
peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan
dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-
nilai, serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh: kehilangan bagian
tubuh, perubahan ukuran, atau fungsi tubuh
3. Rentang Respon

Respons adaptif Respons maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas

Uraian dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut:

1) Respons adaptif
Yaitu respons di mana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan
masalah tersebut.

a) Aktualisasi diri
Yaitu kesadaran akan diri sendiri, berdasarkan atas observasi mandiri, termasuk
persepsi saat lalu akan diri sendiri dan perasaannya.

b) Konsep diri positif


Yaitu menunjukkan bahwa individu akan sukses hidupnya.

2) Respons maladaptif
Yaitu respons di mana jika klien menghadapi masalah, klien tidak dapat memecahkan
masalah tersebut dan akan menjadikan masalah tersebut sebagai beban

a) Harga diri rendah


Seseorang yang menganggap dirinya tidak mampu mengatasi kekurangannya,
tidak ingin melakukan sesuatu, menghindari kegagalan atau takut gagal dan tidak
berani mencapai sukses.

b) Kerancuan identitas
Individu klien kacau atau tidak jelas sehingga tidak memberikan identitas yang
jelas

c) Depersonalisasi
Individu merasa aneh terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain
4. Mekanisme Koping
a. Pertahanan Jangka Pendek:
1. Akktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identits diri
(misal: konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif)
2. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (misal: ikut
serta dama klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan atau geng)
3. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatakan perasaan diri
yang tidak menentu (misal: olahraga yang kompetitif, prestsi akademik,
kontes untuk mendapatkan popularitas)
4. Aktifitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas
diluar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misal: penyalahgunaan
obat)
b. Pertahanan jangka panjang
1. Penutupan identitas: adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh
orang terdekat tanpa pememerhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi
diri individu.
2. Identitas negaatif: asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan
harapan yang diterima masyarakat.
3.
III. A. Pohon Masalah
ISOLASI SOSIAL

HARGA DIRI RENDAH

GANGGUAN CITRA TUBUH


B. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji
Harga Diri Rendah
DS:
1. Mengungkapan merendahkan diri sendiri
2. Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
3. mengungkapkan merasa dikucilkan
4. mengungkapkan putus asa
DO:
1. Menarik diri dari hubungan social
2. Tampak mudah tersinggung
3. Tidak mau makan dan tidak tidur
IV. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
V. Rencana Keperawatan

Nama Klien: Ruangan :

No. CM : DX Medis :

Tgl No Dx Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan
Harga Diri TUM: Klien Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya  Menunjukkan keramahan dan
memiliki diri yang dengan menggunakan prinsip sikap bertahan.
Rendah menunjukkan ekspresi
positif komunikasi terapeutik :  Agar klien tidak ragu kepada
Tuk : wajah bersahabat, a. Sapa klien dengan ramah baik perawat.
1. Klien dapat verbal maupun non verbal  Menunjukkan bahwa perawat
menunjukkan rasa senang,
b. Perkenalkan diri dengan sopan ingin kenal dengan klien.
membina hubungan
ada kontak mata, mau c. Tanyakan nama lengkap dan  Agar klien percaya kepada
saling percaya nama panggilan yang disukai perawat.
manjabat tangan, mau
klien  Penerimaan yangs sesuai dengan
dengan perawat
menyebutkan nama, mau d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. jujur dan menepati janji keadaan yang sebenarnya dapat
menjawab salam, klien mau
f. Tunjukkan sikap empati dan meningkatkan keyakinan pada
duduk berdampingan menerima apa adanya
g. Beri perhatian dan perhatikan keluarga serta merasa adanya
dengan perawat, mau
kebutuhan dasar klien suatu pengakuan
mengutarakan masalah yang
dihadapi.
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi 2.1Diskusikan dengan klien tentang :  Pengertian tentang dirinya akan
mengidentifikas klien menyebutkan :  Aspek positif yang dimiliki memudahkan klien.
i aspek positif o Aspek positif dan klien, keluarga, lingkungan
dan kemampuan kemampuan yang  Kemampuan yang dimiliki
yang dimiliki. dimiliki klien klien
o Aspek positif  Mengingatkan klien tentang hal
keluarga 2.2.Bersama klien buat daftar tentang : positif dan nyata akan
o Aspek positif  Aspek positif klien, keluarga, menambah percaya diri.
lingkungan klien lingkungan
 Kemampuan yang dimiliki
klien

2.3.Beri pujian yang realistis,


hindarkan memberi penilaian
negative
3. . Klien dapat 3. Setelah…x interaksi 3.1 Diskusikan dengan klien  Meningkatkan percaya diri dan
menilai klien menyebutkan kemampuan yang dapat menumbuhkan perasaan bahwa
kemampuan kemampuan yang dapat dilaksanakan ia tidak selalu gagal dan tidak
yang dimiliki dilaksanakan berguna.
untuk 3.2. Diskusikan kemampuan yang  Memperkuat kelebihan akan
dilaksanakan dapat dilanjutkan pelaksanaannya membuat klien melakukannya.
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi 4.1 Rencanakan bersama klien
merencanakan klien membuat rencana aktivitas yang dapat dilakukan
kegiatan sesuai kegiatan harian Klien setiap hari sesuai kemampuan
dengan dapat merencanakan klien :
kemampuan kegiatan sesuai dengan  Kegiatan mandiri
yang dimiliki kemampuan yang  Kegiatan dengan bantuan
dimiliki 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai
kondisi klien
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat klien lakukan
5. Klien dapat 5. Setelah…x interaksi 5.1 Ajurkan klien untuk melaksanakan
melakukan klien melakukan kegiatan yang telah direncanakan
kegiatan sesuai kegiatan sesuai jadwal 5.2. pantau kegiatan yang
rencana yang yang dibuat dilaksanakan klien
dibuat 5.3. Beri pujian atas usaha yang
dilakukan klien
5.4. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
6. Klien dapat 6. Setelah…x interaksi 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada  Mempersiapkan keluarga agar
memanfaatkan klien memanfaatkan keluarga tentang cara merawat dapat merawat klien yang
system system pendukung yang klien dengan harga diri rendah rendah diri.
pendukung ada di keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan  Perhatian keluarga merupakan
yang ada dukungan selama klien di rawat dukungan terhadap klien.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan  Lingkungan terapeutik akan
lingkungan di rumah mendukung klien dalam
meningkatkan harga dirinya.
Diagnosa Keperawatan SP Pasien SP Keluarga
Harga Diri Rendah SP I p SP I k
1. Membina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan masalah yang
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek dirasakan keluarga dalam
positif yang dimiliki pasien marawat pasien
3. Membantu pasien menilai kemampuan 2. Menjelaskan pengertian, tanda
pasien yang masih dapat digunakan dan gejala harga diri rendah
4. Membantu pasien memilih kegiatan yang yang dialami pasien beserta
akan dilatih sesuai dengan kemampuan proses terjadinya
pasien 3. Menjelaskan cara-cara
5. Melatih pasien sesuai kemampuan yang merawat pasien dengan harga
dipilih diri rendah
6. Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
7. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian

SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian SP II k
pasien 1. Melatih keluarga
2. Meatih kemampuan ke dua mempraktekkan cara merawat
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke pasien dengan harga diri
dalam jadwal kegiatan harian rendah
2. Melatih keluarga melakukan
cara merawat langsung
keluarganya yang mengalami
harga diri rendah

SP III k
1. Membantu keluarga membuat
jadwal aktifitas di rumah
termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
VI. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Pertemuan Ke :1

Hari/Tanggal :

Nama Klien :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

a. Mengungkapan merendahkan diri sendiri


b. Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
c. Mengungkapkan merasa dikucilkan
d. Mengungkapkan putus asa
DO :

a. Menarik diri dari hubungan social


b. Tampak mudah tersinggung
c. Tidak mau makan dan tidak tidur

2. Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
d. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang dibuat
4. Tindakan Keperawatan:
a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
c. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien
d. Latih klien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
f. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum,

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana keadaan Ny.T hari ini ? “.
c. Kontrak
Topik : ”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan

kegiatan yang pernah Ny.T lakukan? Setelah itu kita akan


menilai kegiatan mana yang masih dapat Ny.T lakukan di rumah
sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita
latih”

Waktu : “Berapa lama ? baiklah, kalau 20 menit cukup untuk Ibu.”

Tempat : ”Ibu, maunya berbincang-bincangnya dimana? Baik, kalau Ibu mau


di taman saja.”

2. Kerja
”Ny.T, kira-kira apa saja kemampuan yang Ibu miliki? Bagus, apakah ada lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa saja kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan?
Bagaimana dengan Menyapu? Mencuci piring, memasak..............dst.”.
“Wah, bagus sekali ada beberapa kemampuan dan kegiatan yang Ibu miliki “.

”Bu, dari beberapa kegiatan atau kemampuan ini, yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama apakah bisa? yang
kedua.......sampai seterusnya (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus
sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.

”Sekarang, coba Ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah
sakit ini”.” O yang nomor satu, menyapu? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan menyapu di kamar?”.

“Nah kalau kita mau menyapu, mari kita rapihkan dulu barang-barang yang
berserakan di lantai. Bagus! Sekarang kita mulai dari sudut ruangan ya Bu.”
”Nah, sekarang kita sapu seluruh ruangan. Bagus!”

”Ibu sudah bisa menyapu dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan
sebelum di sapu? Nah, Bagus.”

“ Coba, Ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika di ingatkan bisa melakukan, dan T
(tidak) melakukan.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan

Menyapu di kamar ?

Obyektif : “Sudah berapa kemampuan yang ibu miliki dan bisa ibu

lakukan?”

b. Rencana Tindak Lanjut


Ya, Ibu ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah
sakit ini. Salah satunya, menyapu yang sudah ibu praktekkan dengan baik
sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian ibu. Ibu, mau berapa kali
menyapu dalam sehari. Bagus, dua kali yaitu pagi dan siang. Lalu, jam berapa
ibu akan melakukannya ?”
c. Kontrak
Topik : ”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu masih
ingat kegiatan apa yang mampu dilakukan di rumah sakit selain

menyapu di dalam kamar? Ya bagus, cuci piring.. kalau begitu kita

akan latihan mencuci piring”

Waktu : ”Kira-kira besok kita akan melakukannya jam berapa? Baik bu,
sehabis makan pagi”

Tempat : “Dimana ibu ingin melakukannya? Baik, di dapur ruangan ini, ya.
Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke :2

Hari/Tanggal :

Nama Klien :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

DO:

2. Diagnosa Keperawatan:
Harga diri rendah

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
b. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang dibuat
4. Tindakan Keperawatan:
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Latih kemampuan kedua
c. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalammua’laikum”

b. Evaluasi/Validasi
”Bagaimana perasaan ibu pagi ini ? Wah, tampak cerah sekali ”

”Bagaimana ibu, sudah dicoba menyapu kamar siang kemarin? Bagus (kalau
sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi)

c. Kontrak
Topik : “Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua. Masih ingat apa
kegiatan itu ?” ”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan
ini”
Waktu : ”Ibu, mau melakukannya berapa lama? Baik , kalo ibu maunya 20
menuit”

Tempat : “Mari kita ke dapur!”

2. Kerja
“Ibu, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
spons untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan air
untuk membilas. Ibu bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan.

“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”

“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, Ibu ambil satu piring kotor, lalu buang
dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian ibu
bersihkan piring tersebut dengan menggunakan spons yang sudah diberikan sabun
pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada
busa sabun sedikitpun di piring tersebut. Setelah itu Ibu bisa mengeringkan
piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai…

“Sekarang coba Ibu yang melakukan…”

“Bagus sekali, Ibu dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik. Sekarang dilap
tangannya

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: ”Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan cuci piring ?”

Obyektif : “Sudah berapa kemampuan yang sudah Ibu lakukan?”

b. Rencana Tindak Lanjut


”Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-
hari Ibu. Mau berapa kali Ibu mencuci piring? Bagus sekali Ibu mencuci
piring setelah makan.”

c. Kontrak
Topik : “Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah
menyapu dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan
latihan memasak”

Waktu : ”Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ?

Tempat : “tempatnya masih sama ya bu, di dapur? Sampai jumpa ”


VII. Implementasi Dan Evaluasi
Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa _______________________________
Nama : ______ Ruangan :__________________ No. RM :____________
Tanggal : Jam :

IMPLEMENTASI EVALUASI

S:
DS :

DO :

Diagnosis Keperawatan :
O:

Tindakan Keperawatan :

A:

Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :

P : Planing pasien

TT

Nama Jelas
VIII. Jadwal Kegiatan Harian
Nama................................................:
Ruang...............................................:

Tanggal Kegiatan Ket


No Jam Kegiatan
1 05.00-06.00
2 06.00-07.00
3 07.00-08.00
4 08.00-09.00
5 09.00-10.00
6 10.00-11.00
7 11.00-12.00
8 12.00-13.00
9 13.00-14.00
10 14.00-15.00
11 15.00-16.00
12 16.00-17.00
13 17.00-18.00
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00
16 20.00-21.00
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya
DAFTAR PUSTAKA

Stuart, W Gail.2016.Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Buku 1. Elsevier: Singapore

Stuart, W Gail.2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. EGC: Jakarta

Lynda juall carpenito. 2009. Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktek klinis. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai