Kecemasan akan merespon dengan beberapa perubahan tubuh, terutama tanda – tanda vital. Kemungkinan ada
perubahan peningkatan arteri rata – rata denyut nadi dan frekuensi pernapasan. Jika kecemasan meningkat kerja jantung
juga akan meningkat dan, kebutuhan oksigen juga meningkat (Laksmidevi et al., 2021). Sulit nya proses pemulihan
akibat kecemasan ada salah satu alternative untuk mengurangi kecemasan pada anak salah satu upaya mudah kondusif
dan murah yang berguna mengurangi kecemasan melalui terapi music (Wadu et al., 2021)
LATAR BELAKANG
Hal ini menunjukan bahwa terapi music dapat mempengaruhi untuk penggunaan jangka pendek
untuk memanajemen kecemasan berlangsung, tujuan meggunakan teknik terapi music menglihkan atau
menghindari perhatian selama intervensi keperawatan untuk sesuatu yang dihadapi missal rasa sakit dan
kecemasan, namun manfaat menggunakan tekhnologi ini membuat orang yang menerimanya merasa
lebih nyaman, santai, rileks dan menyenangka (Fusfitasari, 2020).
Aromaterapi pada saat ini juga menjadi alternative yang banyak digunakan juga untuk pengobatan
nonfarmakologi yang juga bermanfaat untuk penurunan kecemasan, insomnia, nyeri dan harga nya juga
lebih terjangkau (Imunisasi, 2020).
Aromaterapi pada saat ini juga menjadi alternative yang banyak digunakan juga untuk pengobatan
nonfarmakologi yang juga bermanfaat untuk penurunan kecemasan, insomnia, nyeri dan harga nya juga
lebih terjangkau (Imunisasi, 2020). Aromaterapi bekerja melalui indera bau. Biasanya dengan cara
inhalasi mengaktifkan saraf penciuman di hidung rongga dan kemudian mengirim sinyal ke system otak
pusat memori, emosi kecerdasan dalam menanggapi bau yang merangsang sistem sirkulasi darah dan
system saraf. Aroma lemon dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan dan rasa sakit. (Laksmidevi
et al., 2021). Menurut jurnal (Tingkat & Akibat, n.d.) rosemary adalah spesies dari family lamiaceae dari
genus rosmarinus, merupakan minyak astiri dari rosemarinus yang tumbuh di provinsi Sichuan cina yang
telah di laporkan karna kandungan nya yang bisa mengurangi kecemasan dan insomnia dan juga bisa
menghilangkan stress.
Rumusan masalah
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas yang tidak didukung oleh keadaan.
Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat tidak puas meskipun mereka tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
(Diferiansyah et al., 2016). Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang
melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang mengalami kecemasan yang parah dan
berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala. Pasti setiap orang pernah mengalami
kecemasan, hal itu wajar kaerna kecemasan adalah bagian dari emosi manusia. Meski
normal, kecemasan bisa menjadi bahaya di luar batas normal jika kecemasan tidak
terkontrol dengan baik (Eridani et al., 2018). Meskipun gangguan ini merupakan gangguan
psikologis yang umum di masyarakat, banyak orang yang tidak menyadari kejadiannya.
Banyak orang juga yang menganggap gangguan kecemasan mereka sebagai gangguan
mental dan beberapa bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan
kecemasan. Mereka yang menderita kelainan ini tentu akan sangat kesulitan menjalani
kehidupan normal seerti orang – orang pada umumnya (Eridani et al., 2018).
KECEMASAN
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas yang tidak didukung oleh keadaan.
Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat tidak puas meskipun mereka tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
(Diferiansyah et al., 2016). Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang
melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang mengalami kecemasan yang parah dan
berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala. Pasti setiap orang pernah mengalami
kecemasan, hal itu wajar kaerna kecemasan adalah bagian dari emosi manusia. Meski
normal, kecemasan bisa menjadi bahaya di luar batas normal jika kecemasan tidak terkontrol
dengan baik (Eridani et al., 2018). Meskipun gangguan ini merupakan gangguan psikologis
yang umum di masyarakat, banyak orang yang tidak menyadari kejadiannya. Banyak orang
juga yang menganggap gangguan kecemasan mereka sebagai gangguan mental dan
beberapa bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan kecemasan. Mereka
yang menderita kelainan ini tentu akan sangat kesulitan menjalani kehidupan normal seerti
orang – orang pada umumnya (Eridani et al., 2018).
ETIOLOGI
Kecemasan ringan
Pada tingkat kecemasan kecemasan sedang Kecemasan berat sangat
ringan seseorang
memungkinkan mengurangi lahan persepsi
mengalami ketegangan cenderung untuk
yang dirasakan setiap hari seseoarang untuk
memusatkan pada hal memusatkan suatu yang
sehingga menyebabkan rinci dan spesifik serta
sesorang menjadi yang penring dan
tidak dapat berfikir
waspada dan mengesampingkan yang tentang hal lain. Semua
meningkatkan lahan lain. Pada kecemasan perilaku ditunjukan untuk
persepsinya. Seseorang sedang, seseorang akan mengurangi, menurunkan
akan lebih tanggap dan
kelihatan serius dalam kecemasan dan focus pada
bersikap positif terhadap kegiatan lain berkurang.
peningkatan minat dan memperhatikan sesuatu
motivasi.
TANDA DAN GEJALA
Kecemasan juga mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, tubuh akan merespon kecemasan antara lain ( Saputro dan
Fazrin, 2017 ) :
a. Respon fisiologi terhadap kecemasan
Secara respon tubuh terhadap kecemasan adalah dengan mengaktifkan system sarafotonom ( simpatif ataupun
parasimpatif ). Serabut pada saraf simpatis mengaktifkan tanda – tanda vital. Pada setiap tanda bahaya untuk
mempersiapkan pertahanan tubuh.
b. Respon kognitif
Respon kecemasan dapat mempengaruhi kemampuan berfikir baik proses berfikir, anak tidak mampu memperhatikan,
mudah lupa, konsentrasi menurun, bingung, kehilangan kendali takut pada hal tertentu juga misalnya takut pada gambar
visual, takut pada kematian dan mimpi buruk
c.Respon afektif
Secara efektif klien akan mengekspresikan dalam bentuk kebingungan, gelisah, tegang,ketakutan, gugup, khawatir,
waspada, rasa bersalah atau malu, curiga yang berlebihan sebagai reaksi terhadap kecemasan.
a.Usia
Usia sering dikaitkan c.Jenis kelamin
dengan pencapaian Jenis kelamin dapat
perkembangan kognitif b.Karakteristik saudara ( dipengaruhi tingkat stress
hospitalisasi, dimana anak
pada anak. Anak – anak anak- ke )
perempuan yang
juga belum mampu Karakteristik saudara menjalani hospitalisasi
menerima dan dapat mempengaruhi memiliki tingkat
mempresepsikan dengan kecemasan pada anak keemasan yang lebih
penyakit dan pertama dapat tinggi dibanding anak laki
pengalaman baru menunjukan rasa cemas – laki, walaupun ada
beberapa yang
dengan lingkungan yang berlebihan
menyatakan bahwa tidak
asing. Dalam penelitian dibandingkan anak ada hubungan yang
Tsai, 2007, semakin kedua. spesifik antara jenis
muda usia anak, kelamin dengan tingkat
kecemsan hospitalisasi kecemasan anak.
akan semakin tinggi.
e. Jumlah anggota keluarga dalam sat
rumah
d. Pengalaman terhadap sakit dan Jumlah anggota dalam satu rumah
perawatan di rumah sakit dikaitkan dengan dukungan keluarga.
Menurut Tsai,2007, anak yang Semakin tinggi dukungan keluarga f. Persepsi anak terhadap sakit
mempunyai pengalaman dirawat di pada anak pada saat menjalani Keluarga dengan jumlah yang
rumah sakit cenderung memiliki hospitalisasi, makan akan semakin cukup besar mempengaruhi
kecemasan yang lebih rendah rendah tingkat kcemasan anak. persepsi dan perilaku anak
dibandingkan dengan anak yang Semakin banyak jumlah saudara dalam mengatasi masalah
belum pernah di rawat di rumah kandung juga akan mempengaruhi hospitalisasi. Jumlah anggota
sakit sama sekali.Respon anak karna anak tidak merasa kesepian pada keluarga satu rumah semakin
menunjukan peningkatan saat dirawat di rumah sakit. Dan besar memungkinkan dukungan
sensitivitas terhadap lingkungan keterlibatan orang tua juga sangat keluarga yang baik dalam
dan meningkat dengan detail berpengaruh terhadap perasaan perawatan anak. Munculnnya
kejadian yang dialaminya dan nyaman, tenang, merasa disayang dan dampak tersebut karena
lingkungan sekitarnya. Anak – anak diperhatikan. Koping yang baik akan kemampuan pemilihan koping
yang pernah mengalami memunculkan rasa percaya diri pada yang belum baik dan kondisi
pengalaman kurang menyenangkan anak dalam menghadapi stress karena pengobatan.
pada saat di rawat akan membuat permasalahannya. Keterlibatan orang
anak takut dan trauma. tua juga dapat memfasilitasi
penguasaan anak terhadap lingkungan
asing.
PATOFISIOLOGIS
Patofisiologis
Kecemasan merupakan respon dari ancaman yang diterima oleh tubuh. Ketika tubuh tidak siap
dengan sesuatu yang akan terjadi tubuh akan secara otomatis akan melakukan penolakan atau sebuah
ancaman potensial atau actual terhadap integritas, sehingga menyebabkan reaksi stress fisiologis
(Arwani et al., 201 C.E.)
PENATALAKSANAAN
Penata laksanaan
Penatalaksanan untuk mengurangi kecemasan yang bisa dilakukan dengan terapi farmakologi yaitu dengan
obat – obattan dan bisa juga menggunakan terapi non farmakologi atau tanpa menggunakan obat – obatan
dengan menggunkan teknik tertentu dengan di terapkan nya terapi tersebut akan mengurangi kecemasan.
Terapi non farmakologis sudah sering digunakan dalam penanganan kecemasan.
Terapi music merupakan metode non farmakologi yang dapat membantu anak – anak mengurangi kecemasan
dan rasa sakit. Terapi music dapat meningkatkan psikososial, terapi music juga bisa menurunkan emosi dan
integrasi fisik anak. Pengaruh positif tarapi music anak juga bisa mengurangi rasa takut anak yang akan di
rawat di rumah sakit terapi music akan mengalihkan perhatiannya dan sangat membantu dalam penyembuhan
anak yang dirawat di bangsal (Wadu et al., 2021).
Aromaterapi merupakan penggunaan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang digunakan untuk terapi non
farmakologi, aromaterapi sendiri dalam tubuh manusia melalui system fisiologis akan mempengaruhi kondisi
klien ada beberapa jenis aromaterapi yang bisa digunakan untuk menurunkan kecemasan antara lain lemon,
aromaterapi lavender. Aromaterapi adalah salah satu pilihan yang paling banyak digunakan saat ini karena
dapat menghilangkan rasa sakit, insomnia, dan kecemasan serta tidak memerlukan biaya tinggi untuk
penerapannya (Imunisasi, 2020).
Terapi farmakologi dikategorikan sebagai terapi yang menggunakan obat – obat an yang sifat nya kimiawi,
dalam terapi farmakologi harus menggunakan obat – obatan yang sesuai dan tidak boleh asal dalam
penggunaan nya.
JENIS JENIS ALAT UKUR
KECEMASAN
Pengkajian adalah suatu proses dalam mendapat kan informasi melalui tahapan identifikasi,
mengobservasi merekam data berdasarkan status kesehatan anak pada saat ini dan masa lampau, tingkat
perkembangan, rutinitas sehari – hari, kepedulian, situasi, serta karakteristik khusus sehingga dapat
mempunyai kemampuan membuat koping anak menjadi lebih baik. Berikut pengkajian keperawatan
meliputi :
a. Data klien
b. Riwayat
c. Riwayat tumbuh kembang anak
d. Riwayat imunisasi
e. Riwayat psikososial spiritual
f. Pola kebiasaan sehari – hari yang meliputi : pola eliminasi, pola nutrisi, pola aktivitas, data pengkajian,
pola aktivitas, pola istirahat
g. Pemeriksaan fisik umum
h. Pemeriksaan : kepala, dada, abdomen, genetalia
PENGKAJIAN KECEMASAN
Pengkajian kecemasan
Beberapa yang harus dikaji dalam mengukur kecemasan pada anak – anak maupun dewasa dengan menggunakan
Hamilton Anxiety Scale Hamilton denggan memberikan kuisoner pertanyaan 14 item meliputi :
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan
sepanjang hari.
7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas
pendek.
11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum
dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot
meningkat dan napas pendek dan cepat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan
Proses diagnose keperawatan pada anak usia sekolah dengan kecemasan akibat hospitalisasi,
memperlihatkan bagaimana analisa data dari tindakan pengkajian mengidentifikasi penentuan
karakteristik dari diagnose keperawatan. Diagnose yang dapat dirumuskan pada anak usia sekolah
dengan kecemasan akibat hospitalisasi diantaranya :
a. Asientas b.d krisis situasional d.d tampak gelisah dan tampak tegang ( SDKI, D.0080 )
b. Isolasi social b.d ketidak adekuatan sumber daya personal, berduka perpisahan dengan orang
terdekat d.d menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan ( SDKI, D.0121)
Konsep Penerapan Evidence Based Nursing Practic ( EBNP )
Pengaruh terapi music dan aromaterapi terhadap kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah
Definisi terapi music dan aromaterapi
Terapi music adalah musik dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan, terutama yang
menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi tersebut. Terapi music ini merupakan
salah satu pengobatan yang dapat dilakukan setiap saat tanpa efek samping yang serius. Terapi
music bekerja paling baik dengan jangka waktu pendek, untuk nyeri yang cukup parah yang
berlangsung hanya butuh beberapa menit saja, misal selama obat nyeri bekerja (Fusfitasari,
2020)
Aromaterapi adalah minyak esensial yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi individu
baik secara fisiologis maupun psikologis. Aromaterapi juga digunakan untuk relaksasi.
Aromaterapi dapat menjadi efektif untuk merileksasikan, mengurangi stress, menenangkan
pikiran. Aroma terapi yang dihirup melalui hidung akan menuju ke saraf penciuman yang
terletak di rongga hidung, kemudian akan menuju bagian otak untuk mengatur emosi, memory
dan kemampuan belajar dan tempat seperti system limbic(Psikologi et al., 2014)
Tujuan terapi music dan aroma terapi
Tujuan dilakukannya terapi music dan aromaterapi pada anak adalah untuk membantu anak
dalam menghilangkan kecemasan pada saat hospitalisasi akibat ketidaknyamanan dirumah
sakit. Maka dengan terapi music dan aromaterapi memberikan efek tenang. Terapi music
juga dapat merangsang fungsi intelektual, yang dapat membantu anak merasa tenang dan
merespon positif dan mampu membuat anak merasa lebih aman dan nyaman (Christine &
Yudiarso, 2021).
SOP PENERAPAN TERAPI
MUSIK
A. Tahap orientasi : Beri salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya, Jelaskan tujuan, prosedur,
dan lamanya tindakan pada klien/keluarga, dan kesiapan pasien, jaga privasi klien, memulai dengan cara yang
baik seperti relaksasi, stimulasi untuk mengurangi kecemasan
B. Alat dan bahan : Speaker, Atau hp, Lagu Music klasik yang dipilih
C. Tahap kerja: Menetapkan ketertarikan klien terhadap music, Identifikasi pilihan musik klien, Bantu klien
untuk memilih posisi yang nyaman , Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,hindari pengunjung dulu
selama mendengarkan music, Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien, Pastikan tape
musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik, Dukung dengan headphone jika diperlukan, Nyalakan music
dan lakukan terapi music, Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras, Hindari menghidupkan musik
dan meninggalkan anak dalam waktu yang lama, Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang
diinginkan, Penerapan kurang lebih durasi waktu 5 – 20 menit dengan frekuesi bisa 3X sehari pada waktu pagi,
siang, sore
D. Terminasi :
Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien), Simpulkan hasil kegiatan, Berikan umpan balik positif, Kontrak
pertemuan selanjutnya, Akhiri kegiatan dengan cara yang baik, Bereskan alat-alat, Cuci tangan, Berpamitan
SOP penerapan terapi music
A. Tahap orientasi: Beri salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya, Jelaskan
tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga, dan kesiapan pasien.
B. Persiapan alat dan bahan : Aromaterapi lemon essential oil atau lavender dalam bentuk
essential atau lilin, untuk essential oil di teteskan ke atas kassa kurang lebih 5 tetes lavender
maupun lemon, Baskom untuk inhalasi, Handuk, Kassa
C. Fase kerja : Mencuci tangan, Atur posisi nyaman anak, Siapkan kassa teteskan
aromaterapi 5 tetes ke kassa lalu minta anak untuk menghirupnya selama kurang lebih 10
menit. Pemberian aroma terapi dilakukan bisa 3X sehari dengan durasi 10 menit, Setelah
selesai rapikan alat yang sudah digunakan, Cuci tangan
D. Fase terminasi : Melakukan evaluasi, Mendoa kan klien, Berpamitan
BAB III
METODE STUDI KASUS
Subjek dari studi kasus ini adalah 3 anak usia sekolah yang
mengalami kecemasan hospitalisasi akan dikeola sesuai dengan kriteria
inklusi. Penulis memiih karakter pasien sesuai dengan kriteria inklusi yang
diterapkan dalam penelitian sebelumnya yaitu :
Studi pada kasus ini berfokus pada penderita kecemasan anak usia sekolah dan focus pada penerapan terapi
music dan aromaterapi.
DEFINISI OPERASIONAL
Desain operasional :
Terapi music Adalah terapi non farmakologi untuk mengurangi kecemasan pada anak usia sekolah , Cara
pengaplikasian nya dengan menggunakan mp3 dengan music instrument atau klasik yang berdurasi 15-20 menit
dengan dengan frekuensi 3 kali sehari dengan responden sebanyak 3 orang (Wadu et al., 2021)
Aromaterapi merupakan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang digunakan untuk terapi non
farmakologis, Cara mengalikasikan aroma terapi yaitu dengan menggunakan lilin aroma terapi dan bisa juga
menggnakan inhalasi diteteskan sebanyak 5 tetes pada kassa dengan durasi 5 – 10 menit (N et al., 2017)
Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang
mengalami kecemasan yang parah dan berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala.
Alat ukur kecemasan : Pengukuran dengan menggunakan skala penelitian HARS Hamilton Anxiety Scale
Hamilton, Anxiety Scale ( HARS ) HARS sendiri terdiri dari 14 prtanyaan untuk pengukuran tanda – tanda
adanya kecemasan pada anak – anak dan orang dewasa.
METODE
Language 1 B2
Language 2 C1
Language 3 A2
Technical Skills
Skill 1 Skill 3
Skill 2 Skill 4
Volunteer Work
2006 2010
Mars is actually a Mercury is the
cold place smallest planet
2008 2013
Venus has a Jupiter is the
beautiful name biggest planet
234,000
Big numbers catch your audience’s attention
Percentages
Education
● Name of the institution and
your studies
● Name of the institution and
your studies
Hobbies
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Signika
(https://fonts.google.com/specimen/Signika)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons