Anda di halaman 1dari 10

UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.

2, May 2021

AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA DARI SECANG (Caesalpinia sappan L.)


ANTIHYPERCHOLESTEROLEMIA ACTIVITY FROM SECANG (Caesalpinia sappan L.)

Danny Adi Kurniawan*,Tukiran


Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : dannyadi09@gmail.com

Abstrak
Salah satu masalah gizi pada tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi fast food adalah meningkatnya kadar
kolesterol darah yang disebut hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol darah dapat diatasi dengan
simvastatin. Namun, simvastatin memiliki banyak efek samping dengan demikian diperlukan obat tradisional yang
aman. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas secang (Caesalpinia sappan L.) yang berpotensi sebagai
antihiperkolesterolemia. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini yaitu studi pustaka data sekunder
artikel penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010-2020. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa secang
mempunyai bioaktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, antiobesitas, dan sindrom nefrotik. Secang
dengan berbagai komponen fitokimianya berpotensi dalam terapi hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya,
antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik. Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, antara lain PrA,
sappanol, dan benzilchroman. PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan menghambat aktivitas hiperlipidemia
dengan cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol berperan sebagai
antiinflamasi dengan cara meningkatkan sekresi beberapa substansi antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α.
Kata Kunci : Hiperkolesterolemia, Antihiperkolesterolemia, Ekstrak secang

Abstract
One of the nutritional problems in the body due to consuming too much fast food is an increase blood cholesterol
levels which is called hypercholesterolemia. Increased blood cholesterol levels can be treated with simvastatin.
However, simvastatin has many side effects, thus a safe traditional medicine is needed. This article aims to
determine the secang (Caesalpinia sappan L.) bioactivity of a potential anti-hypercholesterolemic agent. The
method used in compiling this article is literature study of secondary data from research articles published in 2010-
2020. The results of literature studies show that secang has some bioactivity as an antioxidant, anti-inflammatory,
anti-diabetic, antiobesity, and nephrotic syndrome. Secang with its various phytochemical components has the
potential in treating hypercholesterolemia. The phytochemical components are flavonoids, alkaloids, and phenolics.
While the active compounds in secang extract are PrA, sappanol, and benzilchroman. PrA can reduce serum TC
levels and inhibit hyperlipidemic activity by reducing serum TG and LDL levels but does not affect HDL levels.
Sappanol acts as an anti-inflammatory by increasing the secretion of several anti-inflammatory substances, namely
IL-10, IL-6, and TNF-α
Keywords : Hypercholesterolemia, Anti-Hypercholesterolemia, Secang extract

PENDAHULUAN lainnya [3,4,5]. Pada tahun 2016 The Institute


for Health Metrics and Evaluation menyatakan
Salah satu jenis perubahan pola hidup
bahwa sebanyak 32% dari total kematian di
manusia adalah pemilihan makanan cepat saji
dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan
(fast food). Apabila dikonsumsi secara terus
pembuluh darah. Sebanyak 3,8 juta pria dan 3,4
menerus fast food dapat mengakibatkan masalah
juta wanita meninggal akibat penyakit koroner
gizi pada tubuh karena mengandung kalori,
setiap tahun. Dengan demikian
lemak dan protein yang tinggi tetapi
hiperkolesterolemia menjadi prioritas
mengandung gula, garam dan serat yang rendah
penanggulangan kesehatan di negara maju dan
[1]. Salah satu masalah gizi pada tubuh akibat
berkembang [6].
terlalu banyak mengonsumsi fast food adalah
Pada umumnya masyarakat
meningkatnya kadar kolesterol darah yang
menanggulangi hiperkolesterolemia dengan
disebut hiperkolesterolemia [2]. Hiperkolestero-
mengonsumsi simvastatin yang mempunyai
lemia dapat menurunkan aliran darah ke jantung
kemampuan menghambat enzim HMG-CoA
sehingga memicu penyakit jantung koroner,
reduktase. Karena banyak efek samping dalam
hipertensi, stroke dan penyakit kardiovaskular
penggunaan obat kimiawi dalam jangka panjang

158
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

seperti hepatotoksik, malaise, rabdomiolisis, Buah


miopati, peningkatan toksisitas otot maka perlu (fruits)
adanya obat tradisional yang aman [7, 8]. Obat
tradisional yang aman dikonsumsi dapat
ditemukan pada beberapa tanaman. Bunga
Tanaman yang memiliki potensi (flowers)
menurunkan kadar kolesterol darah, salah
satunya adalah secang (Caesalpinia sappan L.).
Potensi utama antihiperkolesterolemia pada Kayu
ekstrak secang adalah senyawa aktif (wood)
protosappanin A (PrA) (9).
Berdasarkan uraian diatas artikel ini
Inti kayu
bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas secang
(heartwood)
yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia.
Selain itu, artikel ini diharapkan dapat memberi Gambar 1. Bagian tanaman secang [26]
sumbangsih dalam pengembangan kajian ilmu
pengetahuan. Secang dimanfaatkan dalam berbagai
bidang, seperti makanan dan pengobatan
METODE tradisional serta banyak dilakukan penelitian
untuk mengetahui kandungan kimianya. Ekstrak
Metode yang digunakan untuk menyusun artikel etanol kayu secang mengandung caesappin A
ini, yaitu studi pustaka data sekunder dari jurnal dan caesappin B yang merupakan bagian dari
10 tahun terakhir (2010-2020) dengan media senyawa protosappanin [13, 14]. Ekstrak etanol
pencarian online seperti Google Scholar, kayu secang juga mengandung terpenoid dan
Science Direct dan situs jurnal-jurnal online fenol [15]. Ekstrak metanol secang mengandung
lainnya. protosappanin A, sappanon B dan brazilin [16].
Ekstrak air kayu secang dan ekstrak
PEMBAHASAN
etanol 50% kayu secang menghasilkan warna
Secang (Caesalpinia sappan L.) merah kecoklatan yang menyebabkan tanaman
Secang berasal dari daerah Asia secang diaplikasikan sebagai pewarna alami
Tenggara, Kepulauan Melayu, Myanmar dan makanan [17]. Warna merah kecoklatan tersebut
Thailand. Secang tumbuh di beberapa daerah, dihasilkan oleh zat brazilin yang merupakan
yaitu Indonesia, Papua Nugini, Filipina, komponen utama homoisoflavonoid pada inti
Kepulauan Solomon, dan Amerika Serikat [10]. kayu tanaman secang [18,19]. Zat ini
Di Indonesia, secang tumbuh di daerah mempunyai efek melindungi tubuh dari radikal
perbukitan dengan tanah liat, berbatuan kapur bebas atau sebagai agen antioksidan [20]. Selain
pada ketinggian 500-1000 mdpl [11]. Adapun itu, ekstrak metanol dan etanol 50% kayu secang
klasifikasi tanaman secang adalah sebagai mempunyai aktivitas antijerawat melalui dua
berikut. parameter pengamatan, yaitu kemampuannya
Kingdom : Plantae dalam menghambat pertumbuhan
Divisi : Tracheophyta Propionibacterium acnes dan menghambat
Kelas : Magnoliopsida aktivitas enzim lipase [16,18].
Ordo : Fabales Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol
Famili : Fabaceae kayu secang menunjukkan bahwa beberapa
Genus : Caesalpinia senyawa metabolit sekunder yang terkandung
Spesies : Caesalpinia sappan L. dalam ekstrak tersebut antara lain flavonoid,
Secara botani, secang memiliki nama tanin, polifenol, kuinon dan monoterpen yang
Caesalpinia sappan Linn dan mempunyai mana berpotensi menghambat bakteri
sinonim dengan Biancaea sappan [10,12]. kontaminan makanan dengan penurunan
Sejauh ini bagian tanaman secang yang populasi Escherichia coli, Staphylococcus
dikenal adalah buah (fruits), bunga (flowers), aureus, Pseudomonas aeruginosa masing-
kayu (wood), dan inti kayu (heartwoods). masing sebesar 97,12%, 96,28% dan 99,88%
[17].

159
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Hiperkolesterolemia Hiperkolesterolemia dibagi menjadi


hiperkolesterolemia primer dan hiperkolestero-
Kolesterol merupakan lipida struktural
lemia sekunder. Hiperkolesterolemia primer
yang berfungsi sebagai komponen yang
berupa gangguan lipid yang dibagi menjadi dua,
dibutuhkan dalam sel tubuh. Biosintesis
yaitu hiperkolesterolemia poligenik yang
kolesterol diawali dengan tahap sintesis
disebabkan berkurangnya daya metabolisme
mevalonat dari asetil-CoA dengan katalis HMG-
kolesterol dan meningkatnya penyerapan lemak
CoA reduktase, kemudian pembentukan unit
dan hiperkolesterolemia familiar disebabkan
isoprenoid dari mevalonat melalui pelepasan
oleh ketidakmampuan reseptor LDL.
karbon dioksida, pembentukan senyawa antar
Hiperkolesterolemia sekunder disebabkan oleh
skualen, pembentukan lanosterol dan terakhir
iringan penyakit tertentu atau dari luar tubuh
pembentukan kolesterol [21].
seperti sindrom nefrotik (gangguan ginjal),
Metabolisme kolesterol utamanya
diabetes mellitus tipe II, serta pola makan yang
berlangsung di hati. Mula-mula absorpsi
kurang benar [28,29,30,31].
kolesterol terjadi di usus dan ditransport dalam
Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh
bentuk kilomikron menuju hati. Kolesterol
faktor genetik disebut familial
diangkut oleh very low density lipoprotein
hypercholesterolemia. Penderita familial
(VLDL) menuju pembentukan low density
hypercholesterolemia mengalami kenaikan
lipoprotein (LDL) dengan perantara
kadar plasma total, kolesterol LDL,
intermediate density lipoprotein (IDL). LDL
apolipoprotein B (Apo B), kadar serum TNFα
membawa kolesterol ke seluruh jaringan perifer
yang lebih tinggi dan mengalami penurunan
berdasarkan kebutuhan. Sisa kolesterol di
kadar antiinflamasi sitokin interleukin-10 (IL-
jaringan perifer akan berikatan dengan high
10) [28]. Peningkatan kadar TNFα memicu
density lipoprotein (HDL) dan kembali ke hati
peradangan yang tak mampu dihambat oleh
untuk menghindari penumpukan jaringan.
antiinflamasi tubuh.
Kolesterol di hati diekskresikan menjadi asam
Sindrom nefrotik merupakan gangguan
empedu yang dikeluarkan oleh feses dan
yang terjadi pada ginjal. Seorang penderita
sebagian diabsorpsi oleh usus melalui vena
sindrom nefrotik mempunyai kadar kolesterol
porta hepatika [21].
total yang lebih tinggi dibandingkan seorang
Hiperkolesterolemia disebut juga
yang normal. Penderita sindrom nefrotik juga
dengan hiperlipidemia [22]. Pada penderita
mengalami proteinuria, yaitu peningkatan kadar
hiperkolesterolemia, terjadi ketidakseimbangan
protein hingga melebihi nilai normal. Sekitar
jumlah kolesterol dalam tubuh [23]. Secara
47,3% penderita sindrom nefrotik memiliki
umum, hiperkolesterolemia ditandai dengan
meningkatnya kadar LDL yang dipicu oleh proteinuria  3+ dan 52,7% memiliki proteinuria
kelebihan produksi VLDL [5]. <3+ [29]. Sekitar 71,4% penderita sindrom
Hiperkolesterolemia juga ditandai dengan nefrotik lebih banyak memiliki proteinuria 3+,
meningkatnya kadar trigliserida (TG), kolesterol diikuti proteinuria 2+ sebanyak 25% dan
total (TC), LDL dan menurunnya kadar HDL proteinuria 1+ sebanyak 3,6% [32]. Proteinuria
[24,25,26]. Penderita hiperkolesterolemia memicu terjadinya penurunan kadar albumin
mempunyai kadar LDL lebih dari 190 mg/dl dan atau yang disebut hipoalbuminemia. Jika
mengalami gangguan kolesterol pada jaringan dibiarkan terus menerus, hipoalbuminemia akan
perifer termasuk hati dan pankreas [4]. LDL menyebabkan hiperkolesterolemia karena dapat
berperan penting dalam transfer dan memicu sintesis lipoprotein dan menurunkan
metabolisme kolesterol [27]. Apabila jumlah degradasi lemak [29].
LDL berlebih pada intima (lapisan terdalam Diabetes melitus tipe II merupakan
dinding pembuluh darah yang terdiri dari suatu keadaan yang mempengaruhi cara tubuh
endotel dan jaringan ikat halus di bawahnya), dalam memproses gula darah (glukosa). Tubuh
maka LDL akan terus menerus dimodifikasi seorang penderita diabetes melitus tipe II tidak
secara oksidatif sehingga meningkatkan dapat menghasilkan insulin yang cukup atau
peradangan dan memicu tumpukan lemak menolak insulin. Diabetes melitus tipe II sering
[4,26]. dikaitkan dengan kelainan lipoprotein dan lipid
plasma. Tingkat keparahan resistensi insulin
dapat diketahui dengan besarnya kelainan

160
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

penyerapan dan sintesis kolesterol. Oleh karena penyebab hiperkolesterolemia dan meredakan
itu, metabolisme kolesterol berkaitan dengan gejala hiperkolesterolemia.
variabel yang menunjukkan resistensi insulin. Senyawa dalam ekstrak secang dapat
Obesitas merupakan penumpukan lemak menurunkan kadar TC, TG dan LDL. Beberapa
yang berlebihan akibat ketidakseimbangan ekstrak secang dapat menurunkan TC, TG dan
asupan energi dengan energi yang digunakan LDL dalam darah dengan berbagai parameter
dalam waktu lama. Pola makan yang salah dapat dan uji perbandingan. Ekstrak tersebut meliputi
mengakibatkan obesitas. Pada penderita ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang, ekstrak
obesitas, efisiensi penyerapan kolesterol etil asetat kayu secang dan ekstrak etanol kayu
menurun dan sintesis kolesterol dapat meningkat secang.
tajam [30]. Selain itu penderita obesitas Diukur berdasarkan parameter indeks
mengalami laju lipogenesis lebih tinggi aterogenik yang menunjukkan tingkat prediksi
dibanding laju lipolisis sehingga dapat terjadinya penyakit kardiovaskular dan
mengakibatkan tumpukan lipid pada jaringan efektivitas suatu terapi, indeks aterogenik
adiposa. Obesitas merupakan pintu terhadap plasma berhubungan dengan jumlah LDL.
penyakit dan gangguan tubuh lainnya. Obesitas Ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang dapat
dapat memicu stress oksidatif, yaitu menaikkan indeks aterogenik yang berarti
ketidakseimbangan antara produksi spesies bahwa terapi yang telah dilakukan telah
oksigen reaktif (ROS; superoksida anion, menurunkan kadar LDL. Selain itu, ekstrak
radikal hidroksil) atau spesies nitrogen reaktif hidroalkoholik kayu secang dapat menurunkan
(RNS; oksida nitrat dan peroksinitrit) dan kadar TC, TG dan tidak mempengaruhi kadar
pertahanan antioksidan [31,33]. Peningkatan HDL [35].
jumlah ROS yang dibarengi dengan peningkatan Ekstrak etil asetat kayu secang
LDL akan memicu respon inflamasi yang mengandung senyawa aktif protosappanin A
dimediasi oleh sejumlah chemoattractans dan (PrA) [9]. PrA berperan sebagai
sitokin [34]. antihiperkolesterolemia karena dapat
menurunkan kadar serum TC [36]. PrA juga
Aktivitas Antihiperkolesterolemia menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan
Antihiperkolesterolemia merupakan cara menurunkan kadar serum TG, LDL dan
suatu aktivitas yang diberikan oleh substansi tidak mempengaruhi kadar HDL [36]. Selain itu
yang dapat digunakan untuk terapi PrA dalam ekstrak etil asetat kayu secang dapat
hiperkolesterolemia. Dalam hal ini, substansi melarutkan lemak dalam darah [9]. Parameter
yang berperan sebagai antihiperkolesterolemia aktivitas senyawa aktif PrA yaitu dari
adalah substansi yang dapat mengurangi kadar pengamatan plak pada histopatologi aorta tikus.
TC, TG dan LDL. Selain itu substansi yang Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aorta
berperan sebagai antihiperkolesterolemia tikus yang diberi ekstrak etil asetat kayu secang
merupakan substansi yang dapat menghambat memiliki jumlah plak yang lebih sedikit
dibandingkan tikus model diet tinggi lemak.

Gambar 2. Hasil Histopatologi Aorta Tikus (A) Normal, (B) Model Diet Tinggi Lemak, (C) Ekstrak Etil
Asetat Kayu Secang Dosis 0,575 g/kg, (D) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 1,15

161
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

g/kg, (E) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 2,30 g/kg, dan (F) Kontrol Positif
Simvastatin Dosis 4,2 mg/kg [9]

Ekstrak etanol kayu secang diduga endotelium aorta tikus. Ekstrak etil asetat kayu
mengandung senyawa yang dapat menurunkan secang juga dapat melancarkan setiap gangguan
kadar kolesterol, yaitu flavonoid diantaranya akibat tumpukan kolesterol di pembuluh darah
senyawa brazilin, isomer brazilin, 1',4'- [46]. Seduhan secang mengandung flavonoid
dihidrospiro [benzofuran-3(2H),3'-[3H2] yang dapat melindungi tubuh dari ROS serta
benzopiran] -1',6', 6',7'-tetrol, 3-[[4,5 dihidroksi- berpotensi sebagai antiinflamasi dan
2-(hidroksimetil) fenil]metil]-2-3-dihidro-3,6- antidiabetes [47]. Selain alkaloid, flavonoid dan
benzofurandiol, (7R,7S)-7,8-dihidro-3,7,10,11 fenolik antioksidan secang dihasilkan dari
tetrahidroksi-6H-dibenz[b,d]oksosin-7-metanol senyawa benzilchroman dan brazilin [33,48].
(7R,7S-protosapanin B). Flavonoid dapat Brazilin berperan sebagai antioksidan dan
mengurangi sintesis kolesterol dengan cara menghambat stres oksidatif dengan cara
menghambat enzim acyl-CoA cholesterol acyl menaikkan kadar glutationin peroksidase 7
transferase (ACAT) di sel HepG2 [37]. Diukur (isozim glutationin peroxidase yang berperan
berdasarkan kadar TC, TG dan LDL, flavonoid dalam reduksi lipid hidroperoksida menjadi
dan alkaloid dapat menurunkan kadar TC, TG alkohol dan reduksi H2O2 bebas menjadi H2O)
dan LDL. Pada suatu percobaan tikus yang serta menghambat produksi NO yang diinduksi
diberi diet hiperkolesterolemia ditambah ekstrak lipopolisakarida [16,48]. Hal tersebut akan
etanol 70% kayu secang juga mengalami menghambat terjadinya oksidasi pada tumpukan
penurunan TC dan peningkatan HDL [38]. TC dan LDL dalam tubuh sehingga menekan
Ekstrak secang mempunyai bioaktivitas resiko hiperkolesterolemia. Ditinjau dari nilai
pendukung dalam terapi hiperkolesterolemia. IC50 yang menunjukkan efektivitas kerja
Bioaktivitas tersebut meliputi antioksidan, antioksidan pada suatu substansi, ekstrak kayu
antiinflamasi, antidiabetes dan antiobesitas. secang mempunyai nilai IC50 sebesar 18,71
Antioksidan merupakan suatu substansi molekul ppm [49,50]. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
yang dapat mencegah terjadinya oksidasi pada secang mempunyai aktivitas antioksidan yang
substansi lain. Substansi antioksidan berpotensi kuat dan dapat menghambat ROS.
sebagai antihiperkolesterolemia karena dapat Antiinflamasi merupakan suatu
menjaga LDL dari oksidasi yang menyebabkan substansi yang meredakan peradangan yang
peradangan pada jaringan. Keadaan tersebut terjadi pada suatu bagian. Tumpukan kolesterol
akan memperparah keadaan seorang penderita pada beberapa jaringan, khususnya jaringan
hiperkolesterolemia. Ekstrak etanol kayu secang perifer dapat menyebabkan peradangan. Hal itu
juga mengandung senyawa metabolit sekunder akan melemahkan kondisi suatu jaringan dan
alkaloid [39,40]. Alkaloid juga bekerja sebagai menurunkan imunitas tubuh. Apabila imunitas
antioksidan, sehingga ekstrak etanol 70% kayu tubuh penderita hiperkolesterolemia turun, maka
secang mempunyai biokativitas antioksidan dan akan menghambat pemulihan jaringan akibat
meredakan stress oksidatif [33,38]. Selain gangguan hiperkolesterolemia. Potensi
ekstrak etanol kayu secang, simplisia secang, antihiperkolesterolemia secang diperoleh dari
ekstrak daun secang, seduhan teh secang dan bioaktivitasnya sebagai antiinflamasi. Ekstrak
ekstrak etil asetat kayu secang juga mempunyai etanol secang mengandung PrA yang
bioaktivitas antioksidan. Simplisia secang mempunyai aktivitas antiinflamasi sehingga
menghasilkan antioksidan dari senyawa fenolik dapat meredakan peradangan akibat tumpukan
[41]. Ekstrak daun secang menghasilkan lemak pada aorta dan menghentikan peradangan
antioksidan dari senyawa fenolik dan flavonoid disekitar jaringan perifer [9,36]. Aktivitas
[42,43]. Seduhan minuman secang dapat antiinflamasi PrA ditunjukkan oleh peningkatan
menurunkan kadar peroksida nitrit dari NO pada kadar serum MMP-9, IL-6, TNF-α, dan
jaringan adiposa, yang mana hal tersebut dapat pengaturan jalur komunikasi NF-kB yang
mengurangi oksidasi lemak dan mendukung mengaktifkan sel-sel imun [9,36]. Ekstrak
perbaikan kadar TC dan TG [44,45]. Ekstrak etil hidroalkoholik kayu secang juga mempunyai
asetat kayu secang menghasilkan antioksidan aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan
dengan cara menurunkan superoksida pada sebagai terapi hiperkolesterolemia. Ekstrak

162
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

tersebut dapat menurunkan jumlah plak lemak tipe II tidak mampu menyimpan atau
pada ateromatosa kemudian mengobati mendistribusikan glukosa dengan baik sehingga
peradangan yang terjadi [35]. Aktivitas mengakibatkan rasa lapar dan peningkatan berat
antiinflamasi secang juga diperoleh dari badan [30]. Beberapa ekstrak etanol yang
senyawa fenolik, sappanol dan brazilin. diketahui mempunyai bioaktivitas antidiabetes
Senyawa fenolik dari ekstrak secang adalah ekstrak etanol kayu secang, ekstrak
[51,52,53,54] juga dapat mempercepat kloroform kayu secang dan ekstrak metanol
pemulihan kerusakan jaringan yang disebabkan kayu secang. Ekstrak etanol kayu secang
oleh tumpukan kolesterol [52]. Senyawa mendapatkan aktivitas antidiabetes dari senyawa
sappanol berperan sebagai antiinflamasi dengan metabolit sekunder alkaloid dan flavonoid
cara meningkatkan sekresi beberapa substansi [39,40]. Senyawa tersebut meredakan diabetes
antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α dengan cara menurunkan aktivitas enzim
[43]. Senyawa brazilin yang sudah dimurnikan glukosidase [40]. Selain itu, ekstrak etanol inti
berpotensi sebagai antiinflamasi dengan cara kayu secang mengandung brazilin yang dapat
mereduksi radikal bebas [55]. mengatur glukogenesis dan dapat menurunkan
Antiobesitas merupakan suatu substansi kadar gula darah [59,60]. Aktivitas antidiabetes
yang dapat membantu menangani kelebihan ekstrak kloroform dan ekstrak metanol secang
berat badan (obesitas). Obesitas berakibat pada ditinjau dari kemampuannya dalam menurunkan
penurunan penyerapan kolesterol. Oleh sebab kadar serum total glukosa [61,62].
itu, bioaktivitas secang sebagai antiobesitas Secang juga berpotensi meredakan
dapat digunakan sebagai terapi sindrom nefrotik. Ekstrak secang yang telah
hiperkolesterolemia. Selain dapat menurunkan diketahui dapat meredakan sindrom nefrotik,
TC, TG, LDL, dan VLDL, ekstrak yaitu ekstrak etanol kayu secang. Ekstrak etanol
hidroalkoholik inti kayu secang ini dapat kayu secang yang mengandung PrA ditambah
menurunkan berat badan. Ekstrak secang yang dengan asam oleonat dapat meredakan gejala
berpotensi sebagai antiobesitas, yaitu ekstrak sindrom nefrotik dan meredakan proteinuria,
etanol kayu secang dan ekstrak hidroalkoholik sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada
kayu secang [28]. Kombinasi ekstrak secang dan penderita hiperkolesterolemia dengan penyakit
sambiloto juga dapat menurunkan berat badan pengiring sindrom nefrotik dan dapat
[56]. Mekanisme penurunan berat badan menghambat terjadinya hiperkolesterolemia
didukung oleh kerja senyawa brazilin dalam pada penderita sindrom nefrotik [63]. Selain itu,
ekstrak secang yang dapat menghambat ekstrak air dan etanol inti kayu secang dapat
akumulasi lipid selama diferensisasi adiposa meredakan sindrom nefrotik dengan cara
dalam sel [57,58]. Pencegahan terhadap meningkatkan aspartate amino transferase
akumulasi lipid dapat melancarkan peredaran (ASAT), alanine amino transferase (ALAT),
darah dan menghindari plak dalam jaringan. alkaline phosphatase (ALP), albumin dan
Keadaan tersebut akan memicu pemulihan menurunkan kadar protein total pada penderita
keadaan seseorang yang menderita sindrom nefrotik [64]. Dalam ekstrak kayu
hiperkolesterolemia. Selain itu, seseorang secang mengandung senyawa brazilin yang
dengan berat badan yang berlebihan juga dapat memperbaiki gangguan ginjal seperti
mengalami gangguan pada metabolisme proteinuria, glikosuria dan poliferasi glomerulus
kolesterol dalam tubuhnya. Oleh sebab itu, [65]. Hal tersebut akan memperbaiki fungsi
potensi antihiperkolesterolemia bisa didapatkan ginjal sekaligus mencegah terjadinya
dari zat yang berperan sebagai antiobesitas. hiperkolesterolemia pada penderita sindrom
Antidiabetes merupakan aktivitas dari nefrotik, memperbaiki metabolisme lemak dan
suatu senyawa yang dapat meredakan dan menurunkan resiko terjadinya peningkatan LDL.
mengobati diabetes. Diabetes mellitus tipe II
memicu terjadinya hiperkolesterolemia. Oleh KESIMPULAN
sebab itu, antidiabetes dapat digunakan sebagai
terapi anthiperkolesterolemia pada seseorang Secang dengan berbagai komponen
yang menderita hiperkolesterolemia khusunya fitokimianya berpotensi dalam terapi
dengan penyakit pengiring diabetes mellitus tipe hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya,
II. Tubuh seorang penderita diabetes melitus antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik.

163
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, Current Pharmaceutical Design, 16(1),
antara lain PrA, sappanol, dan benzilchroman. pp.2935-2947.
PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan 9. Li, Q., Wang, H., Tong, R., Chen, H. &
menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan Qie, R., 2020. Ethyl Acetate Extract of
cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi Sappanwood Alleviates Experimental
tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol Atheroschlerosis in Rats Through Changes
berperan sebagai antiinflamasi dengan cara in FGF21 and SREBP-2 Expression.
meningkatkan sekresi beberapa substansi International Journal of Clinical and
antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α. Experimental Pathology, 13(2), pp.220-
229.
DAFTAR PUSTAKA 10. Mariappan, N., Krishnakumar, S., Kumar
1. Afifah, P.L., Suyatno, Ronny, A. & S.R. & Surendar K.K., 2014. Caesalpinia
Apoina, K., 2017. Faktor-Faktor yang Sappan L : Comprehensive Review on Seed
Berhubungan dengan Konsumsi Fast Food Source Variation and Storability. Plant
Remaja Obesitas di SMA Theresiana 1 Gene & Trait, 5(2), pp.11-21.
Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan 11. Astina, I.G.A.A., 2010. Optimasi
Masyarakat, 5(4), pp.706-713. Pembuatan Ekstrak Etanolik Kayu Secang
2. Kementrian Kesehatan, 2018. Ketahui (Caesalpinia sappan L.) Secara Digesti.
Bahaya Terlalu Sering Mengkonsumsi Junk Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Food. [Online] Available at: Dharma.
http://promkes.kemkes.go.id/ketahui- 12. Vardhani, A.K., 2019. Caesalpinia sappan
bahaya-terlalu-sering-mengonsumsi-junk- L: Review Article. Proceedings of
food [Accessed 27 October 2019]. International Conference on Applied
3. Soleha, M., 2012. Kadar Kolesterol Tinggi Science and Health, 1(4), pp.300-305.
dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh 13. Wang, Z., Sun, J.B., Qu, W. & Guan, F.Q.,
terhadap Kadar Kolesterol Darah. Jurnal 2014. Caesappin A and B, two novel
Biotek Medisiana Indonesia, 1(2), pp.85- protosappanins from Caesalpinia sappan L.
92. Fitoterapia, 1(92), pp.280-284.
4. Ibrahim, M.A., Edinen,A. & Ishwarlal, J. 14. Shu, S.H., Deng, A.J., Li, Z.H. & Qin,
2020. Hypercholesterolemia. California : H.L., 2011. Two novel biphenyl dimers
StatPearls Publishing. from the heartwood of Caesalpinia sappan.
5. Soran, H., Adam, S., Mohammad, J.B. & Fitoterapia, 82(1), pp.762-766.
Ho, J.H., 2018. Hypercholesterolaemia – 15. Widowati, W., 2011. Uji Fitokimia dan
Practical Information for non-Specialists. Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu
Archives of Medical Science, 14(1), pp.1- Secang (Caesalpinia sappan L.). Jurnal
21. Kesehatan Masyarakat, 11(1), pp.23-31.
6. Lestari, W.L. & Diah M.U., 2017. Faktor 16. Batubara, I., Mitsunaga, T. & Ohashi, H.,
Dominan Hiperkolesterolemia pada pra- 2010. Brazilin from Caesalpinia sappan
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas wood as an antiacne agent. Journal of
Rangkapanjaya Kota Depok. Journal of Wood Science, 56(1), pp.77-81.
Community Medicine and Public Health, 17. Adirestuti, P., Puspadewi, R., Martadillah,
33(6), pp.267-272. A., Anggita, D., Helena, M., Octavia, A. &
7. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L. & Yuni, S., 2018. Optimization of Extraction
Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air from Sappan Wood and Its Influence on
Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol Food Bacterial Contaminants. Indonesian
Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of Journal of Pharmaceutical Science and
Indonesian Veterinary, 4(2), pp.82-87. Technology, 1(1), pp.21-24.
8. Ranjbar, S.H., Nayebi, N., Moradi, L. & 18. Nimal, N.P., Rajput, M.S., Prasad, G.S.V.
Mehri, A., 2010. Efficacy and Safety of & Ahmad, M., 2015. Brazilin from
Herbal Medicines Used in the Treatment of Caesalpinia sappan Heartwood and its
Hyperlipidemia; A Systematic Review. Pharmacological Activities: A Review.
Asian Pacific Journal of Tropical
Medicine, 8(6), pp.421-430.

164
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

19. Jin, C.H. & Qi, J.D., 2020. Research 29. Juliantika, R., Lestari H.I. & Kadir, M.R.,
Progress on Biological Activity of 2017. Korelasi Antara Hipoalbuminemia
Brazilian Lignin Compounds. Chinese dan Hiperkolesterolemia pada Anak dengan
Traditional Medicine Journal, 3(3), pp.1- Sindrom Nefrotik. Majalah Kedokteran
10. Sriwijaya, 49(2), pp.87-92.
20. Rina, O., 2013. Identifikasi Senyawa Aktif 30. Anggraini, R., 2018. Korelasi Kadar
dalam Ekstrak Etanol Kayu Secang Kolesterol dengan Kejadian Diabetes
(Caesalpinia sappan L.). Prosiding Mellitus tipe 2 pada Laki-laki. Medical and
Semirata FMIPA Universitas Lampung, Health Science Journal, 2(2), pp.55-60.
1(1), pp.215-218. 31. Susantiningsih, T., 2015. Obesitas dan
21. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L., & Stres Oksidatif. Jurnal Kesehatan Unila,
Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air 5(9), pp.89-93.
Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol 32. Pramana, P.D., Mayetti. & Kadiri, H.,
Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of 2013. Hubungan antara Proteinuria dan
Indonesian Veterinary. 4(2), pp.82-87. Hipoalbuminemia pada Anak dengan
22. Gupta, A., Sehgal, V. & Mehan, S., 2011. Sindrom Nefrotik yang Dirawat di RSUP
Hyperlipidemia: An Updated Review. Dr. M. Djamil Padang peride 2009-2012.
International Journal of biopharmaceutical Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), pp.90-93.
& Toxicological Research, 1(1), pp.81-89. 33. Lee, M.J., Lee, H.S., Kim, H. & Yi, H.S.,
23. Karr, S., 2017. Epidemiology and 2010. Antioxidant Properties of
Management of Hyperlipidemia. The Benzylchroman Derivatives from
American Journal of Managed care, 23(9), Caesalpinia sappan L. Against Oxidative
pp.5139-5148. Stress Evaluated in vitro. Journal of
24. Onwe, P., Folawiyo, M.A., Anyigor-Ogah, Enzyme Inhibition and Medicinal
C.S., Umahi, G., Okorocha, A.E., & Afoke, Chemistry, 25(5), pp.608-614.
A.O., 2015. Hyperlipidemia: Etiology and 34. Kumar, A., Christudas, S. & Salam, D.,
Possible Control. Journal of Dental and 2013. A Review Of Hyperlipidemia and
Medical Sciences, 14(10), pp.93-100. Medicinal Plants. Int.J.A.PS.BMS, 2(4),
25. Huff, T., Boyd, B. & Jialal, I., 2020. pp.219-237.
Physiology, Cholesterol. [Online] 35. Mekala, K. & Radha, R., 2016. Herbal
Available at: Formulation Development for
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK4 Hypolipidemic and Anti-Obesity Activity
70561/ [Accessed 15 April 2020]. on Heartwood of Caesalpinia Sappan Linn.
26. Besseling, J., Kastelein, J.J.P., Defesche International Journal of Multidisciplinary
J.C., Hutten, B.A. & Hovingh K., 2015. and Current Research, 4(1), pp.409-420.
Association Between Familial 36. Huang, Y., Qi, Y., Du, Q. & Zhang, D.,
Hypercholesterolemia and Prevalence of 2018. Protosappanin A Protects Againts
Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Atheroschlerosis via Anti-hyperlipidemia,
American Association, 313(10), pp.1029- Anti-inflammation and NF-kB Signaling
1036. Pathway in Hyperlipidemic Rabbits.
27. Priya, T., Maurya, S. & Khan, K.H., 2014. Iranian Journal of Basic Medical Sciences,
Cholesterol: Genetic, Clinical and Natural 21(1), pp.33-38.
Implications. Research Journal of 37. Rahman, S., Kosman, R. & Wijaya, I.I.,
Pharmaceutical, Biological and Chemical 2015. Uji Efek Hipolipidemik Ekstrak
Sciences, 4(3), pp.1344-1364. Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan
28. Narverud, I., Ueland, T., Nenseter, M.S. & L.) Terhadap Tikus Wistar (Rattus
Telle-Hansen, V.H., 2011. Children with norvegicus) Jantan. As-Syifaa, 7(2), pp.103-
familial hypercholesterolemia are 139.
characterized by an inflammatory 38. Lee, M.J., Lee, H.S., Jung, H.J., Lee, C.S.,
imbalance between the tumor necrosis Kim, J.E., Moon, H. & Park, W.H., 2010.
factor α system and interleukin-10. Caesalpinia Sappan L. Ameliorates
Atherosclerosis, 1(214), pp.163-168. Hypercholesterolemia in C57BL/6 Mice
and Suppresses Inflammatory Responses in

165
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Human Umbilical Vein Endothelial Cells 46. Shin, W., Cuong, T.D. & Lee, J.H., 2011.
(HUVECs) by Antioxidant Mechanism. Arginase Inhibition by Ethylacetate Extract
Immunopharmacol Immunotoxical, 32(4), of Caesalpinia sappan Lignum Contributes
pp.671-679. to Activation of Endothelial Nitric Oxide
39. Senthilkumar, N., Murugesan, S., Bhanu, Synthase. Korean Journal of Physiol
N., Supriya, S. & Rajeshkannan, C., 2011. Pharmacol, 1(15), pp.123-128.
Biochemical Estimation and Antimicrobial 47. Karta, I.W., 2020. Uji Fitokimia dan
Activities of the Extracts of Caesalpinia Kapasitas Antioksidan The Ring Cang
Sappan Linn. Bangladesh Journal sebagai Teh Herbal Kesehatan. Meditory,
Scientific and Industrial Research, 46(4), 8(1), pp.27-39.
pp.429-436. 48. Hwang, H.S. & Shim, J.H., 2018. Brazilin
40. Annamalai, S., Arumugam, S., Venegopal, and Caesalpinia sappan L. extract protect
A. & Natesan, S. K., 2014. Evaluation of epidermal keratinocytes from oxidative
Anti-Diabetic Activity of Caesalpinia stress by inducing the expression of GPX7.
sappan Wood Againts Alloxan Induced Chinese Journal of Natural Medicines,
Diabetic Rats. International Journal of 16(3), pp.203-209.
Pharmaceuticals and Health Care 49. Utari, F.D., Sumirat & Djaeni, M., 2017.
Research, 2(3), pp.184-191. Produksi Antioksidan dari Ekstrak Kayu
41. Febriyenti, Suharti, N., Lucida, H., Secang (Caesalpinia sappan L.)
Elidahanum, H. & Sedona O., 2018. Menggunakan Pengering Berkelembaban
Karakterisasi dan Studi Aktivitas Rendah. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,
Antioksidan dari Ekstrak Etanol Secang 6(3), pp.1-4.
(Caesalpinia sappan L.). Jurnal Sains 50. Saenjum, C., Chaiyasut, C., Kadchumsang,
Farmasi dan Klinis, 5(1), pp.23-27. S., Chansakaow, S. & Suttajit, M., 2010.
42. Harjit, K., Amini, M.H. & Suttee, A., 2016. Antioxidant activity and protective effects
Evaluation of Antioxidant and on DNA Antioxidant activity and
Anthelmintic Properties of Caesalpinia protective effects on DNA. Journal of
sappan L. Leaves. International Journal of Medicinal Plants Research, 4(15), pp.1594-
Pharmacognosy and Phytochemical 1600.
Research, 8(2), pp.362-368. 51. Cuong, T.D., Hung, T.M., Kim, J.C. &
43. Mueller, M., Weinmann, D., Toegel, S., Kim, E.H., 2012. Phenolic Compounds
Holzer, W., Unger, F.M. & Viernstein, H., from Caesalpinia sappan Heartwood and
2016. Compounds from Caesalpinia Their Anti-inflammatory Activity. Journal
sappan With Anti-Inflammatory Properties of Natural Products, 1(1), pp.1-7.
in Macrophagesand Chondrocytes. The 52. Tewtrakul, S., Tungcharoen, P., Sudsai, T.
royal Society of Chemistry, 1(7), pp.1671- & Karalai, C., 2015. Anti-inflammatory
1679. and Wound Healing Effects of Caesalpinia
44. Januariyatun, A., Wahyuningsih, M.S.H. & sappan L. Phytotherapy Research, 29(6),
Susetyowati, 2019. Effect of Secang Drink pp.850-856.
(Caesalpinia Sappan L.) on Plasma Nitric 53. Min, B.S., Cuong, T.D., Hung, T.M. &
Oxide Level and Blood Pressure in Min, B.K., 2012. Compounds from the
Prehypertension Peoples. The 3rd heartwood of Caesalpinia sappan and their
International Meeting of Public Health and anti-inflammatory activity. Bioorganic &
The 1st Young, pp.193-202. Medicinal Chemistry Letters, 1(22),
45. Chowdhury, M.A., Choi, M., Ko, W. & pp.7436-7439.
Lee, H., 2019. Standardized microwave 54. Wu, S.Q., Otero, M. & Unger, F.M., 2011.
extract of Sappan Lignum exerts Anti-inflammatory activity of an ethanolic
anti-inflammatory effects through Caesalpinia sappan extract in human
inhibition of NF-κB activation via chondrocytes and macrophages. Journal of
regulation of heme oxygenase-1 Ethnopharmacology, 1(138), pp.364-372.
expression. Molecular Medicine Reports, 55. Nirmal, N.P. & Panichayupakaranant, P.,
19(1), pp.1809-1816. 2015. Antioxidant, Antibacterial, and Anti-
Inflammatoryactivities of Standardized

166
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021

Brazilin-Rich Caesalpinia sappan Extract. Linn Chloroform Extract on Alloxan


Pharmaceutical Biology, 53(9), pp.1339- induced Diabetes Mellitus in Rats. World
1343. Journal od Pharmacy and Pharmaceutical
56. Wediasari, F., Nugroho, G.A., Fadhilah Z. Sciences, 4(6), pp.1480-1489.
& Elya, B., 2020. Hypoglycemic Effect of 62. Chinnala, K.M., Elsani, M.M. & Nalla,
a Combined Andrographis paniculata and M.K., 2015. Anti Diabetic Activity of
Caesalpinia sappan Extract in Methanolic Extract of Caesalpinia sappan
Streptozocin-Induced Diabetic Rats. Linn. on Alloxan Induced Diabetesmellitus
Advances in Pharmacological and in Rats. International Journal of
Pharmaceutical Sciences, 1(1), pp.1-9. Experimental Pharmacology, 5(2), pp.65-
57. Patra, S., Nithya, S., Srinithya, B. & 69.
Meenakshi, S.M., 2015. Review of 63. Zheng, J., Zhang, S., Chen, H. & Cai, X.,
Medicinal Plants for Anti-Obesity Activity. 2020. Protosappanin‐A and oleanolic acid
Translational Biomedicine, 6(3), pp.1-22. protect injured podocytes from apoptosis
58. Ruangaram, W. & Kato, E., 2020. Selection through inhibition of AKT‐mTOR
of Thai Medicinal Plants with Anti- signaling. Cell Biology International,
Obesogenic Potential via In Vitro Methods. 1(44), pp.189-199.
Pharmaceuticals, 13(56), pp.1-12. 64. Srilakshmi, S., Vijayan, Dhanaraj, S.A. &
59. Sakir, N.A.I. & Kim, J.G., 2019. The effect Chandrashekhar, R., 2010.
of sappan wood extracts in treating diabetes Hepatoprotective Properties of Caesalpinia
induced in mice. Makara Journal of Health sappan Linn. Heartwood on Carbon
Research, 23(2), pp.116-120. Tetrachloride Induced Toxicity. Indian
60. Saefudin, Pasaribu, G., Sofnie & Basri, E., Journal of Experimental Biology, 48(1),
2014. The Effect of Sappan Wood pp.905-910.
(Caesalpinia sappan L.) Extract on Blood 65. Li, Z.-y., Zheng, Y., Chen, Y. & Pan, M.,
Glucose Level in Rats. Indonesian Journal 2017. Brazilin Ameliorates Diabetic
of Forestry Research, 1(2), pp.109-115. Nephropathy and Inflammation in db/db
61. Nalla, M.K., Elsani, M.M. & Chinnala, Mice. Inflammation, 40(4), pp.1365-1374.
K.M., 2015. Effect of Caesalpinia Sappan

167

Anda mungkin juga menyukai