Anda di halaman 1dari 3

Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)

Penelitian yang dilakukan oleh Iswantini, dkk (2011) melaporkan bahwa ekstrak Guazuma
ulmifolia memiliki efek yang baik pada penghambatan aktivitas enzim lipase pankreas. Penghambatan
pada enzim ini akan mempengaruhi aktivitas pankreas dalam menghidrolisis lemak menjadi asam lemak
dan monogliserid sehingga lemak akan terbuang melalui feses. Akibatnya, inhibisi enzim lipase pankreas
ini secara in vivo dapat menekan absorpsi lemak pada usus halus sehingga mampu menurunkan berat
badan dan mengatasi obesitas (Liu dkk., 2020). Efek penghambatan enzim lipase pankreas ini
dipengaruhi oleh kandungan komponen flavonoid dan tanin yang ditunjukkan pada ekstrak hidroetanol,
ekstrak air, dan ekstrak saponin dari G. ulmifolia. Ekstrak hidroetanol diketahui memberikan aktivitas
penghambatan lipase pankreas tertinggi (25,31% pada 60 g/mL) serta toksisitas terendah (LC 50 1070,93
g/mL), diikuti oleh ekstrak air dan saponin. Efek penghambatan oleh esktrak hidroetanol G. ulmifolia
juga diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan Xenical®/Orlistat yang merupakan kontrol positif pada
penelitian ini (17,53% pada 100 g/mL) (Iswantini dkk., 2011).

Penelitian lain terkait aktivitas daun jati belanda dalam menghambat enzim lipase pankreas juga
menunjukkan hasil yang serupa, dimana uji pre-klinik ekstrak etanol daun jati belanda pada konsentrasi
10%, 20%, dan 30% mampu menurunkan aktivitas lipase pankreas secara bermakna, berturut-turut
sebesar 8,33±9,27; 9,33±6,34; dan 15,33±7,61 IU/L. Uji klinik yang dilakukan pada 30 penderita obesitas
dengan metode penelitian kuasi eksperimental menggunakan desain pretes dan postes juga
memberikan hasil yang mendukung aktivitas daun jati belanda terkait obesitas. Hasil penelitan ini
melaporkan bahwa penggunaan ekstrak daun jati belanda menunjukkan adanya penurunan berat badan
yang signifikan, yaitu rata-rata berat badan penderita sebelum perlakuan adalah 75,5 kg dan rata-rata
berat badan penderita setelah perlakuan adalah 73,9 kg (Zhafran dkk., 2019).

Mekanisme lain terkait aktivitas anti-obesitas daun jati belanda diantaranya adalah penggunaan
ekstrak etanol daun jati belanda pada konsentrasi tinggi dapat menurunkan ekspresi gen PPAR γ yang
berfungsi penting dalam pengaturan diferensiasi adiposit. Penurunan ekspresi gen ini berakibat pada
penghambatan proses adipogenesis dan lipogenesis. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa ekstrak
etanol daun jati belanda mampu menurunkan ekspresi gen C/EBPα. Gen C/EBPα merupakan kontributor
utama dalam ekspresi adiptin dan leptin yang ada pada sel lemak, gen ini bersama dengan gen PPARγ
diketahui saling menginduksi ekspresi satu sama lain dan memiliki fungsi yang sinergis dalam proses
terjadinya adipogenesis. Penggunaan ekstrak etanol daun jati belanda juga menunjukkan kemampuan
dalam penghambatan enzim Stearoyl-CoA desaturase (SCD). Fungsi dari enzim ini adalah mengkatalisis
pengenalan ikatan rangkap cis pada posisi ∆9 substrat fatty acyl-CoA dalam biosintesis asam lemak tak
jenuh tunggal. Peningkatan aktivitas enzim SCD dalam tubuh dilaporkan memiliki korelasi dengan
beberapa gangguan kesehatan seperti diabetes dan obesitas. Berdasarkan beberapa mekanisme
tersebut, penggunaan ekstrak etanol daun jati belanda dapat dimanfaatkan sebagai terapi dalam
pengobatan obesitas (Hidayat dkk., 2016).

Herba Tempuyung (Sonchus arvensis)

Hasil screening fitokimia pada simplisia tempuyung menunjukkan bahwa tanaman ini
mengandung beberapa metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid, alkaloid, saponin, tanin, dan
glikosida. Berdasarkan penelitian oleh Ardiyanto (2018) diketahui bahwa studi terkait aktivitas
tempuyung dalam mengatasi obesitas belum ada hingga saat ini, namun kandungan flavonoid dan
steroid diyakini sebagai komponen yang bertanggung jawab terkait aktivitasnya sebagai anti-obesitas.
Kedua senyawa ini berfungsi sebagai anti-obesitas melalui mekanisme penghambatan penyerapan
kolesterol dan meningkatkan ekskresi kolesterol.

Salah satu jenis flavonoid pada herba tempuyung yang menunjukkan potensi sebagai anti-
obesitas adalah kaempferol. Penelitian yang mendukung hal ini dilakukan oleh Torres-Villarreal dkk
(2019) dengan cara memberikan perlakuan kaempferol 60 µM pada sel pra-adiposit (hari 0) dan adiposit
dewasa (hari 12) selama 21 hari untuk mengevaluasi potensi efek anti-adipogenik dan lipolitiknya.
Hasilnya menunjukkan stimulasi pra-adiposit oleh kaempferol 60 µM menghasilkan 62% penghambatan
adipogenesis, sedangkan pada adiposit dewasa mampu mengurangi 39% akumulasi lipid intraseluler.
Selain itu, penggunaan kaempferol 60 µM juga mampu menurunkan ekspresi mRNA CCAT-enhancer-
binding protein α (Cebpa) lebih baik bila dibandingkan dengan sel kontrol. Sebaliknya, kaempferol
menunjukkan upregulasi pada ekspresi gen Adipose triglyceride lipase (ATGL) dan Hormone-sensitive
lipase (HSL). Gen Cebpa merupakan gen utama yang mengatur diferensiasi adiposit, adapun ATGL dan
HSL merupakan enzim utama yang terlibat dalam proses lipolysis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pengobatan dengan kaempferol terbukti dapat mengurangi akumulasi lipid dalam adiposit secara efisien
sehingga flavonoid kaempferol dapat menjadi kandidat potensial untuk memodulasi berat badan selama
obesitas.
Ardiyanto, D. 2018. Pengaruh jamu obesitas terhadap indeks massa tubuh, lingkar perut, dan lingkar
lengan dibandingkan dengan orlistat dan evaluasi keamanannya. Buletin Penelitian Kesehatan.
46(3):177–182.

Hidayat, M., S. Prahastuti, N. Fauziah, M. Maesaroh, B. Balqis, dan W. Widowati. 2016. Modulation of
adipogenesis-related gene expression by ethanol extracts of detam 1 soybean and jati belanda leaf
in 3t3-l1 cells. Bangladesh Journal of Pharmacology. 11(3):697–702.

Iswantini, D. Y. A. H., R. F. Silitonga, E. Martatilofa, dan L. K. Darusman. 2011. Zingiber cassumunar,


guazuma ulmifolia, and murraya paniculata extracts as antiobesity: in vitro inhibitory effect on
pancreatic lipase activity. HAYATI Journal of Biosciences. 18(1):6–10.

Liu, T. T., X. T. Liu, Q. X. Chen, dan Y. Shi. 2020. Lipase inhibitors for obesity: a review. Biomedicine and
Pharmacotherapy. 128(5):1–9.

Torres-Villarreal, D., A. Camacho, H. Castro, R. Ortiz-Lopez, dan A. L. de la Garza. 2019. Anti-obesity


effects of kaempferol by inhibiting adipogenesis and increasing lipolysis in 3t3-l1 cells. Journal of
Physiology and Biochemistry. 75(1):83–88.

Zhafran, Muhartono, dan Utari Gita Mutiara. 2019. Jati belanda (guazuma ulmifolia lamk.) sebagai terapi
alternatif obesitas. Medula. 8:161–167.

Anda mungkin juga menyukai