Anda di halaman 1dari 13

Manajemen

Keperawatan
“Metode Kasus”
Kelompok 3
Anggota Kelompok
• Almar Atusholihah
• Hani Safitri
• Tiara Wulandari
• Sinta Anggraini
• Bellanatasya
• Nesa Meranti
• Muhammad Zaidan
Latar Belakang
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut
perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal.
Indonesia juga berupaya mengembangkan Model Praktik Keperawatan
Profesional (MPKP).
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai
profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan, termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
tersebut.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia
belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian
asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada
upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada
pelaksanaan tugas.
Rumusan Masalah

1 2
Bagaimana metode Bagaimana
kasus diterapkan pembagian tugas
dalam pelayanan dalam penerapan
keperawatan metode kasus
Pengertian
Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau
asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh
satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala
ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan
menerima semua laporan tentang pelayanan
keperawatan klien.
Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala
ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien
yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.
Kelebihan Metode Kasus

a) Bersifat kontinue dan konfrehensif.


b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan
akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien, perawat,
dokter, dan rumah sakit.
c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model
primer karena senantiasa mendapatkan informasi
tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan
komprehensif.
d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
Kekurangan Metode Kasus

a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa


perawat yang terbatas sehingga tidak mampu
memberikan asuhan secara menyeluruh.
b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien
banyak sehingga tugas rutin yang sederhana
terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian
selama perawat
penaggung jawab klien bertugas.
Konsep Dasar Metode Kasus

1) Ada tanggung jawab dan


tanggung gugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga
Tugas Perawat Dalam Metode
Kasus
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.
Ketenagaan Metode Kasus

1) Setiap perawat primer adalah perawat “bed side”.


2) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat.
3) Penugasan ditentukan oleh kepala jaga.
Kesimpulan

2
. Dalam metode ini staf perawat
1 Metode kasus adalah pengorganisasian
pelayanan atau asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu
ditugaskan oleh kepala ruangan
untuk memberi asuhan langsung
orang perawat pada saat bertugas atau
kepada pasien yang ditugaskan
jaga selama periode waktu tertentu
contohnya di ruang isolasi dan ICU.
sampai klien pulang.
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai