Anda di halaman 1dari 2

Komponen Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

Etiologi : Setelah diberikan intervensi Aktivitas Keperawatan


keperawatan Pengkajian
Batasan Karakteristik : selama……………pasien tidak  Kaji tingkat sikap defensif dan penyangkalan yang
Subjektif akan menggunakan koping mengganggu pengkajian diri.
 Mengingkari masalah dan defensif yang dibuktikan oleh  Kaji tingkat harga diri
kelemahan yang terlihat nyata penerimaan: status kesehatan,  Kaji perasaan ketidakberdayaan
 Kesulitan uji realitas adaptasi dengan  Kaji penyalahguanaan zat
 Proyeksi kesalahan dan ketunadayaan fisik, koping
tanggung jawab yang efektif, harga diri positif, Penyuluhan untuk pasien/keluarga
 Rasionalisasi kegagalan dan keterampilan interaksi  Ajarkan perilaku alternatif untuk memperoleh penghargaan
sosial positif, serta positif melalui terapi kelompok, terapi individu, bermain
Objektif perkembangan anak: remaja peran dan model peran.
 Waham kebesaran normal
 Kesulitan dalam Aktivitas kolaboratif
mempertahankan atau membina Setelah dilakukan tindakan  Rujuk ke sumber komunitas yang sesuai (misalnya,
hubungan keperawatan konseling keluarga atau perkawinan dan kelompok
selama……….pasien akan
 Tertawa sinis atau mengolok- penyalahgunaan zat)
memperlihatkan koping, yang
olok orang lain  Rujuk ke tenaga kesehatan jiwa profesional jika
di buktikan dengan indikator
 Hipersensitivitas terhadap diperlukan, terutama jika klien berkoping menghadapi
sebagai berikut (sebutkan 1-5:
celaan dan kritikan kejadian traumatik.
tidak pernah, jarang, kadang-
 Kurang mengikuti atau kadang, sering, atau selalu)
berpartisipasi dalam perawatan Aktivitas lain
 Memodifikasi gaya hidup,
atau terapi  Komunikasikan penerimaan, perlihatkan sikap
sesuai dengan kebutuhan
 Tingkah laku superior terhadap menghargai, dan validasi kekhawatiran pasien.
 Mencari informasi tentang
orang lain  Bantu pasien dalam mengidentifikasi perilaku koping yang
penyakit dan terapi
negatif
 Mencari bantuan
Faktor yang Berhubungan:  Identifikasi dan diskusikan subjek, stuasi, dan orang yang
profesional, jika perlu
 Penyakit fisik (sebutkan) memicu timbulnya perilaku koping negatif
 Mengungkapkan secara
 Krisis situasional (sebutkan)  Berikan umpan balik dalam lingkungan yang mendukung
verbal tentang penerimaan
 Gangguan fisiologis ( mis, harga terhadap bagaimana persepsi orang lain terhadap perilaku
situasi
diri rendah)  Berikan uji realitas pada saat terdapat perilaku waham
 Menggunakan strategi
kebesaran, penyangkalan terhadap masalah yang nyata,
koping yang efektif
dan proyeksi kesalahan dan tanggung jawab
 Gunakan situasi kelompok tempat klien dapat menerima
Setelah dilakukan tindakan
umpan-balik mengenai persepsi orang lain tentang
keperawatan selama……….
penggunaan penyangkalan klien
pasien akan:
 Menyadari masalah dan
 Peningkatan Kesadaran Diri (NIC):
konflik spesifik yang  Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak
menghambat interaksi dan penyakit terhadap konsep diri
hubungan sosial  Ungkapkan secara verbal mengenai penyangkalan
 Menunjukan penurunan pasien terhadap realitas, dengan tepat
sikap defensif  Bantu pasien untuk mengidentifikasi prioritas hidup
 Mengekspresikan perasaan  Bantu pasien untuk mengidentifikasi aspek positif pada
tentang perubahan dirinya
kesehatan
 Mengekspresikan perasaan
harga diri Perawatan di Rumah
 Memformulasikan kembali  Kaji pola komunikasi keluarga terhadap dukungan dan
konsep sehat sebelumnya disfungsi
 Mempertahankan interaksi  Sertakan keluarga dalam terapi, sesuai kebutuhan
yang efektif dengan orang  Buat perujukan ke layanan perawatan kesehatan jiwa di
lain rumah
 Dukung keluarga untuk menggunakan agama sebagai
metode koping
Untuk Lansia
 Kaji adanya depresi dan/atau demensia yang dapat
menyebabkan Koping Defensif

LTM
Fajar Prakarsa Wicaksono
Diagnosa Keperawatan:
Koping, Defensif (Nanda)

Saran Penggunaan
Diagnosis ini kurang spesifik, dibandingkan dengan Penyangkalan tidak efektif yang sebenarnya
merupakan satu dari banyak manifestasi Koping defensif. Gunakan diagnosis yang lebih spesifik pada saat
berusaha untuk menyelesaikan penyangkalan yang digunakan secara salah atau digunakan terlalu
berlebihan. Ketidakberdayaan dapat menyebabkan Koping defensif, sehingga penting untuk menentukan
fokus intervensi jika kedua kondisi ini terjadi.

Alternatif Diagnosa yang Disarankan


1. Koping, ketidakefektifan
2. Penyangkalan, tidak efektif
3. Perilaku sehat, berisiko
4. Ketidakberdayaan
5. Proses pikir, gangguan

Hasil NOC
1. Penerimaan: Status Kesehatan: Rekonsiliasi terhadap perubahan kondisi kesehatan bermakna.
2. Adaptasi dengan Ketunadayaan Fisik: Respons adaptif terhadap tantangan fungsional yang
bermakna akibat ketunadayaan fisik.
3. Perkembangan anak: Remaja: Penanda perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial dari usia 12
sampai 17 tahun
4. Koping: Tindakan personal untuk mengelola stressor yang membebani sumber-sumber individu
5. Harga diri: Penilaian individu tentang harga diri
6. Keterampilan interaksi sosial: Perilaku individu dengan memfasilitasi hubungan yang efektif dengan
orang lain.

Intervensi NIC:
Modifikasi Perilaku: Keterampilan Sosial: Membantu pasien untuk mengembangkan atau
memperbaiki keterampilan sosial interpersonal.
Peningkatan Citra Tubuh: Memperbaiki persepsi sadar dan tidak sadar serta sikap pasien terhadap
tubuhnya sendiri
Pembinaan Hubungan yang Kompleks: Membina hubungan terapeutik dengan pasien yang mengalami
kesulitan interaksi dengan orang lain.
Peningkatan koping: Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan atau
ancaman, yang dapat mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran hidup.
Konseling: Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau
perasaan pasien dan orang terdekat untuk meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah,
dan hubungan interpersonal.
Dukungan Emosi: Memberikan penenangan, penerimaan, dan dukungan selama periode stress
Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu pasien untuk mengeksplorasi dan memahami
pikiran,perasaan, motivasi, serta perilakunya
Peningkatan Harga Diri: Membantu pasien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap harga
dirinya
Fasilitasi Tanggung Jawab Diri: Mendorong pasien untuk lebih bertanggungjawab terhadap
perilakunya sendiri

Anda mungkin juga menyukai