Fluid Management
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika diperlukan
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema,
distensi vena leher, asites)
Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Kolaborasi pemberian diuretik sesuai program
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
Dorong masukan oral
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum
Na < 130 mEq/l
Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi
Fluid Monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Monitor BP<HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan output
Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus
Catat monitor warna, jumlah dan
Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan
BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
Beri cairan sesuai keperluan
Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin
Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
20 Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot NOC : NIC :
jantung, peningkatan frekuensi, dilatasi, hipertrofi Cardiac Pump effectiveness Cardiac Care
atau peningkatan isi sekuncup Circulation Status Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Vital Sign Status Catat adanya disritmia jantung
Kriteria Hasil: Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Tanda Vital dalam rentang normal Monitor status kardiovaskuler
(Tekanan darah, Nadi, respirasi) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
ada kelelahan Monitor balance cairan
Tidak ada edema paru, perifer, dan Monitor adanya perubahan tekanan darah
tidak ada asites Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Tidak ada penurunan kesadaran Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
24 Resiko gangguan integritas kulit b/d keterbatasan NOC : Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
mobilitas Mucous Membranes Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Kriteria Hasil : Hindari kerutan padaa tempat tidur
Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis Integritas kulit yang baik bisa Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
dipertahankan Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Batasan karakteristik : Melaporkan adanya gangguan Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Gangguan pada bagian tubuh sensasi atau nyeri pada daerah kulit Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
- Kerusakan lapisa kulit (dermis) yang mengalami gangguan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Gangguan permukaan kulit (epidermis) Menunjukkan pemahaman dalam Monitor status nutrisi pasien
Faktor yang berhubungan : proses perbaikan kulit dan mencegah Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Eksternal : terjadinya sedera berulang
- Hipertermia atau hipotermia Mampumelindungi kulit dan
- Substansi kimia mempertahankan kelembaban kulit dan
- Kelembaban udara perawatan alami
- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat
menimbulkan luka, tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status metabolik
- Tulang menonjol
- Defisit imunologi
- Faktor yang berhubungan dengan
perkembangan
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor (elastisitas kulit)
25 Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas NOC : Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
Mucous Membranes Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Kriteria Hasil : Hindari kerutan padaa tempat tidur
Integritas kulit yang baik bisa
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
dipertahankan (sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi, pigmentasi) Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Tidak ada luka/lesi pada kulit Monitor kulit akan adanya kemerahan
Perfusi jaringan baik Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
Menunjukkan pemahaman dalam Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang Monitor status nutrisi pasien
Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
36 Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses NOC: NIC: Constipation/ Impaction Management
peradangan pada dinding usus halus, Bowel elimination Monitor tanda dan gejala konstipasi
Hydration Monior bising usus
Kriteria Hasil : Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume
Mempertahankan bentuk feses Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan bising usus
lunak setiap 1-3 hari Mitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis
Bebas dari ketidaknyamanan dan Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
konstipasi Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
Mengidentifikasi indicator untuk Dukung intake cairan
mencegah konstipasi Kolaborasikan pemberian laksatif
Bowel Training
Rencanakan program BAB dengan pasien dan pasien yang lain
Konsul ke dokter jika pasien memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga tentang prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup minum
Dorong pasien untuk cukup latihan
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian suppositoria jika memungkinkan
Evaluasi status BAB secara rutin
Modifikasi program BAB jika diperlukan
38 PK : Syok Septik Tujuan : setelah dilakukan tindakan a. Pantau adanya tanda dan gejala syok septic
keperawatan diharapkan dapat b. Kolaborasi pemberian antimikrobal, suplemen intravena, pemeriksaan
meminimalkan terjadinya syok septik laboratorium kultur/sputum/pewarnaan gram, hitung darah lengkap, tes
serologis, laju sedimentasi, elektrolit
39 PK : Hipoglikemia Tujuan : perawat dapat menangani dan Pantau kadar gula darah sebelum pemberian obat hipoglikemik dan atau
meminimalkan episode hipoglikemi sebelum makan dan satu jam sebelum tidur
Pantau tanda dan gejala hipoglikemi (kadar gula darah kurang dari 70
mg/dl, kulit dingin, lembab dan pucat, takikardi,peka terhadap rangsang,
tidak sadar, tidak terkoordinasi, bingung, mudah mengantuk)
Jika klien dapat menelan, berikans etengah gelas jus jeruk, cola atau
semacam golongan jahe setiap 15 menit sampai kadar glukosa darahnya
meningkat diatas 69 mg/dl
Jika klien tidak dapat menelan, berikanglukagon hidroklorida subkutan 50
ml glukosa 50% dalam air IV sesuai protocol
41 PK : Anemia Perawat dapat melakukan pencegahan 1. Pantau tanda dan gejala anemia
untuk meminimalkan terjadinya anemia Adanya letargi
berkelanjutan Adanya kelemahan
Keletihan
Peningkatan pucat
Dyspneu saat melakukan aktivitas
2. Monitor kadar Hb
3. Kolaborasi perlunya pemberian transfusi
42 PK : sepsis Tujuan : 1. Pantau tanda dan gejala septicemia
Perawatan akan menangani dan Suhu > 38 C atau < 36 C
memantau komplikasi yaitu septikemi Frekuensi jantung lebih dari 90 x/mnt
Frekuensi pernapasan lebih dari 20 x/mnt atau PaCO2 < 32 torr ( <
4,3 kPa)
SDP > 12. 000 sel/ mm2, < 4.000 sel/mm3 ; atau lebih dari 10 %
dalam bentuk imatur (pita).
2. Pantau lansia terhadap perubahan dalam mental, kelemahan, malaise,
normotermi atau hipertermia dan anoreksia.
3. Sesuai dengan program pengobatan dokter berikan obat anti infeksi,
pantau dan tangani pemberian oksigen serta pengirimannya, imunomodulasi
dan dukungan nutrisi.
4. Jika ada indikasi, rujuk ke PK : syok Hipovolemik untuk informasi lebih
lanjut.