Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KOMUNITAS

“ SATUAN ACARA PENYULUHAN 5M NEW NORMAL ”

Disusun oleh :

1. Jaya Sehayumuan Resffy


2. Rully Fadilah
3. Khaira Nikmah
4. Rani Rahmadhani
5. Sinta Mulya
6. Febiska
7. Diana Arizka

Dosen Pembimbing :

Ns.Yaslina, M.Kep, Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FALKUTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

5M UNTUK ADAPTASI NEW NORMAL

1. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan
tidak hanya mengenai hal penyakit atau kelemahan (Julismin & Hidayat, 2013). Kesehatan
adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga
masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Pengertian Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (Widiastuti, 2019).
Masa pandemi Covid-19 ini, keluarga sebagai unit sosial terkecil dari struktur
masyarakat telah membuktikan ketangguhannya dalam membentengi dan melindungi semua
anggotanya dari bahaya penularan virus tersebut. Mewabahnya Covid-19 di berbagai negara
menjadi bukti bagaimana besar peran keluarga sebagai tempat berlindung paling aman
supaya terhindar dari infeksi Covid-19 (Santika, 2020). Kasus penyakit yang baru terjadi
saat ini yang telah menggegerkan seluruh dunia yang bernama Covid-19. Wabah Corona
Virus Disease atau lebih dikenal dengan nama Virus Corona atau Covid-19 yang pertama
kali muncul di Cina tepatnya di Kota Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019. Virus ini
kemudian mendadak menjadi penyakit mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah
merenggut ribuan nyawa manusia dalam waktu yang relatif singkat. Hampir kurang lebih
200 Negara di Dunia terjangkit virus corona termasuk Indonesia (Supriatna, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang menular diakibatkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Virus
Corona 2 (SARS-CoV-2). Karakteristik penyakit ini ada yang tanpa gejala hingga gejala
berat, sehingga ada beberapa pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Penyebaran
penyakit ini berlangsung luas dan cepat ke berbagai negara termasuk seluruh wilayah
Indonesia (Setiawan, dkk, 2020).
Data dari worldometes, per tanggal 16 Januari 2021 data yang terkena Covid-19 di
seluruh dunia tercatat 94 juta orang positif virus corona, pasien sembuh tercatat 67 juta
orang, dan meninggal dunia tercatat 2.015.946 orang. Kasus Covid-19 terbanyak berada di
Negara Amerika Serikat dengan jumlah kasus 24.068.126 jiwa, pasien sembuh sebanyak
14.204.318 orang, dan meninggal dunia sebanyak 401.370 jiwa (Bramasta, 2020).
Virus Covid-19 dapat dicegah yaitu dengan menerapkan kepatuhan 5M dalam
keluarga sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-19. Menurut Raditya (2021), dihimpun
dari berbagai beberapa sumber, makna 5M adalah sebagai pelengkap aksi 3M. Gerakan 5M
yaitu memakai masker, mencuci tangan paakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Menurut Widiastuti (2019), definisi kepatuhan adalah perilaku positif yang
diperlihatkan masyarakat dalam menerapkan 5M pencegahan Covid-19. Faktor faktor yang
mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak faktor, termasuk pengetahuan, motivasi,
persepsi, dan keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan penyakit, variable
lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan kemampuan mengakses sumber yang ada.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat mencegah penyebaran Covid sehingga dapat
mengurangi morbilitas maupun mortalitas akibat Covid-19 (Afriant & Rahmiati, 2021)

2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1) Setelah dilakukan penyuluhan tentang tentang mengerti dan memahami tentang
5M adaptasi new normal
2) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu mempraktekan
tentang 5M adaptasi new normal
2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu


memahami tentang :

1. Menjelaskan defenisi 5M adaptasi new normal


2. Menjelaskan tujuan tentang 5M adaptasi new normal
3. Menjelaskan manfaat 5m adaptasi new normal
4. Menjelaskan dampak jika tidak mematuhi 5m new normal
5. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Pemeliharaan Kesahatan Tidak Efektif

4. RENCANA KEGIATAN
Topik : 5M adaptasi new normal
Sasaran : Siswa siswi kelas IV SDN 13 CINGKARIANG
Waktu : 30 menit
Tempat : SDN 13 CINGAKRIANG

5. MEDIA
 Leaflet
 Ppt

6. METODE
 Ceramah
 Musyawarah
7. Setting Tempat

Keterangan:

Penyaji :
Audience/anak kelas 5 : :
Fasilitator :
Observer :
Moderator :
Pembimbing :

8. Uraian Tugas

Penyaji : Jaya sehayumuan Resffy


Moderator : Febiska
Fasilitator : Rully Fadilah
Khaira Nikmah
Observer : Diana Ariska
Sinta Mulia
Rani Rahmadani
9. KEGIATAN

No Tahap kegiatan Kegiatan pemateri Kegiatan peserta Waktu


waktu
1. Pembukaan 1. Mengucapakan salam 1. Bertanya mengenai 5
2. Memperkenalkan diri menjawab salam. Menit
3. Manyampaikan 2. Mendengarkan dan
tentang tujuan pokok menyimak
materi 3. Bertanya mengenai
4. Menyampaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
5. Kontrak waktu jelas

Pelaksanana 1. Menjelaskan defenisi 1) Mendengar dan 20


5 M adaptasi new menyimak Menit
normal 2) Bertanya mengenai
2. Menjelaskan tujuan 5 hal hal yang belum
M new normal jelas dan dimengerti
3. Menjelaskan manfaat
5 M new normal
4. Menjelaskan dampak
5 M new normal
5. Menjelaskan enam
langkah cuci tangan

Penutup 1) Melakukan evaluasi 1) Peserta dapat 5


dan kuis dan menjawab pertanyaan Menit
memberikan hadiah yang diajukan
2) Menyampaikan 2) Mendengar
kesimpulan materi 3) Memperhatikan
3) Mengakhiri pertemuan 4) Menjawab salam
dan menjawab salam

10. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Mengontrak waktu
b. Penyuluhan dihadiri oleh Sdn 13 Cingkariang
c. Peralatan/Media yangdigunakan Ppt dan Leaflet
d. Kesiapan untuk menyajikan materi

2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta memperhatikan saat disajikan materi
c. Peserta mengikuti saat di peragakan materi yang disampaikan
d. Perserta mengajukan pertanyaan dan dapat memperagakan materi yang disampaikan

3. Evaluasi Hasil
setelah dilakukannya penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan apa itu 5M New Normal
b. Memahami PengertianMemakai Masker
c. Memahami Pengertian Mencuci Tangan
d. Memahami Pengertian Menjaga Jarak
e. Mengerti Pengertian Menghindari Kerumunan
f. Memahami Pengertian Mengurangi Kerumunan
LAMPIRAN MATERI

New Normal adalah Suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan
semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola harian atau pola kerja atau
pola hidup baru yang berbeda dari sebelumnya.

Adaptasi 5 M meliputi :

1. Memakai masker

masker merupakan penghalang sederhana yang bisa membantu mencegah percikan


pernapasan yang berisi virus dari orang lain masuk ke dalam tubuh kamu. Studi
menunjukkan bahwa manfaat penggunaan masker yang benar, yaitu yang dikenakan
menutupi hidung dan mulut bisa mengurangi semburan percikan.

Kamu dianjurkan untuk menggunakan masker, bahkan ketika kamu dan orang-orang
di sekitar kamu tampaknya sehat-sehat saja. Pasalnya, pengidap COVID-19 yang tidak
menunjukkan gejala (asimptomatik) dan yang belum menunjukkan gejala (pra-gejala) masih
bisa menularkan virus ke orang lain. Jadi, manfaat penggunaan masker dengan benar, yaitu
kamu bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kamu, bila ada orang yang
terinfeksi, tetapi tidak menunjukkan gejala.

Tidak hanya saat beraktivitas di luar rumah, penting juga bagi kamu untuk
menggunakan masker ketika berada di dalam ruangan dengan orang-orang yang tidak
tinggal bersama kamu.

Pakai masker juga ketika berinteraksi dengan orang lain yang tidak memungkinkan
kamu menjaga jarak setidaknya 2 meter. Hal itu karena COVID-19 menyebar terutama di
antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain.
2. Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit,
agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
 Tujuan Mencuci Tangan
- Menjaga Kebersihan diri
- Mencegah infeksi silang
- Sebagai pelindung diri.
 Manfaat Cuci Tangan
- Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
- Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
- Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
- Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


- Keracunan bakteri salmonella
- Keracunan Bakteri E. Colli
- Resiko Tertular Flu atau Pilek
- Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
- Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare.
- Infeksi Penyakit Hepatitis B
- esiko Infeksi Shigellosis
- Resiko Infeksi Botulisme
- Resiko Infeksi Amoebiasis
- Resiko Radang Pernafasan
 Kapan waktu cuci tangan
Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut:
- Sebelum dan setelah makan.
- Setelah ganti pembalut.
- Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
- memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
- Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
- Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
- Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
- Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
- Setelah menangani sampah.
- Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
- Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).
- Pulang bepergian dan setelah bermain.
- Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

 Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci
7. pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
3. Menjaga jarak
Dalam
masa
pandemi ini,
masyarakat perlu
diingatkan kembali
pentingnya
menjaga jarak dengan orang lain. Ada beberapa hal yang menjadi alasan untuk diperhatikan.
 Menghindari risiko terkena droplet
 Membantu tenaga medis yang sedang berjuang
 Melindungi anggota keluarga dirumah
 Memutuskan rantai penularan

4. Menghindari kerumunan
Menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi
kerumunan saat berada di luar rumah. Apabila semakin banyak dan sering kamu bertemu
orang dan berkomunikasi dengan orang banyak, maka kemungkinan terinfeksi virus Covid-
19 pun semakin tinggi. Sehingga kita harus bisa lebih hati-hati saat berada di luar rumah dan
hindari tempat keramaian terutama saat sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia).
Menurut riset, lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi
terpapar virus Covid-19.

5. Mengurangi Mobilitas
Mengurangi mobilitas merupakan salah satu protokol kesehatan yang perlu dilakukan
yaitu untuk tidak keluar rumah kecuali terdapat keadaan yang mendesak, semakin banyak
dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus Covid-
19. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Penerapan aturan kerja secara WFH dan WFO juga merupakan salah contoh penerapan
untuk mengurangi mobilitas di luar rumah karena bekerja juga dapat dilakukan dirumah
secara daring.

Anda mungkin juga menyukai