Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


PADA KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II
KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

DISUSUN OLEH:

RISTI JULIANTI
212133042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HARI HUSIN II
KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

Pontianak, November 2022

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Mahasiswa
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Setiadi, 2018).
Pada keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah yaitu 6-13 tahun tentu
memiliki tugas yang lebih banyak, salah satunya adalah untuk menjaga anak agar tetap
dapat hidup sehat tanpa adanya masalah kesehatan. Sampai saat ini kasus kesehatan yang
paling banyak ditemukan pada keluarga dengan anak usia sekolah ialah kasus diare,
demam tifoid, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). (Yulvi,2021).
Tingginya angka kejadian sakit pada anak khususnya diare, demam tifoid dan
ispa pada anak disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko
sakit yaitu : sanitasi yang buruk, fasilitas kebersihan yang kurang, kebersihan pribadi
buruk (tidak mencuci tangan sebelum, sesudah makan, dan setelah buang air). Salah satu
upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan
kesehatan anak adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
Sedangkan indikator PHBS yang dapat dilakukan di sekolah yaitu mencuci
tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat
di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan
terukur, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
setiap bulan, membuang sampah pada tempatnya.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah terbukti
secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, demam tifoid
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk
mencegah penularan influenza. Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku ini
sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh
mayoritas masyarakat Indonesia. Berbagai survei di lapangan menunjukkan menurunnya
angka ketidakhadiran anak karena sakit yang disebabkan oleh penyakit-penyakit di atas,
setelah diintervensi dengan CTPS. (Depkes RI, 2018).
Cuci tangan belum menjadi budaya yang dilakukan masyarakat luas di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang mencuci tangan hanya dengan air
sebelum makan, cuci tangan dengan sabun justru dilakukan setelah makan. Oleh karena
itu kebersihan tangan dengan mencuci tangan perlu mendapat prioritas yang tinggi,
walaupun hal tersebut sering disepelekan. Kebiasaan cuci tangan tidak timbul begitu
saja, tetapi harus dibiasakan sejak kecil. Anak-anak merupakan agen perubahan untuk
memberikan edukasi baik untuk diri sendiri dan lingkungannya sekaligus mengajarkan
pola hidup bersih dan sehat. Anak-anak juga cukup efektif dalam memberikan contoh
terhadap orang yang lebih tua khususnya mencuci tangan yang selama ini sering
dianggap tidak penting. (Yulvi,2021).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah
kurangnya kesadaran individu akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Faktor
perilaku hidup bersih dan sehat secara teoritis memiliki andil 30-35 % terhadap derajat
kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Maka penting untuk keluarga khususnya orang tua yang memiliki anak dengan
usia sekolah untuk mengetahuii pentingnya pengetahuan dan penerapan tentang PHBS
pada anak, untuk selalu mengingatkan anak mencuci tangan 6 langkah dengan sabun
sebelum dan sesudah makan, memotong kuku ketika sudah terlihat panjang dan kotor,
dan memperhatikan kebersihan jajanan disekolah, maka perlu diberikannya pendidikan
kesehatan kepada orang tua dan anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan  : Pentingnya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Pada Anak Usia Sekolah
Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Sasaran  : Ny. H dan An. H (Keluarga Tn.I)
Tempat  : Rumah Keluarga Tn.I dan Ny.H
Penyuluh : Risti Julianti
Hari/Tanggal : Senin, 14 November 2021
Waktu : ± 10 menit

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan orang tua dan anak dapat
memahami tentang pentingnya kesehatan diri, dan lingkungan dalam bentuk perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Anak mampu menerapkan bagaimana perilaku hidup
bersih dan sehat serta membiasakan mencuci tangan dengan baik dan benar.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
1. Orang tua dan anak mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Orang tua dan anak dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih.
3. Orang tua dan anak dapat mempraktekkan dan menerapkan tentang pentingnya
mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dengan baik dan benar.

D. Materi Penyuluhan
Terlampir

E. Pengorganisasian
1. Penyaji : Risti Julianti
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.

F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah dan tanya jawab

G. Media
Leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Waktu
1. Kegiatan awal/ 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam.
pembuka
3. Kontrak waktu 2. Memperhatikan
(1 menit). 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
5. Apresepsi pengetahuan tentang mendengarkan.
3. Memperhatikan
PHBS
dan
mendengarkan

2. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang pengertian 1. Memperhatikan


kesehatan lingkungan
(5 Menit) dan
2. Menjelaskan tentang pengertian
PHBS mendengarkan.
3. Menjelaskan tentang macam-macam
PHBS
4. Menjelaskan tentang manfaat PHBS
5. Menjelaskan dan mengajarkan cuci
tangan 6 langkah pada orang tua dan
anak.
3. Penutup (4 Menit) 1. Memberikan kesempatan peserta 1. Aktif bersama
untuk bertanya
menyimpulkan
2. Melakukan evaluasi
3. Kesimpulan dan penutup 2. Membalas salam
I. Materi Penyuluhan:
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. (Elisa, 2021).
2. Pengertian Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu
KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan /
JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Indikator PHBS
Indikator PHBS ada 10, yaitu :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI Eksklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan Air Bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik di rumah
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah

Keterangan INDIKATOR PHBS:


1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)
2) Memberi bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24
jam terakhir
3) Menimbang balita setiap bulan
Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat
dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan
sarana kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun
4) Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik
air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air
bersih dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
6) Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau
kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah
penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan
lubang penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu
konstruksi kedap air).
 Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
 Tidak mencemari tanah di sekitarnya
 Mudah dibersihkan
 Aman digunakan
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Cukup penerangan
 Lantai kedap air
 Luas ruangan cukup
 Ventilasi cukup baik
 Tersedia air dan alat pembersih
7) Memberantas jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di
dalam atau di lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup
menimbun.
8) Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap
hari.
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30
menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan
olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda
kayuh, menimba air, dls.
10) Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama
anggota keluarga lainnya.
4. Manfaat PHBS
a. Bagi Rumah Tangga :
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
b. Bagi Masyarakat:
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban,
ambulans desa dan lain-lain.

J. Evaluasi
Orang tua dan anak mampu :

1. Orang tua dan anak dapat menyebutkan/ menjelaskan kembali apa itu perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Orang tua dan anak dapat menyebutkan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat.
3. Orang tua dan anak dapat mempraktekkan dan menerapkan tentang pentingnya
mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes,RI (2018). Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Informasi


Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.
Pratiwi, Elisa. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah
Kerja Puskesmas Graha Indah Samarinda.
Setiadi. (2018). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yulvi,Okta (2021). Keperawatan Komunitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Satuan Acara
Penyuluhan Dokcil.

Anda mungkin juga menyukai