Anda di halaman 1dari 14

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT DENGAN


JAHE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI
PADA WANITA LANJUT USIA DI GRAHA WERDHA
MARIA JOSEPH PONTIANAK DAN GRAHA
WERDHA KASIH BAPA KABUPATEN
KUBU RAYA

NURLAILA RAHMAWATI
NIM I32112003

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT DENGAN JAHE
TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI PADA WANITA
LANJUT USIA DI GRAHA WERDHA MARIA JOSEPH PONTIANAK
DAN GRAHA WERDHA KASIH BAPA KABUPATEN KUBU RAYA

Oleh :
Nurlaila Rahmawati*
Parjo**
Suhaimi Fauzan**

Abstrak:
Latar Belakang : Proses menua pada lanjut usia menyebabkan banyak keluhan
salah satunya adalah nyeri sendi. Nyeri sendi pada wanita lanjut usia terjadi
karena perubahan kadar hormone esterogen dan penurunan osteoblas sehingga
menyebabkan tulang berongga, sendi menjadi kaku dan muncul rasa nyeri pada
sendi. Kalimantan Barat berada diurutan kelima di Indonesia yang mengalami
nyeri sendi yaitu (13,3%). Proporsi terbesar (>10%) berada di Kabupaten
Pontianak (14,75%) dan Kota Pontianak (13,36%). Penyakit sendi tertinggi terjadi
pada umur ≥75 tahun (33%), 65-74 tahun (30,6%) dan 55-64 tahun (25,2%).
Diperlukan suatu tindakan farmakologi dan nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri sendi pada wanita lanjut usia, salah satunya adalah terapi nonfarmakologi
kompres air hangat dengan jahe.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Kompres
Air Hangat dengan Jahe Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Wanita Lanjut
Usia di Panti Graha Werdha Maria Joseph Pontianak dan Panti Graha Werdha
Kasih Bapa Kubu Raya.
Metode : Merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian Quasi eksperimen yang berupa rancangan time series design (design
seri waktu) dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design tanpa ada
kelompok kontrol. Sampel penelitian berjumlah 18 responden dengan
menggunakan teknik total sampling.
Hasil : Hasil uji statistik t berpasangan yang didapat menunjukkan nilai
significancy 0,000 (p<0,05). Hal ini menyatakan ada pengaruh terapi kompres air
hangat dengan jahe terhadap penurunan skala nyeri pada wanita lanjut usia.
Kesimpulan : Ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala
nyeri sendi sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Terapi kompres air hangat
dapat menurunkan nyeri sendi pada wanita lansia. Direkomendasikan untuk
wanita lanjut usia menerapkan terapi kompres air hangat ini sebagai salah satu
pilihan terapi alternatif dalam upaya menurunkan nyeri sendi.

Kata Kunci : Skala nyeri sendi, wanita lansia, kompres air hangat jahe, terapi
jahe
Therapeutic Effect of Warm Compress Therapy Using Ginger To Decrease
Joint Pain In Elderly Women In Graha Werdha Maria Joseph Pontianak
and Graha Werdha Kasih Bapa Kubu Raya Regency

Abstract:
Background: Aging in the elderly people causes many problems, one of them is
joint pain. Joint pain in older women occurs due to changes in estrogen hormone
and a decrease in osteoblast causing hollow bones, stiff joints and joint pain. West
Kalimantan is ranked fifth in Indonesia with join pain (13,3%). The largest
proportion (>10%) was in Pontianak Regency (14,75%) and Pontianak City
(13,36%). The highest of joint disease occurred of age >75 years (33%), 65-74
years (30,6%) and 55-64 years (25,2%). There should be a pharmacological and
nonpharmacological treatment for reducing joint pain in older women, one of
which is nonpharmacological treatment, water compress therapy using ginger.
Purpose: This study aimed to know the effect of warm compress therapy using
ginger to decrease joint pain in elderly women in Graha Werdha Maria Joseph
Pontianak and Graha Werdha Kasih Bapa Kubu Raya Regency.
Methods: This research was a quantitative study using a quasi experiment design
in the form of draft time series design with approach one group pretest-posttest
without control group. The samples of research were 18 respondents taken
through total sampling
Results: Result for Paired T-Test analysis showed that there was a significance
value for 0.000 (p <0.05) This showed that there was a significant influence of the
warm compress therapy using ginger to decrease joint pain in elderly women.
Conclusion: There is the effect of warm compress using ginger to decrease joint
pain before and after the intervention. Warm compress can decrease joint pain in
elderly women. It is recommended for elderly women to practice this warm
compress therapy for one of choice as effort to decrease joint pain.

Keywords: Joint pain, elderly women, warm compress using ginger, ginger
therapy.

* Nursing Student Tanjungpura University


** Nursing Lecturer Tanjungpura University
PENDAHULUAN Data laporan Riskesdas 2013
menyebutkan bahwa persentase lansia yang
Penuaan merupakan fenomena natural menderita penyakit sendi di Indonesia
yang akan dialami oleh semua organisme adalah 24,7%. Pada wanita lansia 13,4% dan
yang hidup. Proses penuaan yang terjadi pria lansia 11,3%. Data tersebut
akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan menunjukkan bahwa wanita lansia dominan
tubuh secara keseluruhan (Kaur et al., 2007). mengalami nyeri sendi dari pada pria lansia.
Populasi lansia di Indonesia diprediksi Persentase lansia yang mengalami penyakit
meningkat lebih tinggi dari pada populasi sendi berdasarkan diagnosis dan gejalanya di
lansia di wilayah Asia dan global setelah Kalimantan Barat adalah 22,3%.
tahun 2050 (Kemenkes RI, 2013). Dalam menangani nyeri sendi pada
Menurut Kemenkes RI didapatkan hasil lanjut usia, perlu diberikan penanganan yang
estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 tepat baik secara farmakologi maupun
di Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, yang nonfarmakologi. Penanganan farmakologi
terdiri atas 126.921.864 jiwa penduduk laki- akan diberikan obat antiinflamasi nonsteroid
laki dan 125.202.594 jiwa penduduk (NSAID) dalam menghalangi proses
perempuan. produksi mediator peradangan (Arya and
Menurut BPS Provinsi Kalimantan Jain, 2013). Pemberian terapi farmakologi
Barat 2016, Selama periode 2010 hingga terus-menerus menyebabkan ketergantungan
2015, Kalimantan Barat telah berhasil dan mengganggu kerja beberapa organ pada
meningkatkan Angka Harapan Hidup saat tubuh lanjut usia (Brashers, 2007).
lahir sebesar 0,81 tahun. Proporsi terbesar ( Salah satu terapi komplementer yang
>10% ) berada di Kabupaten Pontianak digunakan untuk mengurangi nyeri adalah
(14,75%), Kota Pontianak (13,36%), dengan teknik relaksasi dan distraksi. Selain
Kabupaten Sambas (12,19%), dan itu juga ada cara lain yaitu dengan kompres
Kabupaten Kubu Raya (10,61%) hangat dan dingin yang bertujuan untuk
(Panggabean, 2011). menstimulasi permukaan kulit yang
Seiring berjalannya waktu, banyak mengontrol nyeri (Prasetyo, 2010).
perubahan yang dialami oleh kaum lanjut Kompres hangat dan dingin dapat
usia terutama dari segi fisik. Perubahan ini menghilangkan nyeri dan meningkatkan
mengakibatkan fungsi tubuh menurun proses penyembuhan panas lembab
sehingga muncul masalah kesehatan menghilangkan kekakuan pada pagi hari
diantaranya penyakit infeksi, penyakit akibat arthritis, tetapi kompres dingin
endokrin, penyakit ginjal, penyakit mengurangi nyeri akut dan sendi yang
kardiovaskuler, stroke, dan penyakit sendi mengalami peradangan akibat penyakit
(Tamher dan Noorkasiani, 2011). Penyakit tersebut (Potter & Perry, 2005).
sendi yang dialami merupakan proses Pada dasarnya, kompres hangat
degeneratif dan menimbulkan nyeri sendi memberikan rasa hangat untuk memenuhi
pada lansia. Angka insidensi nyeri sendi ini kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
banyak terjadi pada wanita lansia karena membebaskan nyeri, mengurangi atau
perubahan hormonal secara signifikan mencegah spasme otot dan memberikan rasa
(Smeltzer et al., 2010). Ketika wanita hangat pada daerah tertentu. Kompres
memasuki masa menopause terjadi hangat dapat digunakan untuk mengurangi
perubahan kadar hormon estrogen sehingga maupun meredakan rangsang pada ujung
akan terjadi penurunan osteoblas dan saraf atau memblokir arah berjalanya impuls
membuat tulang menjadi berongga, sendi nyeri menuju ke otak meradang (Tamsuri &
kaku, pengelupasan rawan sendi sehingga Hareni, 2011). Kompres hangat sebagai
muncul nyeri sendi (Riyanto, 2011). metode yang sangat efektif untuk
mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas imunitas. Selain itu juga jahe sering kali
dapat disalurkan melaui konduksi (bantalan digunakan sebagai obat rematik karena
panas). Panas dapat melebarkan pembuluh kandungan gingerol dan rasa hangat yang
darah dan dapat meningkatkan aliran darah ditimbulkannya membuat pembuluh darah
(Potter & Perry, 2005). terbuka dan memperlancar sirkulasi atau
Sedangkan kompres dingin mengurangi jalannya peredaran darah. Alhasil, suplai
aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi makanan dan oksigen menjadi lebih baik
perdarahan serta edema. Diperkirakan sehingga nyeri sendi akan berkurang (Utami
bahwa terapi dingin menimbulkan efek & Ervira, 2013).
analgetik dengan memperlambat kecepatan Diperkuat dari teori tanaman obat
hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang keluarga oleh Gendrowati (2014) yang
mencapai otak lebih sedikit (Potter & Perry, menyatakan bahwa Jahe mengandung
2005). filandrena dan resin pahit. Resin pahit ini
Kompres dingin memang dapat berasal dari senyawa keton yang bernama
mengurangi nyeri, namun pengaplikasian zingeron. Jahe memiliki khasiat yang
pertama membuat sensai ketidak nyamanan karminatif (merangsang keluarnya gas atau
seperti terjadinya ketegangan saraf dan otot angin melalui saluran pencernaan),
saat stimulasi dingin diberikan. Setelah stimulant, stomakik, serta diaforetik. Jahe
kurang dari 5 menit barulah efek dingin juga mampu memberikan efek analgesik
merangsang mediator inflamasi pada daerah (penghilang rasa nyeri) bila diberikan pada
nyeri. Terapi dingin dapt diberikan tidak dosis tertentu.
kurang dari 30 menit. Jika suhu terlalu Berdasarkan hasil studi pendahuluan
dingin dapat menyebabkan mati rasa yang peneliti lakukan di Panti Werdha Maria
sebelum rasa nyeri. Hal ini berbahaya karena Joseph Pontianak didapatkan bahwa ada 15
dapat menyebabkan cedera jaringan yang wanita lanjut usia yang ada dipanti. Hanya 6
lebih serius lagi (Potter & Perry, 2005). orang diantaranya yang mengalami masalah
Gout adalah penyakit akibat gangguan nyeri sendi terutama di area lutut mulai dari
metabolisme yang menghasilkan zat purin skala ringan hingga skala berat. Sebanyak 1
berlebih. Penyakit ini tidak bisa diberikan orang mengalami skala ringan, 2 orang
kompres dingin karena hanya akan mengalami skala sedang, dan 3 orang
memperberat nyeri karena menekan serabut mengalami skala berat. Pada skala berat
otot yang mengalami penumpukan kristal- responden menggunakan minyak kayu putih,
kristal purin. Namun kompres hangat dapat salep, minyak gosok bahkan obat-obatan
diberikan. Prinsip dari penanganan nyeri (piroxicam 3x1) untuk mengurangi nyeri
pada asam urat ini seperti berolahraga. yang dirasakan. Nyeri sendi yang dialami
Untuk memacu pengeluaran keringat dari sering muncul pada pagi hari, sehabis
dalam tubuh. Dengan dilakukan kompres mandi, dan ada juga yang mengatakan setiap
hangat penumpukan kristal-kristal purin saat. Karena responden belum memenuhi
akan berkurang dan hilang dengan proses kriteria sampel maka peneliti melakukan
pengeluaran keringat dan pengaruh panas studi pendahuluan kembali di Panti Werdha
yang diterima (Buku Saku Artritis, 2006). Kasih Bapa Kubu Raya didapatkan bahwa
Jahe diketahui memiliki aktivitas ada 15 wanita lanjut usia yang ada dipanti.
antialkohol, antiallergi, antimikroba, Hanya 12 orang diantaranya yang
antitusif, antikanker, antidepresan, mengalami masalah nyeri sendi diarea lutut
antiemetic, anti-inflamasi, antinarkotik, anti mulai dari skala ringan hingga skala berat.
penggumpalan darah, dan antioksidan. Jahe Sebanyak 3 orang mengalami skala ringan, 2
juga dipercaya memiliki aktivitas pereda orang skala sedang, dan 7 orang mengalami
rasa nyeri, penurun panas, dan peningkat skala berat. Pada skala berat responden
menggunakan minyak kayu putih, balsem orang. 8 orang di Graha Werdha Mari
extra pedas, dan minum obat-obatan Joseph Pontianak dan 10 orang Graha
(piroxicam dan paracetamol) untuk Werdha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya.
mengurangi nyeri sendi yang dirasakan. Variabel independen dalam penelitian
Nyeri sendi yang dialami sering muncul ini adalah terapi kompres air hangat jahe
pada setiap bangun tidur, cuaca dingin, dan sedangkan variabel dependen adalah nyeri
saat bersantai. persendian pada wanita lansia di Panti
Dari hasil Tanya jawab yang dilakukan Werdha Maria Joseph Pontianak dan Panti
Peneliti juga menanyakan tentang riwayat Werdha Kasi Bapa Kabupaten Kubu Raya.
penyakit yang diderita saat ini. Hampir Alat yang digunakan adalah air hangat,
semua wanita lansia mengatakan bahwa ia termos, handscoon (sarung tangan),
terkena asam urat, dan pernah mengalami termometer air, wadah, handuk kecil, alas
trauma pada sendi lututnya. Peneliti juga kain, tensimeter, stetoskop, meteran, kertas,
menanyakan tentang pengompresan air dan pulpen. Alat ukur adalah lembar
hangat dengan jahe untuk mengurangi nyeri observasi terkait tingkat nyeri sendi yang
sendi yang dialami. Hasil dari semua wanita dirasakan responden dengan menggunakan
lanjut usia tersebut semuanya belum pernah skala pengukuran nyeri yaitu Numerical
melakukan pengompresan air hangat dengan Rating Scale.
jahe. Berdasarkan fenomena diatas dan Pretest dilakukan sebanyak 4 kali
dengan begitu banyaknya manfaat yang sebelum diberikan intervensi dan pretest
terdapat pada jahe maka peneliti tertarik dilakukan pada hari yang berbeda untuk
untuk mengetahui bagaimana pengaruh mengetahui kestabilan dan kejelasan
kompres air hangat dengan jahe terhadap keadaan responden sebelum diberikan
penurunan skala nyeri pada wanita lansia di perlakuan (intervensi). Sedangkan Posttest
Panti Werdha Maria Joseph Pontianak dan dilakukan pada hari yang sama setelah
Panti Werdha Kasih Bapa Kubu Raya. pemberian intervensi dan posttest dilakukan
sebanyak 4 kali juga setelah dilakukan
METODE PENELITIAN intervensi. Pengukuran dapat menggunakan
angka-angka untuk menggambarkan range
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dari intensitas nyeri. Umumnya pasien akan
dengan menggunakan desain penelitian menggambarkan intensitas nyeri yang
Quasi Experiment dengan One Group dirasakan dari 0-10. “nol” menggambarkan
Pretest Posttest Design. tidak ada nyeri sedangkan “10”
Populasi penelitian ini adalah semua menggambarkan nyeri yang hebat (Potter &
wanita lansia yang mengalami nyeri sendi di Perry, 2005).
Panti Werdha Maria Joseph Pontianak dan Sebelumnya, peneliti memilih jahe
Panti Werdha Kasih Bapa Kubu Raya yang emprit yang masih segar (tidak busuk dan
berjumlah 30 orang. 15 orang di Graha tidak kering). Jahe emprit, memiliki rasa
Werdha Mari Joseph Pontianak dan 15 pedas dan panas yang lebih menyengat. Jahe
orang di Graha Werdha Kasih Bapa merah, muncul ketika diakhir dan lebih
Kabupaten Kubu Raya. sebentar bila dibandingkan dengan jahe
Penelitian ini menggunakan teknik emprit. jahe emprit memiliki kadar gingerol-
sampling Purposive Sampling. Kriteria shogaol yang paling tinggi bila
inklusi dalam penelitian ini adalah wanita dibandingkan dengan jahe gajah dan jahe
lanjut usia yang memiliki masalah nyeri merah. Sifat pedas (pungent) jahe segar dan
sendi, wanita lanjut usia dengan kognitif juga yang terdapat dalam oleoresin jahe
yang masih baik. dan bersedia menjadi merupakan gabungan sensasi panas, tajam,
responden. Jumlah sampel berjumlah 18 dan menyengat yang berasal dari komponen
gingerol pada jahe (Nurminah & Julianti, diobservasi sebanyak 4x sebelum (pretest)
2006). dan sesudah (posttest) untuk mengetahui
Setelah itu cuci bersih jahe, parut jahe tingkat nyerinya.
sebanyak 100gram beserta kulitnya. Pengaruh terapi kompres air hangat
Memarut jahe dilakukan tanpa pengupasan terhadap penurunan skala nyeri sendi pada
kulit karena pada bagian kulit jahe wanita lansia ini dianalisa menggunakan uji
mengandung komponen minyak atsiri yaitu T berpasangan.
pada bagian korteks jahe sehingga dapat
mengurangi hilangnya minyak atsiri HASIL PENELITIAN
(Nurminah & Julianti, 2006). Sedangkan
pada 100 gram jahe mengandung energi Tabel 1 : Distribusi karakteristik responden
sebesar 51 kilokalori, protein 1,5 gram, berdasarkan usia
Persen
karbohidrat 10,1 gram, lemak 1 gram, Tingkat Usia Frekuensi
(%)
kalsium 21 miligram, fosfor 39 miligram, Lanjut Usia
11 61,1%
dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam (60-74 Tahun)
Jahe juga terkandung vitamin A sebanyak 30 Lanjut Usia Tua
(75-90Tahun)
7 38,9%
IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C
Total 18 100%
4 miligram (Safitri, 2013). Kalsium, fosfor,
Berdasarkan tabel di atas didapatkan
dan vitamin C dapat berguna untuk
bahwa tingkatan usia pada penelitian ini
menenangkan saraf dan mengurangi rasa
adalah Lanjut Usia (60-74 tahun) berjumlah
nyeri (Izza, 2014).
11 orang dengan persentase 61,1% dan
Rebus jahe dengan air 500ml selama 6
jumlah responden terkecil adalah Lanjut
menit, dan hingga air mencapai suhu 40-
Usia Tua (75-90 tahun) berjumlah 7 orang
50 ̊C (ukur dengan thermometer air).
dengan persentase 38,9%.
Penggunaan air ini dapat membuat partikel-
partikel pada jahe aktif dan dapat
Tabel 2 : Distribusi karakteristik responden
memberikan efek komponen kimia dalam berdasarkan berat badan
minyak atsiri jahe lebih optimal. Proses Berat Badan Frekuensi Persen (%)
pemanasan dengan lama waktu ekstraksi 6 Berat Badan 1 5,6%
menit memberikan efek antioksidan terbaik Kurang
Berat Badan 5 27,8%
pada pengolahan jahe. Titik cair pada jahe Normal
mencapai suhu 40 ̊C. (Ibrahim, 2015). Pre Obesitas 4 22,2%
Kemudian simpan air hangat dengan
Obesitas I 5 27,8%
jahe tersebut didalam wadah/ baskom
Obesitas II 3 16,7%
stenlis untuk pengompresan. Pengendalian
Total 18 100%
suhu penyimpanan merupakan hal penting Berdasarkan tabel di atas didapatkan
untuk dapat menjaga bahan dari perubahan karakteristik berdasarkan Berat Badan
suhu. Sehingga alat yang digunakan pun responden terbanyak adalah Berat Badan
harus dapat dipertahankan secara konstan. >Normal (Pre Obesitas berjumlah 4 orang
(Nurminah & Julianti, 2006). dengan persentase (22,2%), Obesitas I
Kemudian diberikan kompres air hangat berjumlah 5 orangdengan persentase
dengan jahe pada sendi yang sakit selama 20 (27,8%) dan Obesitas II berjumlah 3 orang
menit dengan suhu air 40-500C dan jahe dengan persentase (16,7%)) dan jumlah
100gram. Tiap 5 menit kompres diangkat responden terkecil adalah Berat Badan
dan dicelupkan ke dalam air hangat untuk Kurang dan Normal (Berat Badan Kurang
menjaga suhu air (Asmadi, 2008). Lakukan berjumlah 1 orang dengan persentase
selama 4 kali, hingga 20 menit. Terapi ini (5,6%), dan Berat Badan Normal berjumlah
dilakukan per individu. Tiap responden telah 5 orang dengan persentase (27,8%)).
Tabel 3 : Distribusi karakteristik responden Usia
berdasarkan riwayat pekerjaan Tua
Persen (75-
Riwayat Pekerjaan Frekuensi
(%)
Ibu Rumah Tangga 90Tahu
9 50,0%
(IRT) n)
Pembantu Rumah 3 16,7% Total 18
Tangga
Penjaga Toko Berdasarkan tabel diatas didapatkan
2 11,1%
pada kelompok Lanjut Usia (60-74 tahun)
Tukang Masak 1 5,6% yang mengalami nyeri sendi terbanyak ialah
Pembantu Bidan 1 5,6% 10 orang responden pada rentang Skala
Kampung Nyeri Berat (7-9) dan 1 orang responden
Bekerja di Rumah 1 5,6% pada rentang Skala Nyeri Sedang (4-6). Pada
Sakit
Memberikan Ibadah kelompok Lanjut Usia Tua (75-90 tahun)
1 5,6%
Keliling yang mengalami nyeri sendi terbanyak ialah
Total 18 100% 5 orang responden pada rentang Skala Nyeri
Berdasarkan tabel di atas didapatkan Sedang (4-6), 1 orang responden pada
karakteristik berdasarkan riwayat pekerjaan rentang Skala Nyeri Ringan (1-3) dan 1
responden terbanyak adalah Ibu Rumah orang responden pada rentang Skala Nyeri
Tangga (IRT) berjumlah 9 orang dengan Berat (7-9).
persentase (50,0%) dan terkecil adalah
Tukang Masak, Pembantu Bidan Kampung, Tabel 6 : Rentang setelah pemberian terapi
Bekerja di Rumah Sakit dan Memberikan kompres air hangat dengan jahe
Ibadah Keliling masing-masing berjumlah 1 Rentang penurunan skala nyeri sendi
orang dengan persentase (5,6%). Penuru Penurun Penurun
nan an an
Tabel 4 : Distribusi karakteristik responden rentang rentang rentang
Umur Total
berdasarkan kadar asam urat nyeri nyeri nyeri
Persen sendi 1 sendi 2 sendi 3
Kadar Asam Urat Frekuensi
(%) skala skala skala
Normal 4 22,2% Lanjut
>Normal/Tinggi 14 77,8% Usia
0 6 5 11
Total 18 100% (60-74
Berdasarkan tabel di atas didapatkan Tahun)
karakteristik berdasarkan kadar asam urat Lanjut
responden terbanyak adalah >Normal/
Usia
Tinggi berjumlah 14 orang dengan
persentase (77,8%) dan jumlah responden Tua
1 2 4 7
terkecil adalah Normal berjumlah 4 orang (75-
dengan persentase (22,2%). 90Tahu
n)
Tabel 5 : Rentang sebelum pemberian terapi
Total 18
kompres air hangat dengan jahe
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
Rentang Skala Nyeri Sebelum
Umur 1-3 4-6 7-9 10 Total pada kelompok Lanjut Usia (60-74 tahun)
0
Lanjut
ialah didapatkan tidak ada responden yang
Usia
mengalami penurunan nyeri sendi 1 skala,
- - 10 1 - 11 ada 6 orang responden yang mengalami
(60-74
penurunan nyeri sendi dengan rentang 2
Tahun)
skala, dan 5 orang responden yang
Lanjut - 1 5 1 - 7 mengalami penurunan nyeri sendi dengan
rentang 3 skala. Pada kelompok Lanjut Usia Pada lanjut usia yang berumur diatas 70
Tua (75-90 tahun) ialah ada 2 orang tahun cenderung akan menghasilkan auto
responden yang mengalami penurunan nyeri antibody sehingga tak jarang banyak lanjut
sendi dengan rentang 1 skala, 2 orang usia yang terkena penyakit arthritis. Pada
responden yang mengalami penurunan nyeri lanjut usia system imun sitokin inflamasi
sendi dengan rentang 2 skala, dan 4 orang (interleukin-1, prostaglandin E2, faktor
responden yang mengalami penurunan nyeri nekrosis tumor α, IL-6, oksida nitrat) akan
sendi dengan rentang 3 skala. meningkatkan terjadinya inflamasi sendi dan
degradasi kartilago (Brashers, 2007).
Tabel 7 : Pengaruh terapi kompres air hangat
Mean skala nyeri sendi sebelum
dengan jahe pada penurunan skala nyeri diberikan terapi kompres air hangat dengan
sendi jahe adalah 5,22. Nilai skala nyeri pretest
terendah adalah 3 dan tertinggi adalah 7.
Variabel mean SD p Mean skala nyeri sendi setelah diberikan
Skala Nyeri terapi kompres air hangat dengan jahe turun
5,22 1,114 0,000 menjadi 2,83. Nilai skala nyeri sendi
Sendi pretest
tertinggi dan terendah pada posttest adalah 5
Skala Nyeri dan 1.
2,83 1,098 Hasil penelitian ini menggambarkan
Sendi posttest
adanya pengaruh terapi kompres air hangat
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan dengan jahe pada wanita lansia sesudah
mean skala nyeri sendi sebelum diberi terapi diberikan intervensi. Hasil Uji T
kompres air hangat 5,22 dengan SD 1,114. berpasangan didapatkan nilai p = 0,000
Sesudah diberikan terapi kompres air disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
hangat, mean skala nyeri sendi turun skala nyeri sendi sebelum dansesudah
diberikan terapi kompres air hangat dengan
menjadi 2,83 dan SD 1,098 serta nilai p =
jahe yang berarti bahwa Ha gagal ditolak
0,000 yang berarti terdapat pengaruh yaitu ada pengaruh terapi kompres air
pemberian terapi kompres air hangat dengan hangat dengan jahe terhadap penurunan
jahe terhadap penurunan skala nyeri sendi skala nyeri sendi pada wanita lansia
pada wanita lansia. di Panti Graha Werdha Maria Joseph
Pontianak dan Graha Werdha Kasih Bapa
PEMBAHASAN Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017.
Setelah dilihat dari data di atas, bahwa
nyeri sendi banyak terjadi dan dikeluhkan
Usia responden yang banyak mengalami oleh wanita lanjut usia dan sering muncul
nyeri sendi adalah usia elderly (60-74 tahun) ketika wanita telah mengalami menopause
11 orang responden dengan persentase (Santoso & Romah, 2011). Menurut
61,1% dan usia old/ lanjut usia tua (75-90 Kawiyana (2009), wanita yang telah
tahun) sebanyak 7 orang responden dengan menopause dan memasuki masa usia lanjut
persentase 38,9%. Hal ini sesuai dengan mengalami penurunan hormone estrogen
teori pada Smeltzer et al. (2010) bahwa pada sehingga terjadi ketidakseimbangan aktivitas
wanita lansia yang telah berusia di atas 60 osteoblas dan osteoklas yang mengakibatkan
tahun dan telah mengalami menopause akan penurunan massa tulang trabekula dan
mengalami penurunan hormon estrogen kortikal sehingga menyebabkan tulang
sehingga terjadi percepatan resorpsi tulang. menjadi tipis, berongga, kekakuan sendi,
Beberapa gangguan system musculoskeletal pengelupasan rawan sendi dan sehingga
seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, akan muncul nyeri pada persendian. Jika
gout, dan bursitis juga mulai diderita oleh nyeri tidak ditangani maka akan
wanita lanjut usia sehingga nyeri pada meningkatkan rasa ketidaknyamanan serta
persendian sering muncul sebagai tanda dan dapat mengganggu aktivitas wanita lanjut
gejala penyakit musculoskeletal dan menjadi usia. Pada saat sebelum
keluhan pada wanita lanjut usia (Lukman & diberikan terapi kompres air hangat, wanita
Ningsih, 2012). lansia merasakan nyeri dan kekakuan pada
sendi yang nyeri terutama pada pagi hari. Selain itu penggunaan kompres hangat jahe
Teori memberikan efek fisiologis dengan cara
dalam Riyanto (2011) menyebutkan bahwa menurunkan nyeri sendi pada tahap
terjadi penurunan aktivitas dan muncul transduksi (proses konversi energi dari
kekakuan pada sendi saat pagi hari. rangsangan noksius (suhu, mekanik, atau
Nyeri pada persendian dapat dikurangi kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf)
menggunakan terapi farmakologi dan terapi oleh reseptor sensorik untuk nyeri
nonfarmakologi.Pada penelitian ini (nosiseptor), pada tahapan ini jahe memiliki
menggunakan terapi kompres air hangat kandungan gingerol yang mengandung
dengan jahe merupakan salah satu terapi siklooksigenase yang bisa menghambat
nonfarmakologi yang telah berkembang dan terbentuknya prostaglandin sebagai mediator
memberikan manfaat positif karena dapat nyeri, sehingga terjadi penurunan nyeri
merelaksasi otot, meningkatkan mobilitas, sendi. Sehingga jahe dapat digunakan
menurunkan nyeri dan dapat menghilangkan sebagai salah satu alternatif pengobatan non
kekakuan sendi pada pagi hari. farmakologis untuk menurunkan nyeri sendi
Menurut Difa (2011) Efek farmakologi (Izza, 2014).
yang terdapat dalam jahe sangat bermanfaat. Untuk melihat kebenaran mengenai
Jahe dapat menghambat sintesis penurun rentang nyeri responden. Peneliti
prostaglandin dan leukotrien, merupakan menggunakan data objektif seperti
dua zat mediator atau substansi radang yang pengukuran nadi dan pernafasan.
sangat dikenal disamping histamine, Pengukuran data objektif tersebut dilakukan
bradikinin, kalidin, dan serotonin. sebelum dan sesudah dilakukan terapi.
Peningkatan zat tersebut akan Berdasarkan hasil pengukuran yang
mengakibatkan terjadinya proses peradangan dilakukan peneliti terhadap 18 responden,
yang salah satu tandanya adalah timbulnya maka didapatkan nilai tertinggi Nadi
rasa nyeri (dolor). Oleh karena itu hambatan sebelum diberikan terapi kompres air hangat
sintesis kedua zat tersebut dapat dengan jahe ialah 2 orang responden dalam
menurunkan rasa nyeri karena proses rentang nadi cepat/ diatas normal
inflamasi. Hal ini juga diperkuat bahwa (>100x/menit) dalam rentang nyeri berat.
Kandungan lain dari jahe ialah adanya Nilai tertinggi Pernafasan sebelum diberikan
senyawa gingerol dan shogol yang terapi kompres air hangat dengan jahe ialah
berkhasiat untuk mengurangi proses 9 orang responden pada nilai pernafasan
peradangan. Selain mengurangi respon cepat/ diatas normal (>20x/menit) dalam
inflamasi senyawa shogol juga melindungi rentang nyeri sedang-berat.
tulang rawan femur dari kerusakan. Menurut teori dalam Potter & Perry
Rangsangan panas yang dihasilkan (2005) terdapat pengaruh antara nadi dan
kompres hangat rebusan jahe akan pernafasan. Jika nyeri muncul, akan
meningkatkan suhu lokal pada kulit yang mengakibatkan stimulasi simpatik, yang
akan mengakibatkan kulit menjadi pucat dapat meningkatkan frekuensi darah, curah
karena timbul vasokontriksi akan segera jantung, dan tahanan vascular perifer. Pada
diikuti vasodilatasi sehingga timbul system pernafasan, nyeri akan meningkatkan
kemeraha-merahan. Apabila terjadi dilatasi frekuensi dan kedalaman nafas sebagai
pembuluh darah kulit maka hal ini akan akibat dari stimulasi simpatik. Klien dapat
diteruskan ke pembuluh darah di jaringan menghambat atau membebat pergerakan
yang lebih dalam sehingga sirkulasi darah dinding dada. Jika ada nyeri pada area dada
membaik. Panas tinggi yang terjadi pada atau abdomen sehingga nafas menjadi
kulit dapat merangsang hipotalamus untuk dangkal. Pada nadi, nyeri akan
menghasilkan endorphin dalam menurukan meningkatkan stimulasi simpatik dan
nyeri. Efek pada jaringan kapsul mempengaruhi frekuensi jantung. Nadi akan
meningkatkan kadar air sehingga terjadi teraba lebih cepat.
kelenturan kapsul ligamen dan fasia nyeri Perubahan mulai tampak setelah
menurun, efek panas pada jaringan otot dilakukan terapi kompres air hangat dengan
membuat otot rileksasi ketegangan intra jahe. Penurunan nilai rata-rata nadi dan
muskuler menurun dan mampu mengatasi pernafasan responden. Nilai rata-rata nadi
iskemik jaringan sehingga nyeri menurun. responden mengalami penurunan dari
104x/menit menjadi 70x/menit pada rentang KESIMPULAN
skala nyeri berat (7) hingga menjadi ringan
(4) hal tersebut juga didukung oleh nilai Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
rata-rata pernafasan responden yang juga ada pengaruh terapi kompres air hangat
mengalami penurunan dari 21x/menit terhadap penurunan skala nyeri sendi pada
menjadi 18x/menit pada rentang skala nyeri wanita lanjut usia sebelum dan sesudah
berat (7) hingga menjadi ringan (2). Terapi diberikan Terapi Kompres Air Hangat
kompres air hangat dengan jahe dapat Dengan Jahe.
memberikan relaksasi, melancarkan sirkulasi Berdasarkan hasil penelitian ini,
darah, dan meningkatkan suplai oksigen responden dapat menggunakan terapi
sehingga dapat menurunkan efek stimulasi kompres hangat ini sebagai salah satu
simpatik. Pada tekanan darah akan pilihan terapi nonfarmakologi dalam
mengurangi tahanan vaskuler perifer, menangani nyeri sendi
mengurangi frekuensi jantung dan cardiac pada wanita lansia. Bagi pengelola panti,
output sehingga dapat menurunkan denyut terapi
nadi. Pada sistem pernafasan akan terjadi ini dapat diberikan pada wanita lansia yang
penurunan frekuensi dan kedalaman nafas mengalami nyeri sendi. Bagi penelitian
(Potter & Perry, 2010). selanjutnya, Disarankan untuk melakukan
Berdasarkan nilai rata-rata, fisiologis penelitian sejenis dengan menggunakan
nyeri serta teori yang ada maka dapat kelompok kontrol dan jumlah sampel yang
disimpulkan bahwa terapi kompres air lebih banyak mengenai respon psikologis
hangat dengan jahe juga berpengaruh pada atau hal lainnya yang terkait pada terapi
penurunan nyeri sendi yang diikuti dengan kompres air hangat dengan jahe. Dalam
penurunan denyut nadi dan pernafasan. melakukan penelitian lanjutan ini, pada saat
Sejalan dengan hasil penelitian Diah & melakukan terapi kompres air hangat dengan
Heny (2016) mengatakan bahwa sikap rileks jahe, respon dilakukan dalam satu ruangan,
akan meningkatkan pengeluaran opioat terapi dilakukan serentak pada saat yang
endogen seperti endorphin dan enkefalin, sama, dan mengkelompokkan rentang nyeri
sebaliknya hormone epinefrin dan nor yang sama pada responden . Penelitian ini
epinefrin akan menurun. Penurunan juga disarankan untuk menggunakan asisten
hormone ini akan mengurangi resiko peneliti. Pada penelitian selanjutnya dapat
vasokonstriksi yang diakibatkan oleh nyeri menggunakan metode perbandingan tingkat
dan kecemasan sehingga membantu efektivitas terapi farmakologi dengan
memperbaiki tanda-tanda vital diantaranya kompres hangat rebusan jahe terhadap
adalah penurunan kekuatan kontraksi tingkat nyeri pada lanjut usia dengan
ventrikel yang dimanifestasikan dengan penyakit degenerative sendi. Bagi institusi
adanya kestabilan tekanan sistolik, denyut pendidikan, penelitian ini dijadikan sumber
jantung dan frekuensi nafas. referensi dalam pembelajaran gerontik pada
Oleh karenanya tidak mengherankan penelitian mahasiswa selanjutnya.
jika pada saat pengambilan data ada hal
yang menarik ketika pemberian terapi
diberikan, responden tampak begitu rileks UCAPAN TERIMA KASIH
dan menikmati sensai hangat pada lokasi
nyeri yang dirasakan. Perilaku yang Terima kasih untuk pengurus Panti Graha
sebelumnya tampak gelisah, sering mengadu Werdha Maria Joseph Pontianak dan Graha
kesakitan berubah menjadi tenang, diam Werdha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya
tidak banyak mengadu seakan akan mereka yang telah memberikan ijin penelitian dan
sedang berkonsentrasi terhadap sensasi wanita lansia yang telah memberikan
hangat yang dirasakan. Meskipun respon waktunya untuk menjadi responden
perilaku tidak diteliti dalam penelitian ini penelitian ini.
namun temuan ini sudah cukup
membuktikan bahwa pemberian terapi DAFTAR PUSTAKA
kompres air hangat dengan jahe ini mampu
membuat responden merasa lebih nyaman Arya, R., & Jain, V. (2013). Osteoarthritis of
dan rileks. Knee Joint: An Overview. Journal
Indian Academy of Clinical
medicine.14(2) , 154-162. Gendrowati, F. (2014). TOGA (Tanaman
Asmadi. (2008). Teknik prosedural Obat Keluarga) Aman & Tanpa Efek
keperawatan: konsep dan aplikasi Samping. Jakarta: Padi
kebutuhan dasar klien. Jakarta: Ibrahim, A. M., Yunianta., & Sriherfyna, F.
salemba medika Diakses 15 september H., (2015). Pengaruh Suhu dan Lama
2016.https://books.google.co.id/books?id Waktu Ekstraksi Terhadap Sifat Kimia
=IJ3P1qiHKMYC&pg=PA160&lpg=PA dan Fisik Pada Pembuatan Minuman Sari
160&dq=program+dengan+anti+balutan Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.
+kompres+tiap+5+menit+adalah&source Rubrum) Dengan Kombinasi
=bl&ots=llh_hqBmY- Penambahan Madu Sebagai Pemanis.
&sig=0MbNfeAxYqCyRrCCWafVOTIf Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3
_I8&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjNj8i No 2 p.530-541, April 2015. Diakses 5
Kj6PPAhWCHR4KHeSmA28Q6AEIIT oktober 2016.
AB#v=onepage&q=program%20dengan http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/vi
%20anti%20balutan%20kompres%20tia ewFile/171/180
p%205%20menit%20adalah&f=false Izza, S. (2014). Perbedaan Efektifitas
Brashers, V. L. (2007). Aplikasi klinis Pemberian Kompres Air Hangat Dan
patofisiologi: Pemeriksaan dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap
Manajemen. Ed ke-2. Jakarta: EGC. Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Di
Buku Saku Artritis. (2006). Pharmaceutical Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Wardoyo Ungaran. Jurnal Publikasi.
Rematik. Jakarta: Bakti Husada. Diakses Program Studi Keperawatan STIKES
10 november 2016 Ngudi Waluyo Ungaran. Diakses 10
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j september 2016.
&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j
rja&uact=8&ved=0ahUKEwjSof_7xJ7Q &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
AhUJs48KHUd8AowQFggcMAA&url= rja&uact=8&ved=0ahUKEwj127f2i6HP
http%3A%2F%2Fbinfar.kemkes.go.id% AhULPo8KHQe5CfkQFggaMAA&url=
2F%3Fwpdmact%3Dprocess%26did%3 http%3A%2F%2Fperpusnwu.web.id%2F
DMTg4LmhvdGxpbms%3D&usg=AFQj karyailmiah%2Fdocuments%2F3818.doc
CNERHxg9Dd5uzrqrR1V4HVmiTymh x&usg=AFQjCNGE6B9aW2bU9V4cH0
WA LlRlrbBugTtQ
Diah, E. M., & Heny, E. (2016). Pengaruh Kaur, P., Walia, I., & Saini, S. K. (2007).
Pemberian Terapi Musik Terhadap Nyeri Study on Intensity of knee joint Paint by
Persalinan, Tekanan Darah, Nadi Dan Application of Moist Heat Among
Respirasi Rate Ibu Bersalin. Vol.04, Geriatric Population. Nursing and
No.XX, Desember 2016. Diakses 26 Midwifery Research Journal, 3:162-171.
Januari 2017. Diakses 30 agustus 2016.
http://stikesmuhla.ac.id/wp- http://medind.nic.in/nad/t07/i4/nadt07i4p
content/uploads/jurnalsurya/NoXX/17- 162.pdf
25%20Diah%20Eko%20Heny%20des% Kawiyana, I. K. (2009). Osteoporosis
202016.pdf Patogenesis Diagnosis dan Penanganan
Difa, F. (2011). Kandungan Gingerol Dan Terkini. Jurnal Penyakit Dalam, 10:
Shogaol, Intensitas Kepedasan Dan 157-170. Diakses 10 september 2016
Penerimaan Panelis Terhadap Oleoresin https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j
Jahe Gajah (Zingiber Officinale Var. &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber rja&uact=8&ved=0ahUKEwjj847Z2rzP
Officinale Var. Amarum), Dan Jahe AhXBL48KHUP6BNMQFggcMAA&ur
Merah (Zingiber Officinale Var. l=http%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Fin
Rubrum). Skripsi. Diakses 29 september dex.php%2Fjim%2Farticle%2Fdownloa
2016.http://repository.ipb.ac.id/bitstream d%2F3898%2F2891&usg=AFQjCNEP7
/handle/123456789/51192/F11dfa.pdf;jse 7lra1Vs4oAQemAmcjTRIvqRRg
ssionid=CBEE56510C71785B854433E9 Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buletin
684D41E9?sequence=1 Jendela Data dan Informasi: Gambaran
Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.
Bakti Husada. ISSN 208-270X. Diakses Riset Kesehatan Dasar. (2013). Jakarta:
18 juni 2016. Badan Penelitian dan pengembangan
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j kesehatan kementrian kesehatan RI.
&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= Diakses 18 juni 2016.
rja&uact=8&ved=0ahUKEwithtDV9qDP http://www.depkes.go.id/resources/down
AhXBMY8KHa22C_YQFggaMAA&url load/general/Hasil%20Riskesdas%20201
=http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id% 3.pdf
2Fdownload.php%3Ffile%3Ddownload Riyanto, A. (2011). Penambahan
%2Fpusdatin%2Fbuletin%2Fbuletin- Traksi/Translasi Pada Latihan Rentang
lansia.pdf&usg=AFQjCNEzOyJfbIBduN Gerak Aktif Lebih Meningkatkan
ZTjvbQ- Lingkup Gerak Sendi dan Menurunkan
85kQy14tw&bvm=bv.133387755,d.c2I Nyeri Pada Osteoarthritis Lutut Wanita
Lukman, & Ningsih, N. (2012). Asuhan Lanjut Usia. Dipetik September, 10,
Keperawatan Klien dengan Gangguan 2016. Dari penelitian thesis universitas
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: undayana Diakses 25 juni 2016..
Selemba Medika. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_the
Nurminah, M., & Julianti. E. (2006). Buku sis/
Ajar Teknologi Pengemasan: Fakultas Safitri, A. P. (2013). Peranan Jahe Sebagai
Pertanian. Dokter Alami. Fakultas Pertanian
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j Universitas Brawijaya Malang. Diakses
&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad= 29 september 2016.
rja&uact=8&ved=0ahUKEwid7PyUr6PP https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j
AhUBmJQKHRUfCLEQFggiMAE&url &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fco rja&uact=8&ved=0ahUKEwi1tYjGq6PP
urse%2Fdownload%2F3130000081- AhVS4WMKHUx8Cb0QFggaMAA&url
teknologi- =http%3A%2F%2Fblog.ub.ac.id%2Farg
pengemasan%2Fthp_407_textbook_tekn ayonixwirasma%2Ffiles%2F2013%2F10
ologi_pengemasan.pdf&usg=AFQjCNE %2FPeranan-Jahe-Sebagai-Dokter-
Q0pxU788CA4pCcX7s- Alami.docx&usg=AFQjCNG9sjOYDec5
G5V9kuJ9w&bvm=bv.133387755,d.dG H0vTvalGyZR06hWalA&bvm=bv.1333
o 87755,d.dGo
Panggabean, M. (2011). Potret Penduduk Santoso, T. B., & Romah, A. S. (2011).
Lansia Di Kalimantan Barat. PSK Gangguan Gerak dan fungsi Kognitif
Universitas Tanjungpura. Diakses 25 pada Wanita Lanjut Usia. Jurnal
juni 2016. Kesehatan, ISSN 1979-7621 ,4: 1-57.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j Diakses 2 september 2016.
&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstrea
rja&uact=8&ved=0ahUKEwiazs_d_KDP m/handle/11617/2934/5.%20TOTOK%2
AhULRY8KHYLoC_MQFggaMAA&ur 0BUDI%20S.pdf?sequence=1
l=http%3A%2F%2Fwww.bkkbn.go.id% Smeltzer, S. C., Bare, B.G., Hinkle, J. L., &
2Flitbang%2Fpusdu%2FHasil%2520Pen Cheever, K. H. (2010). Brunner &
elitian%2FKarakteristik%2520Demograf Suddarth’s Textbook Of Medical-
is%2F2011%2FPotret%2520Penduduk% Surgical Nursing. Ed ke-12. America:
2520Lansia%2520di%2520Kalimantan% Wolters Kluwer Health.
2520Barat.pdf&usg=AFQjCNGbNlVO8 Tamher, S., & Noorkasiani. (2011).
Aq1CnTE1Kaj9YqEoYWBiA Kesehatan Lanjut Usia Dengan
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep Dan Proses Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Jakarta: Salemba Medika.
Ilmu. Tamsuri, A., & Hareni, R.D. (2010).
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Hubungan Pengetahuan Tentang
Ajar Fundamental Keperawatan. Ed ke- Osteoporosis Dengan Pencegahan
4. Jakarta: EGC. Osteoporosis Pada Lanjut Usia Di Dusun
Potter., & Perry. (2010). Fundamental Puhrejo Desa Tulungrejo Kecamatan
Keperawatan, Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Pare Kabupaten Kediri. JURNAL AKP.
Salemba Medika. No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010.
Diakses 10 november 2016
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j
&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
rja&uact=8&ved=0ahUKEwjp6IeExp7Q
AhWEto8KHbP8Dz8QFggcMAA&url=
http%3A%2F%2Fejournal.akperpamena
ng.ac.id%2Findex.php%2Fakp%2Farticl
e%2Fdownload%2F9%2F6&usg=AFQj
CNG0YTmjTe4gEEPfuc_m_hs8kt75pQ
Utami, P., & Ervira, D. (2013). The Miracle
of Herbs: Daun, Umbi, dan Batang
Tanaman Ajaib Penakluk Aneka
Penyakit. Jakarta: Argo Media.
90u

Anda mungkin juga menyukai