Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN NAFAS

Pokok Bahasan : Edukasi Latihan Nafas

Sasaran : Keluarga dirumah

Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi

Media : Laptop dan booklet

Waktu : 45 menit.

Tempat : di rumah masing-masing mahasiswa Profesi Ners

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Hari dan tanggal : Jumat, 17 september 2021

A. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu

mengetahui dan memahami cara latihan nafas dengan baik.

B. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan anggota keluarga mampu

mengetahui:

1. Apa yang dimaksud dengan covid-19

2. Penyebab covid-19
3. Penularan covid-19

4. Pencegahan covid-19

5. Tanda gejala cofid-19

6. Apa yang dimasksud dengan latihan nafas

7. Tujuan latihan nafas

8. Langkah latihan nafas

C. SASARAN

Keluarga di rumah masing-masing mahasiswa Profesi Ners Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur

D. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Demonstrasi

E. MEDIA

1. Laptop

2. Booklet

F. KEGIATAN PENYULUHAN

N Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan


o Audience
1 5 Menit Pembukaan
1.Menjawab salam
1.Penyuluh memulai 2.Memperhatikan
penyuluhan dengan
3.Memperhatikan
mengucapkan salam. 4.Memperhatikan

2. Memperkenalka
n diri.

3. Menjelaskan
tujuan penyuluhan.

4.Menyebutkan materi yang


akan diberikan.

2 25 Menit Pelaksanaan
1. Memperhatik
1. Apa yang dimasksud
an
dengan latihan nafas
2. Memperhatik
2. Tujuan latihan nafas an
3. B
3. Langkah latihan nafas
ertanya dan
4. Apa yang dimaksud mendengarkan
dengan covid-19 jawaban
4. Ikut
5. Penyebab covid-19
berpartisipasi
6. Tanda gejala covid-19 dalam
demonstrasi
7. Penularan covid-19
latihan nafas
8. Pencegahan covid-19

4 5 Menit Terminasi
1. Memperhatik
1. Mengucapkan terima
an
kasih atas perhatian yang
2. Membalas
diberikan
salam
2. Mengucapkan salam
penutup

G. KRITERIA EVALUASI

1. Kriteria Struktur

a. Peserta hadir minimal 2 orang

b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah masing-masing


mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur

2. Kriteria proses

a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

lengkap dan benar

d. Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar

3. Kriteria hasil

a. Apa yang dimaksud dengan latihan nafas

b. Sebutkan Tujuan latihan nafas

c. Berapa langkah latihan nafas


Lampiran Materi

Edukasi Latihan Nafas Pada Masa Pandemi Covid-19

A. Definisi Corona Virus (Covid-19)

Sejak Desember 2019, beberapa pasien dengan pneumonitis yang

terinfeksi oleh virus corona jenis baru yang disebut COVID-19 secara berturut-

turut ditemukan di Wuhan, yang menjadi perhatian serius di seluruh dunia.

COVID-19 adalah jenis baru dari coronavirus milik keluarga beta-coronavirus,

dan urutan gennya sangat berbeda dari virus sebelumnya. COVID-19 terutama

ditularkan melalui tetesan pernapasan dan kontak dan memiliki daya menular

yang tinggi. Meskipun pihak berwenang memberikan prioritas tertinggi untuk

pencegahan dan pengobatan COVID-19 yang cepat, kasus penularan dari

manusia ke manusia secara bertahap berkembang di dalam negeri dan luar

negeri (Shuaipan et al, 2020)

Per 27 Mei 2020, lebih dari 5.406.282 orang telah terinfeksi, dan lebih dari

343.562 kematian telah terjadi secara global. Pasien sering mengalami dispnea

atau hipoksemia 1 minggu setelah timbulnya gejala, dan pada kasus yang parah,

mereka berkembang pesat menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok

septik, dll. Sebuah studi awal membuktikan bahwa karena kekurangan sumber

daya medis, tingkat kematian pasien dengan pneumonia berat mencapai 61,5%

(Shuaipan et al, 2020),


B. Tanda dan Gejala Covid-19

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19.

Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan

hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala yang paling umum:

1. Demam

2. Batuk kering

3. Kelelahan

4. Gejala yang sedikit tidak umum:

5. Rasa tidak nyaman dan nyeri

6. Nyeri tenggorokan

7. Diare

8. Konjungtivitis (mata merah)

9. Sakit kepala

10. Hilangnya indera perasa atau penciuman

11. Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Gejala serius:

1. Kesulitan bernapas atau sesak napas

2. Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada


3. Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak

C. Penularan COVID-19:

Menurut Who ada beberapa Penularan covid-19 yaitu :

1. Penyebaran virus Corona melalui droplet

Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk, bersin,

bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara

yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol

dalam jarak dekat.

2. Penyebaran virus Corona melalui udara

Setelah mendapat kritikan dari ratusan ilmuwan terkait penyebaran virus Corona

melalui udara, akhirnya WHO pun mengakuinya. Organisasi tersebut mengakui

adanya bukti bahwa virus Corona itu bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil

yang melayang di udara.

3. Penyebaran virus Corona melalui permukaan yang terkontaminasi

Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan

yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu

virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh

permukaan yang terkontaminasi tersebut.

4. Penyebaran virus Corona melalui fecal-oral atau limbah manusia

Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus Corona ditemukan juga pada

fecal-oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO
mengatakan hingga saat ini masih belum ada laporan yang dipublikasi terkait

cara penularan virus Corona melalui cara ini dan bukan menjadi upaya transmisi

utama virus.

D. Pencegahan penyebaran COVID-19:

1. Selalu jaga jarak aman dari orang lain, meskipun mereka tidak tampak sakit.

Kenakan masker di ruang publik, terutama di dalam ruangan atau jika

pembatasan fisik tidak dimungkinkan. Sebaiknya pilih ruang terbuka dan

berventilasi baik. Buka jendela jika berada di dalam ruangan. Cuci tangan Anda

secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan

alkohol. Ikuti vaksinasi ketika giliran Anda. Ikuti panduan setempat terkait

vaksinasi. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan

atau tisu.

2. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan. Jika demam, batuk, dan

kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis. Telepon terlebih dahulu agar

penyedia layanan kesehatan dapat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan

yang tepat. Tindakan ini akan melindungi Anda dan mencegah penyebaran

virus serta infeksi lainnya.

3. Masker yang dipasang dengan benar dapat membantu mencegah penyebaran

virus dari orang yang mengenakannya ke orang lain. Mengenakan masker saja

tidak cukup untuk melindungi diri dari COVID-19, sehingga harus

dikombinasikan dengan pembatasan fisik dan kebersihan tangan. Ikuti saran

yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.


E. Latihan Nafas

Latihan Nafas  merupakan kombinasi dari latihan pernapasan dengan latihan

fisik yang berguna untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran secara

umum serta digunakan untuk memelihara fungsi pernapasan pada pasien

dengan gangguan pernapasan jangka panjang seperti asma.

1. Latihan Nafas Pranayama merupakan teknik latihan untuk mengontrol atau

mengendalikan pernapasan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala.

Di dalam pranayama, diajarkan untuk mengontrol waktu, durasi, dan

frekuensi dari setiap tarikan napas.

2. Latihan Nafas Posisi Proning merupakan Proning position atau dikenal

dengan proning adalah teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara

mengatur posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan

pernapasan.

F. Tujuan Latihan Nafas

1. Tujuan Latihan Nafas Pranayama, Untuk mwningkatkan ventilasi paru,

meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi kecemasan

2. Tujuan posisi pronig, Untuk meningkatkan ventilasi paru melalui mekanisme

peningkatan perfusi paru dan volume akhir ekspirasi paru, serta pemerataan

distribusi tidal volume pada semua bagian paru

G. Langkah Latihan Nafas

1. Prosedur Pernapasan Mengerucut Bibir Dengan Bhastrika Pranayama

Peserta diinstruksikan untuk menarik napas melalui hidung, menjaga mulut


tetap tertutup saat bernapas normal. Kemudian subjek diminta

mengerucutkan bibirnya. Mulutnya dibiarkan sedikit terbuka seolah akan

bersiul. Kepala tetap dalam posisi netral sambil menjaga bahu tetap rileks.

Pasien kemudian diminta untuk menghembuskan napas melalui bibir yang

mengerucut dan diminta untuk menghitung sampai empat atau lima saat

menghembuskan napas, dengan mengingat bahwa pernafasan harus dua

kali lebih lama dari inspirasi. Pasien juga diberitahu bahwa, tujuan latihan

untuk memperlambat pernapasan dan mengeluarkan udara yang

terperangkap keluar dari paru-paru. Diikuti dengan pernapasan bibir

mengerucut Bhastrika pranayama dilakukan dalam posisi duduk dan instruksi

berikut diberikan kepada subjek:

 Duduk dalam pose meditasi atau dalam posisi yang nyaman di lantai,

 Punggung harus tetap lurus dan otot bahu harus tetap rileks

 Subjek diminta menutup lubang hidung kanan dengan ibu jari kanan dan

mendekatkan siku kanan setinggi bahu kanan

 Memejamkan mata, tarik napas dan hembuskan melalui lubang hidung kiri

mulai pelan-pelan, lalu sedikit lebih cepat

 Subjek diminta melakukan langkah-langkah di atas sekitar 20-25 kali

 Kemudian subjek diminta menarik napas panjang dan menahan itu selama

mungkin

 Ini adalah satu siklus Bhastrika pranayama. Subjek harus mengulangi

siklus ini dengan menutup lubang hidung kiri dan bernapas melalui lubang

hidung kanan. Baik pernapasan bibir yang mengerucut dan Bhastrika


pranayama diminta untuk dilakukan sebagai latihan di rumah setiap hari

selama 5 menit tiga kali sehari selama 6 minggu.

2. Prosedur melakukan tindakan proning untuk pasien kesulitan bernafas :

Berbaring tengkurap dan dalam posisi yang berbeda akan membantu tubuh

Anda untuk mendapatkan udara ke semua area paru-paru Anda. Posisi

proning dapat meningkatkan pernapasan segera atau beberapa menit setelah

perubahan posisi. panduan ini dirancang untuk membantu Anda mengubah

posisi di tempat tidur. Tim kesehatan Anda merekomendasikan untuk

mencoba mengubah posisi Anda setiap 30 menit hingga maximal 2 jam

 Posisi berbaring tengkurap 30 menit – 2 jam

 Posisi berbaring miring kanan 30 menit – 2 jam

 Posisi duduk 30 menit – 2 jam

 Posisi berbaring miring kiri 30 menit – 2 jam

 Kemudian kembali lagi ke posisi 1

Anda mungkin juga menyukai