A. LATAR BELAKANG
Kanker Tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4
tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang
menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan
pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar.Sebagian besar nodul tiroid
bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.
Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium
dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang
menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi
hipertiroidisme.
Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin.Gangguan
ini lebih banyak terjadi pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1
sampai 3:1. Insidensinya berkisar antara 5,4-30%.
Berdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada
pasien berusia kurang dari 40 tahun. Yang berperan dalam well
differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter
endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.
Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes
laboratorium, yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum.Pemeriksaan T3
dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat
terjadi tirotoksitosis walaupun jarang.
Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang
diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan
melihat kalsifikasi pada massa tumor. Ultrasonografi diperlukan untuk
membedakan tumor solid dan kistik, dan cara ini aman serta tepat.
CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun
tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas dan jinak.
Dengan menggunakan radioisotropik dapat dibedakan hot nodule dan cold
nodule. Pada dekade terakhir ini biopsi aspirasi banyak dipergunakan
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa-
mahasiswi dapat membuat asuhan pekerawatan pada pasien Ca Tyroid
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa-
mahasiswi:
a. Dapat memahami konsep askep Ca Tyroid
b. Dapat melakukan pengkajian terhadap pasien melalui analisis data
c. Dapat membuat diagnose keperawatan berdasakan prioritas
masalah
d. Dapat merencanakakn tindakan keperawatan
e. Dapat melakukan tindakan keperawatan
f. Melakukan evaluasi
g. Dapat mendokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis.
A. KONSEP DASAR
1. Defenisi
Kanker tiroid umumnya tergolong tumor dengan pertumbuhan dan
perjalanan penyakit yang lambat, serta morbiditas dan mortalitas yang
rendah, terutama pada kanker tiroid tipe papiler.
Neoplasma (tumor) tiroid adalah pertumbuhan tumor baik jinak
(benign) maupun ganas (malignan). Contoh tumor tiroid benign yaitu
adenoma tiroid. Adenoma tiroid merupakan tumor jinak yang berasal dari
epitel folikel. Sedangkan tumor tiroid malignan yaitu kanker tiroid yang
berasal dari sel folikel tiroid. Kanker tiroid dikelompokkan menjadi
papiler, folikuler, medular dan anaplastik. (Brunner & suddrath, 2002)
2. Etiologi
Radiasi eksternal kepala, leher atau dada pada bayi dan anak-
anak meningkatkan resiko karsinoma tiroid, tetapi radiasi kadang-
kadang dilakukan untuk mengecilkan jaringan tonsil dan adeonoid
yang membesar atau mengurangi pembesaran kelenjar timus. Bagi
individu yang terkena radiasi eksternal dalam usia kanak-kanak
terdapat peningkatan insiden kanker tiroid dalam 5-40 tahun sesudah
penyinaran akibatnya, individunya yang menjalani terapi radiasi harus
berkonsultasi dengan dokter dan meminta pemeriksaan pemindai
isotoptiroid sebagai bagian dari pemeriksaan evaluasi, mengikuti terapi
yang dianjurkan untuk kelainan pada kelenjar tersebut serta
melanjutkan pemeriksaan umum atau check-up setiap setahun sekali
jika semua hasil pemeriksaannya normal.
Bermutasinya (perubahan genetik) pada sel-sel tiroid mutasi nya
sel-sel belum diketahui secara rinci, tetapi ada kemungkinan mutasi sel
tersebut disebabkan karena kurangnya zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Faktor genetika memang masih jarang ditemukan pada
3. Anatomi Fisiologi
Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan
fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea,
esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat
pada trakea dan fascia pretrakealis dan melingkari trakea dua pertiga
bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid
umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi
letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis komunis,
vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu
sarung tertutup di latero dorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di
dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus
simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan
prevertebralis (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).
Proses yang dikenal sebagai umpan balik negatif sangat penting dalam
proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan akan
terlihat adanya sel parafolikular yang menghasilkan kalsitonin yang
berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar
kalsium serum terhadap tulang (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005). Sekresi
hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior
4. Patofisologi
Karsinoma tiroid merupakan neoplasma yang berasal dari
kelenjer yang terletak didepan leher yang secara normal memproduksi
hormone tiroid yang penting untuk metabolisme tubuh. Infiltrasi
karsinoma tiroid dapat ditemukan di trachea, laring, esophagus,
pembuluh darah karotis, vena jugularis, struktur lain pada leher dan
kulit.
Mestastase limfogen dapat meliputi semua region leher
sedangkan mestatase hematogen biasanya diparu, tulang, otak dan hati.
Kanker ini berdiferensiasi mempertahankan kemampuan untuk
menimbun yodium pembesaran kelenjer getah bening. Lokasi kelenjer
getah bening yang bisa semakin besar dan bisa teraba pada perabaan
yakni diketiak, lipat paha. Ada juga kelenjer getah bening yang
terdapat didalam tubuh yang mana tidak dapat diraba yakni didalam
rongga perut. Penyebab dari pembesaran kelenjer geta bening adalah
infeksi non spesifik, infeksi spesifik (TBC), keganasan (lymphoma).
Hormone simulator tiroid (thyroid stimulating hormone, TSH)
memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjer
tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjer hipofisis. Proses
yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam proses
pengeluaran hormone tiroid ke dirkulasi.
Kelenjer tiroid terdiri atas sel-sel epitel kubus rendah yang
tersusun membentuk kantung-kantung kecil, folikel-folikel, yang
merupakan unit structural, fungsional, dan sekresi kelenjer tiroid.
6. Manifestasi Klinis
a. Terdapat pembesaran kelenjer tiroid atau pembengkakan leher
b. Suara penderita berubah atau menjadi serak.
c. Bisa terjadi batuk atau batuk berdarah, serta diare atau sembelit.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid
belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan
kalsitonon dalam serum.Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang
diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis dengan cara :
1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)
2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi
Partial), maupun seluruhnya (Tiroidectomi Total)
9. Komplikasi
Kanker tiroid yang sudah diobati bisa muncul kembali, meski
kelenjar tiroid sudah diangkat melalui prosedur operasi. Hal ini bisa
terjadi karena sel-sel kanker yang ada sudah menyebar hingga ke luar
kelenjar tiroid. Kemunculan kembali kanker tiorid biasanya terjadi
dalam kurun waktu lima tahun setelah operasi, tapi bisa juga muncul
puluhan tahun setelah penanganan awal.Kemunculan kembali kanker
ini bisa terjadi pada bagian kelenjar getah bening di leher, jaringan
kelenjar tiroid yang masih tertinggal pada saat operasi, atau di bagian
tubuh lainnya. Untuk mendeteksi tanda-tanda kekambuhan, dokter akan
menganjurkan pasien melakukan tes darah dan pemindaian tiroid secara
berkala.