2, May 2021
Abstrak
Salah satu masalah gizi pada tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi fast food adalah meningkatnya kadar
kolesterol darah yang disebut hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol darah dapat diatasi dengan
simvastatin. Namun, simvastatin memiliki banyak efek samping dengan demikian diperlukan obat tradisional yang
aman. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas secang (Caesalpinia sappan L.) yang berpotensi sebagai
antihiperkolesterolemia. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini yaitu studi pustaka data sekunder
artikel penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010-2020. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa secang
mempunyai bioaktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, antiobesitas, dan sindrom nefrotik. Secang
dengan berbagai komponen fitokimianya berpotensi dalam terapi hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya,
antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik. Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, antara lain PrA,
sappanol, dan benzilchroman. PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan menghambat aktivitas hiperlipidemia
dengan cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol berperan sebagai
antiinflamasi dengan cara meningkatkan sekresi beberapa substansi antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α.
Kata Kunci : Hiperkolesterolemia, Antihiperkolesterolemia, Ekstrak secang
Abstract
One of the nutritional problems in the body due to consuming too much fast food is an increase blood cholesterol
levels which is called hypercholesterolemia. Increased blood cholesterol levels can be treated with simvastatin.
However, simvastatin has many side effects, thus a safe traditional medicine is needed. This article aims to
determine the secang (Caesalpinia sappan L.) bioactivity of a potential anti-hypercholesterolemic agent. The
method used in compiling this article is literature study of secondary data from research articles published in 2010-
2020. The results of literature studies show that secang has some bioactivity as an antioxidant, anti-inflammatory,
anti-diabetic, antiobesity, and nephrotic syndrome. Secang with its various phytochemical components has the
potential in treating hypercholesterolemia. The phytochemical components are flavonoids, alkaloids, and phenolics.
While the active compounds in secang extract are PrA, sappanol, and benzilchroman. PrA can reduce serum TC
levels and inhibit hyperlipidemic activity by reducing serum TG and LDL levels but does not affect HDL levels.
Sappanol acts as an anti-inflammatory by increasing the secretion of several anti-inflammatory substances, namely
IL-10, IL-6, and TNF-α
Keywords : Hypercholesterolemia, Anti-Hypercholesterolemia, Secang extract
158
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
159
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
160
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
penyerapan dan sintesis kolesterol. Oleh karena penyebab hiperkolesterolemia dan meredakan
itu, metabolisme kolesterol berkaitan dengan gejala hiperkolesterolemia.
variabel yang menunjukkan resistensi insulin. Senyawa dalam ekstrak secang dapat
Obesitas merupakan penumpukan lemak menurunkan kadar TC, TG dan LDL. Beberapa
yang berlebihan akibat ketidakseimbangan ekstrak secang dapat menurunkan TC, TG dan
asupan energi dengan energi yang digunakan LDL dalam darah dengan berbagai parameter
dalam waktu lama. Pola makan yang salah dapat dan uji perbandingan. Ekstrak tersebut meliputi
mengakibatkan obesitas. Pada penderita ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang, ekstrak
obesitas, efisiensi penyerapan kolesterol etil asetat kayu secang dan ekstrak etanol kayu
menurun dan sintesis kolesterol dapat meningkat secang.
tajam [30]. Selain itu penderita obesitas Diukur berdasarkan parameter indeks
mengalami laju lipogenesis lebih tinggi aterogenik yang menunjukkan tingkat prediksi
dibanding laju lipolisis sehingga dapat terjadinya penyakit kardiovaskular dan
mengakibatkan tumpukan lipid pada jaringan efektivitas suatu terapi, indeks aterogenik
adiposa. Obesitas merupakan pintu terhadap plasma berhubungan dengan jumlah LDL.
penyakit dan gangguan tubuh lainnya. Obesitas Ekstrak hidroalkoholik inti kayu secang dapat
dapat memicu stress oksidatif, yaitu menaikkan indeks aterogenik yang berarti
ketidakseimbangan antara produksi spesies bahwa terapi yang telah dilakukan telah
oksigen reaktif (ROS; superoksida anion, menurunkan kadar LDL. Selain itu, ekstrak
radikal hidroksil) atau spesies nitrogen reaktif hidroalkoholik kayu secang dapat menurunkan
(RNS; oksida nitrat dan peroksinitrit) dan kadar TC, TG dan tidak mempengaruhi kadar
pertahanan antioksidan [31,33]. Peningkatan HDL [35].
jumlah ROS yang dibarengi dengan peningkatan Ekstrak etil asetat kayu secang
LDL akan memicu respon inflamasi yang mengandung senyawa aktif protosappanin A
dimediasi oleh sejumlah chemoattractans dan (PrA) [9]. PrA berperan sebagai
sitokin [34]. antihiperkolesterolemia karena dapat
menurunkan kadar serum TC [36]. PrA juga
Aktivitas Antihiperkolesterolemia menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan
Antihiperkolesterolemia merupakan cara menurunkan kadar serum TG, LDL dan
suatu aktivitas yang diberikan oleh substansi tidak mempengaruhi kadar HDL [36]. Selain itu
yang dapat digunakan untuk terapi PrA dalam ekstrak etil asetat kayu secang dapat
hiperkolesterolemia. Dalam hal ini, substansi melarutkan lemak dalam darah [9]. Parameter
yang berperan sebagai antihiperkolesterolemia aktivitas senyawa aktif PrA yaitu dari
adalah substansi yang dapat mengurangi kadar pengamatan plak pada histopatologi aorta tikus.
TC, TG dan LDL. Selain itu substansi yang Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aorta
berperan sebagai antihiperkolesterolemia tikus yang diberi ekstrak etil asetat kayu secang
merupakan substansi yang dapat menghambat memiliki jumlah plak yang lebih sedikit
dibandingkan tikus model diet tinggi lemak.
Gambar 2. Hasil Histopatologi Aorta Tikus (A) Normal, (B) Model Diet Tinggi Lemak, (C) Ekstrak Etil
Asetat Kayu Secang Dosis 0,575 g/kg, (D) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 1,15
161
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
g/kg, (E) Ekstrak Etil Asetat Kayu Secang Dosis 2,30 g/kg, dan (F) Kontrol Positif
Simvastatin Dosis 4,2 mg/kg [9]
Ekstrak etanol kayu secang diduga endotelium aorta tikus. Ekstrak etil asetat kayu
mengandung senyawa yang dapat menurunkan secang juga dapat melancarkan setiap gangguan
kadar kolesterol, yaitu flavonoid diantaranya akibat tumpukan kolesterol di pembuluh darah
senyawa brazilin, isomer brazilin, 1',4'- [46]. Seduhan secang mengandung flavonoid
dihidrospiro [benzofuran-3(2H),3'-[3H2] yang dapat melindungi tubuh dari ROS serta
benzopiran] -1',6', 6',7'-tetrol, 3-[[4,5 dihidroksi- berpotensi sebagai antiinflamasi dan
2-(hidroksimetil) fenil]metil]-2-3-dihidro-3,6- antidiabetes [47]. Selain alkaloid, flavonoid dan
benzofurandiol, (7R,7S)-7,8-dihidro-3,7,10,11 fenolik antioksidan secang dihasilkan dari
tetrahidroksi-6H-dibenz[b,d]oksosin-7-metanol senyawa benzilchroman dan brazilin [33,48].
(7R,7S-protosapanin B). Flavonoid dapat Brazilin berperan sebagai antioksidan dan
mengurangi sintesis kolesterol dengan cara menghambat stres oksidatif dengan cara
menghambat enzim acyl-CoA cholesterol acyl menaikkan kadar glutationin peroksidase 7
transferase (ACAT) di sel HepG2 [37]. Diukur (isozim glutationin peroxidase yang berperan
berdasarkan kadar TC, TG dan LDL, flavonoid dalam reduksi lipid hidroperoksida menjadi
dan alkaloid dapat menurunkan kadar TC, TG alkohol dan reduksi H2O2 bebas menjadi H2O)
dan LDL. Pada suatu percobaan tikus yang serta menghambat produksi NO yang diinduksi
diberi diet hiperkolesterolemia ditambah ekstrak lipopolisakarida [16,48]. Hal tersebut akan
etanol 70% kayu secang juga mengalami menghambat terjadinya oksidasi pada tumpukan
penurunan TC dan peningkatan HDL [38]. TC dan LDL dalam tubuh sehingga menekan
Ekstrak secang mempunyai bioaktivitas resiko hiperkolesterolemia. Ditinjau dari nilai
pendukung dalam terapi hiperkolesterolemia. IC50 yang menunjukkan efektivitas kerja
Bioaktivitas tersebut meliputi antioksidan, antioksidan pada suatu substansi, ekstrak kayu
antiinflamasi, antidiabetes dan antiobesitas. secang mempunyai nilai IC50 sebesar 18,71
Antioksidan merupakan suatu substansi molekul ppm [49,50]. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
yang dapat mencegah terjadinya oksidasi pada secang mempunyai aktivitas antioksidan yang
substansi lain. Substansi antioksidan berpotensi kuat dan dapat menghambat ROS.
sebagai antihiperkolesterolemia karena dapat Antiinflamasi merupakan suatu
menjaga LDL dari oksidasi yang menyebabkan substansi yang meredakan peradangan yang
peradangan pada jaringan. Keadaan tersebut terjadi pada suatu bagian. Tumpukan kolesterol
akan memperparah keadaan seorang penderita pada beberapa jaringan, khususnya jaringan
hiperkolesterolemia. Ekstrak etanol kayu secang perifer dapat menyebabkan peradangan. Hal itu
juga mengandung senyawa metabolit sekunder akan melemahkan kondisi suatu jaringan dan
alkaloid [39,40]. Alkaloid juga bekerja sebagai menurunkan imunitas tubuh. Apabila imunitas
antioksidan, sehingga ekstrak etanol 70% kayu tubuh penderita hiperkolesterolemia turun, maka
secang mempunyai biokativitas antioksidan dan akan menghambat pemulihan jaringan akibat
meredakan stress oksidatif [33,38]. Selain gangguan hiperkolesterolemia. Potensi
ekstrak etanol kayu secang, simplisia secang, antihiperkolesterolemia secang diperoleh dari
ekstrak daun secang, seduhan teh secang dan bioaktivitasnya sebagai antiinflamasi. Ekstrak
ekstrak etil asetat kayu secang juga mempunyai etanol secang mengandung PrA yang
bioaktivitas antioksidan. Simplisia secang mempunyai aktivitas antiinflamasi sehingga
menghasilkan antioksidan dari senyawa fenolik dapat meredakan peradangan akibat tumpukan
[41]. Ekstrak daun secang menghasilkan lemak pada aorta dan menghentikan peradangan
antioksidan dari senyawa fenolik dan flavonoid disekitar jaringan perifer [9,36]. Aktivitas
[42,43]. Seduhan minuman secang dapat antiinflamasi PrA ditunjukkan oleh peningkatan
menurunkan kadar peroksida nitrit dari NO pada kadar serum MMP-9, IL-6, TNF-α, dan
jaringan adiposa, yang mana hal tersebut dapat pengaturan jalur komunikasi NF-kB yang
mengurangi oksidasi lemak dan mendukung mengaktifkan sel-sel imun [9,36]. Ekstrak
perbaikan kadar TC dan TG [44,45]. Ekstrak etil hidroalkoholik kayu secang juga mempunyai
asetat kayu secang menghasilkan antioksidan aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan
dengan cara menurunkan superoksida pada sebagai terapi hiperkolesterolemia. Ekstrak
162
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
tersebut dapat menurunkan jumlah plak lemak tipe II tidak mampu menyimpan atau
pada ateromatosa kemudian mengobati mendistribusikan glukosa dengan baik sehingga
peradangan yang terjadi [35]. Aktivitas mengakibatkan rasa lapar dan peningkatan berat
antiinflamasi secang juga diperoleh dari badan [30]. Beberapa ekstrak etanol yang
senyawa fenolik, sappanol dan brazilin. diketahui mempunyai bioaktivitas antidiabetes
Senyawa fenolik dari ekstrak secang adalah ekstrak etanol kayu secang, ekstrak
[51,52,53,54] juga dapat mempercepat kloroform kayu secang dan ekstrak metanol
pemulihan kerusakan jaringan yang disebabkan kayu secang. Ekstrak etanol kayu secang
oleh tumpukan kolesterol [52]. Senyawa mendapatkan aktivitas antidiabetes dari senyawa
sappanol berperan sebagai antiinflamasi dengan metabolit sekunder alkaloid dan flavonoid
cara meningkatkan sekresi beberapa substansi [39,40]. Senyawa tersebut meredakan diabetes
antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α dengan cara menurunkan aktivitas enzim
[43]. Senyawa brazilin yang sudah dimurnikan glukosidase [40]. Selain itu, ekstrak etanol inti
berpotensi sebagai antiinflamasi dengan cara kayu secang mengandung brazilin yang dapat
mereduksi radikal bebas [55]. mengatur glukogenesis dan dapat menurunkan
Antiobesitas merupakan suatu substansi kadar gula darah [59,60]. Aktivitas antidiabetes
yang dapat membantu menangani kelebihan ekstrak kloroform dan ekstrak metanol secang
berat badan (obesitas). Obesitas berakibat pada ditinjau dari kemampuannya dalam menurunkan
penurunan penyerapan kolesterol. Oleh sebab kadar serum total glukosa [61,62].
itu, bioaktivitas secang sebagai antiobesitas Secang juga berpotensi meredakan
dapat digunakan sebagai terapi sindrom nefrotik. Ekstrak secang yang telah
hiperkolesterolemia. Selain dapat menurunkan diketahui dapat meredakan sindrom nefrotik,
TC, TG, LDL, dan VLDL, ekstrak yaitu ekstrak etanol kayu secang. Ekstrak etanol
hidroalkoholik inti kayu secang ini dapat kayu secang yang mengandung PrA ditambah
menurunkan berat badan. Ekstrak secang yang dengan asam oleonat dapat meredakan gejala
berpotensi sebagai antiobesitas, yaitu ekstrak sindrom nefrotik dan meredakan proteinuria,
etanol kayu secang dan ekstrak hidroalkoholik sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada
kayu secang [28]. Kombinasi ekstrak secang dan penderita hiperkolesterolemia dengan penyakit
sambiloto juga dapat menurunkan berat badan pengiring sindrom nefrotik dan dapat
[56]. Mekanisme penurunan berat badan menghambat terjadinya hiperkolesterolemia
didukung oleh kerja senyawa brazilin dalam pada penderita sindrom nefrotik [63]. Selain itu,
ekstrak secang yang dapat menghambat ekstrak air dan etanol inti kayu secang dapat
akumulasi lipid selama diferensisasi adiposa meredakan sindrom nefrotik dengan cara
dalam sel [57,58]. Pencegahan terhadap meningkatkan aspartate amino transferase
akumulasi lipid dapat melancarkan peredaran (ASAT), alanine amino transferase (ALAT),
darah dan menghindari plak dalam jaringan. alkaline phosphatase (ALP), albumin dan
Keadaan tersebut akan memicu pemulihan menurunkan kadar protein total pada penderita
keadaan seseorang yang menderita sindrom nefrotik [64]. Dalam ekstrak kayu
hiperkolesterolemia. Selain itu, seseorang secang mengandung senyawa brazilin yang
dengan berat badan yang berlebihan juga dapat memperbaiki gangguan ginjal seperti
mengalami gangguan pada metabolisme proteinuria, glikosuria dan poliferasi glomerulus
kolesterol dalam tubuhnya. Oleh sebab itu, [65]. Hal tersebut akan memperbaiki fungsi
potensi antihiperkolesterolemia bisa didapatkan ginjal sekaligus mencegah terjadinya
dari zat yang berperan sebagai antiobesitas. hiperkolesterolemia pada penderita sindrom
Antidiabetes merupakan aktivitas dari nefrotik, memperbaiki metabolisme lemak dan
suatu senyawa yang dapat meredakan dan menurunkan resiko terjadinya peningkatan LDL.
mengobati diabetes. Diabetes mellitus tipe II
memicu terjadinya hiperkolesterolemia. Oleh KESIMPULAN
sebab itu, antidiabetes dapat digunakan sebagai
terapi anthiperkolesterolemia pada seseorang Secang dengan berbagai komponen
yang menderita hiperkolesterolemia khusunya fitokimianya berpotensi dalam terapi
dengan penyakit pengiring diabetes mellitus tipe hiperkolesterolemia. Komponen fitokimianya,
II. Tubuh seorang penderita diabetes melitus antara lain flavonoid, alkaloid, dan fenolik.
163
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
Sedangkan senyawa aktif pada ektrak secang, Current Pharmaceutical Design, 16(1),
antara lain PrA, sappanol, dan benzilchroman. pp.2935-2947.
PrA dapat menurunkan kadar serum TC dan 9. Li, Q., Wang, H., Tong, R., Chen, H. &
menghambat aktivitas hiperlipidemia dengan Qie, R., 2020. Ethyl Acetate Extract of
cara menurunkan kadar serum TG, LDL tetapi Sappanwood Alleviates Experimental
tidak mempengaruhi kadar HDL. Sappanol Atheroschlerosis in Rats Through Changes
berperan sebagai antiinflamasi dengan cara in FGF21 and SREBP-2 Expression.
meningkatkan sekresi beberapa substansi International Journal of Clinical and
antiinflamasi, yaitu IL-10, IL-6, dan TNF-α. Experimental Pathology, 13(2), pp.220-
229.
DAFTAR PUSTAKA 10. Mariappan, N., Krishnakumar, S., Kumar
1. Afifah, P.L., Suyatno, Ronny, A. & S.R. & Surendar K.K., 2014. Caesalpinia
Apoina, K., 2017. Faktor-Faktor yang Sappan L : Comprehensive Review on Seed
Berhubungan dengan Konsumsi Fast Food Source Variation and Storability. Plant
Remaja Obesitas di SMA Theresiana 1 Gene & Trait, 5(2), pp.11-21.
Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan 11. Astina, I.G.A.A., 2010. Optimasi
Masyarakat, 5(4), pp.706-713. Pembuatan Ekstrak Etanolik Kayu Secang
2. Kementrian Kesehatan, 2018. Ketahui (Caesalpinia sappan L.) Secara Digesti.
Bahaya Terlalu Sering Mengkonsumsi Junk Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Food. [Online] Available at: Dharma.
http://promkes.kemkes.go.id/ketahui- 12. Vardhani, A.K., 2019. Caesalpinia sappan
bahaya-terlalu-sering-mengonsumsi-junk- L: Review Article. Proceedings of
food [Accessed 27 October 2019]. International Conference on Applied
3. Soleha, M., 2012. Kadar Kolesterol Tinggi Science and Health, 1(4), pp.300-305.
dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh 13. Wang, Z., Sun, J.B., Qu, W. & Guan, F.Q.,
terhadap Kadar Kolesterol Darah. Jurnal 2014. Caesappin A and B, two novel
Biotek Medisiana Indonesia, 1(2), pp.85- protosappanins from Caesalpinia sappan L.
92. Fitoterapia, 1(92), pp.280-284.
4. Ibrahim, M.A., Edinen,A. & Ishwarlal, J. 14. Shu, S.H., Deng, A.J., Li, Z.H. & Qin,
2020. Hypercholesterolemia. California : H.L., 2011. Two novel biphenyl dimers
StatPearls Publishing. from the heartwood of Caesalpinia sappan.
5. Soran, H., Adam, S., Mohammad, J.B. & Fitoterapia, 82(1), pp.762-766.
Ho, J.H., 2018. Hypercholesterolaemia – 15. Widowati, W., 2011. Uji Fitokimia dan
Practical Information for non-Specialists. Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu
Archives of Medical Science, 14(1), pp.1- Secang (Caesalpinia sappan L.). Jurnal
21. Kesehatan Masyarakat, 11(1), pp.23-31.
6. Lestari, W.L. & Diah M.U., 2017. Faktor 16. Batubara, I., Mitsunaga, T. & Ohashi, H.,
Dominan Hiperkolesterolemia pada pra- 2010. Brazilin from Caesalpinia sappan
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas wood as an antiacne agent. Journal of
Rangkapanjaya Kota Depok. Journal of Wood Science, 56(1), pp.77-81.
Community Medicine and Public Health, 17. Adirestuti, P., Puspadewi, R., Martadillah,
33(6), pp.267-272. A., Anggita, D., Helena, M., Octavia, A. &
7. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L. & Yuni, S., 2018. Optimization of Extraction
Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air from Sappan Wood and Its Influence on
Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol Food Bacterial Contaminants. Indonesian
Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of Journal of Pharmaceutical Science and
Indonesian Veterinary, 4(2), pp.82-87. Technology, 1(1), pp.21-24.
8. Ranjbar, S.H., Nayebi, N., Moradi, L. & 18. Nimal, N.P., Rajput, M.S., Prasad, G.S.V.
Mehri, A., 2010. Efficacy and Safety of & Ahmad, M., 2015. Brazilin from
Herbal Medicines Used in the Treatment of Caesalpinia sappan Heartwood and its
Hyperlipidemia; A Systematic Review. Pharmacological Activities: A Review.
Asian Pacific Journal of Tropical
Medicine, 8(6), pp.421-430.
164
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
19. Jin, C.H. & Qi, J.D., 2020. Research 29. Juliantika, R., Lestari H.I. & Kadir, M.R.,
Progress on Biological Activity of 2017. Korelasi Antara Hipoalbuminemia
Brazilian Lignin Compounds. Chinese dan Hiperkolesterolemia pada Anak dengan
Traditional Medicine Journal, 3(3), pp.1- Sindrom Nefrotik. Majalah Kedokteran
10. Sriwijaya, 49(2), pp.87-92.
20. Rina, O., 2013. Identifikasi Senyawa Aktif 30. Anggraini, R., 2018. Korelasi Kadar
dalam Ekstrak Etanol Kayu Secang Kolesterol dengan Kejadian Diabetes
(Caesalpinia sappan L.). Prosiding Mellitus tipe 2 pada Laki-laki. Medical and
Semirata FMIPA Universitas Lampung, Health Science Journal, 2(2), pp.55-60.
1(1), pp.215-218. 31. Susantiningsih, T., 2015. Obesitas dan
21. Yuniarti, L., Miranti K.D., Uci A.L., & Stres Oksidatif. Jurnal Kesehatan Unila,
Tryando B., 2016. Potensi Ekstrak Air 5(9), pp.89-93.
Daun Sirsak Sebagai Penurun Kolesterol 32. Pramana, P.D., Mayetti. & Kadiri, H.,
Dan Pengendali Bobot Badan. Journal of 2013. Hubungan antara Proteinuria dan
Indonesian Veterinary. 4(2), pp.82-87. Hipoalbuminemia pada Anak dengan
22. Gupta, A., Sehgal, V. & Mehan, S., 2011. Sindrom Nefrotik yang Dirawat di RSUP
Hyperlipidemia: An Updated Review. Dr. M. Djamil Padang peride 2009-2012.
International Journal of biopharmaceutical Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), pp.90-93.
& Toxicological Research, 1(1), pp.81-89. 33. Lee, M.J., Lee, H.S., Kim, H. & Yi, H.S.,
23. Karr, S., 2017. Epidemiology and 2010. Antioxidant Properties of
Management of Hyperlipidemia. The Benzylchroman Derivatives from
American Journal of Managed care, 23(9), Caesalpinia sappan L. Against Oxidative
pp.5139-5148. Stress Evaluated in vitro. Journal of
24. Onwe, P., Folawiyo, M.A., Anyigor-Ogah, Enzyme Inhibition and Medicinal
C.S., Umahi, G., Okorocha, A.E., & Afoke, Chemistry, 25(5), pp.608-614.
A.O., 2015. Hyperlipidemia: Etiology and 34. Kumar, A., Christudas, S. & Salam, D.,
Possible Control. Journal of Dental and 2013. A Review Of Hyperlipidemia and
Medical Sciences, 14(10), pp.93-100. Medicinal Plants. Int.J.A.PS.BMS, 2(4),
25. Huff, T., Boyd, B. & Jialal, I., 2020. pp.219-237.
Physiology, Cholesterol. [Online] 35. Mekala, K. & Radha, R., 2016. Herbal
Available at: Formulation Development for
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK4 Hypolipidemic and Anti-Obesity Activity
70561/ [Accessed 15 April 2020]. on Heartwood of Caesalpinia Sappan Linn.
26. Besseling, J., Kastelein, J.J.P., Defesche International Journal of Multidisciplinary
J.C., Hutten, B.A. & Hovingh K., 2015. and Current Research, 4(1), pp.409-420.
Association Between Familial 36. Huang, Y., Qi, Y., Du, Q. & Zhang, D.,
Hypercholesterolemia and Prevalence of 2018. Protosappanin A Protects Againts
Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Atheroschlerosis via Anti-hyperlipidemia,
American Association, 313(10), pp.1029- Anti-inflammation and NF-kB Signaling
1036. Pathway in Hyperlipidemic Rabbits.
27. Priya, T., Maurya, S. & Khan, K.H., 2014. Iranian Journal of Basic Medical Sciences,
Cholesterol: Genetic, Clinical and Natural 21(1), pp.33-38.
Implications. Research Journal of 37. Rahman, S., Kosman, R. & Wijaya, I.I.,
Pharmaceutical, Biological and Chemical 2015. Uji Efek Hipolipidemik Ekstrak
Sciences, 4(3), pp.1344-1364. Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan
28. Narverud, I., Ueland, T., Nenseter, M.S. & L.) Terhadap Tikus Wistar (Rattus
Telle-Hansen, V.H., 2011. Children with norvegicus) Jantan. As-Syifaa, 7(2), pp.103-
familial hypercholesterolemia are 139.
characterized by an inflammatory 38. Lee, M.J., Lee, H.S., Jung, H.J., Lee, C.S.,
imbalance between the tumor necrosis Kim, J.E., Moon, H. & Park, W.H., 2010.
factor α system and interleukin-10. Caesalpinia Sappan L. Ameliorates
Atherosclerosis, 1(214), pp.163-168. Hypercholesterolemia in C57BL/6 Mice
and Suppresses Inflammatory Responses in
165
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
Human Umbilical Vein Endothelial Cells 46. Shin, W., Cuong, T.D. & Lee, J.H., 2011.
(HUVECs) by Antioxidant Mechanism. Arginase Inhibition by Ethylacetate Extract
Immunopharmacol Immunotoxical, 32(4), of Caesalpinia sappan Lignum Contributes
pp.671-679. to Activation of Endothelial Nitric Oxide
39. Senthilkumar, N., Murugesan, S., Bhanu, Synthase. Korean Journal of Physiol
N., Supriya, S. & Rajeshkannan, C., 2011. Pharmacol, 1(15), pp.123-128.
Biochemical Estimation and Antimicrobial 47. Karta, I.W., 2020. Uji Fitokimia dan
Activities of the Extracts of Caesalpinia Kapasitas Antioksidan The Ring Cang
Sappan Linn. Bangladesh Journal sebagai Teh Herbal Kesehatan. Meditory,
Scientific and Industrial Research, 46(4), 8(1), pp.27-39.
pp.429-436. 48. Hwang, H.S. & Shim, J.H., 2018. Brazilin
40. Annamalai, S., Arumugam, S., Venegopal, and Caesalpinia sappan L. extract protect
A. & Natesan, S. K., 2014. Evaluation of epidermal keratinocytes from oxidative
Anti-Diabetic Activity of Caesalpinia stress by inducing the expression of GPX7.
sappan Wood Againts Alloxan Induced Chinese Journal of Natural Medicines,
Diabetic Rats. International Journal of 16(3), pp.203-209.
Pharmaceuticals and Health Care 49. Utari, F.D., Sumirat & Djaeni, M., 2017.
Research, 2(3), pp.184-191. Produksi Antioksidan dari Ekstrak Kayu
41. Febriyenti, Suharti, N., Lucida, H., Secang (Caesalpinia sappan L.)
Elidahanum, H. & Sedona O., 2018. Menggunakan Pengering Berkelembaban
Karakterisasi dan Studi Aktivitas Rendah. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,
Antioksidan dari Ekstrak Etanol Secang 6(3), pp.1-4.
(Caesalpinia sappan L.). Jurnal Sains 50. Saenjum, C., Chaiyasut, C., Kadchumsang,
Farmasi dan Klinis, 5(1), pp.23-27. S., Chansakaow, S. & Suttajit, M., 2010.
42. Harjit, K., Amini, M.H. & Suttee, A., 2016. Antioxidant activity and protective effects
Evaluation of Antioxidant and on DNA Antioxidant activity and
Anthelmintic Properties of Caesalpinia protective effects on DNA. Journal of
sappan L. Leaves. International Journal of Medicinal Plants Research, 4(15), pp.1594-
Pharmacognosy and Phytochemical 1600.
Research, 8(2), pp.362-368. 51. Cuong, T.D., Hung, T.M., Kim, J.C. &
43. Mueller, M., Weinmann, D., Toegel, S., Kim, E.H., 2012. Phenolic Compounds
Holzer, W., Unger, F.M. & Viernstein, H., from Caesalpinia sappan Heartwood and
2016. Compounds from Caesalpinia Their Anti-inflammatory Activity. Journal
sappan With Anti-Inflammatory Properties of Natural Products, 1(1), pp.1-7.
in Macrophagesand Chondrocytes. The 52. Tewtrakul, S., Tungcharoen, P., Sudsai, T.
royal Society of Chemistry, 1(7), pp.1671- & Karalai, C., 2015. Anti-inflammatory
1679. and Wound Healing Effects of Caesalpinia
44. Januariyatun, A., Wahyuningsih, M.S.H. & sappan L. Phytotherapy Research, 29(6),
Susetyowati, 2019. Effect of Secang Drink pp.850-856.
(Caesalpinia Sappan L.) on Plasma Nitric 53. Min, B.S., Cuong, T.D., Hung, T.M. &
Oxide Level and Blood Pressure in Min, B.K., 2012. Compounds from the
Prehypertension Peoples. The 3rd heartwood of Caesalpinia sappan and their
International Meeting of Public Health and anti-inflammatory activity. Bioorganic &
The 1st Young, pp.193-202. Medicinal Chemistry Letters, 1(22),
45. Chowdhury, M.A., Choi, M., Ko, W. & pp.7436-7439.
Lee, H., 2019. Standardized microwave 54. Wu, S.Q., Otero, M. & Unger, F.M., 2011.
extract of Sappan Lignum exerts Anti-inflammatory activity of an ethanolic
anti-inflammatory effects through Caesalpinia sappan extract in human
inhibition of NF-κB activation via chondrocytes and macrophages. Journal of
regulation of heme oxygenase-1 Ethnopharmacology, 1(138), pp.364-372.
expression. Molecular Medicine Reports, 55. Nirmal, N.P. & Panichayupakaranant, P.,
19(1), pp.1809-1816. 2015. Antioxidant, Antibacterial, and Anti-
Inflammatoryactivities of Standardized
166
UNESA Journal of Chemistry Vol.10, No.2, May 2021
167