Anda di halaman 1dari 2

Ferdi Yanto

63030170022

1. Buatlah kesimpulan atau analisis terkait dgn kasus rizal djalil? Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) menetapkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil
sebagai tersangka kasus suap air minum, Rabu (25/9/2019). Kasus ini berawal ketika
Rizal memberi surat perintah audit untuk pengelolaan infrastruktur air minum dan
sanitasi limbah di Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dan
kementerian terkait tahun 2014-2016 di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Kalimantan Barat, dan Jambi. Kasus itu menambah panjang daftar korupsi yang
melibatkan auditor negara. "Memang masih ada praktik-praktik penyalahgunaan
wewenang atau posisi terkait kewenangan melakukan audit dan memberikan
pendapat," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK,
Kuningan, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Pada 26 Mei 2017, komisi antirasuah
mengungkap praktik jual beli opini yang melibatkan Ali Sadli dan Rochmadi
Saptogiri sebagai auditor BPK. Keduanya diciduk dalam operasi tangkap tangan.
Keduanya menerima suap agar memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kemendes tahun
anggaran 2016. Ali Sadli divonis enam tahun penjara dan Rohmadi dihukum tujuh
tahun penjara pada Maret 2018. Ada pula auditor madya BPK RI Sigit Yugoharto
yang terbukti menerima suap berbentuk motor Harley Davidson seharga Rp115 juta
serta fasilitas hiburan malam. Dengan imbalan itu, Sigit diminta mengubah
temuannya terkait Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) kepada PT Jasa
Marga. Ia mengubah temuan keuangan Jasa Marga yang tadinya sekitar Rp13 miliar
menjadi Rp842,9 juta, dengan rincian pengubahan temuan keuangan pada 2015
Rp526,4 juta dan pada 2016 Rp316,4 juta. Pada awal Juni tahun lalu, majelis hakim
Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis Sigit enam tahun penjara dan denda Rp250
juta subsider tiga bulan kurungan.

2. Berikan contoh bagaimana apa yang saudara kerjaan bahwa penerimaan barang
menurut laporan 1000 itu betul betul ada? Staff gudang melaporkan telah menerima
barang dari pemasok dan menyesuaikan kecocokan data selanjutnya auditor
melakukan pemeriksaan antara laporan penerimaan barang dengan data surat yang
diterima.
3. berikan contoh independensi dalam hal pembelian barang yang anda tidak
dipengaruhi oleh pemasok?
4. berikan contoh bahwa anda sudah menggunakan skeptisme dalam audit?Pentingnya
skeptisisme profesional banyak ditekankan oleh berbagai jenis
profesi. Umumnya profesi yang membutuhkan skeptisisme profesional adalah
profesi yang berhubungan dengan pengumpulan dan penilaian bukti-bukti secara
kritis, dan melakukan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan bukti
yang dikumpulkan. Profesi-profesi yang dirujuk antara lain, detektif, polisi,
auditor, pengacara dan hakim, dan penyelidik. Namun, dari berbagai bidang
profesi dan akademis yang membutuhkan skeptisisme profesional, hanya auditor
yang menyaratkan skeptisisme profesional dalam standar profesionalnya (Hurtt,
2003).Seperti yang tercantum dalam SPAP seksi 230 (IAPI, 2011), skeptisisme
profesional merupakan unsur yang terkandung dalam Standar Umum ketiga
mengenai penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama dalam
pelaksanaan pekerjaan auditor (due professional care). Due professional care
merupakan komponen yang penting dalam proses audit. Banyak diskusi telah
dilakukan mengenai praktik kerja yang dilakukan oleh manajemen audit,
supervisor, dan staff untuk menekankan pentingnya due professional care
(Gallegos, 2003). Pendapat ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahman (dalam Bawono, 2010) dan Louwers dkk (2008) yang menyimpulkan
bahwa due professional care merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kualitas audit, dan kegagalan audit cenderung disebabkan karena kurangnya sikap
skeptisisme profesional auditor dan due professional care. Oleh karena itu,
skeptisime profesional dan due professional care adalah prinsip yang fundamental
dalam semua tindakan yang dilakukan auditor eksternal (Center for Audit Quality,
2010, dan Kopp dkk, 2003). Selain meningkatkan kualitas audit dan mendeteksi
terjadinya fraud, skeptisisme profesional auditor juga berperan dalam mencegah
terjadinya fraud. Penemuan Chen dkk (2009) mempertegas pentingnya
skeptisisme profesional auditor yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan audit
(audit actions) karena dapat mengurangi kecenderungan manajer untuk
melakukan fraud.

Anda mungkin juga menyukai