Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 8, Nomor 2, April 2019


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

EKSTRAK TOMAT (LYCOPERSICON ESCULENTUM MILL.)


MENURUNKAN KADAR GLUTATION DARAH TIKUS WISTAR
HIPERURISEMIA
Junnaeni1, Endang Mahati2, Nani Maharani2
1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang : Hiperurisemia menyebabkan kerusakan membran sel seperti sel hepar dan
ginjal akibat reaksi berantai peroksidase lipid. Kerusakan tersebut menimbulkan peningkatan
kadar stress oksidatif. Tomat mengandung likopen dan flavonoid yang berperan sebagai
antioksidan, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja glutation (GSH) dalam tubuh. Tujuan :
Mengetahui pengaruh ekstrak tomat (Lycopersicon esculelntum Mill.) terhadap kadar GSH
darah tikus wistar hiperurisemia. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian True
Experimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel sebanyak 24
ekor tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari,
diberi pakan dan minum standar. Kelompok K1 tidak diberi perlakuan, Kelompok K2 diberi
pakan dan minum standar, hati ayam, dan potasium oksonat. Kelompok P1 diberi pakan dan
minum standar, hati ayam, potasium oksonat, dan ekstrak tomat 1 mg/200grBB/hari.
Kelompok P2 diberi pakan dan minum standar, hati ayam, potasium oksonat, dan ekstrak
tomat 1,5 mg/200grBB/hari. Ekstrak tomat diberikan mulai hari ke-21 sampai ke-35. Pada
hari ke-36, sampel darah diambil di retroorbita kemudian diterminasi. Plasma darah
kemudian dianalisis untuk mengetahui kadar GSH. Hasil : Kadar GSH pada kelompok K1 =
154 ± 21,9 µg/ml; K2 = 228 ± 30,3 µg/ml; P1= 193 ± 21,5 µg/ml; dan P2= 176 ± 23,9 µg/ml.
Simpulan : Pemberian ekstrak tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) menurunkan kadar
GSH darah tikus wistar hiperurisemia dan secara statistik didapatkan perbedaan yang tidak
bermakna.

Kata Kunci : ekstrak tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), kadar GSH, hiperurisemia

ABSTRACT
TOMATO EXTRACT (LYCOPERSICON ESCULENTUM MILL.) REDUCED
GLUTHATIONE (GSH) BLOOD LEVEL OF HYPERURISEMIC RATS.
Background: Hyperuricemia produced lipid peroxidase chain reaction and caused liver and
kidney cell damaged. This caused an increase of stress oxidative level. Tomato contained
lycopene and flavonoid which acts as antioxidants, so it can optimize performance of (GSH)
in the body. Objective: To prove the effect of tomato extract (Lycopersicon esculentum Mill.)
on blood GSH level on hyperuricemic rats. Method: It was a True Experimental research with
Post Test Only Control Group Design. Samples are 24 male rats that met inclusion and
exclusion criteria, adapted for 7 days, were given standard feed. Group K1 was not treated.

758 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

Group K2 was given standard feed, chicken liver, and potassium oxonate. Group P1 was
given standard feed, chicken liver, potassium oxonate, and tomato extract 1 mg/200grBB/day.
Group P2 was given standard feed, chicken liver, potassium oxonate, and tomato extract 1,5
mg/200grBB/day. The treatment was given from day 21 to day 35. On the 36th day, blood
sample were taken, after that the rats were terminated. The blood plasma was analyzed to
know the GSH plasma level. Results: GSH level showed in group K1 = 154 ± 21,9 µg/ml; K2
= 228 ± 30,3 µg/ml; P1= 193 ± 21,5 µg/ml; dan P2= 176 ± 23,9 µg/ml. Conclusion: Tomato
extract (Lycopersicon esculentum Mill) reduced blood GSH level on hyperuricemic rats, and
were not significant for statistical analysis.
Keywords: Tomato extract (Lycopersicon esculentum Mill.), GSH level, hyperuricemia

PENDAHULUAN Kondisi hiperurisemia menyebabkan


Hiperurisemia merupakan suatu peningkatan radikal bebas dalam tubuh
keadaan yang ditandai dengan peningkatan (seperti anion superoksida dan radikal
kadar asam urat darah diatas normal yaitu hidroksil) dan kerusakan pada membran sel
pada laki-laki diatas 7mg/dL dan pada seperti hepar dan ginjal akibat reaksi
wanita diatas 6mg/dL.1 Prevalensi asam berantai peroksidase lipid.3,6 Terjadinya
urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah peningkatan radikal bebas dalam tubuh
34 tahun sebesar 32% dan kejadian dapat menimbulkan berbagai kerugian,
tertinggi pada penduduk Minahasa sebesar oleh karena itu dibutuhkan kadar
29,2%. Pada tahun 2009 di Denpasar, Bali, antioksidan yang memadai dari dalam
didapatkan prevalensi hiperurisemia maupun luar tubuh. Antioksidan
sebesar 18,2%.2 Kondisi hiperurisemia merupakan molekul yang dapat
dapat menyebabkan kerusakan pada menstabilkan atau menonaktifkan radikal
membran sel seperti hepar dan ginjal bebas sebelum menyerang sel. Antioksidan
akibat reaksi berantai peroksidase lipid.3 dapat menghambat oksidasi sebuah
Hiperurisemia juga menjadi faktor risiko substrat.7 Salah satu antioksidan yang
terjadinya Chronic Kidney Disease (CKD), bertanggungjawab untuk mereduksi ROS
artritis gout, nefrolitiasis, hipertensi, adalah glutation (GSH).8 Glutathione
penyakit kardiovaskuler dan sindrom Sulfur Hidroksil (GSH) adalah sebuah
metabolik.4 Stres oksidatif berhubungan antioksidan intraseluler tripeptida yang
dengan kerusakan pada tingkat molekuler berfungsi untuk menjaga keadaan redoks
5
seperti lipid, protein, dan asam nukleat. intraselular. Kemampuan GSH dicapai
melalui reaksi langsung dengan ROS serta

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


759
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

melalui reaksi tidak langsung antioksidan proses non-oksidatif (diantaranya yaitu


lainnya.9 GSH memiliki potensi untuk pengaturan respon imun dan pengaturan
menangkap radikal bebas dan Reactive metabolisme). Oleh sebab itu tomat
Oxygen Species (ROS). Jumlah relatif dari memiliki peran kemopreventif.13
setiap bentuk menentukan status redoks
seluler (GSH/ GSSG ratio) yang sering METODE
digunakan sebagai penanda kapasitas Penelitian ini merupakan penelitian
antioksidan sel.10 true experimental dengan rancangan
Buah tomat merupakan salah satu penelitian adalah post test only with
bahan pangan yang memiliki kandungan controlled group design. Penelitian ini
antioksidan yang cukup tinggi.11 Tomat dilaksanakan pada bulan September hingga
memiliki senyawa polifenol, karotenoid, Oktober tahun 2018 di Laboratorium
asam askorbat, potasium, vitamin A, dan Hewan Coba dan Laboratorium
vitamin C yang dapat bertindak sebagai Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran
antioksidan. Polifenol pada tomat sebagian Universitas Diponegoro Semarang, serta
besar terdiri dari flavonoid, sedangkan Laboratorium Terpadu Universisitas
jenis karotenoid yang dominan adalah Diponegoro. Kriteria Inklusi penelitian ini
12
pigmen likopen. Kandungan senyawa adalah tikus wistar jantan usia 12 minggu
dalam buah tomat di antaranya solanin sebelum adaptasi kondisi sehat dengan
(0,007 %), saponin, asam folat, asam berat badan normal (150-220 gram).
malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk Kriteria Eksklusi penelitian ini adalah tikus
likopen, α dan ß-karoten), protein, lemak, mati selama aklimatisasi 7 hari dan
vitamin dan mineral. Buah tomat dalam terdapat kelainan anatomis. Kriteria Drop
bentuk ekstrak tomat mengandung lebih out pada penelitian ini adalah berat badan
banyak likopen yaitu 50-116 μg/g berat tikus turun >10% (<100 gram) dan tikus
basah.13 Proses pengolahan tomat mati selama penelitian.
menimbulkan peningkatan kadar likopen.14 Sampel diambil dengan
Manfaat likopen pada tubuh diantaranya menggunakan kriteria WHO. Jumlah
yaitu dapat menghambat aktivitas stres sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak
oksidatif, berfungsi untuk meningkatkan 24 tikus dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
aktivitas antioksidan dan berperan dalam kelompok K1 (diberi pakan minum

760 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

standar), K2 (pakan minum standar, hati HASIL PENELITIAN


ayam, potasium oksonat), P1 (pakan Pengambilan data penelitian
minum standar, hati ayam, potasium dilakukan pada bulan Oktober 2018.
oksonat, ekstrak tomat 1 mg/200grBB), Jumlah sampel penelitian yang memenuhi
dan P2 (pakan minum standar, hati ayam, kriteria inklusi dan eksklusi adalah 23
potasium oksonat, ekstrak tomat 1,5 sampel.
mg/200grBB). Penelitian ini dilakukan Pengaruh Ekstrak Tomat terhadap
selama 35 hari yang terbagi menjadi 7 hari Kadar GSH berdasarkan hasil analisis
untuk aklimatisasi, pemberian pakan statistik
hiperurisemia selama 28 hari (hari ke 8 - Data primer yang didapatkan kemudian di
hari ke 35), dan pemberian ekstrak tomat uji normalitas data menggunakan uji
selama 14 hari (hari ke 22 - hari ke 35). Saphiro Wilk. Hasil analisis tersebut dapat
Data yang dikumpulkan dalam penelitian dilihat pada tabel 5.
adalah data primer hasil pengukuran kadar Tabel 1. Kadar GSH Tikus Wistar
GSH darah setelah pemberian ekstrak Kadar GSH
Uji
tomat pada tikus hiperurisemia. Data hasil (µg/ml)
Variabel Normalitas
Rerata ±
penelitian selanjutnya dianalisis dengan (Nilai p)
Standar Deviasi
program software statistik dengan
K1 154,20 ± 21,99 0,634
menggunakan uji One-Way Anova.
K2 228,20 ± 30,29 0,729
Variabel bebas pada penelitian ini, yaitu
P1 193,40 ± 21,53 0,981
dosis ekstrak tomat. Variabel terikat pada
P2 176,00 ± 23,96 0,324
penelitian ini adalah kadar GSH plasma Keterangan : * Saphiro-wilk (normal bila p >
darah tikus. Penelitian ini telah 0,05)
mendapatkan izin penelitian dari Komisi Berdasarkan tabel diatas rata-rata
Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) kadar GSH yang tertinggi yaitu pada
Fakultas Kedokteran Universitas kelompok K2 sebesar 228,20 ± 30,29
Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang µg/ml. Sedangkan, kadar GSH terendah
dengan No. 74/EC/H/FK-RSDK/VI/ 2018 yaitu pada kelompok K1 sebesar 154,20 ±
pada tanggal 28 Juni 2018. 21,99 µg/ml.
Uji normalitas kadar GSH pada tiap
kelompok didapatkan hasil sebesar p>0,05

761 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

yang menunjukkan bahwa data kadar GSH antara kelompok kontrol


terdistribusi normal. Selanjutnya, Varian negatif dan kelompok kontrol positif.
data diuji menggunakan uji Levene’s Test. Menurut Yusuke et al, beberapa
Berdasarkan uji Levene’s Test didapatkan penelitian mengungkapkan hiperurisemia
bahwa varian data homogen dengan nilai berhubungan dengan sindroma metabolik
p= 0,675 (p>0,05). Uji yang dilakukan seperti steatohepatitis (NASH).15
selanjutnya adalah uji One Way Anova. Kerusakan tersebut dapat mempengaruhi
Berdasarkan uji One Way Anova kadar enzim glutation peroksidase dan
didapatkan hasil p=0,228 (p>0,05) yang secara tidak langsung mempengaruhi kadar
menunjukkan bahwa tidak terdapat GSH dalam darah. Hal tersebut
perbedaan yang bermakna kadar GSH dikarenakan untuk mengubah GSH
antar dua kelompok atau lebih. Oleh menjadi bentuk GSSG dibutuhkan enzim
karena itu, tidak dilakukan analisis data glutation peroksidase. Glutation
lanjutan dengan menggunakan uji post hoc peroksidase (GSH-Px) menggunakan tiol
LSD. berat molekul rendah seperti GSH, untuk
Untuk mengetahui kandungan yang mengurangi H2O2 dan lipid peroksida ke
terdapat dalam ekstrak tomat, dilakukan uji alkohol yang sesuai. Terdapat beberapa
Fitokimia Kualitatif. Hasil Uji Fitokimia jenis GSH-Px diantaranya yaitu GSH-Px-1
Kualitatif Ekstrak Tomat menyatakan (seluler GSH-Px) ada di hampir seluruh sel
bahwa ekstrak tomat yang di uji berfungsi untuk mengurangi H2O2 dan
mengandung flavonoid, alkaloid, dan peroksida asam lemak GSH-Px-2
saponin. (gastrointestinal GSH-Px) terletak di sel-
sel epitel gastrointestinal yang berfungsi
PEMBAHASAN untuk mengurangi peroksida diet.16
Berdasarkan penelitian yang telah Jenis radikal bebas dominan yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak meningkat pada kondisi hiperurisemia
terdapat perbedaan yang bermakna kadar yaitu hidrogen peroksida. Hidrogen
GSH antar dua kelompok atau lebih peroksida produksinya dipicu oleh
dengan nilai p=0,228. Pada penelitian ini peningkatan xantin oksidase, asam amino
diperoleh data bahwa terjadi peningkatan oksidase, Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Fosfat tereduksi (NADPH)

762 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

oksidase dan peroksisom melalui Pengaruh Ekstrak Tomat terhadap


penggunaan molekul oksigen pada reaksi Kadar GSH Darah Tikus Hiperurisemia
metabolik.16 Beberapa kondisi lain yang Berdasarkan penelitian yang telah
dapat menyebabkan penurunan GSH yaitu dilakukan, kelompok perlakuan memiliki
konsumsi acetaminophen, apoptosis, dan rerata kadar GSH yang lebih rendah
perubahan status redoks pada sebagian dibandingkan kelompok kontrol positif.
protein.17 Adanya peningkatan stress Hasil tersebut berbeda dengan penelitian
oksidatif menimbulkan respon utama yaitu yang dilakukan oleh Laura et al
induksi peningkatan kadar Glutation S- didapatkan hasil penelitian terdapat
transferase (GST) dan GSH-Px, serta peningkatan kadar GSH pada kelompok
menimbulkan peningkatan level GSH perlakuan dibandingkan dengan kelompok
sebagai reaksi umpan balik. Menurut kontrol positif. Pada penelitian tersebut
penelitian yang dilakukan oleh Leal et al, menggunakan jus tomat sedangkan pada
pada tahap awal pemberian T-2 toxin penelitian ini menggunakan ekstrak tomat
memberikan efek penurunan GSH dan dimana proses ekstraksi tomat dapat
setelah 21 hari kadar GSH hanya sedikit menurunkan kandungan likopen pada
berkurang dibandingkan dengan tomat tersebut. Pada penelitian yang
sebelumnya. Tetapi kadar GSH meningkat dilakukan Laura et al memberikan
sehubungan dengan lamanya perlakukan perlakuan pemberian tinggi lemak yang
pemberian T-2 toxin. Peningkatan tersebut menyebabkan kondisi NAFLD yang
baru muncul setelah hari ke 21 merupakan perubahan metabolik yang
dikarenakan mekanisme peningkatan disertai dengan ekspresi gen yang
peroksidasi lipid pada T-2 toxin terjadi berlebihan di mitokondria dan ß-oksidasi
secara lambat. Peningkatan peroksidasi peroksisom yang berkontribusi terhadap
lipid hanya sekitar 0,006 ± 0,0017 nM/mg. oksidasi rantai panjang pada asam lemak.
Hal tersebut diketahui bahwa Kerusakan pada asam lemak menyebabkan
ketersediaan GSH ditentukan oleh pemulihan yang cukup lama pada sel-sel
interaksi antara penggunaan, transport, hepar sehingga didapatkan kadar GSH
sintesis yang sangat aktif dan pengurangan inraseluler yang masih cukup tinggi.
glutathione disulfida (GSSG) dan total Sedangkan, pada kondisi hiperurisemia
glutation.18 terjadi kerusakan yang terjadi pada

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


763
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

metabolisme protein di hepar sehingga resiko terjadinya penyakit kronik. Peranan


pemulihan kerusakan sel hepar lebih cepat likopen untuk mencegah terjadinya
dibandingkan dengan kerusakan pada penyakit juga dipengaruhi oleh kondisi
metabolisme asam lemak sehingga tubuh, terutama status antioksidan lain
didapatkan penurunan pada kadar GSH dalam tubuh diantaranya SOD dan
14
intraseluler walaupun secara secara Catalase.
statistika didapatkan hasil yang tidak Penelitian yang dilakukan oleh Ida et
signifikan.19 al, menyatakan bahwa konsumsi jus tomat
Likopen membantu untuk mengatur dapat meningkatkan kadar likopen plasma
kadar GSH seluler, menjaga aktifitas darah pada perokok laki-laki. Penelitian
beberapa enzim GSH diantaranya sebagai tersebut menggunakan 27 subjek penelitian
mekanisme T-2 toxin, dan metabolisme dengan rata-rata usia 35 tahun, serta
normal GSH. Likopen juga dapat menggunakan desain penelitian Pre Test
menurunkan kemungkinan terjadinya and Post Test. Penelitian tersebut diberikan
kerusakan sel.18 Penurunan kadar GSH perlakuan dengan jus tomat yang telah
pada kelompok perlakuan disebabkan diolah sebanyak 350 gram/hari selama 4
karena terjadinya peningkatan aktifitas hari berturut-turut.21 Terjadi peningkatan
GSH-Px sehingga GSH intrasel lebih kadar likopen plasma sebesar 11,11 ± 0,22
banyak diubah menjadi bentuk GSSG. Hal mg yang menunjukkan peningkatan yang
tersebut sejalan dengan penelitian yang signifikan. Penelitian tersebut
dilakukan Yonar et al, menyatakan bahwa menggunakan desain penelitian Pre Test
likopen meningkatkan kadar GSH/GSSG and Post Test sedangkan pada penelitian
20
serta meningkatkan aktivitas GSH-Px. ini menggunakan desain penelitian Post
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Test Only Control Group Desain sehingga
Yeni et al, Peningkatan status likopen tidak dapat mengetahui kadar GSH awal
didalam tubuh juga berperan untuk dan peningkatan nya pada tiap kelompok.
meregulasi fungsi gen, meningkatkan
interaksi intersel, memicu produksi SARAN
hormon dan respon imun atau ikut Diharapkan penelitian selanjutnya
berperan dalam proses regulasi perlu dilakukan pengecekan kadar GSH
metabolisme yang dapat menurunkan sebelum perlakuan untuk mengetahui

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


764
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

kadar GSH awal tiap kelompok. Kemudian Biomedicine et Pharmacotheraphy.


pemberian potasium oksonat dapat 2016;4518:3–9.
diberikan dengan metode lain seperti 5. Lubos E, Loscalzo J, Handy DE.
intraperitoneal dengan dosis tertentu agar Glutathione Peroxidase-1 in Health
dosis yang masuk sama pada setiap tikus. and Disease: From Molecular
Selain itu, penelitian selanjutnya perlu Mechanisms to Therapeutic
dilakukan pemberian ekstrak tomat dengan Opportunities. Antioxidants and
dosis yang lebih tinggi dan dengan durasi Redox Signaling. 2011;15(7): 97–
pemberian yang lebih lama. 1957.
6. Lelyana R. Pengaruh Kopi Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kadar Asam Urat Darah Studi
1. Samuel H. Poon, MD, Harald A. Eksperimen pada Tikus Rattus
Hall, MD, and Bernard norvegicus Galur Wistar.
Zimmermann M. Medicine and Universitas Diponegoro. 2008.
Health Rhode Island: Hyperuricemia 7. Yuyun Y. Pemanfaatan Likopen
& Gout. Rhode Island Medical Tomat (Lycopersicum esculentum
Society. 2009;92(11). Mill.) Dalam Sediaan Soft Candy
2. Sholihah FM. Diagnosis and Sebagai Suplemen Antioksidan.
Treatment Gout Arthritis. Medical Journal Pharmascience.
Journal Lampung University. 2016;03(02):95–106.
2014;3(7):39–45. 8. Rahmawati G, Rachmawati FN,
3. Pribadi FW, Ernawati DA. Efek Winarsi H. Aktivitas Superoksida
Catechin terhadap Kadar Asam Dismutase Tikus Diabetes yang
Urat, C-Reaktive Protein (CRP) dan Diberi Ekstrak Batang Kapulga dan
Malondialdehid Darah Tikus Putih Glibenklamid. Scripta Biologica.
(Rattus norvegicus) Hiperurisemia. 2014;1(3):19–23.
Mandala Health. 2010;4(1):39–46. 9. Zalukhu ML, Phyma AR, Pinzon
4. Hongyan L, Suling W, Weina Z, RT. Proses Menua, Stres Oksidatif,
Yajie Z, Jie R. Antihyperuricemic dan Peran Antioksidan. Jurnal
effect of liquiritigenin in potassium Cermin Dunia Kedokteran.
oxonate-induced hyperuricemic rats. 2016;43(10):6–733.

765 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

10. Schmitt B, Vicenzi M, Garrel C, 2006.


Denis FM. Effects of N- 15. Nakatsu Y, Seno Y, Kushiyama A,
acetylcysteine, oral glutathione Sakoda H, Fujishiro M, Katasako A,
(GSH) and a novel sublingual form et al. The xanthine oxidase inhibitor
of GSH on oxidative stress markers: febuxostat suppresses development
A comparative crossover study. of nonalcoholic steatohepatitis in a
Redox Biology.2015; (6):198–205. rodent model. American Journal
11. Mu’nisa A. Analisis Kadar Likopen Physiology Gastrointestinal Liver
Dan Uji Aktivitas Antioksidan Pada Physiology. 2015;309(1):42–51.
Tomat Asal Sulawesi Selatan. 16. Esra Birben, Umit Murat Sahiner,
Journal Bionature. 2012;13(1):6–62. Cansin Sackesen, Serpil Erzurum
12. Eveline, Siregar TM, Sanny. Studi Oxidative Stress and Antioxidant
aktivitas antioksidan pada tomat Defense. World Allergy
(Lycopersicon esculentum) Organization Journal.
konvensional dan organik selama 2012;27(1):29–48.
penyimpanan. Prosiding SNST 17. Nunes SC, Serpa J. Glutathione in
Fakultas Teknik. 2014;1(1):8–22. Ovarian Cancer : A Double-Edged
13. Febriansah R, Indriyani L, Muthi Sword. International Journal of
KDP dan. Tomat ( Solanum Molecular Science. 2018;19:1882.
lycopersicum L.) sebagai Agen 18. Leal M, Shimada A, Ruíz F,
Kemopreventif Potensial. Fakultas González De Mejía E. Effect of
Farmasi Universitas Gadjah Mada lycopene on lipid peroxidation and
Yogyakarta. 2016. glutathione-dependent enzymes
14. Sulistyowati Y. Pengaruh induced by T-2 toxin in vivo.
Pemberian Likopen Terhadap Status Toxicology Letters. 1999;109(1–
Antioksidan (Vitamin C , Vitamin E 2):1–10.
dan Gluthathion Peroksidase) Tikus 19. In L, Navarro-gonz I. Tomato Juice
(Rattus norvegicus galur Sprague Supplementation Influences the
Dawley) Hiperkolesterolemik. Gene Expression Related to
Program Pascasarjana Bagian Ilmu Steatosis in Rats. Nutrients.
Biomedik Universitas Diponegoro. 2018;10(1215):1–18.

JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767


766
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 2, April 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Junnaeni, Endang Mahati, Nani Maharni

20. Yonar ME. Protective Effect of (Lycopersicum esculentum Mill.)


Lycopene on Oxidative Stress and consumption on plasma lycopene
Antioxidant Status in Cyprinus levels of male light smokers.
carpio during Cypermethrin Medical Journal of Indonesia.
Exposure. environtmental 2004;13:50–146.
Toxicology. 2011;1–8.
21. Gunawan I, Sudardjat SS, Wanandi
SI. Effects of tomato juices

767 JKD : Vol. 8, No. 2, April 2019 : 758-767

Anda mungkin juga menyukai