Anda di halaman 1dari 16

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN Ca.PARU

A. DEFINISI
Kanker paru atau disebut karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas primer system
pernapasan bagaian bawah yang bersifat epithelial dan berasal dari mukosa percabangan
bronkus. Penyakit ini jarang terjadi dan paling sering terjadi didaerah industry (Sylvia
A.price). Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah
suatu pertumbuhan yang tidak terkontro1 dari sel anaplastik dalam paru.

B. MANIFESTASI KLINIK
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala klinis. Bila sudah
menunjukkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. (Sudoyo Aru)
1. Gejala dapat bersifat lokal (tumor tumbuh setempat):
- Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
- Hemoptisis
- Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas
- Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
- Atelektasis
2. Invasi lokal
- Nyeri dada
- Dispnea karena efusi pleura
- Invasi ke pericardium, terjadi tamponade atau aritmia
- Sindrom vena cava superior
- Sindrom Horoner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)
- Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent
- Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakialis dan saraf simpatis
servikalis
3. Gejala penyakit metastasis
- Pada otak, tulang, hati, adrenal
- Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering menyertai metastasis)
4. Sindrom paraneoplastik (terdapat pada 10% kanker paru) dengan gejala:
- Sistemik: penurunan berat badan, anoreksia, demam
- Hematoogi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
- Hipertrofi osteoartropati
- Neurologik: dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer
- Neuromiopati
- Endokrin: sekresi berlebihan hormone paratiroid (hiperkalasemia)
- Dermatologic: eriterna multiform, hyperkeratosis, jari tabuh
- Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH)
5. Asimtomatik dengan kelainan radiologis
- Sering terdapat pada perokok dengan PPOK/COPD yang terdeteksi secara
radiologis
- Kelainan berupa nodul soliter

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor
(penyakit paru obstruktif kronis)
2. Ketidakefektifan pola nafas obstruksi bronkus, deformitas dinding dada, keletihan otot
pernapasan
3. Nyeri akut b.d agen cidera (karsinoma), penekanan saraf oleh tumor paru
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan untuk
menelan makanan, anoreksia, kelelahan dan dyspnea
5. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen (anemis) kelemahan secara umum
6. Ansietas b.d proses perkembangan penyakit
7. Defisiensi pengetahuan b.d keterbatasan informasi proses dan pengobatan penyakit

D. DISCHARGE PLANING
1. Konsultasikan dengan dokter tentang penanganan lanjutan (kemoterapi radiasi,
pembedahan)
2. Tidak merokok sejak usia muda. Berhenti merokok dapat mengurangi resiko terkena
3. Hindari daerah yang sering polusi udara dan hindarkan anak-anak terpapar asap rokok.
4. Tingkatkan daya tahan tubuh. Cukup istirahat, makan makanan yang bergizi

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi bronkial sekunder karena invasi
tumor (penyakit paru obstruktif kronis)
Definisi
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kelebihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik
Tidak ada batuk
Suara napas tambahan
Perubahan frekwensi napas
Perubahan irama napas
Sianosis
Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
Penurunan bunyi napas
Dipsneu
Sputum dalam jumlah yang berlebihan
Batuk yang tidak efektif
Orthopneu
Gelisah
Mata terbuka 'lebar
Faktor yang berhubungan
Lingkungan :
- Perokok pasif
- Mengisap asap
- Merokok
- Obstruksi jalan nafas :
- Spasme jalan nafas
- Mokus dalam jumlah berlebihan
- Eksudat dalam jalan alveoli
- Materi asing dalan jalan napas
- Adanya jalan napas buatan
- Sekresi bertahan/sisa sekresi
- Sekresi dalam bronki
Fisiotogis :
- Jalan napas alergik
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronik
- Hiperplasi dinding bronkial
- Infeksi
- Disfungsi neuromuskular

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Respiratory status : Ventilation Airway suction
Respiratory status : Airway patency - Pastikan kebutuhan oral / tracheal
suctioning
Kriteria Hasil : - Auskultasi suara nafas sebelum dan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan sesudah suctioning,
suara nafas yang bersih, tidak ada - Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
sianosis dan dyspneu (mampu
- Minta klien nafas dalam sebelum
mengeluarkan sputum, mampu suction diiakukan.
bernafas dengan mudah, tidak ada - Berikan 02 dengan menggunakan
pursed lips) nasal untuk memfasilitasi suksion
Menunjukkan jalan nafas yang paten nasotrakeal
(klien tidak merasa tercekik, irama - Gunakan alat yang steril setiap
melakukan tindakan
nafas, frekuensi pernafasan dalam
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan
rentang normal, tidak ada suara nafas napas daiam setelah kateter
abnormal) dikeluarkan dari nasotrakeal
Mampu mengidentifikasikan dan - Monitor status oksigen pasien
mencegah factor yang dapat - Ajarkan keluarga bagaimana cara
menghambat jalan nafas melakukan suksion
- Hentikan suksion dan berikan
oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi 02, dll.
Airway Management
- Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
- pemasangan alat jalan nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
- Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo
- Berikan bronkodilator bila perlu
- Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCI Lembab
- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status 02

b. Ketidakefektifan pola nafas obstruksi bronkus, deformitas dinding dada, keletihan


otot pernapasan
Definisi
Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.
Batasan Karakteristik
Perubahan kedalaman pernapasan
Perubahan ekskursi dada
Mengambil posisi tiga titik
Bradipneu
Penurunan tekanan ekspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Dipneu
Peningkatan diameter anterior-posterior
Pernapasan cuping hidung
Ortopneu
Fase ekspirasi memenjang
Pernapasan bibir
Takipneu
Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
Faktor yang berhubungan
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Gangguan muskuloskeletal
Kerusakan neurologis
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuskular
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot pernapasan cedera medula spinalis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Respiratory status : Ventilation Airway Management
Respiratory status : Airway patency - Buka jalan nafas, gunakan teknik
Vital sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
pemasangan alat jalan nafas buatan
suara nafas yang bersih, tidak ada - Pasang mayo bila perlu
sianosis dan dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu - Keluarkan sekret dengan batuk
bernafas dengan mudah, tidak ada atau suction
pursed lips) - Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tarnbahan
Menunjukkan jalan nafas yang paten
- Lakukan suction pada mayo
(klien tidak merasa tercekik, irama
- Berikan bronkodilator bila perlu
nafas, frekuensi pernafasan dalam - Berikan pelembab udara Kassa
rentang normal, tidak ada suara nafas basah NaCI Lembab
abnormal) - Atur intake untuk cairan
Tanda Tanda vital dalam rentang mengoptimalkan keseimbangan.
normal (tekanan darah, nadi, - Monitor respirasi dan status 02
pernafasan)
Oxygen Therapy
- Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring


- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dan
perubahan vital sign

c. Nyeri akut b.d agen cidera (karsinoma), penekanan saraf oleh tumor paru
Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of Pain): awitan
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekwensi jantung
Perubahan frekwensi pernapasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perjlaku distraksi (mis.,berjalan mondar-mandir mencari orang lain atau
aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap meiindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan iingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan
Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Pain Level, Pain Management
Pain control, - Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
krakteristik, durasi, frekuensi,
Kriteria Hasil : kualitas dan factor presipitasi
Mampu mengontrol nyeri (tahu - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu menggunakan
- Gunakan teknik komunikasi
tehnik nonfarmakologi untuk terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri, mencari bantuan) pengalaman nyeri pasien
Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Kaji kultur yang mempengaruhi
dengan menggunakan manajemen respon nyeri
nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
Mampu mengenali nyeri (skala,
- Evaluasi bersama pasien dan tim
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) kesehatan lain tentang
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri ketidakefektifan kontrol nyeri masa
berkurang lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakoiogi
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
- Berikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan


untuk menelan makanan, anoreksia, kelelahan dan dyspnea
Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan karakteristik
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kehilangan rambut berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada makanan
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Mambran mukosa pucat
Ketidakmampuan memakan makanan
Tonus otot menurun
Mengeluh gangguan sensasi rasa
Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommended daily allowance)
Cepat kenyang setelah makan
Sariawan rongga mulut
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Faktor-faktor yang berhubungan :
Kram abdomen
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrient
Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
Ketidak mampuan menelan makanan
Faktor psikologis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Nutritional Status Nutrition Management
Nutritional Status : Food and Fluid - Kaji adanya alergi makanan
Intake - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Nutritional Status : netrient Intake menentukan jumlah kalori dan
Weight control nutrisi yang dibutuhkan pasien.
- Anjurkan pasien untuk
Kriteria Hasil : meningkatkan intake Fe
Adanya peningkatan berat badan - Anjurkan pasien untuk
sesuai dengan tujuan meningkatkan protein dan vitamin
C Berikan substansi gula
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
- Yakinkan diet yang dimakan
badan mengandung tinggi serat untuk
Mampu mengidentifikasi kebutuhan mencegah konstipasi
nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi - Berikan makanan yang terpilih
Menunjukkan peningkatan fungsi (sudah dikonsultasikan dengan ahli
pengecapan dari menelan gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana
Tidak terjadi penurunan berat badan
membuat catatan makanan harian.
yang berarti - Monitor jumlah nutrisi dan
kanduncen kalori
- Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau selama
makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral
- Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet

e. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen (anemis) kelemahan


secara umum
Definisi
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan karakteristik :
Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
Respon frekwensi jantung abnormal terhadap aktivitas
Perubahan EKG vang mencerminkan aritmia
Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Dipsnea setelah beraktivitas
Menyatakan merasa letih
Menyatakan merasa lemah
Faktor yang berhubungan :
Tirah Baring atau imobilisasi
Kelemahan umum
Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan oksigen
Imobilitas
Gaya hidup monoton

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Energy conservation Activity Threrapy
Activity tolerance - Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
Self Care : ADLs
merencanakan progran terapi yang
tepat.
Kriteria Hasil : - Bantu klien untuk mengidentifikasi
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik aktivitas yang mampu dilakukan
tanpa disertai peningkatan tekanan - Bantu untuk memilih aktivitas
darah, nadi dan RR konsisten yang sesuai dengan
Mampu melakukan aktivitas sehari-hari kemampuan fisik, psikoloai dan
social
(ADLs) secara mandiri
- Bantu untuk mengidentifikasi dan
Tanda tanda vital normal mendapatkan sumber yang
Energy psikomotor diperlukan untuk aktivitas yang
Level kelemahan diinginkan
Mampu berpindah: dengan atau tanpa - Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
bantuan alat
krek
Status kardiopulmunari adekuat - Bantu untuk mengidentifikasi
Sirkulasi status baik aktivitas yang disukai
Status respirasi: pertukaran gas dan - Bantu klien untuk membuat jadwal
ventilasi adekuat latihan diwaktu luang
- Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
- Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
- Monitor respon fisik, emosi, social
dan spiritual

f. Ansietas b.d proses perkembangan penyakit


Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom
(sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan kemampuan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik :
Perilaku :
- Penurunan produktivitas
- Gerakan yang ireleven
- Gelisah
- Melihat sepintas
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup
- Agitasi
- Mengintai
- Tampak waspada
Affektif :
- Gelisah, Distres
- Kesedihan yang mendalam
- Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat
- Berfokus pada diri sendiri
- Peninfikatan kewaspadaan
- Iritabilitas
- Gugup senang berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan
- Peninakatan rasa ketidak berdayaan yang persisten
- Bjngung, Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
Fisiologis :
- Wajah tegang, Tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar, Tremor
- Suara bergetar
Simpatik :
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskular
- Diare, Mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflek
- Peningkatan frekwensi pernapasan, Pupil melebar
- Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi superfisial
- Lemah, Kedutan pada otot
Parasimpatik :
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, Mual, Vertigo
- Letih/ Ganguan tidur
- Kesemutan pada extremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih
Kognitif :
- Menyadari gejala fisiologis
- Bloking fikiran, Konfusi
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
- Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik
- Lupa, Gangguan perhatian
- Khawatir, Melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi/kontaminan interpersonal
Penurunan penyakit yang interpersonal
Krisis maturasi, Krisis situasional
Stres, Ancaman kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran, konsep diri)
Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
Konflik tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting
Kebutuhan yang tidak dipenuhi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Anxiety self-control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Anxiety level - Gunakan pendekatan yang
Coping menenangkan
Kriteria Hasil : - Nyatakan dengan jetas harapan
Klien mampu mengidentifikasi dan terhadap pelaku pasien
mengungkapkan gejala cemas - Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
- Pahami prespektif pasien terhdap
menunjukkan tehnik untuk mengontol situasi stres
cemas - Temani pasien untuk memberikan
Vital sign dalam batas normal keamanan dan mengurangi takut
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa - Dorong keluarga untuk menemani
tubuh dan tingkat aktivitas anak
- Lakukan back/ neck rub
menunjukkan berkurangnya kecemasan
- Dengarkan dengan penuh perhatjar
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
- Berikan Obat untuk mengurangi
kecemasan

g. Defisiensi pengetahuan b.d keterbatasan informasi proses dan pengobatan penyakit


Definisi
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperboia
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Salah intepretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familier dengan sumber informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Knowledge : disease process Teaching : disease Process
Knowledge : health Behavior - Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses
Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik
Pasien dan keluarga menyatakan - Jelaskan patofisiologi dari penyakit
pemahaman tentang penyakit, kondisi, dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi,
prognosis dan program pengobatan
dengan cara yang tepat.
Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan tanda dan gejala yang
melaksanakan prosedur yang dijelaskan biasa muncul pada penyakit,
secara benar dengan cara yang tepat
Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan proses penyakit,
menjelaskan kembali apa yang dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan
dijelaskan perawat/tim kesehatan
penyebab, dengan cara yang tepat
lainnya
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
- Rujuk pasien pada group atau
agensi di komunitas lokal, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai