Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ERA PANDEMI COVID-19

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing:
Bagus Sholeh Apriyanto, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun oleh Kelompok 13 :

1. ASFA DIYANATI JAZILIYA 10218013


2. ELVIANISA INDAH P 10218026

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Adaptasi Kebiasaan Baru di Era Pandemi COVID-19


Sub Pokok Bahasan : Adaptasi Kebiasaan Baru di Era Pandemi COVID-19
Sasaran : Mahasiswa dari berbagai kampus di kota Kediri
Waktu :
Hari/tanggal :
Tempat :
Pelaksana : Mahasiswa IIK Bhakti Wiyata

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu
mengetahui dan menerapkan adaptasi kebiasaan baru di era pandemic COVID-19.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
1. Peserta mengetahui apa itu COVID-19
2. Peserta mengetahui tanda gejala COVID-19
3. Peserta mengetahui cara pencegahan COVID-19
4. Peserta mampu menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru di Era Pandemi
COVID-19
III. MATERI
1. Menjelaskan definisi COVID-19
2. Menjelaskan tanda gejala COVID-19
3. Menjelaskan cara pencegahan COVID-19
5. Menjelaskan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru di Era Pandemi
COVID-19
IV. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung jawab : Bagus Sholeh Apriyanto, S. Kep., Ns., M. Kep.
b. Moderator : Asfa Diyanati J
c. Penyaji : Elvianisa Indah
d. Fasilitator :-
e. Operator :-
f. Notulen :-
V. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. 1. Pembukaan:
1) Mengucapkan salam Menjawab Ceramah
2) Memperkenalkan salam
diri Memperhatikan
3) Menentukan kontrak
waktu dan materi
dengan peserta Memperhatikan
penyuluhan
4) Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari kegiatan
penyuluhan
2. Pretes (Menayakan Menjawab
kepada peserta apakah
sebelumnya pernah
mendapat informasi
tentang adaptasi
kebiasaan baru di era
pandemi COVID-19
3. Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan disampaikan

2. 1. Menjelaskan definisi Memperhatikan Ceramah


COVID-19
2. Menjelaskan tanda Memperhatikan
gejala COVID-19
3. Menjelaskan cara Memperhatikan
pencegahan COVID-19
4. Menjelaskan penerapan Memperhatikan
Adaptasi Kebiasaan
Baru di Era Pandemi
COVID-19
3. Evaluasi : Menjawab Diskusi/
Melakukan tanya jawab pertanyaan Tanya
seputar materi yang diberikan jawab
4. Terminasi : Ceramah
1. Mengucapkan terima Mendengar dan
kasih atas waktu yang membalas
diluangkan, perhatian ucapan terima
serta peran aktif kasih
peserta selama
mengikuti kegiatan
2. Membacakan Memperhatikan
kesimpulan
3. Mengucapkan salam Menjawab
penutup salam

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demontrasi
VII. MEDIA DAN SUMBER
1. Poster
2. Leaflet

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi struktural

2. Evaluasi proses

3. Evaluasi hasil
MATERI PENYULUHAN
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ERA PANDEMI COVID-19
A. Definisi COVID-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan (CDC, 2020; Citroner, 2020).
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019 (Evans, 2020). Virus ini menyebar ke manusia
dan menyerang siapa saja tak terkecuali anak-anak (bayi, balita dan anak). Pandemi
Covid-19 telah menyebar di seluruh negara termasuk di Indonesia. Menurut data yang
dirilis per 30 Mei 2020, virus ini telah menyebar di 34 provinsi dengan jumlah positif
Covid-19 mencapai 25.773 kasus. Dari angka tersebut, 7.015 diantaranya dinyatakan
sembuh, sementara 1.573 meninggal dunia. Seiring dengan terus menyebarnya Covid-19,
tanpa disertai dengan perilaku hidup sehat, pemerintah menyerukan agar rakyat
Indonesia harus hidup berdamai dengan virus corona.

B. Tanda Gejala
Gejala klinis seseorang yang terinfeksi COVID-19 bervariasi, tergantung derajat
penyakit yang dialami. Beberapa gejala yang utama diantaranya adalah :
1. Demam
2. Batuk kering dan produktif
3. Fatigue
4. Sesak napas
5. Sakit tenggorokan
6. Nyeri kepala,
7. Mialgia/artralgia
8. Menggigil
9. Mual/muntah
10. Kongesti nasal
11. Diare
12. Nyeri abdomen
13. Hemoptisis
14. Kongesti konjungtiva

C. Cara Pencegahan
COVID-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu pengetahuan
terkait pencegahannya masih terbatas. Kunci pencegahan meliputi pemutusan rantai
penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar (Direktorat Jenderal
P2P Kemenkes RI).
1. Vaksin
Salah satu upaya yang sedang dikembangkan adalah pembuatan vaksin guna
membuat imunitas dan mencegah transmisi (Shang W, 2020). Saat ini, sedang
berlangsung 2 uji klinis fase I vaksin COVID-19. Studi pertama dari National
Institute of Health (NIH) menggunakan mRNA-1273 dengan dosis 25, 100, dan 250
μg. Studi kedua berasal dari China menggunakan adenovirus type 5 vector dengan
dosis ringan, sedang dan tinggi (U.S. National Library of Medicine).
2. Deteksi dini dan isolasi
Seluruh individu yang memenuhi kriteria suspek atau pernah berkontak
dengan pasien yang positif COVID-19 harus segera berobat ke fasilitas kesehatan.
WHO juga sudah membuat instrumen penilaian risiko bagi petugas kesehatan yang
menangani pasien COVID-19 sebagai panduan rekomendasi tindakan lanjutan. Bagi
kelompok risiko tinggi, direkomendasikan pemberhentian seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan pasien selama 14 hari, pemeriksaan infeksi SARS-CoV-2 dan
isolasi. Pada kelompok risiko rendah, dihimbau melaksanakan pemantuan mandiri
setiap harinya terhadap suhu dan gejala pernapasan selama 14 hari dan mencari
bantuan jika keluhan memberat.126 Pada tingkat masyarakat, usaha mitigasi meliputi
pembatasan berpergian dan kumpul massa pada acara besar (social distancing)
(WHO, 2020).
3. Higiene, Cuci Tangan, dan Disinfeksi
Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah COVID-19 adalah melakukan
proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun
dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin,
melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai
kategori suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu meter (WHO,
2020). Pasien rawat inap dengan kecurigaan COVID-19 juga harus diberi jarak
minimal satu meter dari pasien lainnya, diberikan masker bedah, diajarkan etika
batuk/bersin, dan diajarkan cuci tangan
Sabun mampu mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak
atau minyak.14 Selain menggunakan air dan sabun, etanol 62-71% dapat mengurangi
infektivitas virus.29 Oleh karena itu, membersihkan tangan dapat dilakukan dengan
hand rub berbasis alkohol atau sabun dan air. Berbasis alkohol lebih dipilih ketika
secara kasat mata tangan tidak kotor sedangkan sabun dipilih ketika tangan tampak
kotor.
Hindari menyentuh wajah terutama bagian wajah, hidung atau mulut dengan
permukaan tangan. Ketika tangan terkontaminasi dengan virus, menyentuh wajah
dapat menjadi portal masuk. Terakhir, pastikan menggunakan tisu satu kali pakai
ketika bersin atau batuk untuk menghindari penyebaran droplet.

D. Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru


Untuk menumbuhkan produktifitas, Indonesia menerapkan kebijakan Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB). Ada lima arahan Presiden Republik Indonesia terkait AKB.
Salah satunya adalah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Arahan ini sangat
penting mengingat belum ada obat atau vaksin untuk COVID-19 sampai saat ini. Dengan
demikian, penerapan arahan ini bertujuan agar masyarakat aman dari penularan virus
corona. Berdasarkan hal tersebut, hal yang paling efektif untuk mencegah penularan
COVID-19 saat ini adalah dengan Budaya 3M, yaitu :
1. Memakai masker
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Menjaga jarak
Masyarakat diharapkan mampu menerapkan tiga hal tersebut dalam kegiatan
sehari-hari. Sehingga upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penularan virus
COVID-19 dapat berhasil.

DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan, China.

Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning, Multiple
Cases in U.S.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Kesiapsiagaan


Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Maret 2020. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know

Shang W, Yang Y, Rao Y, Rao X. The outbreak of SARS-CoV-2 pneumonia calls for viral
vaccines. NPJ Vaccines. 2020;5:18.

U.S. National Library of Medicine. A Phase I Clinical Trial in 18-60 Adults (APICTH)
[Internet]. 2020 [updated 2020 March 24; cited 2020 March 24]. Available from:
https://clinicaltrials.gov/ct2/ show/NCT04313127.

U.S. National Library of Medicine. Safety and Immunogenicity Study of 2019-nCoV Vaccine
(mRNA-1273) to Prevent SARS-CoV-2 Infection [Internet]. 2020 [updated 2020
March 20; cited 2020 March 24]. Available from: https://clinicaltrials.gov/ct2/show/
NCT04283461.

World Health Organization. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public
[Internet]. 2020 [cited 2020 March 15]. Available from:
https://www.who.int/emergencies/diseases/ novel-coronavirus-2019/advice-for-public.

World Health Organization. Global surveillance for COVID-19 disease caused by human
infection with the 2019 novel coronavirus. Geneva: World Health Organization; 2020.

World Health Organization. Rational use of personal protective equipment for coronavirus
disease (COVID-19). Geneva: World Health Organization; 2020.

World Health Organization. Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). Geneva: World Health Organization; 2020.

Anda mungkin juga menyukai