Anda di halaman 1dari 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Yarsi Academic Journals

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 23 (2) : 091-102 (2015)

Potensi Ekstrak Air Dan Etanol Kulit Batang Kayu


Manis Padang (Cinnamomum Burmanii) Terhadap
Aktivitas Enzim A-Glukosidase

The Potency of Aqueous and Ethanolic Bark Extracts of


Cinnamon Padang (Cinnamomum Burmanii) Againts a-
Glukosidase Enzyme Activities

Made B. Anggriawan1, Anna P. Roswiem1, dan


Waras Nurcholis2
1Technology and Pharmaceutical Industries High School, Bogor
2Department of Biochemistry, FMIPA, IPB, Bogor

KATA KUNCI Antidiabetes; Cinnamomum Burmanii; Enzim a-Glukosidase;


Kayu Manis Padang; Py-GC-MS
KEYWORDS Antidiabetics; Cinnamomum Burmanii; a-Glukosidase;
Cinnamon Padang; Py-GC-MS

ABSTRAK Penelitian mengenai potensi ekstrak air dan etanol 30%, 70%,
serta 96% dari kulit batang kayu manis Padang
(Cinnamomum burmannii) terhadap aktivitas enzim α-
glukosidase secara in vitro telah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji aktivitas inhibisi ekstrak air dan etanol
(30%, 70% dan 96%) dari kulit batang kayu manis Padang
terhadap aktivitas enzim α-glukosidase (dengan akarbosa sebagai
kontrol positif), identifikasi senyawa pada ekstrak yang
mempunyai daya inhibisi tertinggi dengan GC-MS pyrolisis
(Py-GC-MS) serta uji fitokimianya. Kulit batang kayu manis di
ekstraksi dengan metode maserasi 3 kali 24 jam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol 30% kayu
manis Padang mempunyai daya inhibisi berturut-turut sebesar
94.88% dan 94.51% yang tidak berbeda nyata dengan daya
inhibisi α-glukosidase dari akarbosa 1%. Hasil fitokimia
menunjukkan adanya kandungan flavonoid, tanin, senyawa
fenolik dan karbohidrat, pada kedua ekstrak tersebut.Sedangkan
hasil analisis kualitatif pada ketiga ekstrak dengan Py-GC-MS
menunjukkan adanya senyawa fenolik-fenolik sederhana seperti
pyrocatechol, catechol, guaiacol,dan hidroquinone yang diduga
merupakan hasil penguraian senyawa golongan polifenol dan
diduga sebagai agen antidiabetik oral. Selain dari itu, kedua
ekstrak mengandung 1,6-anhidro-beta-D-glukosapiranosa (Levo
glukosan) yang tidak menyebabkan peningkatan kadar gula
darah.

91
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

ABSTRACT Research about inhibition activity of aqueous and 30%, 70% and
96% ethanolic bark extracts of Cinnamon Padang
(Cinnamomum burmannii) against α-Glukosidase enzyme
activities throught in vitro assay has been done. The aim of this
research are to determine activity of aqueous and ethanolic (30%
70%, and 96%) bark extracts of Cinnamon Padang against
activity of α-glucosidase enzyme (with acorbose as a positive
control), identification compunds by GC-MS pyrolysis from
those extract that the result showed have the highest inhibition
activity and its phytochemical assay. Cinnamon was extracted
by maseration method 3 times 24 hours. The result showed that
the aqueous and 30% ethanolic extract of cinnamon Padang
inhibited α-Glukosidase enzyme on 94.88% and 94.51%
respectively, but not significantly different with the inhibition to
α-Glucosidase from 1% of acarbose. Those extracts contain
flavonoids, tannin, phenolic and carbohydrate compounds, while
the qualitative analyzed from those extracts by Py-GC-MS,
presence the phenolic compounds such as pyrocatechol, catechol,
guaiacol, and hydroquinone from polyphenol compound that act
as antidiabetic oral agent. Instead of that, those extracts contain
1,6–anhydro– beta – D – glucopyranose (Levoglucosan), but its
compound could not increase blood glucose level.

Diabetes melitus saat ini telah merencanakan program hidup sehat


menjadi epidemik dengan kejadian di melalui back to nature (Setiadi &
seluruh dunia sekitar 5% dari semua Sarwono, 2007). Banyaknya pengguna-
populasi (Jarald et al., 2008). Menurut an herbal alam sebagai obat
WHO, prevalensi penyakit diabetes menimbulkan keinginan banyak
melitus akan tumbuh dari 171 juta pada peneliti untuk menemukan obat
tahun 2000 menjadi 366 juta di tahun antidiabetes dari bahan alam yang telah
2030 (Cetto et al., 2007). Indonesia digunakan secara turun temurun. Kulit
berada di urutan ke-4 setelah India, batang kayu manis dapat digunakan
China dan Amerika dengan jumlah untuk menurunkan kadar gula dalam
penderita diabetes sebesar 8,4 juta darah dan sebagai pengobatan diabetes
orang dan diperkirakan akan terus tipe 2, dengan mengkonsumsi setengah
meningkat hingga 21,3 juta orang di sendok teh kayu manis perhari.
tahun 2030 (Depkes, 2010). Tanaman kayu manis merupakan
Pengobatan diabetes melitus tanaman yang sering dijumpai di
dapat dilakukan dengan pemberian daerah tropis, merupakan tanaman
insulin, obat hipoglikemik oral baik family Lauraceae dengan jumlah spesies
obat sintetis maupun obat herbal yang beragam.
(Wadkar et al., 2007). Obat-obat sintesis
selain harganya mahal biasanya Correspondence :
DR. Anna P. Roswiem, MS., Sekolah Tinggi Teknologi
mempunyai efek samping yang Industri dan Farmasi (STTIF), Bogor,
merugikan kesehatan. Sejak 1997, WHO Email: annap_ros@yahoo.com

92
POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM
BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE

Tanaman kayu manis yang telah kadar gula dalam darah (Vaibhavi et al.
diteliti memiliki efek antidiabetes 2010).
antara lain Cinnamomum zeylanicum Tujuan dari penelitian ini adalah
(Cinnamomum verum), Cinnamomum untuk mengkaji aktivitas penghambat-
burmannii dan Cinnamomum cassia. an ekstrak air dan etanol (30, 70, dan
Ekstrak metanol dari Cinnamomum 96%) kulit batang kayu manis Padang
zeylanicum yang diperoleh dengan cara (Cinnamomum burmannii) terhadap
sokletasi selama 8 jam, diketahui aktivitas enzim α-Glukosidase, serta
memiliki aktivitas penghambatan mengidentifikasi senyawa yang
terhadap enzim α-glukosidase sebesar terkandung dalam ekstrak tersebut
78,2% dengan kandungan kimia antara yang memiliki daya inhibisi terhadap
lain tanin, flavonoid, glikosida, enzim α-Glukosidase tertinggi. Dari
terpenoid, kumarin dan antrakuinon hasil penelitian ini diharapkan dapat
(Shihabudeen et al., 2011). Penelitian memberikan informasi kepada
mengenai Cinnamomum burmannii masyarakat bahwa ekstrak air dan
sebagai antidiabetes telah dilakukan etanol kulit batang kayu manis Padang
oleh Apriani (2012) melalui fraksinasi (Cinnamomum burmannii) dapat
ekstrak etanol 80% dengan petroleum digunakan untuk pengobatan diabetes
eter, etil asetat, n-butanol dan air. Hasil alternatif.
pengujian terhadap enzim α-glukosida-
se menunjukkan IC50 terbaik yaitu pada BAHAN DAN CARA KERJA
fraksi n-butanol 1,168 µg/mL. Peneliti
lain menyatakan bahwa serbuk Bahan
Cinnamomum cassia mampu Bahan-bahan yang digunakan
menghambat enzim α-Glukosidase pada penelitian ini adalah bagian kulit
dalam berbagai konsentrasi. batang dari Cinnamomum burmannii
Hasil uji inhibisi menunjukkan yang berasal dari kebun percobaan
aktivitas penghambatan bubuk kulit Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB
kayu manis sebesar 45,31% dengan daerah Cikabayan, Bogor. Akuades,
nilai IC50 sebesar 55,02 ppm (Sarjono et etanol 30%, 70%, dan 96%, NaOH 10%,
al., 2010). Ping et al. (2010) menunjuk- metanol, HCl pekat, amil alkohol,
kan bahwa bahan aktif dalam kayu serbuk magnesium (Mg), larutan FeCl3
manis yaitu sinamaldehida dapat 1%, enzim α-Glukosidase berasal dari
menurunkan kadar glukosa plasma Bacilus stearothermophilus (Sigma G
pada tikus diabetes. Selain itu 3651-250UN), p-nitrofenil α-D-
Ziegenfuss et al. (2006) dan Anderson glukopiranosida (pNPG) (Sigma N
(2008), menyatakan bahwa kayu manis 1337-5G), tablet Glucobay® (Akarbosa)
dapat mengontrol glukosa darah (Bayer, Jakarta-Indonesia), HCl 2 N,
karena mengandung senyawa polimer dimetilsulfoksida (DMSO), larutan
tipe-A polifenol. Penelitian lain juga Na2CO3, serum bovin albumin (SBA),
menyatakan dengan adanya senyawa bufer fosfat pH 7, reagen Molisch,
golongan polifenol dalam ekstrak H2SO4 pekat, dan CuSO4 0.1%.
Cinnamomum sp dapat mencegah
sekresi IR (Insulin Resisten), dan Alat
GLUT4 (Glucose Transporter-4) dalam Alat-alat yang digunakan adalah
adiposit 3T3-L1, sehingga menurunkan tanur (VULCAN, 3-550PD), penguap
putar (rotary evaporator) (BUCHI, R-250,

93
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

Switzerland), perangkat instrumen berhubungan dengan daya simpan


microplate reader (Epoch Microplate simplisia, sehingga jika melebihi batas
Spectrophotometer), microplate (Thermo yang ditentukan akan sangat
Scientific NUNC), micropipet (Thermo mempengaruhi waktu kadaluarsa (self
Scientific), gas helium, kolom kapiler life) dari simplisia tersebut.
tipe RTX-5MS (60 m), detektor FID, dan
Pyrolysis Gas Chromatography –Mass 3. Penentuan Kadar Abu (AOAC,
Spectrophotometre (SHIMADZU GCMS- 1995)
QP2010, Tokyo). Penentuan kadar abu simplisia
bertujuan untuk mengetahui
Cara Kerja kandungan mineral dalam simplisia uji.

1. Preparasi Simplisia 4. Ekstraksi


Kulit batang kayu manis Padang Sebanyak 25 gram simplisia
(C.burmannii) yang telah berusia 8 yang telah dikeringkan dimaserasi
tahun di ambil dari kebun LPPM IPB dengan pelarut air, etanol 30%, 70%
daerah Cikabayan, Bogor. Selanjutnya dan 96% masing–masing sebanyak 250
sampel di determinasi di Lembaga Ilmu mL selama 1 hari pada suhu kamar di
Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk dalam maserator. Rendaman disaring
memastikan keabsahan sampel yang menggunakan kertas saring halus dan
akan di uji (hasil determinasi tidak filtratnya disimpan. Residu direndam
dilampirkan). Sampel di cuci dan kembali dalam pelarut yang sama
dibersihkan dari pengotor yang selama 24 jam dan dilakukan sebanyak
mungkin melekat pada sampel. 3 kali 24 jam. Filtrat yang diperoleh
Selanjutnya sampel dirajang dan dijadikan 1 kemudian dipekatkan
dikeringkan di bawah sinar matahari dengan penguap putar sehingga
sehingga diperoleh simplisia kering. diperoleh ekstrak air kasar, etanol 30%,
Pengeringan dilakukan selama 1 70%, dan 96%. Ekstrak yang telah
minggu di bawah sinar matahari. dipekatkan selanjutnya diuji aktivitas
Untuk mempercepat proses pengering- inhibisinya terhadap enzim α-
an, maka dilakukan pengeringan Glukosidase dan untuk ekstrak dengan
dengan oven selama 24 jam.Setelah daya inhibisi tertinggi diidentifikasi
kulit batang C.burmannii kering, kandungan senyawa aktifnya dengan
dilakukan penggilingan dan uji fitokimia (metode Harborne yang
penyaringan sampai membentuk dimodifikasi) dan analisis Py-GC-MS.
serbuk berukuran 60 mesh.
5. Uji Inhibisi α-Glukosidase
2. Penentuan Kadar Air (AOAC, 1995) Uji in vitro ekstrak kulit batang
Penentuan kadar air sampel kayu manis Padang terhadap aktivitas
sebelum ekstraksi dilakukan untuk enzim α-glukosidase dilakukan dengan
memberikan batasan minimal atau cara menyiapkan larutan enzim terlebih
rentang tentang besarnya kandungan dahulu, yakni dibuat dengan
air dalam bahan, dimana nilai melarutkan 1 mg α-glukosidase dalam
maksimal atau rentang yang larutan bufer fosfat (pH 7) 0.01 M yang
diperbolehkan terkait dengan mengandung 200 mg serum bovin
kemurnian dan kontaminasi (Ditjen albumin.Sebelum digunakan sebanyak
POM, 2000). Penentuan kadar air juga 1 ml larutan enzim tersebut diencerkan

94
POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM
BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE

25 kali dengan bufer fosfat (pH Masing-masing sampel uji dihitung


7).Sampel yang akan diuji dilarutkan persen inhibisinya dengan
dalam pelarut dimetil sulfoksida menggunakan persamaan sebagai
(DMSO) dengan konsentrasi 1, 1.5, dan berikut :
2% (b/v). Campuran pereaksi terdiri % Inhibisi =
( )
100 %
dari 25 µl p-nitrofenil α-D-
Keterangan : C = Absorban campuran
glukopiranosida (p-NPG) 0.5 mM
tanpa ekstrak; So = Absorban campuran
sebagai substrat (yang telah dilarutkan
tanpa enzim namun dengan ekstrak; S1
dalam bufer fosfat (pH 7) 0.1 M , 50 µl
= Absorban campuran dengan enzim
larutan bufer fosfat (pH 7) 0.1 M, dan
dan ekstrak.
10 µl larutan sampel dalam dimetil
Data hasil pengujian aktivitas
sulfoksida (DMSO) konsentrasi 1, 1.5,
enzim α-glukosidase menggunakan
dan 2% (b/v). Setelah itu ditambahkan
rancangan percobaan yaitu rancangan
25 µl larutan enzim α-glukosidase,
acak lengkap (RAL) yang selanjutnya
kemudian campuran diinkubasi pada
dianalisis dengan ANOVA, beda nyata
suhu 37oC selama 30 menit. Reaksi
ditindak lanjuti dengan uji Duncan.
enzim dihentikan dengan penambahan
100 µl sodium karbonat (Na2CO3) 0.2
6. Uji Fitokimia
M.Absorbans dari p-nitrofenol yang Uji fitokimia dilakukan untuk
merupakan hasil hidrolisis enzimatis mengetahui ada tidaknya komponen-
dari substrat p-NPG diukur dengan komponen bioaktif yang terdapat pada
microplate reader pada panjang sampel uji. Uji fitokimia difokuskan
gelombang maksimum (λ) 410 nm pada pengujian flavonoid, tanin,
(Sancheti et al., 2009). fenolik hidrokuinon, karbohidrat, dan
Selain sampel uji, juga disiapkan protein.Uji fitokimia tanin, fenolik
campuran ekstrak tanpa direaksikan hidrokuinon dengan metode Harborne
dengan enzim (So) yang digunakan (1987) yang dimodifikasi; uji
sebagai koreksi terhadap absorban karbohidrat dengan uji Molisch dan uji
ekstrak. Untuk kontrol negatif (C) protein dengan uji Biuret.
merupakan campuran tanpa
ekstrak/sampel uji. Kontrol positif 7. Identifikasi Senyawa Dengan Gas
dibuat dengan melarutkan tablet Chromatography – Mass
akarbosa (Glucobay®) dalam bufer Spectrophotometry (GC-MS)
fosfat (pH 7) dan HCl 2 N dengan Sampel ekstrak dengan daya
konsentrasi larutan standar yang inhibisi tertinggi selanjutnya dianalisis
digunakan sama dengan konsentrasi dengan Pyrolysis Gas Chromatography -
1% (b/v). Larutan ini kemudian Mass Spectrofotometre (Py-GC-MS)
disentrifus, supernatan dimasukkan ke untuk mengetahui senyawa organik
dalam campuran pereaksi seperti pada yang terkandung di dalamnya.
sampel uji (10 µl). Hasil reaksi tersebut Sebanyak 20 mg ekstrak dimasukkan
diukur dengan spektrofotometer kedalam ruang kuarsa dalam pirolisis
ultraviolet pada panjang gelombang unit yang kemudian dipanaskan dalam
410 nm. Data kontrol positif ini lingkungan bebas oksigen pada suhu
digunakan sebagai pembanding 400oC. Suhu injektor/injet adalah 280oC
dengan sampel yang diuji.Setiap dan suhu interface 280oC. Kolom yang
pengujian diulang sebanyak 2 kali. digunakan adalah kolom kapiler tipe

95
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

Rtx-5MS dengan panjang 60 m, daya inhibisi enzim α-Glukosidase


diameter 0,25 mm dan film 0,25 mmID, dilakukan terhadap ekstrak air dan
yang berisi 5% Dipenyl dan 95% etanol (30%,70%, dan 96%) kulit batang
Methyl Polysiloxane. Suhu oven diset kayu manis Padang (C.burmannii).
pada suhu awal 50oC selama 6 menit, Masing-masing ekstrak dibuat 3
kemudian meningkat hingga suhu konsentrasi yang berbeda yaitu 1%,
280oC dengan laju kenaikan suhu 1.5%, dan 2%. Tujuan dibuatnya 3
10oC/menit dan akhirnya dibiarkan konsentrasi yang berbeda adalah untuk
pada suhu 280oC selama 21 menit. mengetahui efektifitas inhibisi dari
Helium sebagai gas pembawa (carries masing-masing ekstrak, serta untuk
gas)/fase gerak diset pada kecepatan mengetahui perbedaan aktivitas
tetap 20 mL/menit. Spektrometri massa inhibisi ekstrak terhadap glucobay
diset dengan Temperature Ion Source (akarbosa) 1% yang merupakan kontrol
200oC, Energy 70 ev dan Setting Mass positif. Larutan yang digunakan
Range (BM) antara 40 sampai dengan sebagai kontrol negatif adalah DMSO
600 m/z. yang juga digunakan sebagai pelarut
ekstrak.
HASIL Pengukuran daya inhibisi
berdasarkan absorbansi p-nitrofenol
1. Kadar Air dan Abu Serbuk Kulit yang dihasilkan dari hidrolisis substrat
Batang Kayu manis Padang (p-nitrofenil α-D-glukopiranosida)
Kadar air rerata yang diperoleh menjadi p-nitrofenol (berwarna kuning)
dari serbuk kulit batang kayu manis dan D-glukosa oleh enzim α-
Padang (C.burmannii) adalah 5.15%. Hal glukosidase. Intensitas warna kuning p-
ini menunjukkan bahwa simplisia kulit nitrofenol yang dihasilkan akan
batang kayu manis Padang memenuhi mempengaruhi nilai absorbansi yang
standar kadar air simplisia dan dapat diperoleh. Semakin besar aktivitas
disimpan dalam jangka waktu yang inhibisi ekstrak maka jumlah p-
lama. Nilai rerata kadar abu kulit nitrofenol yang dihasilkan semakin
batang kayu manis Padang yang sedikit sehingga intensitas warna
diperoleh pada penelitian ini adalah kuning akan berkurang.Hasil uji
1.79%. Hal tersebut menunjukkan potensi ekstrak air dan etanol kulit
bahwa kulit batang kayu manis Padang kayu manis Padang terhadap aktivitas
mengandung mineral. enzim α-glukosidase dapat dilihat pada
Tabel 1.
2. Hasil ekstraksi dan uji inhibisi α- Dari Tabel 1 terlihat bahwa
Glukosidase ekstrak air dan ekstrak etanol 30%
Ekstrak yang diperoleh dari dengan konsentrasi 1,5%, merupakan
proses penguapan pelarut adalah ekstrak C.burrmanii yang mempunyai
berbentuk serbuk/ekstrak kering. Nilai daya inhibisi tertinggi di bandingkan
rerata rendemen untuk masing-masing dengan ekstrak lainnya.
ekstrak disajikan dalam gambar 1. Uji

96
POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM
BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE

35

30 29.25
27.53 ekstrak air

25
% Rendemen ekstrak etanol 30%
20

15
ekstrak etanol 70%
10
6.82
5 5.16
ekstrak etanol 96%
0
Kayu manis Padang

Gambar 1. Persentase rerata rendemen ekstrak air dan etanol (30%, 70% dan 96%)
kulitbatang kayu manis Padang

Tabel 1. Rerata daya inhibisi C.burmannii terhadap enzim α-glukosidase

Konsentrasi Nilai Rerata Daya Inhibisi


Sampel Uji
(%) terhadap enzim α-glukosidase (%)
Ekstrak air C.burmannii 2 92.35ab
Ekstrak air C.burmannii 1.5 94.51ab
Ekstrak air C.burmannii 1 93.03ab
Ekstrak etanol 30% C.burmannii 2 88.48ab
Ekstrak etanol 30% C.burmannii 1.5 94.88ab
Ekstrak etanol 30% C.burmannii 1 94.68ab
Ekstrak etanol 70% C.burmannii 2 91.18ab
Ekstrak etanol 70% C.burmannii 1.5 90.30ab
Ekstrak etanol 70% C.burmannii 1 87.80ab
Ekstrak etanol 96% C.burmannii 2 87.49ab
Ekstrak etanol 96% C.burmannii 1.5 89.22ab
Ekstrak etanol 96% C.burmannii 1 88.34ab
Glucobay (Akarbosa) 1 100.03b

Keterangan : Huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda
nyata pada P ≤ 0.05, n = 2

3. Hasil Analisis Fitokimia dan GC- Hasil analisis senyawa yang


MS diduga mempunyai aktivitas anti
Hasil uji fitokimia dari ekstrak diabetes dengan GC-MS pirolisis
dengan daya inhibisi tertinggi terlihat terlihat pada Tabel 3 dan 4.
pada tabel 2.

97
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

Tabel 2. Hasil uji fitokimia ekstrak C.burmannii dengan daya inhibisi tertinggi

Uji fitokimia Ekstrak air Ekstrak etanol 30%


C.burmannii C.burmannii
Flavonoid ++ +++
Senyawa Fenolik ++ ++
Tanin +++ +++
Karbohidrat + +
Protein - -

Keterangan : (-) = negatif, (+) = Positif lemah, (+ +) = positif kuat, (+ + +) = positif


sangat kuat.

PEMBAHASAN kromium (Cr), magnesium (Mg), dan


natrium (Na). Suplemen untuk
Nilai kadar air simplisia kulit penderita diabetes yang mengandung
batang kayu manis Padang pada kromium, magnesium dan natrium
penelitian ini sebesar 5.15±0.09%. dapat meningkatkan sensitifitas
Menurut Rismunandar dan Farry reseptor insulin (Campbell and
(2001) kadar air dari C.burmannii adalah Richard, 2012). Anderson (2008)
10.50%. Perbedaan yang signifikan menyatakan kandungan kromium
dapat diakibatkan oleh perbedaan dalam kayu manis dapat meningkatkan
lamanya proses pengeringan, dapat sensitifitas reseptor insulin sehingga
juga disebabkan oleh perbedaan umur dapat mengontrol kadar gula dalam
dari tanaman tersebut. Penentuan darah. Nilai kadar abu simplisia kulit
kadar air berhubungan dengan daya batang kayu manis Padang pada
simpan simplisia, sehingga jika penelitian ini sebesar 1.79±0.01%.
melebihi batas yang ditentukan akan Rismunandar dan Farry (2001)
sangat mempengaruhi waktu menyatakan kadar abu untuk simplisia
kadaluarsa (self life) dari simplisia C.burmannii adalah 2.20%. Nilai kadar
tersebut. Kadar air yang dipersyaratkan abu yang diperoleh sedikit berbeda
dalam simplisia adalah kurang dari yang dapat disebabkan oleh berbagai
10%. Dengan adanya kadar air yang faktor, antara lain lamanya proses
tinggi dapat mengakibatkan tumbuh- tanur, ada tidaknya kandungan mineral
nya jamur ataupun mikroorganisme dalam tanah tempat tumbuhnya kayu
lain dalam simplisia sehingga dapat manis, atau pada saat pengarangan
mempengaruhi daya simpannya. tidak sempurna.
Penentuan kadar abu bertujuan Hasil penelitian menunjukkan
untuk mengetahui ada tidaknya ekstrak air dan etanol C.burmannii
mineral dalam simplisia. Kandungan mampu menghambat aktivitas enzim
mineral dalam penelitian ini ditentukan α-Glukosidase. Dari tabel 1 terlihat
karena obat antidiabetik oral maupun bahwa ekstrak air kayu manis Padang
suplemen untuk penderita diabetes dengan konsentrasi 1.5% dan ekstrak
yang beredar dipasaran ada yang etanol 30% kayu manis Padang dengan
mengandung mineral seperti : konsentrasi 1.5% memiliki daya inhibisi

98
POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM
BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE

aktivitas enzim α-Glukosidase tanin. Sedangkan fraksi air dari ekstrak


tertinggi, berturut-turut sebesar 94.51% etanol 80% C.burmannii menunjukkan
dan 94.88%. Daya inhibisi tersebut adanya glikosida, flavonoid, tanin, dan
tidak berbeda nyata dengan daya saponin. Hal ini memperkuat dugaan
inhibisi terhadap enzim α-Glukosidase senyawa fenol/polifenol sangat
dari Glukobay (Akarbosa) 1% yaitu berpengaruh terhadap aktivitas
100.03%. Daya inhibisi C.burmannii penghambatan α-Glukosidase.
pada masing-masing ekstrak tidak Ziegenfuss et al. (2006) dan
memiliki perbedaan yang signifikan. Anderson (2008) melakukan pengujian
Hal tersebut disebabkan karena secara in vivo terhadap ekstrak air kayu
hasil uji fitokimia (tabel 2) dari masing- manis. Hasil pengujian menunjukkan
masing ekstrak mengandung metabolit polimer tipe-A polifenol merupakan
sekunder yang sama. Hasil uji fitokimia senyawa yang efektif menurunkan
menunjukkan bahwa pada semua kadar glukosa dalam darah. Namun
ekstrak uji mengandung flavonoid, hasil identifikasi senyawa pada ekstrak
senyawa fenolik, tanin, dan air dan etanol menunjukkan adanya
karbohidrat. Hasil fitokimia yang sama senyawa-senyawa fenol sederhana dan
pada setiap ekstrak uji inilah yang turunannya, seperti fenol, cathecol,
menyebabkan daya inhibisi masing- pyrocathecol, guaiacol, dan hidrokuinon.
masing ekstrak kayu manis tidak Senyawa fenol-fenol sederhana tersebut
berbeda nyata. Pengujian karbohidrat diduga merupakan hasil penguraian
bertujuan untuk menentukan ada (pirolisis) dari senyawa polifenol,
tidaknya karbohidrat dalam ekstrak karena identifikasi senyawa-senyawa
kayu manis, di mana karbohidrat yang tersebut menggunakan metode Py-GC-
berikatan dengan senyawa fenol MS. Dengan demikian diduga kuat
membentuk glikosida (gula bukan bahwa senyawa dari ekstrak di atas
pereduksi) sehingga walaupun ada yang mempunyai aktivitas antidiabetes
kandungan gula pada kayu manis adalah senyawa polifenol. Selain itu
tersebut, penderita diabetes yang pada semua ekstrak uji juga terdeteksi
mengkonsumsi ekstrak kayu manis adanya senyawa turunan karbohidrat
tersebut kadar gula darah dari yaitu Levoglucosan (1,6-anhidro-beta-D-
konsumen yang mengkonsumsi kayu glukopiranosa).
Padang tersebut, tidak akan meningkat. Senyawa karbohidrat tersebut
Uji protein bertujuan untuk diduga membentuk senyawa glikosida
mengetahui ada tidaknya protein yang dengan senyawa fenolik atau polifenol
berikatan dengan senyawa fenol, di atas, sehingga dapat dipahami
karena dengan adanya ikatan kompleks bahwa aktivitas antidiabetes dari
tersebut dapat mempengaruhi atau senyawa-senyawa aktif pada ekstrak-
meningkatkan inhibisi terhadap enzim ekstrak tersebut memiliki mekanisme
α-Glukosidase (Harborne, 1987). penghambatan yang mirip dengan
Apriani (2012) menyatakan fraksi n- Akarbosa. Hal itu terbukti dari tidak
butanol dari ekstrak etanol 80% adanya perbedaan yang nyata dari
C.burmannii menunjukkan daya aktivitas inhibisi enzim α-Glukosidase
inhibisi tertinggi, secara fitokimia dari ekstrak-ekstrak di atas dengan
mengandung flavonoid, glikosida, dan Akarbosa.

99
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

Tabel 3. Data hasil GC-MS ekstrak etanol 30% C.burmannii yang menunjukkan
senyawa yang diduga sebagai agen antidiabetes

No.Peak Persentase (%) Nama senyawa Golongan Senyawa


7 1.96 Phenol (CAS) Izal Fenolik sederhana
9 3.44 Phenol, 2-methoxy- (CAS)/ Fenolik sederhana
Guaiacol
10 0.53 2-Methoxy-4-methylphenol Fenolik sederhana
12 30.16 1,2-Benzenediol (CAS)/ Fenolik sederhana
Pyrocatechol
14 0.33 3-Methoxy-pyrocatechol Fenolik sederhana
15 0.56 Phenol, 4-ethyl-2-methoxy- Fenolik sederhana
(CAS)/ p-Ethylguaiacol
16 2.14 1.4-Benzenediol (CAS)/ Fenolik sederhana
Hydroquinone
17 9.78 4-methyl-Catechol Fenolik sederhana
18 0.48 Phenol, 4-ethenyl-2-methoxy- Fenolik sederhana
19 1.10 Phenol, 2,6-dimethoxy- Fenolik sederhana
(CAS)/2,6-Dimethoxyphenol
20 0.23 1,4-Benzenediol, 2-methoxy Fenolik sederhana
(CAS)/Hydroquinone, 2-
methoxy-
21 2.86 1,6-Anhydro-Beta-D- Turunan karbohidrat
Glucopyranose
(Levoglucosan)

Tabel 4. Data hasil GC-MS ekstrak air C.burmannii yang menunjukkan senyawa yang
diduga sebagai agen antidiabetes

No. peak Persentase (%) Nama senyawa Golongan


Senyawa
5 3.42 Phenol (CAS) Izal Fenolik sederhana
6 1.75 Phenol, 4-methyl- (CAS)/p- Fenolik sederhana
Cresol
7 5.19 Phenol, 2-methoxy- Fenolik sederhana
(CAS)/Guaiacol
8 41.07 1,2-Benzenediol Fenolik sederhana
(CAS)/Pyrocatechol
9 3.84 1.4-Benzenediol (CAS)/ Fenolik sederhana
Hydroquinone
10 15.94 4-methyl-Catechol Fenolik sederhana
11 1.65 Phenol, 2,6-dimethoxy- Fenolik sederhana
(CAS)/2,6-Dimethoxyphenol
12 10.51 1,6-Anhydro-Beta-D- Turunan
Glucopyranose karbohidrat
(Levoglucosan)

100
POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM
BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE

Senyawa yang diduga sebagai senyawa golongan polifenol yang


agen antidiabetes disajikan pada tabel 3 menurut Vaibhaviet et al (2010) dapat
dan 4. Konsentrasi tertinggi pada mencegah sekresi Insulin Resisten dan
kedua ekstrak yang dianalisis dengan GLUT 4 (Glucose Transporter – 4)
Py-GC-MS adalah senyawa 1,2- dalam adiposit 3T3. Sehingga
Benzenediol (CAS)/Pyrocatechol yang menurunkan kadar gula darah.
merupakan senyawa turunan Cathecol.
Senyawa turunan cathecol lain yang Saran
terdapat dalam ekstrak etanol 30% Untuk menunjang data
C.burmannii yaitu 4-methyl-catechol dan penelitian ini, hendaknya dilakukan
3-methoxy-pyrocatechol, sedangkan pada penelitian lebih lanjut dengan
ekstrak air C.burmannii hanya penentuan IC50.Perlu dilakukan
terindentifikasi 4-methyl-catechol. penentuan kandungan mineral dari
kayu manis Padang. Isolasi
SIMPULAN DAN SARAN (pemurnian), karakterisasi, dan
pengujian in vitro serta in vivo senyawa
Simpulan aktif pada kayu manis Padang juga
Ekstrak air dan etanol (30%, perlu dilakukan, sehingga tanaman
70%, dan 96%) kayu manis Padang tersebut dapat lebih dikembangkan
(Cinnamomum burmannii) memiliki sebagai obat alternatif untuk diabetes.
aktivitas penghambatan terhadap
enzim α-Glukosidase. Aktivitas KEPUSTAKAAN
penghambatan tertinggi terhadap
enzim α-Glukosidase adalah dari Anderson RA 2008. Chromium and
ekstrak etanol 30% C.burmannii polyphenols from cinnamon improve
konsentrasi 1.5% dan ekstrak air insulin sensitivity. Proceedings of the
C.burmannii konsentrasi 1.5% dengan Nutrition Society 67(1): 48–53.
Apriani R 2012.Uji Penghambatan
daya inhibisi berturut-turut adalah
Aktivitas α-Glukosidase dan
94.88% dan 94.51%. Ekstrak tersebut
Identifikasi Golongan Senyawa Dari
memiliki daya penghambatan tidak Fraksi Yang Aktif Pada Ekstrak Kulit
berbeda nyata dengan kontrol positip Batang Cinnamomum burmannii
yaitu Glucobay (Akarbosa) 1% sebesar (Nees & T.Nees) Blume
100.03%. [Skripsi].Depok : FMIPA Universitas
Hasil fitokimia ketiga ekstrak Indonesia.
tersebut menunjukkan adanya (AOAC) Assosiation of Offcial Analytical
kandungan flavonoid, senyawa fenolik Chemist 1995. Official Methods of
dan tannin. Ketiga senyawa tersebut Analysis of AOAC International.
memperkuat dugaan adanya senyawa Washington DC: AOAC International.
Campbell AP & Richard SB 2012. Joslin
polimer tipe-A polifenol yang
Diabetes Deskbook, 2nd Ed, Excerpt
berkhasiat sebagai antidiabetes.
#16: Vitamins Minerals and
Sedangkan hasil analisis kualitatif Supplements.Sumber
dengan Py-GC-MS pada ketiga ekstrak :http://www.diabetesincontrol.com/a
dengan inhibisi tertinggi menunjukkan rticles/85-clinical-gems/13625-joslin-
adanya senyawa fenolik-fenolik diabetes-desk book-2nd-ed-excerpt-16-
sederhana seperti pyrocatechol, catechol, vitamins-minerals-and-supplements
guaiacol, dan hidrokuinon yang diduga [25 April 2013; 16.30 WIB].
kuat merupakan hasil penguraian

101
MADE B. ANGGRIAWAN, ANNA P. ROSWIEM, WARAS NURCHOLIS

Cetto AA, Jimenez JB &Vazquez RC 2007. α-and β-Glucosidase Inhibitor.


Alfa-Glycosidase IinhibitingActivity of American Journal of Pharmacology
Some Mexican Plants Used in The and Toxicology 4 (1): 8-11.
treatment of type 2diabetes.Journal of Sarjono PR, Ngadiwiyana I, Nor Basyid AP
Ethnopharmacology. 116: 27–32. 2010.Aktivitas Bubuk Kayu Manis
DepKes RI 2010. Diabetes Melitus Dapat (Cinnamomum Cassia) Sebagai
Dicegah. http://www.depkes.go.id Inhibitor Alfa-Glukosidase.http://
/index.php/berita/press- ejournal.undip.ac.id/index.php/sm
release/1314-diabetes-melitus-dapat- /article/view/3016.[27 Desember
dicegah.html. [30 Agustus 2011]. 2012].
Ditjen POM 2000. Metode Analisis PPOM. Setiadi & Sarwono 2007. Tanaman Obat
Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Keluarga. Jakarta: Samindra Utama.
Gaspersz V 1991. Metode Perancangan Vaibhavi J, et al. Cinnamon: A
Percobaan. Bandung : Armico. Pharmacological Review. Journal of
Harborne JB 1987. Metode Fitokimia. Advanced Scientific Research. 1(2); 19-
Terjemahan Dari Phytochemical 23.
Methods olehKosasih Padmawinata Wadkar KA, Magdum CS, Patil SS,
dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit Naikwade NS 2007. Anti-diabetic
ITB. Potential And Indian Medical Plants.
Jarald E, Joshi SB & Chain DC 2008. Journal of Herbal Medicine and
Diabetes and Herbal Medicines. Toxicology 2 (1) 45-50.
IranianJournal Of Pharmacology & Ziegenfuss TN, Jenifer E, Ronald WM,
Therapeutics. 7 (1) : 97-106. Jamie L, Richard AA 2006. Effects of a
Ping H, Zhang G & Ren G 2010. Water-Soluble Cinnamon Extract on
Antidiabetic effects of cinnamon oil in Body Composition and Features of the
diabetic KK-Ay mice.Food and Metabolic Syndrome in Pre-Diabetic
Chemical Toxicology. 48:2344–2349. Men and Women. Journal of the
Sancheti S, Sancheti S, Seo SY International Society of Sports
2009.Chaenomeles Sinensis : A Potent Nutrition. 3(2): 45-53.

102

Anda mungkin juga menyukai