KEPERAWATAN JIWA
OLEH :
SRI WAHYUNI
1913986
Covid 19 ini penyebaran yang terbilang mudah dan peningkatan pesat kasus positif
Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya menyebabkan kecemasan tersendiri bagi
masyarakat.Adanya informasi yang menyebar luas di media sosial mengenai Covid-19 juga
dimaksudkan untuk memberikan kabar terkini dan membangun kewaspadaan, tetapi tidak sema
dapat menyikapinya sesuai dengan yang diharapkan sehingga menimbulkan kecemasan hingga
ketakutan dalam masyrakat. Persaaan-perasaan negative tersebut dapat memicu kecemasan
permanen.Untuk itu penting bagi kita untuk segera mampersiapkan langkah penanganan yang
tepat untuk mencegah kecemasan terjadi yang diakibatkan oleh penyebaran covid-19 ini.
Rekomendasi dari WHO (2020) ada beberapa cara untuk mengurangi ganggua
kecemasan selama pandemic Covid-19, antara lain dengan melakukan aktivitas yang
menenangkan fikiran seperti olahraga ringan, nutrisi yang cukup, berjemur dan juga penggunaan
masker,dengan teknik relaksasi, berzikir . Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan tanpa perlu
beraktivitas di luar sehingga juga turut mendukung program pemerintah untuk memutus mata
rantai COVID-19 dengan carastay at home & work from home.
BAB II
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hampir dua bulan belakangan infeksi virus corona atau COVID-19 masih jadi
masalah kesehatan besar di dunia. Penyakit menular yang muncul di Wuhan, China pada
Desember 2019 lalu ini telah menjalar di 83 negara lain. Data sementara mencatat lebih
dari 100 ribu orang terinfeksi dengan kematian menyentuh 3.800 jiwa, dan orang yang
sembuh 60 ribu lebih.
Menurut WHO pada tanggal 2 Maret 2020 jumlah penderita sebanyak 90.308
orang terinfeksi COVID-19. Dengan angka kematian mencapai 3.087 orang atau 2,3%
dengan angka kesembuhan 45. 726 orang. Kasus pertama di Indonesia ditemukan pada
bulan Maret 2020 dengan di umumkannya jumlah penderita pertama sebanyak 2 orang
oleh Presiden RI. Hingga pada tanggal 13 April 2020, kasus yang ada di Indonesia
sebanyak 4557 kasus dengan 399 orang meninggal dan 380 orang dinyatakan sembuh.
(CNN, 2020). Sejak pertama kali kasus positif yang diumumkan pada 2 Maret 2020, virus
ini kini sudah menyebar ke seluruh provinsi Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi
dengan jumlah pasien terbanyak.
Sebaran kasus pasien COVID-19 di provinsi Sumatera Barat per tanggl 13 April
2020 ada sebanyak 45 kasus positif terinfeksi COVID-19. Dari kasus tersebut didapatkan
bahwa ada 7 orang pasien sembuh, 3 orang meninggal, 16 orang dirawat dan 19 orang
isolasi mandiri di rumah. Kasus positif tersebut mengalami penambahan 1 orang dari hari
sebelumnya yaitu sebanyak 44 orang psitif terinfeksi (Humas Sumbar, 2020).
Dengan penyebaran yang terbilang mudah dan peningkatan pesat kasus positif
Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya menyebabkan kecemasan tersendiri bagi
masyarakat. Kecemasan ini pada akhirnya berdampak pada aktivitas harian karena
pikiran sulit tenang. Adanya informasi yang menyebar luas di media sosial mengenai
Covid-19 juga dimaksudkan untuk memberikan kabar terkini dan membangun
kewaspadaan, tetapi tidak sema dapat menyikapinya sesuai dengan yang diharapkan
sehingga menimbulkan kecemasan hingga ketakutan dalam masyrakat. Persaaan-perasaan
negative tersebut dapat memicu kecemasan permanen. Untuk itu penting bagi kita untuk
segera mampersiapkan langkah penanganan yang tepat untuk mencegah kecemasan
terjadi yang diakibatkan oleh penyebaran covid-19 ini.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai cara mengatasi
kecemasan (ansietas) diharapkan lansia dapat memahami cara mengatasi kecemasan
atas penyebaran Covid-19 yang sedang terjadi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai cara mengatasi kecemasan,
diharapkan lansia mampu:
a. Mengetahui definisi kecemasan (ansietas)
b. Mengetahui penyebab ansietas
c. Mengetahui tanda dan gejala ansietas
d. Mengetahui cara mengatasi ansietas atas penyebaran Covid-19 yang sedang
terjadi.
BAB III
SOLUSI PERMASALAHAN
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan.
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 20013).
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami ansietas.
Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan semua orang untuk menciptakan mechanism batin
dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang baik, menghilangkan berbagai bentuk
pikiran yang kacau akibat ketidakberdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang
dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan memberikan
kesehatan bagi tubuh. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen,
frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-
ansietas-ketegangan otot( 2010).
Virus Corona Covid-19 mengancam berbagai negara di belahan dunia, salah satunya
Indonesia. Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mencegah
penularan virus ini dengan menerapkan prilaku hidup sehat.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan pengamatan terhadap objek sasaran yang tepat
b. Melakukan Konsultasi dengan Pembimbing mengenai program penyuluhanyang akan
diajukan
c. Mengkoordinasikan kepada Tim kelompok untuk memahami dan memberikan
penyuluhan kepada Lansia
d. Menyiapkan alat atau media untuk penyuluhan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Topik
Mengatasi ansietas meningkatnya penyebaran covid 19 pada lansia
b. Sasaran Penyuluhan
Lansia
c. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
d. Media dan Alat
1) Leaflet
2) Infocus
3) Laptop
e. Waktu dan Tempat
1) Hari/Tanggal : Selasa/ 28 April 2020
2) Jam : 10.00-10.30 Wib
3) Waktu : 30 Menit
4) Tempat : Di rumah
f. Pengorganisasian dan Fungsinya
1) Presenter : SRI WAHYUNI
Uraian Tugas :
a) Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
b) Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
c) Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang pendapatnya
2) Moderator :
Uraian Tugas :
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan anggota
c) Menjelaskan tujuan dan topik
d) Menjelaskan tata tertib penyuluhan
e) Menjelaskan kontrak waktu
f) Menetapkan bahasa
g) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan dan penjelasan yang tidak
dipahami
h) Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh peserta
i) Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan
j) Mengatur jalannya acara
k) Menutup acara
3) Fasilitator :
Uraian Tugas :
a) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
b) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
c) Menjawab pertanyaan audiens
d) Membuat absensi penyuluhan
e) Membagikan leaflet
4) Observer :
Uraian Tugas :
Mengatasi ansietas atas meningkatnya penyebaran covid 19 pada lansia dengan teknik
relaksasi nafas dalam dan prilaku hidup bersih dan sehat
a) Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan
b) Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan
3. Setting Ruangan
Keterangan
: Moderator
: Presenter
: Pembimbing
: Klien / Peserta
: Fasilitator
: Observer
: Media
4. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Memperkenalkan anggota kelompok 3. Memperhatikan
dan dosen pembimbing
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
5. Mengontrak waktu 5. Menyetujui
6. Mengontrak bahasa 6. Menyetujui
7. Menjelaskan tata tertib pelaksanaan 7. mendengarkan
penyuluhan
2 20 Menit Pelaksanakan:
1. Menggali pengetahuan audiens 1. Menjawab
tentang definisi Ansietas
2. Memberikan reinforcement positif 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan definisi ansietas 3. Memperhatikan
4. Menggali pengetahuan audiens 4. Menjawab
tentang penyebab ansietas
5. Memberikan reinforcement positif 5. Mendengarkan
6. Menjelaskan penyebab ansietas 6. Memperhatikan
7. Menggali pengetahuan audiens 7. Menjawab
tentang tanda dan gejala dan
ansietas
8. Memberikan reinforcement positif 8. Mendengarkan
9. Menjelaskan tanda dan gejalaa 9. Memperhatikan
nsietas
10. Menggali pengetahuan audiens 10.Menjawab
tentang apa itu COVID-19
11. Memberikan reinforcement positif 11.Mendengarkan
12. Menjelaskan apa itu COVID-19 12.Memperhatikan
13. Menggali pengetahuan audiens 13.Menjawab
tentang manifestasi klinis COVID-
19
14. Memberikan reinforcement positif 14.Mendengarkan
15. Menjelaskan tentang manifestasi 15.Memperhatikan
klinis COVID-19
16. Menggali pengetahuan audiens 16.Menjawab
tentang cara mengatasi COVID-19
17. Memberikan reinforcement positif 17.Mendengarkan
18. Menjelaskan cara mengatasi 18.Memperhatikan
COVID-19
19. Menggali pengetahuan audiens 19.Menjawab
tentang teknik relaksasi dan prilaku
hidup sehat dan bersih untuk
mengatasi ansietas karena COVID
20.Mendengarkan
19
21.Memperhatikan
20. Memberikan reinforcement positif
21. Menjelaskan tentang teknik
relaksasi dan prilaku hidup sehat
22.Mendengarkan
dan bersih untuk mengatasi ansietas
karena COVID 19
3. 5 Menit Penutup:
1) Memberikan kesempatan pada audien 1. Memberikan
untuk bertanya pertanyaan
2. Memberi reinforcement pada audiens 2. Mendengarkan dan
atas pertanyaan audiens memperhatikan
3. Memberikan kesempatan audiens lain 3. Mengemukakan
untuk memberi pendapat pendapat
4. Melengkapi atau memberikan 4. Mendengarkan dan
penjelasan atas pertanyaan audiens memperhatikan
5. Mengevaluasi dan menyimpulkan 5. Mendengarkan dan
materi penyuluhan yang telah memperhatikan serta
disampaikan ikut menyimpulkan
6. Salam penutup 6. Menjawab salam
5. Kriteria hasil
a. Evaluasi Struktur
1. Penyuluh dan peserta diharapkan dapat hadir 80% sesuai dengan rencana
2. Pengaturan tempat diharapkan teratur.
3. Diharapkan suasana tenang, tidak ada penghalang selama penyuluhan.
4. Diharapkan tempat dan media penyuluhan dapat digunakan sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1. Selama proses berlangsung diharapkan peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan.
2. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta berperan aktif.
3. Diharapkan peserta memperhatikan dan mendengarkan dengan baik
4. Selama kegiatan berlangsung diharapkan peserta mengajukan pertanyaan.
5. Diharapkan peran mahasiswa sebagai pemberi penyuluhan terlaksana sesuai tujuan.
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 85% peserta mampu :
1. Lansia mampu memahami definisi kecemasan (ansietas)
2. Lansia mampu memahami penyebab ansietas
3. Lansia mampu memahami tanda dan gejala ansietas
4. Lansia mampu memahami cara mengatasi ansietas atas penyebaran Covid-19 yang
sedang terjadi.
BAB V
LAMPIRAN MATERI
1. Definisi Ansietas
Ansietas atau Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif
mengenaiketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan
yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan
menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Kholil Lur Rochman,
2014)
Menurut Freud (2000), kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman dari rasa
sakit maupun dunia luar yang tidak siap ditanggulangi dan berfungsi
memperingatkan individu akan adanya bahaya.
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak percaya diri. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
spesifik. Ansietas berbeda dengan rasa takut yang merupakan penilaian intelektual
terhadap suatu yang berbahaya. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk
bertahan hidup tetapi tingkat ansietas yang berat tidak sejalan dengan kehidupan
(Stuard, 2015)
2. Penyebab Ansietas
a. Ada perasaan takut tidak diterima dalam suatu lingkungan tertentu
b. Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan perpisahan, kehilangan atau
bencana.
c. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
d. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuasn fisiologis
atau gangguan terhadap kebutuhan dasar.
e. Adanya ancaman terhadap konsep diri: identitas diri, harga diri dan perubahan
peran
3. Tanda dan Gejala
a. Fisik
Sering nafas pendek
Nadi& TD naik
Mulut kering
Anoreksia
Diare
Gelisah
Berkeringat
Tremor
Sakit kepala
Sulit tidur
b. Kognitif
Lapang persepsi menyempit
Tidak mampu menerima informasi dari luar
Berfokus pada apa yang menjadi perhatian
c. Perilaku & Emosi
Gerakan meremas tangan
Bicara berlebihan & cepat
Perasaan tidak aman & menangis
4. Pengertian COVID-19
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.
Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan
karakteristik genom. Terdapat empat genus yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus,
deltacoronavirus dan gamma coronavirus (PDPI, 2020). Infeksi virus inidisebut
COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember
2019.
5. Manifestasi klinis COVID-19
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala
klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas.
Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan
progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa
pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam (PDPI,
2020)
a. Cuci Tangan
Pencegahan yang cukup efektif adalah dengan sesering mungkin mencuci
tangan. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, minimal 20 detik.
Sebaiknya, jangan menyentuh hidung, mulut dan mata sebelum mencuci
tangan. Jika tidak ada sabun dan air mengalir, bisa menggunakan cairan
pembersih tangan (minimal alkoho 70 persen l).
c. Kenakan Masker
Meskipun virus corona tidak menular lewat udara, upayakan untuk
menggunakan masker agar tetap terlindungi dari virus. Jika kondisi Anda
sehat, maka masker kain sudah cukup aman untuk dipakai. tetapi jika kamu
dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, maka upayakan untuk
menggunakan masker medis yang memiliki ketebalan 3 lapis, alias 3 ply.
f. Social distancing
Cara menjaga kesehatan tubuh saat virus corona bisa dilakukan dengan
menjaga jarak dengan orang lain saat beraktivitas bersama, minimal 1 meter.
Kenapa 1 meter? Karena ini adalah jangkauan percikan air yang bisa
menyebar dari mulut saat seseorang bicara. Amat disarankan untuk tidak
pergi ke luar rumah apabila sedang merasa sakit atau kurang sehat. Ini bisa
membahayakan karena bisa menjadi menularkan penyakit pada orang lain.
(WHO, 2020)
DAFTAR PUSTAKA