Disusun Oleh:
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 proporsi anggota rumah tangga yang berperilaku
benar cuci tangan dengan benar di Indonesia yaitu 49,8%, prevalensi merokok
penduduk umur > 10 tahun di Indonesia sebanyak 29,3%. Jumlah kasus positif Covid-
19 di Indonesia sampai tanggal 10 Januari 2021 yaitu 828.026 kasus dengan angka
kematian 24.129 dan angka kesembuhan 681.024 orang. Untuk mencegah penularan
Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan gambaran Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dalam mencegah penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di
Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tinjauan
kepustakaan (literatur review). Pada penelitian tinjauan kepustakaan ini ditelusuri 8
jurnal nasional baik yang berbahasa Indonesia maupun yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan kriteria metode penelitian bersifat kuantitatif. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) diterapkan pada berbagai lapisan masyarakat seperti
masyarakat umum, mahasiswa, dan anak-anak. Persentase cuci tangan dengan benar di
masyarakat pada masa pandemi Covid-19 sudah mencapai 89%. Persentase mahasiswa
yang menerapkan kebersihan diri pada masa pandemi Covid 19 sebanyak 53,41%.
Anak-anak yang sudah membiasakan cuci tangan sebelum makan dan sudah
beraktivitas sudah cukup banyak. Berdasarkan hasil systematic review dapat
dsimpulkan persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi
Covid-19 di masyarakat yaitu sebanyak 52–77,5%. Persentase Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa yaitu sebanyak 49,2–
53,1%. Persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada usia anak yaitu sebanyak 50-
86,49%.(Bifokkes Volume Edisi 3, 2021)
II. TUJUAN
a. Tujuan Insktruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenaipemahaman tentang cara penerapan hidup
sehat dan bersih masyarakat /pasien di puskesmas tlogosari kulon mampu memahami
tentang cara penerapan hidup sehat.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai penerapan hidup sehat dan bersih 1 x 30
menit, masyarakat/pasien di puskesmas tlogosari kulon diharapkan :
a. Mengerti apa itu PBHS
b. Mengerti apa itu protokol kesehatan
c. Dapat mengetahui tujuan phbs di era pandemi
d. Mampu menjelaskan kegiatan apa saja yg harus di kerjakan saat pandemi
III. METODE
a. Ceramah / Pemutaran Video
b. Tanya jawab / diskusi
IV. MEDIA DAN ALAT
a. Leaflet
V. MATERI INTI PENKES (lampiran)
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
a. Pengertian PHBS
b. Pengertian apa itu protokol kesehatan
c. Mengetahui tujuan phbs di era pandemi
d. Mampu mengetahui kegiatan apa saja yg harus di kerjakan saat pandemi
: Penyaji
: Pasien
: Observer
: Fasilitator
A. Pengertian PHBS
PHBS adalah upaya secara sadar, mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Masyarakat sebagai sasaran dari
program ini hendaknya memiliki kesadaran penuh untuk mengaplikasikan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya pencegahan penularan Covid 19.
(Karuniawati, B., & Putrianti, B. (2020).
24.129 dan angka kesembuhan 681.024 orang. Kasus covid-19 di Indonesia terus
mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa jumlah kasus di
Indonesia pada tanggal 9 Januari 2021 yaitu 818.386 kasus dengan jumlah kematian
23.947 dan jumlah kesembuhan 673.511 orang.
Belum ada vaksin untuk mencegah penularan Corona Virus Disease (Covid- 19).
Untuk mencegah penularan Covid-19 salah satunya yaitu dengan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat
mencegah penularan Covid-19 yaitu konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, sering
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, olahraga atau aktivitas fisik, tidak
merokok, dan menjaga kebersihan lingkungan.
5. larangan merokok
Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur. Buah banyak mengandung vitamin, sedangkan
sayur mengandung serat dan mineral. Berdasarkan penelitian orang yang banyak
mengonsumsi buah dan sayur lebih tidak mudah sakit.
Jamban adalah fasilitas sanitasi yang sangat penting karena berkaitan dengan pembuangan
kotoran manusia secara aman, tidak mencemari lingkungan, dan tidak menyebarkan penyakit.
Olahraga sangat berguna bagi tubuh kita. Tidak hanya sehat dengan berolahraga dipercaya
akan merasa lebih Bahagia. Sebaiknya olahraga dilakukan paling tidak selama 30 menit
setiap harinya.
Sampah adalah salah satu sumber penyakit, jika didiamkan terlalu lama maka kuman-kuman
akan tumbuh dan berkembang.
5. Tidak merokok
Asap rokok dapat merusak kekebalan tubuh. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan
berbagai gangguan penyakit khususnya infesksi paru, seperti bronchitis dan pneumonia yang
memang menjadi media yang diserang virus corona.
6. Membersihkan lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal yang paling penting untuk menghindari
tertularnya penyakit. Lingkungan yang bersih dapat menciptakan hidup yang sehat.
Stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan produksi hormone kortisol, dalam jangka
Panjang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang
mudah terserang penyakit atau virus.
Istirahat yang kurang dapat menyebabkan penurunan imunitas tubuh sehingga akan mudah
terserang penyakit. Minimal 7-8 jam sehari yang dibutuhkan orang untuk beristirahat.
• pasien,
• keluarga pasien,
• pengunjung,
• petugas kesehatan,
• karyawan.
• meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Program PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan
kemampuan dari para pengambil keputusan dan peran aktif semua stake holder.
DAFTAR PUSTAKA