Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT TROPIS DIARE DAN COVID-19 (NEW NORMAL)

OLEH :

NAMA : FIRA Y. ALUMAN

TINGKAT : II REGULER B

PRODI : DIPLOMA III

DUSUN :-

DESA : DARING

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Penyakit Tropis Diare Dan covid-19 New Normal
Waktu : 45 menit
Sasaran : Masyarakat
Tempat :Poltekkes Kemenkes Kupang Prodi DIIITingkat II Reguler B
Hari/ tanggal :
Metode : Ceramah
Media : Video
A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum  :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, perawat mampu mengerti dan
memahami tentang penyakit tropis DIARE dalam pandemi COVID-19 (New Normal).
2. Tujuan instruksional khusus :
Setelah diberikan penyuluhan selama 55 menit, masyarakat diharapkan :
1. Mampu untuk menyebutkan tentang pengertian DIARE dan COVID-19
2. Mampu untuk menyebutkan tentang penyebab DIARE dan COVID-19
3. Mampu untuk menyebutkan tanda&gejala DIARE dan COVID-19
4. Mampu untuk menyebutkan cara penularan DIARE dalam masa pandemi COVID-19
(New Normal)
5. Mampu untuk menyebutkan pencegahan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New
Normal)
B. MATERI
Topik :
1. Pengertian DIARE dan COVID-19
2. Penyebab DIARE dan COVID-19
3. Tanda&gejala DIARE dan COVID-19
4. Penularan DIARE dalam masa pandemi COVID-19(New Normal)
5. Pencegahan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New Normal)
C. METODE dan MEDIA
1. Metode              : Ceramah
2. Media                : Video

D. PENGORGANISASIAN
Dosen pembimbing : Roswita Victoria Rambu Roku, S.Kep, Ns, MSN
Penanggungjawab :
Moderator/Pembuka : Fira Y. Aluman
Pemateri/Penyuluh : Fira Y. Aluman
Observer : Fira Y. Aluman
Fasilitator : Fira Y. Aluman

E. Rincian tugas
1 Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara
2 Penyuluh/pemateri: Memberikan materi penyuluhan
3 Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan dan
memberikan penilaian keberhasilan penyuluhan.
4 Fasilitator : Menyiapkan peralatan dan melakukan dokumentasi.
F. SETING TEMPAT: Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom

KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP KEGIATAN PEYULUHAN KEGIATAN SASARAN
Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
( 5 menit ) 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan dan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan mencatat
4. Kontrak waktu untuk 3. Memperhatikan dan
kesepakatan pelaksaan menjawab
penyuluhan 4. Memperhatikan dan
menjawab
Penyajian Materi 1. Mengidentifikasi pengetahuan 1. Memperhatikan
( 25 menit ) perawat tentang materi yang di penjelasan pemateri
berikan
2. Menjelaskan tentang DIARE dalam
COVID-19 yaitu :
a) Pengertian
b) Penyebab
c) Tanda &gejala
d) Cara penularan
e) Cara pencegahan
Evaluasi 1. Memberikan kesempatan bagi 1. Menjawab pertanyaan yang
(15 menit) peserta/masyarakat bertanya diajukan penyuluh
seputaran materi. 2. Mendengarkan
2. Mengevaluasi tentang materi yang
sudah disampaikan penyuluh
Penutup 1. Menyimpulkan materi penyuluhan 1. Penyampaian kesimpulan
(10 menit) yang telah disampaikan kepada 2. Mendengarkan
sasaran penyuluhan menutup
2. Menutup acara dengan mengucapkan acara dan menjawab
salam serta terima-kasih kepada salam
sasaran

Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Peserta hadir dalam zoom
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan secara daring menggunakan
zoom
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
 Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
 Peserta dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar. (jelaskan apa pertanyaan dan jawabannya)
3. Evaluasi hasil
 Peserta dapat menyebutkan pengertian DIARE dan COVID-19
 Peserta dapat menyebutkan penyebab DIARE dan COVID-19
 Peserta dapat menyebutkan tanda&gejala DIARE dan COVID-19
 Peserta dapat menyebutkan penularan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New
Normal)
 Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan DIARE dalam masa pandemi COVID-
19 (New Normal)
Pertanyaan untuk sasaran
 Apa pengertian DIARE dan COVID-19?
 Apa penyebab DIARE dan COVID-19?
 Apa saja tanda&gejala DIARE dan COVID-19?
 Apa saja cara penularan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New Normal)?
 Apa saja cara pencegahan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New Normal)?

Lampiran Materi:
A. Pengertian DIARE dan COVID-19
 Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Depkes RI 2011). Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie dan Soenarto, 2012).
Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air
didalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi defekasi
lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari (Tanto dan Liwang,
2014). berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang
air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari biasanya 3 kali sehari atau lebih
dengan konsistensi cair.
 COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh Corona Virus berjenis
SARS COV-2. Kali pertama muncul di Wuhan,China,pada Desember 2019. Organisasi
kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah menetapkan COVID-19
sebagai pandemic global.Sementara di Indonesia,Presiden RI mengumumkan kasus
pertama pada 2 maret 2020,dan sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.

B. Penyebab DIARE dan COVID-19


 Menurut Ngastiyah (2014) penyebab diare yaitu:
A.Faktor infeksi
1. Infeksi eksternal: infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare. yang meliputi infeksi eksternal yaitu:
a. infeksi bakteri : Vibrio E coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
aeromonas dan sebagainya.
b. infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, Coxsacki, poliomyelitis) Adeno-virus,
Rotavirus, astrovirus, dan lain-lain.
c. infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris, Strongyloides) protozoa
(Entamoeba histolytica,Giardia lamblia, Trichomonas hominis), jamur (Candida
albicans)
Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan suraatmaja (2007) proses terjadinya diare
disebabkan oleh faktor infeksi yaitu: proses inidapat diawali denganadanya
mikroorganisme (kuman) yang masuk kedalam saluran pencernaanyang kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah
permukaan usus. selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya
mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorpsi cairan dan elektrolit.
2. infeksi parenteral adalah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media
akut (OMA), tonsilitis/ tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitisdan sebagainya.
keadaan ini terutama terjadi pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
B.Faktor malabsorbsi
1. malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). pada bayi dan anak yang
terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan suraatmaja (2007) proses terjadinya diare
disebabkan oleh faktor malabsorbsi yaitu: merupakan kegagalan dalam melakukan
absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit ke rongga usus yang dapat menigkatkan isi rongga usus sehingga yerjadilah
diare.
C.Faktor makanan: makanan besi, beracun, alergi terhadap makanan.
Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan suraatmaja (2007) proses terjadinya diare
disebabkan oleh faktor makanan yaitu: faktor ini dapat terjadi apabila toksin yang ada
tidak mampu diserap dengan baik. sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang
mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian
menyebabkan diare.
D.Faktor psikologis. Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang
lebih besar).
Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan suraatmaja (2007) proses terjadinya diare
disebabkan oleh faktor psikologis yaitu: faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya
peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan
yang dapat menyebabkan diare.
 Penyebab COVID-19 adalah virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2).
C. Tanda &Gejala DIARE dan COVID-19
Tanda dan gejala DIARE
Tand-Tanda Diare
 Tinja cair (lendir dan tidak menutup kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus
lecet)
 Muntah
 Badan lemah dan lesu
 Tidak ada nafsu makan
 Demam
 Turgor kulit menurun
 Mata dan ubun-ubun cekung
 Mulut dan kulit menjadi kering

Gejala Diare
 Mual, muntah
 Sakit kepala
 Demam
 Tidak enak badan
 Sering buang air besar tanpa darah dan akhirnya terjadi dehidrasi
Tanda dan gejala COVID-19
 Demam atau riwayat demam lebih dari 38 0 C
 Batuk kering
 Hidung tersumbat
 Pilek, gangguan indra penciuman
 Sakit tenggorokan
 Diare.
 Merasa kelelahan,letih,dan lesu.
 Sesak nafas.
 Rasa nyeri dan sakit
 sakit kepala
 Ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki
 Konjungtivitis

D. Cara Penularan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New Normal)

Penyakit diare menular melalui kuman seperti bakteri, penularan penyakit diare melalui jalur
fekal oral yang terjadi karena:

Menurut departemen Kesehatan RI (2005), kuman penyebab diare biasanya menyebar


melalui fecal oral antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja atau kontak
langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku yang dapat menyebabkan penyebaran
kuman enteric dan meningkatkan resiko terjadinya diare yaitu: tidak memberikan ASI secara
penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan menggunakan botol susu, menyimpan makanan
masak pada suhu kamar, menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan
setelah membuang tinja anak, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menyuapi anak dan
tidak membuang tinja termasuk tinja bayi dengan benar.
pada masa pandemi saat ini penyakit diare bisa terjadi melalui kontak langsung dengan
orang-orang disekitar kita, melalui makanan atau air yang terkontaminasi bahkan dengan
menyentuh benda-benda yang terkontaminasi kemudian lupa mencuci tangan dan langsung
memegang dan memasukan makanan kedalam mulut. oleh karena itu untuk mencegah
terjadinya diare pada masa pandemi saat ini maka kita wajib menjaga kebersihan diri dan
juga lingkungan dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan air
mengalir, membuang sampah pada tempatnya termasuk tinja bayi tidakdibuang sembarangan
dan juga selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan dimasak hingga matang.

E. Cara pencegahan DIARE dalam masa pandemi COVID-19 (New Normal)


cara pencegahan penyakit diare dikaitkan pada masa pandemi saat ini yaitu :
1. Menggunakan air yang bersih
Gunakan air minum yang bersih seperti air pipa, air pancuran dari mata air.masyarakat
dapat mengurangi resiko diare dengan menggunakan air yang bersih dan melindungi air
tersebut dari kontaminasi dari sumbernya sampai penyimpanan dirumah.
2. Makanan dan minuman yang dimasak
Dalam masa pandemi saat kita kita semua diwajibkan selalu mencuci tangan ketika ingin
melakukan apapun, ketika ingin memegang benda dan setelah memegang benda karena
kita tidak tau apakah benda-benda tersebut sudah terkonaminasi oleh virus atau tidak.
sebelum memasak kita juga diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun, biasakan
makan dan minum dengan air yang telah masak. dalam masa pandemi kita juga
dianjurkan untuk memasak makanan sendiri dan tidak diperbolehkan untuk membeli
makan diluar untuk menghindari kerumunan dan mencegah terjadinya peningkatan
penyakit covid-19. Rajin mencuci tangan usai keluar rumah,membeli
makan,minuman,sayur,dan bertransaksi/berinteraksi dengan orang di luar. Termasuk
sebelum dan sesudah makan. Rutin makan makanan bergizi,Konsumsi suplemen dan
vitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Rajin mencuci tangan


Mencuci tangan mengunakan sabun dan air mengalir hingga bersih pada waktu-waktu
penting yaitu: sebelum dan setelah makan, sebelum menyentuh daging yang belum
masak, sehabis dari toilet atau setelah bersin atau batuk, sebelum dan sesudah menyentuh
balita, sebelum dan sesudah proses menyediakan atau menghidangkan makanan untuk
siapapun
4. Tidak sembarang buang air besar
Buang air besar dijamban dan hindari buang air besar disembarang tempat seperti dikali
atau kebun.
5. Makan makanan yang bergizi
Makan makanan bergizi seperti tahu, tempe, ikan, daging, sayur dan juga buah-buahan.
untuk meningkatkan imunitas tubuh kita.
6. Pengelolaan sampah yang baik
pengelolaan sampah yang baik pengalokasian ditempatkan ditempat yang sudah sesuai,
supaya makanan tidak dicemari oleh serangga (lalat, kecoa, kutu, dll).

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unimus.ac.id/1769/4/BAB%20II.pdf

https://www.dettol.co.id/penyakit-dan-pencegahannya/illnesses/diarrhoea-dvm/

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public

https://www.alodokter.com/virus-corona

Depkes RI.2011. Lintas Diare. 2011. Jakarta: Depkes RI.

Ngastiyah. (2014). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC

Suraatmaja, S.,(2007). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta : Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai