meningkatkan sekresi insulin, asupan glukosa proses adsorpsi radiasi (UV, sinar tampak,
jaringan, sintesis glikogen otot hati, oksidasi panas) dan melalui reaksi redoks (Gitawati
glukosa, dan menurunkan glukoneogenesis 1995). Salah satu peluang terbentuknya
hati. Dalam percobaan dengan hewan pare radikal bebas secara endogen yaitu pada
terbukti memiliki mekanisme mirip dengan peristiwa reduksi oksigen di dalam rantai
insulin dalam menurunkan kadar gula darah. transpor elektron. Proses reduksi oksigen ini
Penelitian menunjukkan bahwa buah muda menghasilkan radikal superoksida (O2-),
pare mengandung peptida aktif yang hidrogen peroksida (H2O2), dan radikal
dinamakan MC6 yang berukuran 10 kD. hidroksil (OH) sebagai zat perantara.
Peptida tersebut terdiri dari 3 peptida aktif Radikal bebas dalam upaya menstabilkan
(MC6.1, MC6.2, dan MC6.3) yang terbukti dirinya akan mencari pasangan elektron dari
memiliki aktivitas hipoglikemik (Subroto molekul lain. Di dalam tubuh, radikal bebas
2006). ini akan menarik elektron dari makromolekul
Dosis yang direkomendasikan untuk di sekitarnya seperti protein, karbohidrat,
buah pare tergantung pada sediaannya. Dosis lipid, maupun DNA yang merupakan bagian
untuk tingtur berkisar antara 5 mL hingga 50 dari sel. Jika terjadi kerusakan pada unsur-
mL tiga kali sehari. Namun demikian, karena unsur tersebut, pada akhirnya akan mengarah
rasanya pahit maka sediaan pare dapat juga pada kerusakan sel (Halliwel&Gutteridge
berbentuk tablet atau kapsul. Dosis untuk 1985).
kapsul yang berisi bubuk kering berkisar Lipid peroksida adalah suatu molekul
antara 3-15 g/hari atau bila dalam bentuk yang terbentuk dari peroksidasi lipid.
ekstrak kering setara dengan 100-200 mg, 3 Peroksidasi lipid adalah reaksi yang terjadi
kali sehari. antara radikal bebas dengan PUFA yang
Paten terbaru tentang pare di Kantor mengandung sedikitnya tiga ikatan rangkap
Paten Amerika Serikat yang diberikan kepada (Halliwell & Gutteridge 1985). Reaksi
Pushpa Khanna dari India dengan no. peroksidasi lipid diawali oleh pengambilan
US6,831,162 B2 lebih mengungkap khasiat sebuah atom hidrogen dari gugus metilena (-
biji buah pare sebagai antidiabetes. Paten CH2) pada PUFA oleh radikal bebas. Pada
tersebut mengungkap tentang isolasi senyawa tahap ini terjadi pembentukan radikal bebas
yang dinamakan polipeptida-K dari biji buah karbon (-CH-) yang disebabkan adanya
pare. Senyawa dalam bentuk bubuk amorf ikatan rangkap pada asam lemak yang dapat
tersebut diformulasikan dalam berbagai melemahkan ikatan antara atom C dan H
bentuk seperti tablet dan produk-produk yang berdekatan dengan ikatan rangkap,
edible seperti biskuit dan permen karet yang sehingga atom H mudah diambil oleh radikal
tidak ditelan dengan segera. bebas. Tahap selanjutnya yaitu penstabilan
Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih radikal bebas karbon melalui penataan ulang
dari 500 pasien diabetes menunjukkan bahwa ikatan rangkap, sehingga terbentuk diena
sediaan yang mengandung 12 mg hingga 70 terkonjugasi. Apabila diena terkonjugasi
mg polipeptida-K tersebut cukup efektif bereaksi dengan O2, maka akan terbentuk
dalam mengaktifkan insulin yang sudah non- radikal lipid peroksida (ROO). Hadirnya
aktif dan dapat meremajakan pankreas radikal peroksida ini dapat memudahkan
tergantung dari kekronisan kondisi patologi pengambilan atom hidrogen dari molekul
dari masing-masing individu pasien. Selain lipid lain, sehingga tahap ini disebut sebagai
dapat menurunkan kadar gula darah, tahap propagasi. Radikal peroksida
polipeptida-K juga mengendalikan hipertensi selanjutnya dapat bergabung dengan atom H
dengan cara mengendalikan total kolesterol, yang lain membentuk lipid hidroperoksida
HDL, LDL, VLDL, dan trigliserida. dan radikal bebas yang baru. Jalur lain yang
ditempuh oleh radikal peroksida yaitu dengan
Radikal bebas, Antioksidan, dan Lipid membentuk peroksida siklik yang disebut
Peroksida dengan enderoperoksida. Tahap terminasi
Radikal bebas adalah suatu atom atau terjadi bila radikal lipid peroksida bereaksi
molekul yang memiliki satu atau lebih dengan antioksidan atau senyawa biologi
elektron tidak berpasangan dan sangat reaktif seperti protein (Tabel 1).
(Muhilal 1991). Radikal bebas, disimbolkan Lipid peroksida atau lipid hidroperoksida
dengan tanda (), dapat terbentuk secara merupakan suatu molekul yang stabil pada
endogen sebagai hasil proses metabolisme suhu fisiologis atau suhu tubuh. Namun ion-
tubuh, atau secara eksogen misalnya melalui ion logam transisi yang terdapat di dalam
4
Tabel 1 Tahapan reaksi pembentukan radikal Untuk mengontrol radikal bebas, dapat
bebas digunakan senyawa-senyawa yang berperan
sebagai penangkap radikal bebas atau dikenal
Tahapan Reaksi
sebagai antioksidan. Antioksidan
1. Inisiasi RH + OH didefinisikan sebagai senyawa yang dapat
2. R + O2 memberikan elektron kepada radikal bebas.
Propagasi ROO + RH ROOH + R Proses antioksidasi dapat terjadi pada enzim
3. ROO + ROO ROOR + O2 yang berperan mengubah senyawa radikal
Terminasi ROO + R ROOR bebas menjadi senyawa yang lebih stabil.
R + R Misalnya enzim superoksida dismutase
(SOD) yang mengubah radikal O2- menjadi
tubuh seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu) H2O2 dan O2.
dapat mengkatalisis penguraian lipid
hidroperoksida hingga membentuk produk O2- + O2- + H+ + H+ SOD
H2O2 + O2
yang berbahaya seperti epoksida, keton,
asam, dan aldehida. Beberapa contoh Mekanisme kerja antioksidan pada
aldehida yang dihasilkan dari peruraian senyawa radikal bebas ada tiga macam, yaitu
peroksida adalah malondialdehida (MDA) (1) antioksidan primer yang berperan untuk
dan 4-hidroksinonenal. Kedua produk mengurangi pembentukan radikal bebas baru
aldehida tersebut dapat menyerang protein dengan cara memutus reaksi berantai dan
terutama pada gugus thiol (-SH) dan gugus mengubahnya menjadi produk yang lebih
amino (-NH2), sehingga enzim-enzim yang stabil. Antioksidan primer ini terdiri atas
membutuhkan senyawa-senyawa tersebut superoksida dismutase (SOD), katalase, dan
untuk aktivitasnya akan terhambat bila glutation peroksidase. Ketiga contoh
peroksidasi lipid sedang berlangsung antioksidan tersebut dapat mengubah radikal
(Sulistyo 1998). superoksida menjadi air. (2) antioksidan
Konsentrasi lipid peroksida yang sekunder yang berperan untuk mengikat
berlebih pada darah maupun organ dapat radikal bebas dan mencegah amplifikasi
mengakibatkan berbagai penyakit senyawa radikal. Antioksidan sekunder
degeneratif. Menurut Yagi (1994) bila kadar terdapat pada vitamin C, vitamin B, vitamin
lipid peroksida di hati meningkat, maka lipid E, betakaroten, dan senyawa-senyawa
peroksida ini dapat keluar dan akan merusak fitokimia. (3) antioksidan tersier yang
organ atau jaringan lain. Pada manusia, lipid berperan dalam mekanisme biomolekuler.
peroksida dalam darah akan meningkat Antioksidan tersier terdiri atas enzim
seiring dengan bertambahnya usia, tetapi perbaikan DNA dan metionin sulfoksida
jumlahnya tidak boleh melebihi konsentrasi reduktase (Kartikawati 1999)
normalnya, yaitu 4 nmol/mL. Ada dua jenis antioksidan berdasarkan
Konsentrasi lipid peroksida dapat diukur asalnya, yakni antioksidan yang berasal dari
dengan metode asam tiobarbiturat (TBA) dalam tubuh (endogen) dan antioksidan yang
yang akan mengukur adanya MDA dikonsumsi dari luar tubuh (eksogen)
(malondialdehida) sebagai produk reaksi (Gitawati 1995). Antioksidan endogen
peroksidasi lipid. Asam tiobarbiturat akan merupakan jenis antioksidan yang diproduksi
bereaksi dengan gugus karbonil dari MDA, oleh tubuh atau secara alami terdapat dalam
yaitu satu molekul MDA akan berikatan tubuh. Beberapa contoh antioksidan endogen
dengan dua molekul TBA. Reaksi ini akan adalah enzim-enzim seperti superoksida
menghasilkan senyawa kompleks berwarna dismutase, glutation peroksidase, glutation
merah yang serapannya dapat diukur secara reduktase, katalase, tioredoksin reduktase,
spektrofotometri (Gambar 2). heme oksigenase, dan biliverdin reduktase.
Selain itu ada juga glutation dan koenzim-Q
yang merupakan antioksidan endogen bukan
dari golongan enzim. Antioksidan eksogen
merupakan jenis antioksidan yang diperoleh
dari diet atau asupan makanan. Antioksidan
ini diperoleh dengan cara mengkonsumsi
jenis-jenis makanan tertentu yang
Gambar 2 Reaksi antara TBA dengan MDA mengandung komponen antioksidan seperti
Sumber: Halliwel&Gutteridge (1985) vitamin C, vitamin E atau berbagai jenis
5