Anda di halaman 1dari 2

OBJEK 2 (PENDAHULUAN)

Kacang lentil merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung kadar serat total dan
karbohidrat yang cukup tinggi dibandingkan dengan kacang-kacangan sejenisnya (Pratita et al., 2021).
Lentil merah memiliki kandungan protein sekitar 25,8 g /100 g, serat sekitar 10,38g /100 g, dan
kandungan lemak sekitar 1,1g /100 g. Lentil merah merupakan salah satu jenis dari kacang lentil yang
mengandung prebiotik seperti inulin. Prebiotik yang tergantung di dalam lentil merah dapat
mendorong pertumbuhan probiotik yang tinggal di dalam usus.
Susu adalah cairan berwarna putih bernilai gizi tinggi yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia. Pada susu sapi memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, mineral, dan laktosa
(Lambrini et al., 2021). Dengan kandungan yang ada di susu sapi dapat berkontribusi dalam nutrisi
makro dan mikro bagi tubuh manusia. Susu sapi dapat diolah menjadi beberapa bahan pangan seperti
yoghurt. Yoghurt merupakan produk fermentasi dari bakteri asam laktat yang berbahan dasar susu
sapi. Yoghurt dapat memberi berbagai manfaat bagi kesehatan seperti menurunkan kadar kolesterol
darah, menjaga kesehatan lambung, dan mencegah penyakit kanker pada saluran pencernaan. Selain
itu, yoghurt mengandung probiotik yang merupakan mikroba yang mampu mengatur keseimbangan
mikroba dalam saluran pencernaan. Dalam pembuatan yoghurt, terdapat beberapa bakteri asam laktat
yang dapat berperan seperti Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, dan Lactobacillus
plantarum. Bakteri tersebut bersifat homofermentatif, terjadi fermentasi glukosa dan menghasilkan
asam laktat sebagai produk akhir dengan jalur Embden-Meyerhof-Parnas (Zotta et al., 2018).
Sinbiotik merupakan makanan yang sekaligus memiliki komponen probiotik dan prebiotik,
atau dapat diartikan sebagai kombinasi antara probiotik dan prebiotik yang bekerja sama memberi
keuntungan bagi tubuh. Probiotik adalah bakteri seperti bakteri asam laktat yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri patogen sehingga dapat menjaga keseimbangan mikroba dalam usus. Prebiotik
adalah kandungan yang terdapat pada bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan
manusia. Prebiotik berfungsi sebagai substrat bagi bakteri baik dalam susu sehingga dengan adanya
prebiotik akan meningkatkan pertumbuhan aktivitas bakteri baik dalam usus besar. Pangan sinbiotik
sendiri dapat dibuat dengan menggabungkan makanan yang mengandung probiotik dengan makanan
prebiotik, seperti yoghurt yang mengandung asam laktat dan lentil merah yang mengandung inulin.

Referensi
Lambrini, K., Aikaterini, F., Konstantinos, K., Christos, I., Ioanna, P. V., & Areti, T. (2021). Milk
nutritional composition and its role in human health. Journal of Pharmacy and Pharmacology,
9, 8-13.
Pratita, A. T. K., Meri, M., & Fathurohman, M. (2021). ANALISIS KADAR SERAT PATI
TERMODIFIKASI LENTIL MERAH DAN LENTIL HITAM. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 21(2), 1-7.
Zotta, T., Ricciardi, A., Ianniello, R. G., Storti, L. V., Glibota, N. A., & Parente, E. (2018). Aerobic
and respirative growth of heterofermentative lactic acid bacteria: A screening study. Food
Microbiology, 76, 117-127.
OBJEK 3 DAN 4 (ABSTRAK)

Abstrak
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan tinggi yang mudah tumbuh pada daerah
tropis. Daun kelor merupakan daun yang mengandung senyawa aktif flavonoid yang berfungsi
sebagai antioksidan untuk membantu menetralisir dan menstabilkan radikal bebas sehingga tidak lagi
merusak sel-sel dan jaringan sehat. Total fenol ditentukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu yang
kandungan total fenolnya dihitung pada panjang gelombang 750 nm. Kandungan total fenol daun
kelor didapatkan sebesar 0,819 mg GAE/g ekstrak dihitung dari persamaan regresi linear y = 0,0095x
+ 0,0743. Aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan senyawa radikal bebas yaitu larutan DPPH
dan didapatkan persentase inhibisi sebesar 37,36% dihitung dari serapan kontrol yang didapat sebesar
0,661 dan serapan sampel sebesar 0,414.
Kata Kunci: antioksidan, daun kelor, radikal bebas, total fenol

Abstrak
Moringa oleifera, also known as the moringa tree, is a tall plant that thrives in tropical regions.
Moringa leaves contain active compounds called flavonoids, which act as antioxidants to help
neutralize and stabilize free radicals, preventing them from damaging healthy cells and tissues. The
total phenolic content was determined using the Folin-Ciocalteu method, and the total phenolic
content was calculated at a wavelength of 750 nm. The total phenolic content of moringa leaves was
found to be 0.819 mg GAE/g extract, calculated from the linear regression equation y = 0.0095x +
0.0743. The antioxidant activity was analyzed using the DPPH free radical compound, and an
inhibition percentage of 37.36% was obtained, calculated from the control absorbance value of 0.661
and the sample absorbance value of 0.414.
Keywords: antioxidant, free radical, moringa leaves, total phenolic

Anda mungkin juga menyukai