Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Pemulihan Pasien Covid 19


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Bougenvil RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Tanggal Pelaksanaan : 14 Agustus 2021 s/d 10 September 2021
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang pmulihan kesehatan pada
pasien Covid-19, pasien dan keluarga dapat mengetahui cara dan
kegiatan dalam pemulihan pasien yang terinfeksi Covid-19
B. Tujuan Instruksional khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang kegiatan pemulihan
kesehatan pasca terinfeksi covid-19, pasien dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan cara manajemen pernapasan
2. Menjelaskan tentang panduan olahraga pada pasien pasca terinfeksi
covid-19
3. Menjelaskan tentang manajemen kecemasan
4. Menjelaskan tentang pengelolaan aktivitas pada pasien pasca
terinfeksi covid-19
5. Menjelaskan tentang protokol kesehatan selama pandemi covid-19
6. Menjelaskan makanan bergizi seimbang
7. Menyebutkan 6 langkah cuci tangan
C. Materi Penyuluhan
1. Materi
Pemulihan pasien pasca terinfeksi covid-19
2. Sub pokok pembahasan
a. Manajemen pernapasan
b. Panduan Olahraga pasien pasca terinfeksi covid-19
c. Manajemen Kecemasan
d. Pengelolaan Aktivitas pasien pasca terinfeksi covid-19
e. Protokol kesehatan selama pandemi covid 19
f. Makanan bergizi seimbang
g. Cuci tangan 6 langkah
D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Dokumentasi
E. Media
Lembar balik dan infografis
F. Proses pelaksanaan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1 3 menit Pembukaan
1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyebutkan materi 3. Memperhatikan
yang akan diberikan
2 15 menit Pelaksanaan Memperhatikan
a. Manajemen pernapasan
b. Panduan Olahraga pasien
pasca terinfeksi covid-19
c. Manajemen Kecemasan
d. Pengelolaan Aktivitas
e. Protokol kesehatan
selama pandemi covid 19
f. Makanan bergizi seimbang
g. Cuci tangan 6 langkah
3 5 menit Evaluasi
1. Memberikan 1. Bertanya dan
kesempatan untuk mendengar
bertanya jawaban
2. Meminta keluarga 2. Menjelaskan materi
menjelaskan tentang
materi pemulihan
kesehatan pasca
terinfeksi covid-19
4 2 menit Terminasi
1. Mengucapkan terima 1. Memperhatikan
kasih atas perhatian 2. Menjawab salam
yang diberikan
2. Mengucapkan salam
G. Evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan adalah :
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan keluarga
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara
penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Keluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan
tentang pemulihan kesehatan pasca terinfeksi covid-19
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit sasaran mampu :
a. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang manajemen
pernapasan
b. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang panduan
olahraga pasien pasca terinfeksi covid-19
c. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang manajemen
kecemasan
d. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang pengelolaan
aktivitas
e. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang protokol
kesehatan selama pandemi covid 19
f. Keluarga dan pasien mampu menjelaskan tentang makanan
bergizi seimbang
g. Keluarga dan pasien mampau menyebutkan tentang Cuci tangan 6
langkah
MATERI PENYULUHAN

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang


disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia
dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia,
hanya dalam beberapa bulan.

Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet


(percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau
mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara,
sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan
lainnya.

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19.


Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan
hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang
paling umum: demam, batuk, sesak dan kelelahan. Gejala yang sedikit tidak
umum: nyeri di seluruh badan, nyeri tenggorokan, diare, anosmia.

Salah satu upaya penanganan Covid-19 adalah Isolasi. Namun, Isolasi bukan
obat dari Covid-19, tetapi isolasi adalah upaya memutus rantai persebaran,
sedangkan esensinya adalah perawatan, pengobatan, pemulihan, dan kerja
sama pasien, dengan perawat dan semua tenaga kesehatan dalam memulihkan
kesehatan adalah komponen yang sangat utama. Sebagai garda terdepan pada
era Covid 19, menurut Liu, 2020 dalam The Lancet Global Health , 20 , 1-9,
perawat mempunyai peran dalam asesmen, meminimalkan komplikasi dengan
melaksanakan monitoring ketat, melaksanakan manajemen jalan napas,
melakukan perubahan posisi, melakukan edukasi dan kolaborasi dalam
pemberian obat. Perawat juga akan membantu pasien dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, termasuk pemberian carian dan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan eliminasi (BAB/BAK) dan juga kebersihan diri. Dari mulai skrining,
tindakan kegawatdaruratan, perawatan isolasi, sampai penanganan kasus kritis
yang dilaksanakan secara berkolaborasi oleh tim kesehatan merupakan tugas
dari perawat.

Tidak hanya kebutuhan fisik yang harus dibantu, juga kebutuhan pemenuhan
kebutuhan psikologis, kebutuhan spiritual serta kebutuhan untuk didengar dan
dimengerti menjadi esensi perawatan pasien. Di sisi lain, terjadi suatu perubahan
fenomena besar pada era Covid ini, di mana umumnya di Indonesia model family
empowerment saat keluarga dirawat sangat kental menjadi budaya di Indonesia,
namun pada era Covid-19 budaya ini berubah100 % atau dapat dikatakan
budaya pelibatan keluarga dalam asuhan di RS tidak bisa dilaksanakan karena
adanya pembatasan untuk mencegah transmisi dan pasien harus diisolasi
sehingga tidak boleh ditungggu oleh keluarga. Dampak perawatan isolasi ini
menyebabkan perubahan yang sangat besar dan mendorong seluruh perawat
untuk lebih melakukan asuhan secara komprehensif dari seluruh komponen bio,
psiko, sosial, spiritual, dan budaya.

Selama masa perawatan isolasi di rumah sakit, terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan perawatan dalam pemulihan pasien covid-19. Pemulihan yang
dimaksud adalah upaya menurunkan tingkat gejala yang dialami pasien covid-19
dengan tindakan non farmakologis. Kegiatan ini juga dapat diterapkan pada
pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19 untuk mencegah terjadinya
insiden long covid.

Kegiatan pemulihan pasien covid-19 ini antara lain :

1. Manajemen sesak nafas

Sesak nafas merupakan gejala umum yang dirasakan pasien covid 19 saat
dinyatakan terkonfirmasi, maupun sudah dinyatakan sembuh. Hal ini
merupakan manifestasi dari terganggunya organ pernapasan (paru-paru)
akibat virus covid-19 tersebut.
Sesak nafas akan membaik dengan beberapa latihan dan perubahan posisi.
Ini adalah beberapa posisi yang dapat mengurangi sesak nafas :

a)

Teknik High Side


Lying : Berbaring menyamping ditopang oleh bantal, menopang
kepala dan leher, dengan kaki sedikit ditekuk
b)

Teknik Forward Lean Sitting : Duduk di meja, condongkan tubuh ke


depan dari pinggang dengan kepala dan leher beristirahat diatas
bantal, dan lengan berada diatas meja.
c)

Forward lean sitting (No table in front) :Duduk di kursi, condongkan tubuh ke depan
untuk beristirahat.
d) Teknik Proning

Teknik proning adalah teknik meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh


dengan mengatur posisi berbaring. Berdasarkan informasi dari Instagram
Kemenkes, berikut teknik proning yang dianjurkan bagi pasien Covid-19:
2. Kendalikan Pernapasan
 Duduk dalam posisi yang nyaman
 Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut
 Hanya jika itu membantu Anda untuk rileks, tutup mata Anda (jika tidak
biarkan terbuka) dan fokus pada tarikan nafas
 Tarik napas perlahan melalui hidung (atau mulut jika Anda tidak dapat
melakukannya) lalu keluarkan melalui mulut
 Saat Anda bernapas, Anda akan merasakan tangan di perut Anda naik
lebih dari tangan di dadamu
 Cobalah untuk menggunakan upaya sesedikit mungkin dan buat napas
anda lambat, santai, dan halus.
3. Kelola Stres, Kecemasan, dan depresi
Menjadi sangat tidak sehat di rumah sakit bisa menjadi pengalaman yang
sangat menegangkan. Ini bisa memiliki dampak yang sulit dimengerti pada
suasana hati Anda. Bukan hal yang aneh untuk mengalami perasaan stres,
cemas (khawatir, takut) atau depresi (mood rendah, kesedihan). Kenangan
atau mimpi berada di rumah sakit mungkin datang kepada Anda. Anda
mungkin memperhatikan pikiran atau perasaan sulit yang terkait dengan
kelangsungan hidup Anda. Suasana hati Anda mungkin lebih terpengaruh
oleh frustrasi tentang belum dapat kembali ke aktivitas sehari-hari Anda
seperti yang Anda inginkan. Pada gilirannya, perasaan sulit ini dapat
memengaruhi kemampuan Anda untuk terlibat setiap hari kegiatan- terutama
jika Anda kurang termotivasi karena perbedaan antara harapan Anda dan
apa yang dapat dicapai. Oleh karena itu, mengelola stres dan perasaan
cemas dan depresi merupakan bagian penting dari pemulihan Anda secara
keseluruhan. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan, antara lain:
a. Dapatkan kualitas tidur yang cukup. Gunakan alarm untuk mengingatkan
waktu istirahat/ tidur. Mengeliminasi factor-faktor yang mengganggu
dalam tidur/istirahat seperti cahaya atau kebisingan.
b. Meningkatkan relaksasi seperti nafas dalam.
c. Melakukan distraksi seperti melakukan hobi
d. Meminimalkan nikotin (seperti dari merokok), kafein, dan alcohol
e. Kembali aktif secara fisik karena ini mengurangi stres dan dapat
mengurangi kemungkinan depresi
4. Kelola AKtivitas sehari-hari
Penting untuk menjadi aktif kembali ketika Anda pulih, tetapi ini bisa menjadi
berat jika merasa sangat lelah, sesak napas, dan lemah. Semua kegiatan
sehari-hari seperti mencuci, berpakaian, dan menyiapkan makan, serta
bekerja dan bermain, membutuhkan energi.
Setelah sakit covid-19, memungkinkan seseorang tidak memiliki energi yang
sama seperti dulu, dan beberapa tugas mungkin membutuhkan lebih banyak
usaha daripada sebelumnya.
Jika merasa seperti ini, strategi berikut mungkin bisa membantu:
 Hemat energi dengan melakukan tugas sambil duduk, seperti saat
mandi, berpakaian, atau menyiapkan makanan. 
 Cobalah untuk tidak melakukan tugas yang membutuhkan berdiri,
membungkuk, mencapai tinggi, atau jongkok untuk waktu yang lama.
 Pacu diri dan cobalah melakukan tugas-tugas ringan di antara tugas-
tugas yang lebih berat. 
 Sisakan waktu di siang hari untuk beristirahat.
 Biarkan orang lain membantu Anda dengan tugas-tugas yang mungkin
berat untuk dilakukan.
 Jangan memaksakan diri melakukan pekerjaan/ aktivitas yang berat.

5. Panduan Olahraga
 Lakukan pemanasan dan pendinginan
 Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
 Tunggu satu jam setelah makan sebelum berolahraga
 Minum banyak air
 Hindari berolahraga dalam cuaca yang sangat panas
 Olahraga di dalam ruangan bila cuaca sangat dingin
Berhenti olahraga apabila :
 Mual
 Pusing atau nyeri kepala
 Sesak napas yang parah
 Keringat berlebih
 Nyeri Dada
 Nyeri otot hebat

Menjaga Imunitas Setelah Sembuh dari Covid-19


Pada masa pandemik COVID-19, kita harus meningkatkan sistem kekebalan tubuh
yang merupakan kekuatan pertahanan tubuh melawan bakteri, virus dan organisme
penyebab penyakit yang mungkin kita sentuh, konsumsi dan hirup setiap hari.
Meningkatkan daya tahan tubuh adalah salah satu kunci agar tidak tertular virus
COVID-19.
Dibawah ini merupakan cara menjaga imunitas tubuh selama pandemi COVID-19 :
1. Cukup tidur atau istirahat selama 6-8 jam sehari
2. Olahraga dan terpapar cukup sinar matahari
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga selama 30 meniit setiap hari atau minimal
3-5 hari dalam seminggu. Selain olahraga usahakan terpapar cukup sinar
matahari, dapat dilakukan dengan membuka jendela rumah atau berjemur setiap
pagi selama 15 menit.
3. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur segar merupakan sumber vitamin dan mineral serta serat yang
kita butuhkan utuk konsumsi pangan sehat. Pilihlah buah berwarna, baik
berwarna kuning, merah, oranye, ungu. Seperti pepaya, jeruk, mangga, manggis,
dan sayuran hijau atau berwarna seperti bayam merah, kol ungu, terong ungu,
wortel, tomat karena banyak mengandung vitamin khususnya vitamin A dan C,
mineral, serat, dan antioksidan yang sangat potensial dalam melawan oksidasi
yang menurunkan kondisi kesehatan tubuh.
4. Berperilaku hidup bersih dan sehat
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan
sumber infeksi. Contoh perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan untuk
melindungi diri dan keluarga dari virus COVID-19 antara lain :
a. Mencuci tangan lebih sering pakai sabun dengan air bersih engalir selama
40-60 detik atau menggunakan hand sanitizer
b. Menerapkan etika batuk dan bersin
c. Membuang sampah di tempat sampah
d. Tidak meludah di sembarang tempat
e. Menghindari menyentuh area wajah
f. Mengganti baju dan atau mandi segera sesampainya di rumah.
g. Membersihkan perabot dengan desinfektan secara berkala
5. Menjaga jarak fisik dari orang lain
Diharapkan semua pihak agar dapat berperan serta memutus rantai penularan
COVID-19 dengan melakukan pembatasan jarak dengan cara yang benar.

Anda mungkin juga menyukai