LTM
Fajar Prakarsa Wicaksono
Diagnosa Keperawatan:
Koping, Defensif (Nanda)
Saran Penggunaan
Diagnosis ini kurang spesifik, dibandingkan dengan Penyangkalan tidak efektif yang sebenarnya
merupakan satu dari banyak manifestasi Koping defensif. Gunakan diagnosis yang lebih spesifik pada saat
berusaha untuk menyelesaikan penyangkalan yang digunakan secara salah atau digunakan terlalu
berlebihan. Ketidakberdayaan dapat menyebabkan Koping defensif, sehingga penting untuk menentukan
fokus intervensi jika kedua kondisi ini terjadi.
Hasil NOC
1. Penerimaan: Status Kesehatan: Rekonsiliasi terhadap perubahan kondisi kesehatan bermakna.
2. Adaptasi dengan Ketunadayaan Fisik: Respons adaptif terhadap tantangan fungsional yang
bermakna akibat ketunadayaan fisik.
3. Perkembangan anak: Remaja: Penanda perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial dari usia 12
sampai 17 tahun
4. Koping: Tindakan personal untuk mengelola stressor yang membebani sumber-sumber individu
5. Harga diri: Penilaian individu tentang harga diri
6. Keterampilan interaksi sosial: Perilaku individu dengan memfasilitasi hubungan yang efektif dengan
orang lain.
Intervensi NIC:
Modifikasi Perilaku: Keterampilan Sosial: Membantu pasien untuk mengembangkan atau
memperbaiki keterampilan sosial interpersonal.
Peningkatan Citra Tubuh: Memperbaiki persepsi sadar dan tidak sadar serta sikap pasien terhadap
tubuhnya sendiri
Pembinaan Hubungan yang Kompleks: Membina hubungan terapeutik dengan pasien yang mengalami
kesulitan interaksi dengan orang lain.
Peningkatan koping: Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan atau
ancaman, yang dapat mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran hidup.
Konseling: Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau
perasaan pasien dan orang terdekat untuk meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah,
dan hubungan interpersonal.
Dukungan Emosi: Memberikan penenangan, penerimaan, dan dukungan selama periode stress
Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu pasien untuk mengeksplorasi dan memahami
pikiran,perasaan, motivasi, serta perilakunya
Peningkatan Harga Diri: Membantu pasien untuk meningkatkan penilaian personal terhadap harga
dirinya
Fasilitasi Tanggung Jawab Diri: Mendorong pasien untuk lebih bertanggungjawab terhadap
perilakunya sendiri