Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH TERAPI MUSIK DAN AROMATERAPI TERHADAP

HOSPITALISASI KECEMASAN ANAK USIA SEKOLAH

Nama : Almay mahabball khunainy


Nim : G0A019016

Dosen pembimbing : Dr. R. Ngt Amin Samiasih,SKp,Msi.Med


Dosen penguji : Ns. Mariyam, M.Kep.,Sp. Kep.An.
BAB 1
LATAR BELAKANG
Usia di bawah 18 tahun masih di katakan anak – anak, dan termasuk anak yang masih dalam kandungan. Selama
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik, psikis, social, dan spiritual.
Anak sangat rentan terhadap berbagai penyakit seperti proses pertumbuhan bayi sampai dengan remaja, pada dasar nya
penyakit tidak hanya menyerang orang dewasa melainkan juga biasa terjadi juga pada anak oleh karena itu anak – anak
perlu mendapatkan perawatan, rawat jalan dan rawat inap agar kesehatan anak bisa pulih (Wadu et al., 2021).
Beberapa hal yang menyebabkan anak mengalami kecemasan, stress, nyeri dan trauma pada saat mendapat
asuhan sangat berpengaruh karna mengakibatkan ketakutan dan kekhawatiran dalam anak. Rawat inap adalah krisis
primer yang dihadapi seorang anak. Masalah ini disebabkan oleh ketegangan yang menyebabkan perubahan kondisi
rutinitas kesehatan lingkungan. Perubahan kesehatan lingkungan pada anak berbeda – beda, setiap anak juga
mempunyai pengalaman sebelumnya pada saat anak sakit, isolasi dan rawat inap, ketrampilan dan system pendukung
yang sangat berpengaruh terhadap kecemasan anak. (Bsiri-Moghaddam et al., 2011).

Kecemasan akan merespon dengan beberapa perubahan tubuh, terutama tanda – tanda vital. Kemungkinan ada
perubahan peningkatan arteri rata – rata denyut nadi dan frekuensi pernapasan. Jika kecemasan meningkat kerja jantung
juga akan meningkat dan, kebutuhan oksigen juga meningkat (Laksmidevi et al., 2021). Sulit nya proses pemulihan
akibat kecemasan ada salah satu alternative untuk mengurangi kecemasan pada anak salah satu upaya mudah kondusif
dan murah yang berguna mengurangi kecemasan melalui terapi music (Wadu et al., 2021)
LATAR BELAKANG

Hal ini menunjukan bahwa terapi music dapat mempengaruhi untuk penggunaan jangka pendek
untuk memanajemen kecemasan berlangsung, tujuan meggunakan teknik terapi music menglihkan atau
menghindari perhatian selama intervensi keperawatan untuk sesuatu yang dihadapi missal rasa sakit dan
kecemasan, namun manfaat menggunakan tekhnologi ini membuat orang yang menerimanya merasa
lebih nyaman, santai, rileks dan menyenangka (Fusfitasari, 2020).

Aromaterapi pada saat ini juga menjadi alternative yang banyak digunakan juga untuk pengobatan
nonfarmakologi yang juga bermanfaat untuk penurunan kecemasan, insomnia, nyeri dan harga nya juga
lebih terjangkau (Imunisasi, 2020).
Aromaterapi pada saat ini juga menjadi alternative yang banyak digunakan juga untuk pengobatan
nonfarmakologi yang juga bermanfaat untuk penurunan kecemasan, insomnia, nyeri dan harga nya juga
lebih terjangkau (Imunisasi, 2020). Aromaterapi bekerja melalui indera bau. Biasanya dengan cara
inhalasi mengaktifkan saraf penciuman di hidung rongga dan kemudian mengirim sinyal ke system otak
pusat memori, emosi kecerdasan dalam menanggapi bau yang merangsang sistem sirkulasi darah dan
system saraf. Aroma lemon dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan dan rasa sakit. (Laksmidevi
et al., 2021). Menurut jurnal (Tingkat & Akibat, n.d.) rosemary adalah spesies dari family lamiaceae dari
genus rosmarinus, merupakan minyak astiri dari rosemarinus yang tumbuh di provinsi Sichuan cina yang
telah di laporkan karna kandungan nya yang bisa mengurangi kecemasan dan insomnia dan juga bisa
menghilangkan stress.
Rumusan masalah

Apakah ada perubahan kecemasan pada anak usia sekolah


dengan terapi music dan aromaterapi ?
TUJUAN PENULIS TUJUAN KHUSUS

Penulis dapat Tujuan khusus :


mengidentifikasi tingkat 1. Mampu melakukan pengkajian
kecemasan pada anak usia pengkajian pada anak yang mengalami
kecemasan.
sekolah yaitu ( 6 – 12 2. Mampu merumuskan masalah pada anak
tahun ) setelah diberikan yang mengalami kecemasan.
aplikasi terapi music dan 3. Mampu menyusun intervensi kecemasan
aromaterapi untuk yang terjadi pada anak.
kecemasan hospitalisasi 4. Mampu melakukan tindakan
pada anak keperawatan dengan terapi music dan
aroma terapi pada saat anak sekolah
menglami kecemasan.
5. Mampu melaksanakan evalusasi pada
anak yang telah diberikan tindakan terapi
music dan aromaterapi untuk
menurunkan kecemasan yang terjadi.
MANFAAT PENULISAN
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat berguna untuk
menambah pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya memahami
dan menerapkan terapi music dan aromaterapi untuk menurunkan
kecemasan pada usia sekolah, dapat juga menjadi bekal perawat
untuk membantu mengatasi masalah yang seing di hadapi di instansi
kesehatan dalam mengatasi kecemasan anak, dan dapat menjadi
informasi tambahan yang berguna untuk pengembangan ilmu
keperawatan, khususnya keperawatan anak yang berhubungan terapi
music dan aromaterapi unyuk menurunkan kecemasan anak di usia
sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas yang tidak didukung oleh keadaan.
Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat tidak puas meskipun mereka tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
(Diferiansyah et al., 2016). Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang
melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang mengalami kecemasan yang parah dan
berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala. Pasti setiap orang pernah mengalami
kecemasan, hal itu wajar kaerna kecemasan adalah bagian dari emosi manusia. Meski
normal, kecemasan bisa menjadi bahaya di luar batas normal jika kecemasan tidak
terkontrol dengan baik (Eridani et al., 2018). Meskipun gangguan ini merupakan gangguan
psikologis yang umum di masyarakat, banyak orang yang tidak menyadari kejadiannya.
Banyak orang juga yang menganggap gangguan kecemasan mereka sebagai gangguan
mental dan beberapa bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan
kecemasan. Mereka yang menderita kelainan ini tentu akan sangat kesulitan menjalani
kehidupan normal seerti orang – orang pada umumnya (Eridani et al., 2018).
KECEMASAN

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas yang tidak didukung oleh keadaan.
Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat tidak puas meskipun mereka tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
(Diferiansyah et al., 2016). Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang
melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang mengalami kecemasan yang parah dan
berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala. Pasti setiap orang pernah mengalami
kecemasan, hal itu wajar kaerna kecemasan adalah bagian dari emosi manusia. Meski
normal, kecemasan bisa menjadi bahaya di luar batas normal jika kecemasan tidak terkontrol
dengan baik (Eridani et al., 2018). Meskipun gangguan ini merupakan gangguan psikologis
yang umum di masyarakat, banyak orang yang tidak menyadari kejadiannya. Banyak orang
juga yang menganggap gangguan kecemasan mereka sebagai gangguan mental dan
beberapa bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan kecemasan. Mereka
yang menderita kelainan ini tentu akan sangat kesulitan menjalani kehidupan normal seerti
orang – orang pada umumnya (Eridani et al., 2018).
ETIOLOGI

Kecemasan bisa terjadi pada anak dapat disebabkan karena anak –


anak tertekan oleh perubahan, baik dalam status kesehatan mereka
maupun dalam kondisi lingkungan sehari – hari, dan mereka memiliki
beberapa keterbatasan dalam mekanisme koping mereka untuk
menghadapi masalah dan peristiwa yang membuat cemas atau stress (A
et al., 2006). Terjadi nya tekanan yang menyebabkan perubahan kondisi
kesehatan dan lingkungan dan disetiap perubahan kesehatan dan
lingkungan akan ditanggapi oleh dengan cara yang berbeda oleh masing
– masing anak tergantung pada usia anak (Bsiri-Moghaddam et al.,
2011).
FASE PUTUS
MANIFESTASI KLINIS ASA

Fase protes ( protest phase )


Perilaku dimana muncul nya anak
menangis, berteriak, mencari Perilaku terlihat, anak tidak
orang tua dengan pandangan mata, aktif, menarik diri dari orang Fase ini anak mulai
memegang erat orang tua, lain, depresi, sedih, tidak tertarik dengan
menghindari dan menolak kontak tertarik pada lingkungan,
lingkungan, sudah mulai
dengan orang asing. Perilaku pendiam, menolak makan
atau minum, lama untuk berinteraksi dengan
dapat berlangsung selama
beberapa jam hingga beberapa berlangsungnya sikap ini orang – orang sekitar.
hari. Sikap tersebut dapat berhenti bervariasi kondisi ini dapat Perilaku mewakili
apabila anak merasa lelah. memburuk kondisi anak penyesuaian superfisial
Pendekatan secara tiba – tiba oleh karena sulit untuk makan, terhadap lingkungan.
orang asing akan membuat anak minum, atau bergerak
bertambah stress.

FASE PROTES FASE


PENERIMAAN
KLASIFIKASI TINGKAT KECEMASAN

Kecemasan ringan
Pada tingkat kecemasan kecemasan sedang Kecemasan berat sangat
ringan seseorang
memungkinkan mengurangi lahan persepsi
mengalami ketegangan cenderung untuk
yang dirasakan setiap hari seseoarang untuk
memusatkan pada hal memusatkan suatu yang
sehingga menyebabkan rinci dan spesifik serta
sesorang menjadi yang penring dan
tidak dapat berfikir
waspada dan mengesampingkan yang tentang hal lain. Semua
meningkatkan lahan lain. Pada kecemasan perilaku ditunjukan untuk
persepsinya. Seseorang sedang, seseorang akan mengurangi, menurunkan
akan lebih tanggap dan
kelihatan serius dalam kecemasan dan focus pada
bersikap positif terhadap kegiatan lain berkurang.
peningkatan minat dan memperhatikan sesuatu
motivasi.
TANDA DAN GEJALA

Kecemasan juga mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, tubuh akan merespon kecemasan antara lain ( Saputro dan
Fazrin, 2017 ) :
a. Respon fisiologi terhadap kecemasan
Secara respon tubuh terhadap kecemasan adalah dengan mengaktifkan system sarafotonom ( simpatif ataupun
parasimpatif ). Serabut pada saraf simpatis mengaktifkan tanda – tanda vital. Pada setiap tanda bahaya untuk
mempersiapkan pertahanan tubuh.

b. Respon kognitif
Respon kecemasan dapat mempengaruhi kemampuan berfikir baik proses berfikir, anak tidak mampu memperhatikan,
mudah lupa, konsentrasi menurun, bingung, kehilangan kendali takut pada hal tertentu juga misalnya takut pada gambar
visual, takut pada kematian dan mimpi buruk

c.Respon afektif
Secara efektif klien akan mengekspresikan dalam bentuk kebingungan, gelisah, tegang,ketakutan, gugup, khawatir,
waspada, rasa bersalah atau malu, curiga yang berlebihan sebagai reaksi terhadap kecemasan.

d.Respon psikologi terhadap kecemasan


Respon kecemasan pada perilaku adalah salah satunya anak tampak gelisah, tremor, reaksi terkejut, terdapat ketegangan
tertentu pada anak, bicara cenderung lebih cepat, menarik diri, menghindar diri dari masalah menghindari, dan sangat
waspada.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN ANAK

a.Usia
Usia sering dikaitkan c.Jenis kelamin
dengan pencapaian Jenis kelamin dapat
perkembangan kognitif b.Karakteristik saudara ( dipengaruhi tingkat stress
hospitalisasi, dimana anak
pada anak. Anak – anak anak- ke )
perempuan yang
juga belum mampu Karakteristik saudara menjalani hospitalisasi
menerima dan dapat mempengaruhi memiliki tingkat
mempresepsikan dengan kecemasan pada anak keemasan yang lebih
penyakit dan pertama dapat tinggi dibanding anak laki
pengalaman baru menunjukan rasa cemas – laki, walaupun ada
beberapa yang
dengan lingkungan yang berlebihan
menyatakan bahwa tidak
asing. Dalam penelitian dibandingkan anak ada hubungan yang
Tsai, 2007, semakin kedua. spesifik antara jenis
muda usia anak, kelamin dengan tingkat
kecemsan hospitalisasi kecemasan anak.
akan semakin tinggi.
e. Jumlah anggota keluarga dalam sat
rumah
d. Pengalaman terhadap sakit dan Jumlah anggota dalam satu rumah
perawatan di rumah sakit dikaitkan dengan dukungan keluarga.
Menurut Tsai,2007, anak yang Semakin tinggi dukungan keluarga f. Persepsi anak terhadap sakit
mempunyai pengalaman dirawat di pada anak pada saat menjalani Keluarga dengan jumlah yang
rumah sakit cenderung memiliki hospitalisasi, makan akan semakin cukup besar mempengaruhi
kecemasan yang lebih rendah rendah tingkat kcemasan anak. persepsi dan perilaku anak
dibandingkan dengan anak yang Semakin banyak jumlah saudara dalam mengatasi masalah
belum pernah di rawat di rumah kandung juga akan mempengaruhi hospitalisasi. Jumlah anggota
sakit sama sekali.Respon anak karna anak tidak merasa kesepian pada keluarga satu rumah semakin
menunjukan peningkatan saat dirawat di rumah sakit. Dan besar memungkinkan dukungan
sensitivitas terhadap lingkungan keterlibatan orang tua juga sangat keluarga yang baik dalam
dan meningkat dengan detail berpengaruh terhadap perasaan perawatan anak. Munculnnya
kejadian yang dialaminya dan nyaman, tenang, merasa disayang dan dampak tersebut karena
lingkungan sekitarnya. Anak – anak diperhatikan. Koping yang baik akan kemampuan pemilihan koping
yang pernah mengalami memunculkan rasa percaya diri pada yang belum baik dan kondisi
pengalaman kurang menyenangkan anak dalam menghadapi stress karena pengobatan.
pada saat di rawat akan membuat permasalahannya. Keterlibatan orang
anak takut dan trauma. tua juga dapat memfasilitasi
penguasaan anak terhadap lingkungan
asing.
PATOFISIOLOGIS

Patofisiologis
Kecemasan merupakan respon dari ancaman yang diterima oleh tubuh. Ketika tubuh tidak siap
dengan sesuatu yang akan terjadi tubuh akan secara otomatis akan melakukan penolakan atau sebuah
ancaman potensial atau actual terhadap integritas, sehingga menyebabkan reaksi stress fisiologis
(Arwani et al., 201 C.E.)
PENATALAKSANAAN

Penata laksanaan
Penatalaksanan untuk mengurangi kecemasan yang bisa dilakukan dengan terapi farmakologi yaitu dengan
obat – obattan dan bisa juga menggunakan terapi non farmakologi atau tanpa menggunakan obat – obatan
dengan menggunkan teknik tertentu dengan di terapkan nya terapi tersebut akan mengurangi kecemasan.
Terapi non farmakologis sudah sering digunakan dalam penanganan kecemasan.
Terapi music merupakan metode non farmakologi yang dapat membantu anak – anak mengurangi kecemasan
dan rasa sakit. Terapi music dapat meningkatkan psikososial, terapi music juga bisa menurunkan emosi dan
integrasi fisik anak. Pengaruh positif tarapi music anak juga bisa mengurangi rasa takut anak yang akan di
rawat di rumah sakit terapi music akan mengalihkan perhatiannya dan sangat membantu dalam penyembuhan
anak yang dirawat di bangsal (Wadu et al., 2021).
Aromaterapi merupakan penggunaan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang digunakan untuk terapi non
farmakologi, aromaterapi sendiri dalam tubuh manusia melalui system fisiologis akan mempengaruhi kondisi
klien ada beberapa jenis aromaterapi yang bisa digunakan untuk menurunkan kecemasan antara lain lemon,
aromaterapi lavender. Aromaterapi adalah salah satu pilihan yang paling banyak digunakan saat ini karena
dapat menghilangkan rasa sakit, insomnia, dan kecemasan serta tidak memerlukan biaya tinggi untuk
penerapannya (Imunisasi, 2020).
Terapi farmakologi dikategorikan sebagai terapi yang menggunakan obat – obat an yang sifat nya kimiawi,
dalam terapi farmakologi harus menggunakan obat – obatan yang sesuai dan tidak boleh asal dalam
penggunaan nya.
JENIS JENIS ALAT UKUR
KECEMASAN

a. Zung Self Rating Anxiety Scale


b. Hamilton Anxiety Rating Scale Hamilton
c. Preschool Anxiety Scale
d. Children Manifest Anxiety Scale (CMAS)
e. Screen For Child Anxiety Related Disorders
( SCARED)
f. The Pediatric Anxiety Rating Scale
( PARS )
g. FIS ( Face Image Scale )
PENGKAJIAN

Pengkajian adalah suatu proses dalam mendapat kan informasi melalui tahapan identifikasi,
mengobservasi merekam data berdasarkan status kesehatan anak pada saat ini dan masa lampau, tingkat
perkembangan, rutinitas sehari – hari, kepedulian, situasi, serta karakteristik khusus sehingga dapat
mempunyai kemampuan membuat koping anak menjadi lebih baik. Berikut pengkajian keperawatan
meliputi :

a. Data klien
b. Riwayat
c. Riwayat tumbuh kembang anak
d. Riwayat imunisasi
e. Riwayat psikososial spiritual
f. Pola kebiasaan sehari – hari yang meliputi : pola eliminasi, pola nutrisi, pola aktivitas, data pengkajian,
pola aktivitas, pola istirahat
g. Pemeriksaan fisik umum
h. Pemeriksaan : kepala, dada, abdomen, genetalia
PENGKAJIAN KECEMASAN

Pengkajian kecemasan
Beberapa yang harus dikaji dalam mengukur kecemasan pada anak – anak maupun dewasa dengan menggunakan
Hamilton Anxiety Scale Hamilton denggan memberikan kuisoner pertanyaan 14 item meliputi :
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan
sepanjang hari.
7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas
pendek.
11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum
dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot
meningkat dan napas pendek dan cepat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan
Proses diagnose keperawatan pada anak usia sekolah dengan kecemasan akibat hospitalisasi,
memperlihatkan bagaimana analisa data dari tindakan pengkajian mengidentifikasi penentuan
karakteristik dari diagnose keperawatan. Diagnose yang dapat dirumuskan pada anak usia sekolah
dengan kecemasan akibat hospitalisasi diantaranya :
a. Asientas b.d krisis situasional d.d tampak gelisah dan tampak tegang ( SDKI, D.0080 )
b. Isolasi social b.d ketidak adekuatan sumber daya personal, berduka perpisahan dengan orang
terdekat d.d menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan ( SDKI, D.0121)
Konsep Penerapan Evidence Based Nursing Practic ( EBNP )

Pengaruh terapi music dan aromaterapi terhadap kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah
Definisi terapi music dan aromaterapi
Terapi music adalah musik dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan, terutama yang
menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi tersebut. Terapi music ini merupakan
salah satu pengobatan yang dapat dilakukan setiap saat tanpa efek samping yang serius. Terapi
music bekerja paling baik dengan jangka waktu pendek, untuk nyeri yang cukup parah yang
berlangsung hanya butuh beberapa menit saja, misal selama obat nyeri bekerja (Fusfitasari,
2020)
Aromaterapi adalah minyak esensial yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi individu
baik secara fisiologis maupun psikologis. Aromaterapi juga digunakan untuk relaksasi.
Aromaterapi dapat menjadi efektif untuk merileksasikan, mengurangi stress, menenangkan
pikiran. Aroma terapi yang dihirup melalui hidung akan menuju ke saraf penciuman yang
terletak di rongga hidung, kemudian akan menuju bagian otak untuk mengatur emosi, memory
dan kemampuan belajar dan tempat seperti system limbic(Psikologi et al., 2014)
Tujuan terapi music dan aroma terapi

Tujuan dilakukannya terapi music dan aromaterapi pada anak adalah untuk membantu anak
dalam menghilangkan kecemasan pada saat hospitalisasi akibat ketidaknyamanan dirumah
sakit. Maka dengan terapi music dan aromaterapi memberikan efek tenang. Terapi music
juga dapat merangsang fungsi intelektual, yang dapat membantu anak merasa tenang dan
merespon positif dan mampu membuat anak merasa lebih aman dan nyaman (Christine &
Yudiarso, 2021).
SOP PENERAPAN TERAPI
MUSIK

A. Tahap orientasi : Beri salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya, Jelaskan tujuan, prosedur,
dan lamanya tindakan pada klien/keluarga, dan kesiapan pasien, jaga privasi klien, memulai dengan cara yang
baik seperti relaksasi, stimulasi untuk mengurangi kecemasan
B. Alat dan bahan : Speaker, Atau hp, Lagu Music klasik yang dipilih
C. Tahap kerja: Menetapkan ketertarikan klien terhadap music, Identifikasi pilihan musik klien, Bantu klien
untuk memilih posisi yang nyaman , Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,hindari pengunjung dulu
selama mendengarkan music, Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien, Pastikan tape
musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik, Dukung dengan headphone jika diperlukan, Nyalakan music
dan lakukan terapi music, Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras, Hindari menghidupkan musik
dan meninggalkan anak dalam waktu yang lama, Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang
diinginkan, Penerapan kurang lebih durasi waktu 5 – 20 menit dengan frekuesi bisa 3X sehari pada waktu pagi,
siang, sore
D. Terminasi :
Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien), Simpulkan hasil kegiatan, Berikan umpan balik positif, Kontrak
pertemuan selanjutnya, Akhiri kegiatan dengan cara yang baik, Bereskan alat-alat, Cuci tangan, Berpamitan
SOP penerapan terapi music

A. Tahap orientasi: Beri salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya, Jelaskan
tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga, dan kesiapan pasien.
B. Persiapan alat dan bahan : Aromaterapi lemon essential oil atau lavender dalam bentuk
essential atau lilin, untuk essential oil di teteskan ke atas kassa kurang lebih 5 tetes lavender
maupun lemon, Baskom untuk inhalasi, Handuk, Kassa
C. Fase kerja : Mencuci tangan, Atur posisi nyaman anak, Siapkan kassa teteskan
aromaterapi 5 tetes ke kassa lalu minta anak untuk menghirupnya selama kurang lebih 10
menit. Pemberian aroma terapi dilakukan bisa 3X sehari dengan durasi 10 menit, Setelah
selesai rapikan alat yang sudah digunakan, Cuci tangan
D. Fase terminasi : Melakukan evaluasi, Mendoa kan klien, Berpamitan
BAB III
METODE STUDI KASUS

Desain atau rancangan studi kasus


Metode yang diterapkan pada penulisan studi kasus ini adalah
study kasus, yaitu dengan penerapan menggunakan metode deskriptif
study kasus. Kriteria inklusi terhadap 3 responden yang megalami
kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah dengan dilakukannya terapi
music dan aromaterapi selama 3 hari, dan dalam sehari diminta
responden melakukan terapi 3 kali pada saat pagi, siang, dan sore
menjelang malam dengan durasi terapi music 5 – 20 menit dan
pemberian aroma terapi pada kasa 5 tetes atau dengan aromaterapi
lilin durasi 5 – 10 menit. Pengukuran kecemasan di ukur sebelum dan
sesudah di lakukan nya intervensi penerapan terapi music dan
aromaterapi. Desain ini merupakan salah satu upaya dan gambaran
dari pengaruh pemberian terapi music dan aromaterapi terhadap
kecemasan anak usia sekolah. Penerapan studi kasus ini dilakukan
dengan pendekatan proses keperawatan.
SUBYEK STUDI KASUS

Subjek dari studi kasus ini adalah 3 anak usia sekolah yang
mengalami kecemasan hospitalisasi akan dikeola sesuai dengan kriteria
inklusi. Penulis memiih karakter pasien sesuai dengan kriteria inklusi yang
diterapkan dalam penelitian sebelumnya yaitu :

1. Klien yang mengalami kecemasan hospitalisasi


2. Klien mengalami score 0 – 4
3. Jenis kelamin laki – laki dan perempuan
4. Berusia 6 – 12 tahun
5. Bersedia menjadi responden untuk di berikan intervensi pengaruh
penerapan terapi music dan aroma terapi terhadap kecemasan
6. Klien yang bersedia mengikuti kuis studi kasus
FOKUS STUDI

Studi pada kasus ini berfokus pada penderita kecemasan anak usia sekolah dan focus pada penerapan terapi
music dan aromaterapi.

DEFINISI OPERASIONAL

Desain operasional :
Terapi music Adalah terapi non farmakologi untuk mengurangi kecemasan pada anak usia sekolah , Cara
pengaplikasian nya dengan menggunakan mp3 dengan music instrument atau klasik yang berdurasi 15-20 menit
dengan dengan frekuensi 3 kali sehari dengan responden sebanyak 3 orang (Wadu et al., 2021)
Aromaterapi merupakan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang digunakan untuk terapi non
farmakologis, Cara mengalikasikan aroma terapi yaitu dengan menggunakan lilin aroma terapi dan bisa juga
menggnakan inhalasi diteteskan sebanyak 5 tetes pada kassa dengan durasi 5 – 10 menit (N et al., 2017)
Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang melibatkan gangguan jiwa, menyebabkan orang
mengalami kecemasan yang parah dan berlebihan dengan sejumlah tanda dan gejala.
Alat ukur kecemasan : Pengukuran dengan menggunakan skala penelitian HARS Hamilton Anxiety Scale
Hamilton, Anxiety Scale ( HARS ) HARS sendiri terdiri dari 14 prtanyaan untuk pengukuran tanda – tanda
adanya kecemasan pada anak – anak dan orang dewasa.
METODE

Lokasi dan Waktu Studi Kasus :


Adapun penelitian yang dilakukan di komunitas pada anak usia sekolah yang mengalami
kecemasan, lama penelitian dilakukan selama 3 dengan frekruensi penerapan sebanyak 3 kali
sehari dengan durasi sesuai dengan penelitian yang akan di lakukan. Kemudian penelitian ini
mengumpulkan data dengan cara mengkaji skala kecemasan terlebih dahulu, kemudian
peneliti mengumpulkan klien sesuai dengan kriteria untuk dilakukan penerpan intervensi
yang akan dilakukan.
Analisis Data dan Penyajian Data :
Cara pengumpulan data dilakukan dengan penenrapan studi kasus dengan melakukan
pengkajian, anamnesa atau wawancara, dan memberitahu tujuan dan manfaat dari penerapan
terapi music dan aromaterapi untuk menurunkan kecemasan, untuk melakukan pengukuran
kecemasan dilakukan sebelum dan sesudah di lakukan penerapan terapi music pada
responden selama 3 hari, selanjutnya dilakukan pengukuran skala nyeri setelah dilakukan
tindakan dan mendokumentasikan hasil nya.
Etika studi kasus : Studi kasus ini memenuhi etika dalam penulisan karya tulis ilmiah dengan
cara mencantumkan nama pasien, menjaga privacy, dan menjaga kenyamanan dengan
meminta persetujuan pasien dengan inform consent.
Thanks!
Do you have any questions?
Mahabballalmay@gmail.com
+62 878 – 3788 – 5818
supportreminder_

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Institution 1
2005 - 2010

Institution name here


● List the subjects here
● Sort them by relevance
● Adapt this to your needs
● Try to keep it short
● Get straight to the point
Job Position 1
2010 - 2015

Job / position title here


● Adapt this to your needs
● Try to keep it short
● Get straight to the point
● Don’t omit important information
Communication Skills

Written Level Spoken Level Certificate

Language 1 B2

Language 2 C1

Language 3 A2
Technical Skills

Saturn Mercury Mars Jupiter


Saturn is composed Mercury is the Despite being red, Jupiter is the biggest
mostly of hydrogen smallest planet in the Mars is actually a planet in the Solar
and helium Solar System cold place System
A Picture Is
Worth a
Thousand
Words
Computer Skills

To modify this graph, click on it,


follow the link, change the data
and paste the new graph here

Skill 1 Skill 3

Skill 2 Skill 4
Volunteer Work

2006 2010
Mars is actually a Mercury is the
cold place smallest planet

2008 2013
Venus has a Jupiter is the
beautiful name biggest planet
234,000
Big numbers catch your audience’s attention
Percentages

60% 25% 25%

Venus is the second Mercury is the closest Jupiter is the biggest


planet from the Sun planet to the Sun planet of them all
A Review of My Resume

Experience Skills Areas


● Name of the company and
your position
● Name of the company and
your position

Education
● Name of the institution and
your studies
● Name of the institution and
your studies
Hobbies

Mercury Venus Mars


Mercury is the closest Venus is the second Despite being red,
planet to the Sun planet from the Sun Mars is a cold place

Jupiter Saturn Neptune


Jupiter is the biggest Saturn is a gas giant It’s the farthest planet
planet of them all and has several rings from the Sun
Visit My Web!
You can replace the image on the
screen with your own work. Just
delete this one, add yours and and
place it in the center of the device
Alternative Resources
Resources

Did you like the resources on this PHOTOS:


template? Get them for free at our other
websites. ● Cheerful woman writing in docume
nts
VECTORS: ● Smiling young female writing in sc
ratchpad in workplace
● Peeping people collection ● Man helping coworker with job
● Abstract company card with painte
d elements

● Abstract painted business card tem


plate
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Signika
(https://fonts.google.com/specimen/Signika)

#f29095 #ded2d1 #fdd68b #f7bebe #534844 #d86c71


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai