Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENERAPAN HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS) DI ERA PANDEMI


DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

Disusun Oleh:

1. Nia NurFika G0A019015


2. Almay Mahabbal Khunainy G0A019016
3. Eva Septyaningrum G0A019018
4. Annisa Nur Aini G0A019019
5. Rizqi Tegar Satria G0A019020
6. Maylinda Wijayanti G0A019021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENERAPAN HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS)
Topik : Kesehatan jasmani dan rohani
Sub Topik : Penerapan hidup sehat dan bersih di era pandemi
Sasaran : Pasien di Puskesmas tlogosari kulon
Hari/ Tanggal : Jumat, 24 Desember 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Tlogosari Kulon
Penyuluh : Kelompok 3

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 proporsi anggota rumah tangga yang berperilaku
benar cuci tangan dengan benar di Indonesia yaitu 49,8%, prevalensi merokok
penduduk umur > 10 tahun di Indonesia sebanyak 29,3%. Jumlah kasus positif Covid-
19 di Indonesia sampai tanggal 10 Januari 2021 yaitu 828.026 kasus dengan angka
kematian 24.129 dan angka kesembuhan 681.024 orang. Untuk mencegah penularan
Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan gambaran Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dalam mencegah penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di
Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tinjauan
kepustakaan (literatur review). Pada penelitian tinjauan kepustakaan ini ditelusuri 8
jurnal nasional baik yang berbahasa Indonesia maupun yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan kriteria metode penelitian bersifat kuantitatif. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) diterapkan pada berbagai lapisan masyarakat seperti
masyarakat umum, mahasiswa, dan anak-anak. Persentase cuci tangan dengan benar di
masyarakat pada masa pandemi Covid-19 sudah mencapai 89%. Persentase mahasiswa
yang menerapkan kebersihan diri pada masa pandemi Covid 19 sebanyak 53,41%.
Anak-anak yang sudah membiasakan cuci tangan sebelum makan dan sudah
beraktivitas sudah cukup banyak. Berdasarkan hasil systematic review dapat
dsimpulkan persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi
Covid-19 di masyarakat yaitu sebanyak 52–77,5%. Persentase Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa yaitu sebanyak 49,2–
53,1%. Persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada usia anak yaitu sebanyak 50-
86,49%.(Bifokkes Volume Edisi 3, 2021)
II. TUJUAN
a. Tujuan Insktruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenaipemahaman tentang cara penerapan hidup
sehat dan bersih masyarakat /pasien di puskesmas tlogosari kulon mampu memahami
tentang cara penerapan hidup sehat.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai penerapan hidup sehat dan bersih 1 x 30
menit, masyarakat/pasien di puskesmas tlogosari kulon diharapkan :
a. Mengerti apa itu PBHS
b. Mengerti apa itu protokol kesehatan
c. Dapat mengetahui tujuan phbs di era pandemi
d. Mampu menjelaskan kegiatan apa saja yg harus di kerjakan saat pandemi
III. METODE
a. Ceramah / Pemutaran Video
b. Tanya jawab / diskusi
IV. MEDIA DAN ALAT
a. Leaflet
V. MATERI INTI PENKES (lampiran)
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
a. Pengertian PHBS
b. Pengertian apa itu protokol kesehatan
c. Mengetahui tujuan phbs di era pandemi
d. Mampu mengetahui kegiatan apa saja yg harus di kerjakan saat pandemi

VI. PENGORGANISASIAN DAN PEMBAGIAN KERJA


1. Moderator : Annisa nur aini
2. Penyaji : 1. Almay Mahabbal K
. 2. Nia Nur F.
3. Maylinda wijayanti
3. Dokumentasi : Rizqi Tegar S.
4. Fasilitator : Eva S.

VII. SETTING TEMPAT


Keterangan :
: Moderator

: Penyaji

: Pasien

: Observer
: Fasilitator

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1 Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
5 menit  Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
 Menyebutkan materi yang diberikan
2 Inti  Menanyakan (review) kepada masyarakat  Menjawab
15 menit pengunjung / pasien di puskesmas pertanyaan penyuluh
tlogosari kulon tentang pengetahuan  Mendengarkan dan
PHBS yang diketahui. memperhatikan
 Menjelaskan materi tentang:  Bertanya pada
a. Pengertian PHBS penyuluh bila ada
b. Apa itu protokol kesehatan yang masih belum
c. Dapat mengetahui tujuan phbs di jelas
era pandemi  Ikut berpartisipasi
d. Mampu menjelaskan kegiatan apa aktif dalam kegiatan
saja yg harus di kerjakan saat penyuluhan
pandemi
3. Evaluasi  Meminta para masyarakat  Menyebutkan dan
8 menit /pasien/pengunjung puskesmas untuk menjelaskan
menjawab pertanyaan penyuluh
 Memberikan reward jika menjawab
pertanyaan dengan benar dan
membetulkan jika masih ada kekurangan
4. Penutup  Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
2 menit  Menjawab salam
IX. EVALUASI
Memberikan pertanyaan teori dan aplikasi yang berhubungan dengan PHBS antara lain:
a. Mengerti apa itu PBHS
b. Mengerti apa itu protokol kesehatan
c. Dapat mengetahui tujuan phbs di era pandemi
d. Mampu menjelaskan kegiatan apa saja yg harus di kerjakan saat pandemi
Lampiran Materi : Penerapan hidup sehat dan bersih

A. Pengertian PHBS
PHBS adalah upaya secara sadar, mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Masyarakat sebagai sasaran dari
program ini hendaknya memiliki kesadaran penuh untuk mengaplikasikan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pencegahan penularan Covid 19.
(Karuniawati, B., & Putrianti, B. (2020).

Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai


negara dalam waktu yang singkat. Sampai tanggal 10 Januari 2021 jumlah kasus
konfirmasi di seluruh dunia adalah 88.120.981 kasus dengan angka kematian 1.914.378
jiwa. Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sampai tanggal 10 Januari
2021 yaitu 828.026 kasus dengan angka kematian

24.129 dan angka kesembuhan 681.024 orang. Kasus covid-19 di Indonesia terus
mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa jumlah kasus di
Indonesia pada tanggal 9 Januari 2021 yaitu 818.386 kasus dengan jumlah kematian
23.947 dan jumlah kesembuhan 673.511 orang.

Belum ada vaksin untuk mencegah penularan Corona Virus Disease (Covid- 19).
Untuk mencegah penularan Covid-19 salah satunya yaitu dengan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat
mencegah penularan Covid-19 yaitu konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, sering
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, olahraga atau aktivitas fisik, tidak
merokok, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Sementara, menurut laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Badan Litbangkes Kemenkes RI) tahun
2013 kecenderungan proporsi angota rumah tangga yang berperilaku benar cuci tangan
di Indonesia yaitu 47%. Artinya, masih kurang dari setengah masyarakat Indonesia
belum menerapkan perilaku cuci tangan dengan benar. Berperilaku benar cuci tangan
adalah apabila cuci tangan pakai sabun sebelummenyiapkan makan, setiap kali tangan
kotor (memegang uang, binatang, dan berkebun), setelah buang air besar, setelah
menceboki bayi atau anak, dan setelah menggunakan pestisida atau insektisida, sebelum
menyusui bayi, sebelum makan, dan setelah memegang unggas atau binatang.(Bikfokes
Volume 1 Edisi 3 Tahun 2021)

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas


pelayanan kesehatan yaitu :

1. mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)

2. penggunaan air bersih

3. penggunaan jamban sehat

4. membuang sampah pada tempatnya

5. larangan merokok

6. tidak meludah sembarangan

7. pemberantasan jentik nyamuk


 Berikut langkah langkah agar tubuh tetap sehat
1. Mengonsumsi makanan sehat

Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur. Buah banyak mengandung vitamin, sedangkan
sayur mengandung serat dan mineral. Berdasarkan penelitian orang yang banyak
mengonsumsi buah dan sayur lebih tidak mudah sakit.

2. Menggunakan jamban yang bersih

Jamban adalah fasilitas sanitasi yang sangat penting karena berkaitan dengan pembuangan
kotoran manusia secara aman, tidak mencemari lingkungan, dan tidak menyebarkan penyakit.

3. Olahraga secar teratur

Olahraga sangat berguna bagi tubuh kita. Tidak hanya sehat dengan berolahraga dipercaya
akan merasa lebih Bahagia. Sebaiknya olahraga dilakukan paling tidak selama 30 menit
setiap harinya.

4. Membuang sampah pada tempatnya

Sampah adalah salah satu sumber penyakit, jika didiamkan terlalu lama maka kuman-kuman
akan tumbuh dan berkembang.

5. Tidak merokok

Asap rokok dapat merusak kekebalan tubuh. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan
berbagai gangguan penyakit khususnya infesksi paru, seperti bronchitis dan pneumonia yang
memang menjadi media yang diserang virus corona.

6. Membersihkan lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal yang paling penting untuk menghindari
tertularnya penyakit. Lingkungan yang bersih dapat menciptakan hidup yang sehat.

7. Hindari stress dan kelola stress

Stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan produksi hormone kortisol, dalam jangka
Panjang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang
mudah terserang penyakit atau virus.

8. Istirahat yang cukup

Istirahat yang kurang dapat menyebabkan penurunan imunitas tubuh sehingga akan mudah
terserang penyakit. Minimal 7-8 jam sehari yang dibutuhkan orang untuk beristirahat.

Dengan menerapkan 8 Indikator PBHS tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas


kesehatan pribadi dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, diharapkan juga
mampu memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia. (MENKES,2020)
B. Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan

• membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat

• mencegah terjadinya penularan penyakit.

• menciptakan lingkungan yang sehat.

C. Sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan

• pasien,

• keluarga pasien,

• pengunjung,

• petugas kesehatan,

• karyawan.

D. Manfaat PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan :


b. Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung :

• memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat,

• terhindar dari penularan penyakit,

• mempercepat proses penyembuhan penyakit dan

• peningkatan derajat kesehatan pasien.

c. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan :

• mencegah terjadinya penularan penyakit,

• meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

Program PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan
kemampuan dari para pengambil keputusan dan peran aktif semua stake holder.
DAFTAR PUSTAKA

Maulidia A, Hanifah U. Peran


Edukasi Orang Tua terhadap PHBS AUD selama Masa Pandemi Covid- 19. Musamus J Prim
Educ. 2020;3(1):35–44.
Kementrian Kesehatan Republik
Utami FA, dkk
Indonesia. Keputusan
Kesehatan HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di
Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Menteri Nomor,DKI Jakarta Tahun 2017. Jakarta;
2017.
Zukmadini AY, Karyadi B, Kasrina K. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam Pencegahan COVID-19 Kepada Anak-Anak di Panti Asuhan. J Pengabdi Magister
Pendidik IPA. 2020;3(1):68–76.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Revisi Ke-5. Jakarta; 2020.
Dinas Kesehatan Provi

Anda mungkin juga menyukai