Anda di halaman 1dari 3

Standar Renpra ini disusun dalam rangka praktik Manajemen Keperawatan PSIK UNHAS pada tanggal 30 September s/d

19 Oktober
2013
Bila standar Renpra ini digunakan diRS maka logo dan kop RS dapat dicamtumkan pada kolom ini
Penyusun:
Ketua : La Ode Aswan
Anggota : Verawati Yusuf, Suwardha Yunus, Fransina Damiana, Zulviana Usman, Nirwana, Saban Rengifuryaan, Librek Luarmasse,
Heidy,
Ramlawati, Samina Galai, Nirmala Amir, Sri Rahayu Amrullah.
Nama/Umur : No Rekam Medik :
Hari/Tanggal: Diagnosa Medik :
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN RUANG GLADIOL
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International :
Koping, Defensif (Nanda) Proyeksi berulang evaluasi diri positif palsu berdasarkan pola perlindungan diri yang
merupakan pertahanan terhadap persepsi ancaman untuk memperoleh penghargaan diri
yang positif.

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan intervensi Aktivitas Keperawatan
keperawatan Pengkajian
Batasan Karakteristik : selamapasien Kaji tingkat sikap defensif dan penyangkalan
Subjektif tidak akan menggunakan yang mengganggu pengkajian diri.
Mengingkari masalah koping defensif yang Kaji tingkat harga diri
dan kelemahan yang terlihat dibuktikan oleh Kaji perasaan ketidakberdayaan
nyata penerimaan: status
Kaji penyalahguanaan zat
Kesulitan uji realitas kesehatan, adaptasi
Proyeksi kesalahan dengan ketunadayaan fisik,
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
dan tanggung jawab koping yang efektif, harga
diri positif, dan keterampilan Ajarkan perilaku alternatif untuk memperoleh
Rasionalisasi penghargaan positif melalui terapi kelompok, terapi
interaksi sosial positif, serta
kegagalan individu, bermain peran dan model peran.
perkembangan anak:
remaja normal
Objektif Aktivitas kolaboratif
Waham kebesaran Setelah dilakukan tindakan Rujuk ke sumber komunitas yang sesuai
Kesulitan dalam keperawatan (misalnya, konseling keluarga atau perkawinan dan
mempertahankan atau selama.pasien akan kelompok penyalahgunaan zat)
membina hubungan memperlihatkan koping, Rujuk ke tenaga kesehatan jiwa profesional jika
Tertawa sinis atau yang di buktikan dengan diperlukan, terutama jika klien berkoping
mengolok-olok orang lain indikator sebagai berikut menghadapi kejadian traumatik.
Hipersensitivitas (sebutkan 1-5: tidak pernah,
terhadap celaan dan kritikan jarang, kadang-kadang, Aktivitas lain
Kurang mengikuti atau sering, atau selalu) Komunikasikan penerimaan, perlihatkan sikap
berpartisipasi dalam Memodifikasi gaya menghargai, dan validasi kekhawatiran pasien.
perawatan atau terapi hidup, sesuai dengan Bantu pasien dalam mengidentifikasi perilaku
Tingkah laku superior kebutuhan koping yang negatif
terhadap orang lain Mencari informasi Identifikasi dan diskusikan subjek, stuasi, dan
tentang penyakit dan orang yang memicu timbulnya perilaku koping
Faktor yang Berhubungan: terapi negatif
Penyakit fisik (sebutkan) Mencari bantuan Berikan umpan balik dalam lingkungan yang
Krisis situasional (sebutkan) profesional, jika perlu mendukung terhadap bagaimana persepsi orang lain
Gangguan fisiologis ( mis, Mengungkapkan secara terhadap perilaku
harga diri rendah) verbal tentang Berikan uji realitas pada saat terdapat perilaku
penerimaan situasi waham kebesaran, penyangkalan terhadap masalah
Menggunakan strategi yang nyata, dan proyeksi kesalahan dan tanggung
koping yang efektif jawab
Gunakan situasi kelompok tempat klien dapat
Setelah dilakukan tindakan menerima umpan-balik mengenai persepsi orang
keperawatan selama. lain tentang penggunaan penyangkalan klien
pasien akan: Peningkatan Kesadaran Diri (NIC):
Menyadari masalah dan Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak
konflik spesifik yang penyakit terhadap konsep diri
menghambat interaksi
dan hubungan sosial Ungkapkan secara verbal mengenai
Menunjukan penurunan penyangkalan pasien terhadap realitas,
sikap defensif dengan tepat
Mengekspresikan Bantu pasien untuk mengidentifikasi prioritas
perasaan tentang hidup
perubahan kesehatan Bantu pasien untuk mengidentifikasi aspek
Mengekspresikan positif pada dirinya
perasaan harga diri
Memformulasikan
kembali konsep sehat Perawatan di Rumah
sebelumnya Kaji pola komunikasi keluarga terhadap dukungan
Mempertahankan dan disfungsi
interaksi yang efektif Sertakan keluarga dalam terapi, sesuai kebutuhan
dengan orang lain Buat perujukan ke layanan perawatan kesehatan
jiwa di rumah
Dukung keluarga untuk menggunakan agama
sebagai metode koping
Untuk Lansia
Kaji adanya depresi dan/atau demensia yang dapat
menyebabkan Koping Defensif

Ditetapkan tanggal :... Pukul


Nama perawat............................... Tanda tangan ...
Mengetahui Perawat Primer Tanda tangan

Saran Penggunaan
Diagnosis ini kurang spesifik, dibandingkan dengan Penyangkalan tidak efektif yang sebenarnya merupakan satu
dari banyak manifestasi Koping defensif. Gunakan diagnosis yang lebih spesifik pada saat berusaha untuk
menyelesaikan penyangkalan yang digunakan secara salah atau digunakan terlalu berlebihan. Ketidakberdayaan
dapat menyebabkan Koping defensif, sehingga penting untuk menentukan fokus intervensi jika kedua kondisi ini
terjadi.

Alternatif Diagnosa yang Disarankan


1. Koping, ketidakefektifan
2. Penyangkalan, tidak efektif
3. Perilaku sehat, berisiko
4. Ketidakberdayaan
5. Proses pikir, gangguan

Hasil NOC
1. Penerimaan: Status Kesehatan: Rekonsiliasi terhadap perubahan kondisi kesehatan bermakna.
2. Adaptasi dengan Ketunadayaan Fisik: Respons adaptif terhadap tantangan fungsional yang bermakna akibat
ketunadayaan fisik.
3. Perkembangan anak: Remaja: Penanda perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial dari usia 12 sampai 17
tahun
4. Koping: Tindakan personal untuk mengelola stressor yang membebani sumber-sumber individu
5. Harga diri: Penilaian individu tentang harga diri
6. Keterampilan interaksi sosial: Perilaku individu dengan memfasilitasi hubungan yang efektif dengan orang lain.

Intervensi NIC:
Modifikasi Perilaku: Keterampilan Sosial: Membantu pasien untuk mengembangkan atau memperbaiki
keterampilan sosial interpersonal.
Peningkatan Citra Tubuh: Memperbaiki persepsi sadar dan tidak sadar serta sikap pasien terhadap tubuhnya
sendiri
Pembinaan Hubungan yang Kompleks: Membina hubungan terapeutik dengan pasien yang mengalami kesulitan
interaksi dengan orang lain.
Peningkatan koping: Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan atau ancaman,
yang dapat mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran hidup.
Konseling: Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien
dan orang terdekat untuk meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah, dan hubungan
interpersonal.
Dukungan Emosi: Memberikan penenangan, penerimaan, dan dukungan selama periode stress
Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu pasien untuk mengeksplorasi dan memahami pikiran,perasaan, motivasi,
serta perilakunya
Peningkatan Harga Diri: Membantu pasien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap harga dirinya
Fasilitasi Tanggung Jawab Diri: Mendorong pasien untuk lebih bertanggungjawab terhadap perilakunya sendiri

Anda mungkin juga menyukai